Inasa Nabila
1810211113
Takiaritmia
• Irama sinus dengan denyut jantung yang melebihi 100bpm.
• Tachy arrhythmias are categorized into those that arise above the
ventricles (supraventricular) and those that arise within the
ventricles.
Etiologi
1. Irama Ektopik penyebab aritmia non sinus #1
• Aktivitas listrik yg berasal dari focus selain nodus sinus.
• Denyut-denyut soliter tunggal atau bisa terus menerus
• Etiologi
• Toksisitas Digitalis
• Stimulasi adrenergic beta (terapi inhaler untuk obati asma dan PPOK)
• Bila terjadi akselerasi fase 4 potensial aksi:
• Infark miokard akut (keadaan akut & kritis )
• Gangguan elektrolit
• Asidosis
• Patofisiologi:
• Etiologi Rangsang nodus lain untuk depolarisasi lebih cepat (sel miokard di atrium
mengeluarkan impuls sebelum nodus SA) mengalahkan mekanisme sinus
normal ciptakan irama ektopik
Etiologi
2. Aritmia re-entrant pnyebab aritmia non sinus #2
• Aktivitas listrik terperangkap di dalam ‘sirkuit balap listrik’ yg ditentukan oleh
berbagai karakteristik listrik atau anatomi miokardium. / ggn transmisi impuls
• Etiologi
• Hiperkalemia
• Iskemia miokard
• Patofisiologi :
• Ada jalur yg rusak/B (iskemik atau fibrosis atau jar parut miokardium, dan
kardiomiopati) jalur yg tidak rusak/A akan ke jalur B impuls listrik berputar
dalam lingkaran ini ‘lingkar reentry’ gelombang depolarisasi dikirim ke segala arah
menjadi sumber aktivitas listrik yg mengambil alih mekanisme sinus &
mengendalikan jantung
• Lingkaran re-entry bisa kecil (nodus AV) , bisa di sekeliling ruang jtg
3. Triggered Activity
• Depolarisasi spontan sel non pacu jantung yg mungkin terjadi pada fase 3
atau awal fase 4 yg diinduksi >= 1 potensial aksi terhadap membrane
bervoltase (afterdepolarisasi) aksi bertahan lama takikardia
Ekstrasistol Ventrikular
Gangguan irama jantung dimana timbul denyut jantung premature
yang berasal dari focus yg terletak di ventrikel.
Epidemiologi
• Timbul VES pada keadaan sehat
• Remaja 41%
• Dewasa 50-60%
• Lansia 84%
• Timbul VES pada keadaan coronary artery disease
• Pria 58%
• Wanita 49%
Gejala Klinis
• Palpitasi (kesadaran seseorang terhadap denyut nadi sendiri)
• Kepala terasa ringan(light headedness) gejala penurunan curah jantung
• Sinkop (pingsan mendadak) gjl penurunan curah jantung
• Angina (nyeri dada) pada aritmia yg cepat dan meningkatkan kebutuhan
O2 miokardium
Klasifikasi
• Berdasarkan frekuensi
• Frequent : 10/> VES/jam atau 6/> VES/menit
• Occasional : <10 VES/jam atau <6 VES/menit
• Berdasarkan hubungan dengan irama sinus
• Bigeminy
• Trigeminy
• Quadrieminy
• Berdasarkan hubungan antar VES
• Couplet : 2 VES berturut2
• Berdasarkan banyaknya kontur (garis/bentuk/morfologi)
• Unifocal : 1 morfologi
• Multifocal : 2/> morfologi
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
• Penurunan intensitas suara jantung
• Bisa terjadi penurunan/ kehilangan pulsasi perifer (a. radialis)
3. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
2. Monitor Holter
• Mesin EKG portable yang memiliki memori 24jam-48jam-2minggu
• Rekaman irama jantung (1/2<1sadapan precordial&1sadapan extremitas>/lebih
sadapan)dianalisis untuk mencari aktivitas aritmia
• Minta keterangan tambahan pasien tentang waktu-waktu persis ia mengalami gejala)
tentukan ada tidaknya hubungan gejala pasien dan aritmia jantungnya
EKG
Mekanisme re-entry atau suatu focus yg otomatis di ventrikel
ventrikel mengalami depolarisasi berurutan & konduksi melalui
miokardium BUKAN JALUR HANTARAN depolarisasi ventrikel jadi
lebih lambat
QRS menjadi lebar(>= 0.12s),
*bila interval antar QRS selalu sama = asalnya focus yg sama di
ventrikel = multiple dan unifokal
*bila tidak sama = multifocal atau multiform
• P:
• Gelombang P retrograde terkadang dapat terlihat; lebih sering ga ada gelombang
• Gel P sinus bisa terbenam dalam complex QRS, segmen ST atau gelombang T
• QRS:
• Kompleks QRS pada PVC tampak lebar dan aneh (>= 0.12s),
• Depolarisasi ventrikel tidak melewati jalur konduksi yg normal
• Setidaknya durasi QRS sebesar 0,12s di sebagain besar sadapan (SYARAT NEGAKKIN
PVC)
• Gambaran QRS sering aneh (bizarre) dengan takik (notch)
Q
Hukum Keganasan
Pada pasien yg infark jantung terapi perlu diberikan bila ekstrasistol
dianggap maligna berkembang jd aritma ventrikel yg bahaya
(takikardi atau fibrilasi ventrikel)
1. PVC sering muncul
2. PVC yg muncul berurutan, terutama 3/lebih berturut2
3. PVC multiformis yg muncul dari berbagai tempat & gambaran yg
beragam
4. PVC yg muncul di gelombang T denyut sebelumnya (fenomena R on
T) krn gel T adl gel yg rentan bisa mencetuskan VT
Prognosis
• Dubia ad malam
• Bila bersamaan dg infark miokardium beresiko tinggi meninggal dunia
mendadak
Takikardia Ventrikel
• Denyut jantung 100-200 bpm
• Takikardi ventrikel terdiri dari 3 atau lebih Ventricle Premature Beats
Epidemiologi
• Sering ditemukan pada pasien
• iskemia dan infark miokard,
• gagal jantung
• hipertrofi ventrikel
• penyakit katup jantung
• penyakit kongenital jantung
Gejala Klinis
• Syncope (jika menetap > 30s)
• Palpitasi (jika denyut jantung relative lambat / <130bpm)
Pemeriksaan EKG
• Komplec QRS lebar (>0,12s)
• Monomorphic VT
• Indikasi re-entry sirkuit (biasanya jaringan parut miokard bekas infark atau
kardiomyopathy)
• Polymorphic VT
• Multiple ectopic foci & continually changing re-entry sirkuit (biasanya pada torsade de
pointes dan iskemia/infark mikard akut)