Anda di halaman 1dari 31

Manajemen Risiko

By: Agung T. subekti, S.Kep.M.A


Biodata
Agung Tyas Subekti S.Kep.,M.A(K3)
S1 Keperawatan Di STIKes Binawan Jakarta
S2 Administrasi K3 di STIAMI Jakarta
Pengalaman Kerja
Home care 1 Tahun
Safety Officer Adika safetama tunggal
Safety Officer di Project Jasa Marga
Pengalaman medis
Ketua Tim Medis pada acara muktamar
ulama di Istora Senayan pada tahun 2013
Sejarah

• sejak zaman
purbapun manusia
sudah mengenal
Keselamatan
• Kurang lebih tahun 1700 sm. Raja
Hamurabi dari kerajaan Babylonia buat
undang-undang bahwa: ” bila seorang
tukng bagunan buat rumah kemudian
roboh dan menimpa sipemilik rumah maka
akan dihukum mati ”

Lebih kurang 80 tahun sebelum


masehi, Plinius seoarang ahli
Encyclopedia bangsa Roma
mensyaratkan agar para pekerja
tambang diharuskan memakai tutup
hidung
• seorang dokter yang
bernama Hippocrates (460-
370SM) membuat tulisan
tentang penyakit akibat
kerja, keracuan timbal pada
pekerja pertambangan dan
metalurgi.
• Pada Abad 18
terjadi revolusi
industri di inggris
dengan
ditemukannya katel
uap
peningkatan produksi terjadi

Ledakan Katel Uap


kecelakaan kerja
meningkat
Keterkaitan Produksi dan Keselamtan

Keselamatan

Kualitas Kuantitas
• HW. Heinrich dalam bukunya yang
terkenal ”Industri Accident Prevention
”(1931), dianggap sebagai suatu titik awal.
• Pada hakekatnya, prinsip-prinsip yang
dikemukakan Heinrich di tahun 1931
adalah merupakan unsur dasar bagi
program keselamatan kerja yang berlaku
saat ini.
• Pada tanggal 4
Juni 1963, kurang
dari setahun
setelah
kontroversial klasik
soal lingkungan,
buku “Silent
Spring” diterbitkan,
penulis Rachel
Carson,
What Is OHS
• Dari segi filosofi
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya
dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
(Mangku Negara)
• Dari Segi keilmuan
Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK),
kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Dasar Hukum Penerapan K3 ditempat
Kerja
• UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

• Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3


• Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau
lebih dan atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK).
Dasar Hukum Penerapan K3 ditempat
Kerja
• Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)
1.Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus
memperkerjakan 100 orang atau lebih.
2.Tempat kerja dimana pengusaha
memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang
memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan
pencemaran radio aktif.
Kecelakaan Kerja

• Kecelakaan
suatu kejadian yang tak terduga, dan dapat
menimbulkan kerugian baik bagi manusia dan
atau harta benda,
• Sedangkan kecelakaan kerja adalah
kejadian yang tak terduga dan tidak
diharapkan dan tidak terencana yang
mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik
pada manusia, barang maupun lingkungan
di tempat Kejra dan sekitar tempat Kerja
Kecelakaan Kerja

• Menurut Per 03/Men/1994 mengenai


Program JAMSOSTEK, pengertian
kecelakaan kerja adalah kecelakaan
berhubung dengan hubungan kerja ,
termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja demikian pula kecelakaan
yang terjadi dalam perjalanan berangkat
dari rumah menuju tempat kerja dan pulang
ke rumah melalui jalan biasa atau wajar
dilalui
Penyebab Kecelakaan Terbagi 2

• Unsafe Act
perilaku yang dilakukan oleh tenaga kerja
yang dapat mengakibatkan kecelakan atau
berrisiko terjadi kecelakaan
• Unsave Condition
Kondisi tidak aman dimana kondisi
lingkungan yang dapat menimbulkan
kecelakaan baik pada manusia alat bahan,
product maupun lingkungan
Penyebab Unsave Act

1. Tidak Tau 2. Tidak Mampu


tingkat pendidikan masih baru
kurang informasi belum pernah mencoba

kurang pengalaman
Penyebab Unsave Act

3. Tidak Mau Tau 4. Tergesa-gesa


kurang motivasi kurang pandai
belum sadar manajemen waktu
lupa tanggung jawab
5. Bercanda di tempat Kerja
Kurang Profesional
Kurang Tnaggung Jawab
Cara Mengatasi
Diberi Pengetahuan

TIDAK TAU diberikan informasi

sertakan dalam kegiatan

Beri Pelatihan
Tidak
Mampu berikesempatan untuk
mencoba
disadarkan

Diberi Motivasi
Tidak mau
tau
Diberi punishment

Perbaiki Kesejahteraannya

buat manajemen waktu


Tergesa-
gesa Merubah Kebiasaan
Penyebab Unsave Condition

• kondisi Alam yang berbahaya


• disain tempat kerja yang berbahaya
• material berbahaya
• lingkungan kerja yang tidak
memenuhi standar Keselamatan
Unsave Condition

contoh unsave
codition

bekerja di tengah laut


bekerja di tempat berdebu

bekerja di hutan

bekerja di suhu ekstrim


Bekerja saat kondisi hujan
• Maka perlu dilakukannya pengendalian
risiko dengan cara melakukan manajemen
risiko
• Vaughan (1978) mengemukakan :
Risk is the probability of any outcome
different from the one expected
What Is Risk

• sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya


kematian, kerusakkan, atau sakit yang
dihasilkan karena bahaya.
• ketidak pastian yang dapat menimbulkan
kerugian
• akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan, membahayakan) dari suatu
perbuat atau tindakan
Mari Selamatkan Orang-orang INI
Agunghse.bhamada@gmail.com
082314766430

Anda mungkin juga menyukai