Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

PERAN TOKOH DALAM MEMPERJUANGKAN


KEMERDEKAAN INDONESIA
A. TOKOH PERJUANGAN PADA MASA
PERGERAKAN NASIONAL

Wahidin
Sudirohusodo

• Menamatkan pendidikan di STOVIA


• Menjadi dokter pada pemerintah (dokter
pemerintah) di Yogyakarta
• Melakukan penggalangan dana
(Studiefonds).
Sutomo
• Salahsatu siswa STOVIA
• Mendirikan Budi Utomo
• Bertugas sebagai dokter
(Semarang, Tuban, Lubuk
Lawu)
• Mendirikan Indonesia
Studie Club (ISC)
• Menjadi ketua Partai
PARINDRA
Raden Haji Oemar Said
Cokroaminoto
• Menjadi Wakil Ketua
Sarekat Islam (SI)
pada tahun 1913
• Menjadi Ketua
Sarekat Islam (SI)
pada tahun 1914
• Menjadi Anggota
Volksraad (Dewan
Rakyat)
• Memimpin Surat
Kabar Oelasan Hindia
Ki Hajar Dewantara
• Mengenyam pendidikan di Europeesche
lagere scholl (ELS)
• Pernah belajar di STOVIA
• Belajar sebagai analis pada laboratorium
Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas
• Pada 20 Mei 1908 bergabung dengan
organisasi Budi Utomo
• Pada 18 agustus 1913 dibuang ke Bangka,
namun meminta di buang ke Belanda
• Pada 1912 Mendirikan Indische Partij
• Pada 1913 mendirikan Bumi Putera
• Pada 3 Juli 1922Mendirikan Perguruan
Taman Siswa
Soekarno
• Siswa lulusan Hogere Burger
School (HBS)
• Siswa lulusan Technische hoge
school (THS)
• 1926 membentuk perkumpulan
di Bandung dengan nama
Algemeene Studieclub
• 4 Juli 1927 mendirikan partai
PNI
• Menjadi tahanan Belanda dan
dipenjara di Sukamiskin
• 1934 mendapatkan hukuman
pengasingan di Pulau Ende
Flores, NTT
Mohammad Hatta
• Tahun 1916 Menyelesaikan
pendidikan di Europeesche lagere
scholl (ELS)
• Tahun 1919 lulus dari Meer uitgebreid
lagere onderwijs (MULO)
• Menyelesaikan kuliah Hendels
Hoogere School (Sekolah Tinggi
Ekonomi)
• Aktif Dalam dan menjadi bendahara
pada Organisasi Pemuda Jong
Sumatranen Bond
• Tahun 1926 Pada tahun Menjadi Ketua
Perhimpunan Indonesia
• Ditangkap Belanda dan di buang
Boven Digul, Irian Jaya
Cipto Mangunkusumo
• Siswa lulusan STOVIA
• Tahun 1912 Mendirikan
Indische Partij
• Aktif Dalam Komite
Bumiputera
• Merupakan penulis ulung,
tulisan tersebut dituangkan
pada surat kabar de
Locomotief dan Bataviaasch
Nieuwsblaad
• Diasingkan dan ditahan oleh
pihak Belanda
Agus Salim
• 1915 bergabung dengan Sarekat
Islam (SI)
• 1921 menjadi anggota
volksraad
• 1925 membentuk Jong
Islamieten Bond
• 1934 dianggat menjadi ketua
Partai Sarekat Islam Indonesia
(PSII)
• Pemimpin redaksi surat kabar
Neratja, Hindia Baroe, Fadjar
Asia dan Moestika.
Muhammad Yamin
• Tahun 1920-an memulai karir sebagai penulis
• Jong Sumatra, karya pertama ditulis
menggunkan bahasa Melayu
• Bergabung dengan Jong Sumatranen Bond
• Mengemukakan pendapat pada Kongres
Pemuda 1 tahun 1926 yang berjudu “de
melaische taal in het verleden, heden en
toekomst” (Bahasa Melayu di masa lampau,
sekarang dan masa datang)
• Memiliki peran penting sebagai tokoh yang
merumuskan ikrar sumpah pemuda
• Tahun 1931 bergabung dengan Partai Indonesia
• Membentuk partai Gerakan Rakyat Indonesia
• Salah satu anggota volksraad dan membentuk
golongan Nasional Indonesia
Muhammad Husni Tamrin
• Ketua organisasi Kaoem Betawi
• Tahun 1919 dianggat menjadi anggota dewan
kota (Gemeenteraad)
• 1927 diangkat menjadi anggota volksraad
• Membentuk Gerakan Rakyat Indonesia
(Gerindo)
• Tahun 1929 menjabat sebagai wakil walikota
Batavia
• Bergabung dengan Parta Indonesia Raya
(Parinda)
• Tahun 1938 megantikan Sutomo sebagai wakil
Parinda
• Tahun 1939 mendirikan pergerakan nasional
Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
• Pada 6 Januari 1941 dijatuhi hukuman tahanan
rumah oleh pihak Belanda.

Anda mungkin juga menyukai