Novel
Novel
Dewi
Fatmawati
Cynthia
Siska
Arda
Sinopsis
Meski tidak bahagia hidup bersama suaminya, Dini tetap melakukan tugas-tugasnya sebagai
istri diplomat dan ibu bagi Lintang, putrinya yang berusia balita. Hubungan dengan lelaki
pilihannya semakin hambar, kering, dan kadang memuncak menjadi letupan-letupan
pertengkaran yang panas.
Sesekali Dini menemukan kedamaian dan keseimbangan hidup di La Barka, sebuah rumah
pertanian di Prancis Selatan yang dikelilingi kebun zaitun dan almon serta dilatarbelakangi
hutan cemara yang sejuk. Samapi suatu hari dia mendapati dirinya hamil lagi… empat tahun
berkuasa dan meneguhkan diri menghindari percampuran ragawi, pada suatu malam dia tak
kuasa menolak paksaan suaminya sendiri.
Batinnya memberontak, menolak keehamilan itu. Mengapa itu disebut bercinta jika nyatanya
tak lagi didasari cinta?
Tapi aku terus melangkah kedepan dengan kepala tegak. Lintang tetap berada di gandengan
tanganku, kemudian ditambah padang. Mereka berdua menjadi motor dan alasan gerakanku.
Tema
• Tahapan Alur
1. Orientasi 2. Menuju Konflik
2. Konflik 3. Resolusi
Setting
• Latar Waktu • Latar Suasana
• Latar Tempat
Penokohan
• Penokohan Lintang : Cerdas
• Majas Simile
kata Kaptenku, matanya yang cokelat-susu penuh pecahan kacang, bening bagaikan kristal, menatapku.
• Majas Alusio
gembirakan bagi lingkungan. Ramah, ringan tangan dalam membantu apa pun kesibukan di rumah, dan tidak
terlalu cerewet menguasai percakapan.
• Idiom
gembirakan bagi lingkungan. Ramah, ringan tangan dalam membantu apa pun kesibukan di rumah, dan tidak
terlalu cerewet menguasai percakapan.
Amanat
• Tersirat
“tanggung jawab’’
Biografi Nh. Dini
• Moral
yang bersifat fatamorgana, tapi ibuku selalu mengajari kami supaya mensyukuri sesedikit pun yang kami
terima, yang kami miliki.
• Agama
Perempuan dan lelaki adalah ciptaan Yang Maha Kuasa, sama seperti burung, kuda, atau binatang pelilharaan
lain. Jadi sesungguhnya kedudukan makhluk itu sejajar, tidak ada yang lebih tinggi
dari lainnya.