Anda di halaman 1dari 10

Acute Coronary Syndrome

Inasa Nabila
1810211113
Definisi
• Istilah yang menggambarkan kumpulan gejala klinik yang ditandai
dengan nyeri dada dan gejala lain yang disebabkan oleh penurunan
aliran darah ke jantung yang biasa disebabkan oleh plak aterosklerosis
• Sindrom koroner akut (SKA) merupakan spektrum klinis yang
mencakup
• angina tidak stabil,
• infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI), dan
• infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (STEMI)
Epidemiologi
• Menyerang semua usia
• Puncak insiden umur > 45 tahun
• Stable Angina
• Plak atheroma yg menetap di satu atau lebih arteri coroner
- saat mengeluarakn tenaga atau stress emosional – kl
stenosis >= 70% max potensial aliran darah berkurang
walaupun udh vasodilatasi full - Nyeri dada yg sementara
dan bisa diprediksi – kl istirahat Cuma butuh dikit oksigen –
resting blood flow normal
• Olahraga – aktivasi s simpatik -↑HR , BP, contractility - ↑o2
demand - ↓suplai o2 – myokard iskemia + angina yg ilang
pas kebutuhan oksigen udah ga banyak
• Unstable Angina
• Stabil angina kronik – biasanya rupture plak aterosklerotik
yg kemudian agregasi platelet dan thrombosis - kenaikan
tiba2 tempo dan durasi iskemia episodes – saat sedikit
mengeluarkan tenaga and even at rest – acute coronary
syndrome (unstable angina – acute MI)
Gejala Klinis
• Nyeri sama kaya angina pektoris cuman lebih severe(tp ga selalu), last longer, and lebih luas
• >25% asimtomatik (pada pasien DM yg nerupati perifer)
• Mediator (adenosine, laktat) dari sel miokard yang iskemik – ke saraf tepi – akumulasi (dari awal iskemia di MI akut yg menetap
smp nekrosis) – aktivasi saraf aferen dalam jangka waktu yg lama (dermatome C7 melalui T4) – discomfort di leher, pundak, dan
lengan
• Kombinasi nyeri dada dan hipotensi/penurunan baroresepto (kl ada) – trigger respom simpatik – release katekolamin –
• diaphoresis/berkeringat ;
• takikardi ;
• vasokonstriksi – tangan dingin dan basah
• jika iskemia hampir ke seluruh myokard –
• ↓kontraktilitas LV – disfungsi sistolik
• ↓stroke volume
• ↑Volume diastolic dan tekanan LV
• Kekakuan LV – disfngsi diastolic – tekanannya ke left atrium dan v pulmonalis – kongesti pulmoner –
• ↓komplians paru (luasnya pengembangan paru tiap peningkatan tekanan transpulmonal)
• (+) reseptor juxtakapiler – efekknya napas yg cepat dan dangkal - dyspnea
• Transudasi cairan ke alveoli – dyspnea
• Nekrosis miokard – aktibasi respon inflamasi sistemik – IL dan TNF dari makrofag & endotel vascular - low grade fever
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Bunyi S4 ( kontraksi atrial ke non compliant LV )
• Bunyi S3 (overload volume karena disfungsi sistolik )
• Murmur sistolik
• (bisa muncul kalo iskemia induksi disfungsi papillary muscle – Insufisiensi katup mital)
• Atau (rupture septum interventricular – defek septum ventricular)
• Pemeriksaan Penunjang
• EKG
EKG
ST depresi / T inversi  most common in UA (muncul pas lagi nyeri doang) / NSTEMI (persist)

ST elevasi
• Serum marker spesifik pada nekrosis myokard
• Nekrosis myokard - Ggn pada sarcolemma (pelindung otot) – makromolekul
intrasel bocor ke interstisium cardiac – bloodstream
• Troponin naik 3-4 jam stlh discomfort – peak 18-36 jam – turun - 2 weeks
• cTnC
• cTnI – spesifik, ga ada di healthy person, spesifik, senstitive & powerful marker of
myocyte damage
• cTnT - spesifik ga ada di healthy person, spesifik, senstitive & powerful marker of
myocyte damage
• CKMB  utama di jtg, jg ada di uterus, prostat, usus, diafragma, lidah
• Kl ada myocard injury , >2.5%
• Kl di organ lain , <2.5%
• CKMB Naik 3-8 jam stlh infark – peak 24 jam – turun – 48-72 jam
• Waktunya penting, soalnya kalo injury otot rangka atau Non MI kaya myocarditis  dia
ga ada pola memuncak yg tertunda
• GA SESENSTITIVE DAN SESPESIFIK TROPONIN
• Echocardiography
• Abnormalitas kontraksi ventrikel di lokasi yg iskemia atau infark
Tatalaksana
• Farmakologi
• Oksigen 4L/menit, jika < 90%
• Aspirin/clorpidogrel 160-325mg(antiplatelet) untuk cegah pembekuan darah
• Nitrogliserin 0,4 mg sublingual atau spray
• Memperbaiki aliran darah arteri coroner & menurunkan beban kerja jantung
• Pada infark nyeri tidak hilang
• Morfin IV 2-4mg untuk analgetik, jika tidak membaik
• Obat-obatan trombolitik
• Untuk melarutkan bekuan darah yang menyumbat arteri coroner
• B blocker
• ACEI
• Non farmakologi
• Pasang monitor EKG segera karena aritmia yg mematikan dapat muncul dalam jam-jam
pertama pasca serangan
• Pemasangan IV line untuk memudahkan pemberian obat dan nutrisi yang diperlukan
• Karena akan meningkatkan kebutuhan tubuh terrhadap oksigen

Anda mungkin juga menyukai