Anda di halaman 1dari 17

1.

Dina Rahma Sari MODEL


EVALUASI CIPP
2. Intannisa Nur Fath
3. Nabillah Cholifatul Aula
4. Sofia Anissa Sabrina
5. Uliya Ulfah Kelompok 5
Context Input Process
Product (CIPP)

Model evaluasi CIPP dikemukakan oleh


Stufflebeam dan Shinkfield (1985) adalah
sebuah pendekatan evaluasi yang berorientasi
pada pengambilan keputusan untuk memberikan
bantuan kepada administrator atau leader
pengambil keputusan.
Tujuan Model Evaluasi CIPP
Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja dari
berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu,
untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai
kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi.

Stufflebeam melihat tujuan evaluasi sebagai:


1.Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk
menilai keputusan alternatif;
2.Membantu audience untuk menilai dan
mengembangkan manfaat program pendidikan atau obyek;
3.Membantu pengembangan kebijakan dan program.
Model CIPP ini dikembangkan oleh Stufflebeam dan kawan-
kawan (1967) di Ohio State University. CIPP yang merupakan
sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata, yaitu :

Context evaluation: evaluasi terhadap konteks


Input evaluation : evaluasi terhadap masukan
Process evaluation : evaluasi terhadap proses
Product evaluation : evaluasi terhadap hasil

Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebut


merupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah komponen
dari proses sebuah program kegiatan. Dengan kata lain, model
CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang
dievaluasi sebagai sebuah sistem.
Komponen Model Evaluasi CIPP
1 Context Evaluation (evaluasi konteks)
Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan,
kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan
proyek.

Tujuan dari evaluasi konteks yang utama ialah untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki evaluan, sehingga dapat diberikan arahan perbaikan
yang dibutuhkan.

Penilaian dari dimensi konteks evaluasi ini seperti ; kebijakan atau unit kerja
terkait, sasaran yang ingin dicapai unit kerja dalam waktu tertentu, masalah
ketenagaan yang dihadapi dalam unit kerja terkait dan sebagainya.
2 Input Evaluation (evaluasi masukan)
Input evaluation bertujuan untuk mengaitkan tujuan, konteks, input, dan proses
dengan hasil program.

Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang


ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai
kebutuhan, bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.
3 Process Evaluation (evaluasi proses)
Evaluasi proses untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan,
program terlaksana sesuai rencana atau tidak.

Evaluasi ini digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur,


menyediakan informasi untuk keputusan program, dan sebagai arsip prosedur
yang telah terjadi.
3 Product Evaluation (evaluasi hasil)
Evaluasi hasil dapat membantu pimpinan proyek dalam mengambil keputusan
terkait program yang sudah terlaksana (program akan dilanjutkan, diberhentikan,
atau ada keputusan lain).

Evaluasi hasil mengarah pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi
pada masukan mentah.
Dinamika Aksi Model
Evaluasi CIPP
Ciri-ciri Model Evaluasi CIPP
Kelebihan dan Kekurangan Model
Evaluasi CIPP
Kelebihan Evaluasi CIPP

1. Merupakan sistem kerja yang dinamis


2. Memberi gambaran yang detail dan luas
3. Dapat melakukan perbaikan selama program berjalan
4. Memiliki potensi untuk bergerak pada evaluasi formatif dan sumatif
5. Lebih komprehensif dari model lainnya
Kekurangan Evaluasi CIPP

1. Tidak terlalu mementingkan bagaimana proses seharusnya daripada


kenyataan yang sedang berlangsung
2. Kurang adanya modifikasi juga berdampak pada tingkat
keterlaksanaan yang kurang tinggi
3. Cenderung fokus pada rational management daripada mengakui
realita yang ada
4. Terkesan top down dengan sifat manajerial dalam pendekatannya
5. Bila diterapkan secara terpisah, akan melemahkan ide dasar
KESIMPULAN
Model evaluasi CIPP menekankan evaluasi sebagai proses yang
menyeluruh dalam sistem manajerial layanan informasi. Evaluasi yang
baik seharusnya memiliki tujuan untuk memperbaiki bukan untuk
membuktikan, meningkatkan akuntabilitas, serta pemahaman lebih
terhadap suatu fenomena.

Melalui evaluasi model CIPP, dapat memberikan gambaran menyeluruh


terhadap program layanan informasi. Sebab, dalam menelaah program
layanan informasi diperlukan sebuah cara yang sistematis. Dalam model
evaluasi layanan informasi berbasis CIPP terdapat empat komponen
evaluasi, antara lain: context, input, process, dan product.

Anda mungkin juga menyukai