Anda di halaman 1dari 22

“NIPPLE & AREOLAR

ECZEMA”
ALVI ANANDIA
(20184010054)
Identitas
PASIEN
Nama : Nn. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 17 tahun
Alamat : Salaman
Tgl periksa : 4 Mei 2019

2
Anamnesis
Keluhan Utama
Luka pada payudara kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poli Kulit RSUD Tidar Magelang dengan
keluhan luka pada payudara kanan. Keluhan dirasakan
kambuh-kambuhan sejak ± 2 tahun yang lalu. Keluhan
muncul ± 5 kali dalam 2 tahun terakhir. Pasien mengatakan
luka kadang-kadang terasa gatal. Keluhan perih dan panas
pada luka disangkal.
Pasien belum pernah memeriksakan keadaannya ke dokter
sebelumnya. Jika keluhan muncul pasien menggunakan
salep calcinol yang dibeli sendiri di apotek.
3
Anamnesis

RPK
RPD
◎ Keluhan serupa: (-)
◎ Keluhan serupa: (+)
kambuh-kambuhan ◎ Riwayat batu ginjal : (+)
ayahnya
◎ Riwayat Alergi: (-)
◎ Riwayat Alergi: (-)
◎ Riwayat Asma: (-)
◎ Riwayat asma : (+) ibunya
◎ Penyakit lain: (-)

RPSos:
Pasien tinggal di pondokan di daerah Salaman. Lingkungan kamar
pasien bersih, namun lingkungan di pondok termasuk kotor. Pasien
mengatakan teman-teman sekamar semuanya mengalami keluhan
gatal-gatal di badan, namun pada pasien tidak.
4
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis

5
Status Dermatovenerologi

Pada daerah areola kanan


tampak plak hiperpigmentasi
dasar eritem, ukuran plakat,
batas tegas, soliter disertai
erosi.

6
Dx: Nipple & Areolar
Eczema ec DKA
DD: Dermatitis Atopik, Dermatitis Numular,
mammary paget disease.

7
Terapi

Interhistin 2x1 Desoxyn Krim


2xsehari

8
Tinjauan Pustaka
Nipple & Areolar Eczema

9

Peradangan kulit yang terjadi pada
daerah putting dan areola.
Ditandai dengan kulit kemerahan
dan kulit yang mengelupas,
terkadang menimbulkan sensasi
gatal dan nyeri.

10
Siapa yang beresiko mengalami nipple
eczema?

◎ Pasien dengan riwayat terkena eksim di bagian tubuh manapun,


◎ Sering terdiagnosis pada pasien remaja (tanpa melihat riwayat
eksim sebelumnya), namun bisa juga pada infant, anak-anak dan
lansia,
◎ Sering pada ibu yang menyusui, namun juga dapat terjadi pada
perempuan yang tidak menyusui.

11
Etiologi
◎ Faktor genetik
◎ Faktor lingkungan
 tergantung penyakit dasarnya.
- Eksim atopik  riwayat eksim atopik, asma atau hayfever/rhinitis.
- DKI  iritasi terhadap krim, gel, sabun, detergen atau bahan-
bahan kimia (klorin)
- DKA  alergen, paling sering bahan kimia

12
Alergen yang sering menyebabkan DK?
*menurut North American Contact
Dermatitis Group

Alergen Penularan Utama


Nikel sulfat Logam, perhiasan

Neomisin sulfat Kandungan obat salep

Balsam peru Pengobatan topikal

Basitrasin Obat salep, bedak

Carba mix Karet, latex

Sodium emas thiosulfat Medikasi

13
Gejala klinis

◎ Acute eczema  makula yang eritematous, batas tidak


jelas, yang diatasnya terdapat papul atau plak eritem,
yang dapat disertai vesikel, krusta ataupun erosi.
◎ Chronic eczema  luka kering, bersisik, yang disertai
likenifikasi atau ekskoriasi dengan dasar eritem atau
hiperpigmentasi.
◎ Sering menimbulkan gatal dan nyeri, terutama pada ibu
menyusui.

14
◎ Infeksi bakteri sekunder 
fisura dan compromised skin
integrity
Komplikasi ◎ Kolonisasi dari Staphylococcus
aureus  mastitis dan abses
payudara  jika tidak diobati
dengan tepat

15
How to diagnosed Nipple
Eczema?

◎ Ditemukan gejala klinis


◎ Patch test  melihat antigen penyebab pada
DK.
◎ Swabs  untuk mengidentifikasi infeksi
bakteri sekunder yang nantinya akan
menghambat proses pengobatan
◎ Biopsi kulit  untuk menyingkirkan
kemungkinan paget’s disease

16
Diagnosis Banding

◎ Dermatitis Kontak Alergi


◎ Dermatitis Atopik
◎ Dermatitis Kontak Iritan
◎ Dematitis Numularis
◎ Mammary Paget Disease

17
Tatalaksana

1. Topical kortikosteroid (terutama ointment)


 mudah diserap pada kulit areolar yang tipis.
 Bentuk akut dan eksudatif : kompres Nacl
0,9 % atau KMnO4 1/5000.
 Bentuk kronik dan kering : krim
hidrokortison 1% atau diflukortolon valerat
0,1% atau krim betametason valerat 0,005-
0,1% atau desoksimetason 2-2,5 %

18
Tatalaksana

2. Steroid sistemik  jarang digunakan, hanya


untuk kasus berat dan dalam waktu singkat
 Contoh : prednison 5-10 mg/12 jam,
deksametason 0,5 – 1mg/ 12 jam
3. Topical calcineurin inhibitor (tacrolimus,
primecrolimus)

19
Tatalaksana

2. Steroid sistemik  jarang digunakan, hanya


untuk kasus berat dan dalam waktu singkat
 Contoh : prednison 5-10 mg/12 jam,
deksametason 0,5 – 1mg/ 12 jam
3. Topical calcineurin inhibitor (tacrolimus,
primecrolimus)
4. Antibiotik infeksi sekunder
 Contoh : bactroban ointment
5. Antihistamin dan analgetik
20
Penegakan Diagnosis

DERMATITIS KONTAK ALERGI DERMATITIS ATOPIK

21
Terima Kasih

22

Anda mungkin juga menyukai