TUBERCULOSIS PARU
A LV I A N A N D I A
20184010054
DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis complex.
EPIDEMIOLOGI
• Masih memerlukan perhatian yang besar di seluruh dunia
• ± 8.000.000 penduduk dunia mengidap TBC (3. 000.000 dengan kehamilan)
• Indonesia ± 0,5 penderitanya adalah perempuan terutama usia reproduktif
• Proses kehamilan, persalinan, masa nifas, dan laktasi mempunyai pengaruh kurang
menguntungkan terhadap jalannya penyakit
• Perubahan pada kehamilan tidak menguntungkan penyakit dan daya tahan tubuh turun akibat
kehamilan
FISIOLOGI RESPIRASI DALAM KEHAMILAN
• Perubahan anatomik
– Tinggi diafragma naik sekitar 4 cm
– Diameter transversal dada meningkat sekitar 2 cm
– Sudut subkosta meningkat 35"
– Perubahan hormonal mempengaruhi saluran pernapasan atas dan mukosa saluran napas,
menyebabkan hiperemia, edema mukosa, hipersekresi, dan peningkatan sensitivitas mukosa.
• Perubahan fisiologis pernafasan
– Kapasitas vital: meningkat 100 - 200 ml.
– Kapasitas inspirasi: meningkat sekitar 300 mi pada akhir kehamilan
– Volume cadangan ekspirasi: dari 1.300 ml menurun men.jadi 1.100 ml
– Volume residu: dari 1.500 ml menurun menjadi 1.200 ml
– Kapasitas residu fungsional: jumlah volume cadangan ekspirasi * volume residu menurun sekitar 500 ml
– Volume tidal: dari 500 ml meningkat menjadi 700 ml
– Ventilasi per menit meningkat 40'h dari7,5 l/meni menjadi 10,5 l/menit, karena peningkatan volume
tidal, respirasi rate tetap.
Perubahan ini terjadi karena peningkatan penggunaan oksigen basal, terutama pada paruh akhir kehamilan
menjadi sekitar 20 - 40 ml/menit, POz arteri sedikit menurun kira-kira menjadi 28 mmHg, pH plasma
7,45; bikarbonat menurun menjadi sekitar 20 mEq/lr.
PATOGENENSIS PRIMER
kuman
Focus primer
gohn
6-8 minggu
Kompleks
primer ranke
Imunodef Dormant
Turberkel
Cavitas
Turberkuloma
Sembuh Komplikasi
kronik
KEHAMILAN TRHADAP TUBERKLOSIS
• IBU:
– Angka morbiditas meningkat
– Kelahiran preterm meningkat
– JANIN
• Angka kematian perinatal meningkat
• Prematuritas meningkat
• BBLR
• Prognosa kelahiran pada yang terdiagnosa dini dan mendapat pengobatan sama dengan
mereka yang tidak hamil
PX PENUNJANG
• Sputum Dahak
– SPS, positif jika dua dari tiga pemeriksaan positif M. tuberculosis
• Tes Tuberkulin
• Rongten Thorax
TATALAKSANA
• Kurangi aktivitas
• Kebutuhan gizi yang baik
• Pasien sebelumnya sudah terdiagnosa TB, lanjutkan pengobatan (rifampicin stop)
• Pada penderita yang masih aktif, diperlukan perawatan dan pendidikan ttg penyakit
TRIMESTER II & III
• Bakterisid
• Menembus ke jaringan dan menghambat DNA –dependent RNA polymerase dalam
mitocondria
• Efek samping: memberi efek oranye pada cairan tubuh seperti urine dan keringat
• Kelainan kongenital yang terjadi pada bayi dengan ibu yang mendapat terapi rifampisin adalah
sebesar 3.35%, meliputi kemunduran fungsi organ, lesi pada SSP dan kelainan darah yang terjadi
sebagai akibat dari proses hambatan atau inhibisi enzim DNA dependent RNA polymerase.
ETHAMBUTOL
• Bakteriostatik
• Efek samping: retrobulbar neuritis (tergantung durasi dan dosis)
• Efek samping berupa kelainan kongenital terjadi kira kira 2%. Selain itu etambutol juga dapat
menyebabkan kelainan opthalmologis tetapi efek ini tidak akan terjadi jika etambutol diberikan
pada dosis 15-25 mg/Kg BB/hari
STREPTOMYCIN
• Bakterisid
• Belum banyak penelitian yang melaporkan keamanan obat ini dalam penggunaannya untuk
wanita hamil, tetapi beberapa organisasi internasional telah merekomendasikan penggunaannya,
hal ini mungkin di dasarkan pada sedikitnya laporan yang melaporkan efek teratogenik yang
terjadi.
MASA PERSALINAN
• Tetep dilakukan
• Toksisitas obat rendah
– Jika ibu dengan TB aktif, ibu dapat kontak dengan bayi setelah 3 minggu pengobatan
KATOGERI I
• 2HRZE/4H3R3
• 2HRZE/4HR
• 2HRZE/6HE