Anda di halaman 1dari 15

Kombinatorika dan Peluang

SMA Methodist 2 Medan


Kombinatorika
• Banyaknya kejadian yang terjadi dapat dihitung dengan menuliskan
kejadiannya satu per satu, permutasi dan kombinasi
1. Menuliskan kejadian satu per satu
• Contoh :
Ada lima orang dalam ruangan yang belum saling mengenal. Apabila
mereka ingin saling berkenalan dengan berjabat tangan sekali dengan
setiap orang, maka jabatan tangan yang akan terjadi sebanyak….
2. Permutasi
a. Prinsip Perkalian
Jika suatu kejadian dapat terjadi dengan 𝑛1 cara yang berlainan, kejadian
kedua dapat terjadi dengan 𝑛2 cara yang berlainan, kejadian ketiga dapat
terjadi dengan 𝑛3 cara yang berlainan, … maka kejadian-kejadian dengan
urutan demikian dapat terjadi dengan :
𝑛1 × 𝑛2 × 𝑛3 × ⋯ cara yang berlainan
Cth :
1. Banyaknya bilangan yang terdiri dari dua angka adalah …
2. Dari angka 3, 5, 6, 7 dan 9 dibuat bilangan yang terdiri atas tiga angka
yang berbeda. Di antara bilangan-bilangan tersebut yang kurang dari 400,
banyaknya adalah …
2. Permutasi
b. Permutasi dari unsur-unsur berbeda
Sekumpulan k objek diambil dari n objek yang disusun dalam suatu
urutan yang berbeda disebut permutasi k dan n objek dan dirumuskan :
𝑃𝑘𝑛
Cth :
Sebuah koperasi jasa memerlukan 3 staf pengurus yaitu ketua,
sekretaris, dan bendahara. Tersedia 7 calon. Banyaknya macam
susunan staf pengurus yang mungkin adalah …
2. Permutasi
c. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama
Banyaknya permutasi keseluruhan dari n objek dan dari n objek
tersebut terdapat 𝑘1 objek yang sama, sebanyak 𝑘2 objek yang lain
yang juga sama dst adalah
𝑛!
𝑃 𝑛; 𝑘1 , 𝑘2 , … =
𝑘1 ! × 𝑘2 ! × ⋯
Cth :
Berapa susunan yang dapat dibuat dari huruf-huruf pada kata “PADA”?
2. Permutasi
d. Permutasi Siklis
Pada permutasi siklis, kejadian ABC=BCA=CAB dan ACB=CBA=BCA.
Jadi banyaknya permutasi siklis dari 3 unsur yang berlainan adalah 2
yakni ABC dan ACB. Permutasi siklis dari n unsur berlainan : 𝑃𝑠 𝑛 =
𝑛−1 !
3. Kombinasi
• Pada kombinasi, urutan tidak dipermasalahkan sehingga kombinasi
dapat dianggap sebagai permutasi sebagian dengan unsur yang sama.

Rumus :
𝑛
𝑛
𝑃𝑟 𝑛!
𝐶𝑟 = =
𝑟! 𝑛 − 𝑟 ! 𝑟!
Cth :
Ada lima orang dalam ruangan yang belum saling mengenal. Apabila
mereka ingin saling berkenalan dengan berjabatan tangan sekali
dengan setiap orang, maka jabatan tangan yang akan terjadi sebanyak…
4. Binomial Newton
• Binomial Newton digunakan untuk mencari koefisien-koefisien
𝑎 + 𝑏 𝑛 . Koefisien 𝑎𝑛−𝑘 𝑏 𝑘 dari penjabaran 𝑎 + 𝑏 𝑛 adalah
𝐶 𝑛, 𝑘 .
Cth :
Tentukan koefisien 𝑎3 𝑏 2 dari penjabaran 𝑎 + 𝑏 5
Peluang
1. Kejadian Sederhana
Suatu kejadian disebut sederhana apabila nilai kemungkinannya dapat
ditentukan dengan rumus sederhana berikut :
𝑛(𝐴)
𝑃 𝐴 =
𝑛(𝑆)
𝑛(𝐴) : menyatakan banyaknya anggota kejadian
𝑛(𝑆) : menyatakan banyaknya anggota ruang sampel (seluruh kejadian
yang mungkin)
Cth :
Dua dadu dilempar Bersama. Peluang muncul mata dadu yang
berjumlah 7 adalah …

Rumus-rumus lain :
1. Kejadian Komplemen : P(bukan A) = 1 – P(A)
2. Frekuensi Harapan : FH(A)= 𝑛 × 𝑃(𝐴)
• Cth :
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
Berapakah frekuensi harapan terambil kartu bernomor 9 yang
berwarna merah, jika pengambilan tersebut dilakukan sebanyak 130
kali.
Peluang
2. Kejadian Majemuk
Jika dua kejadian digabung maka terjadi kejadian majemuk. Peluang A
atau B ditulis (𝐴 ∪ 𝐵) dan ditentukan dari rumus :
𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵 − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
Nilai 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) dapat ditentukan sebagai berikut :
a. Jika 𝐴 dan 𝐵 saling lepas (𝐴 ∩ 𝐵 = ∅), 𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵
Dalam kejadian saling lepas, biasanya yang ditanya 𝑃 𝐴 ∪ 𝐵
b. Dalam hal lain, peluang A dan B dicari dari rumus :
𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐴 . 𝑃(𝐵)
Jika kejadian B terjadi setelah kejadian A terjadi.
Cth :
Dalam kotak pertama terdapat 4 bola merah dan 3 bola biru, kotak
kedua terdapat 7 bola merah dan 3 bola putih. Dari masing-masing
kotak diambil satu bola. Peluang terambil bola merah dari kotak
pertama dan putih dari kotak kedua adalah …

Anda mungkin juga menyukai