Rumus :
𝑛
𝑛
𝑃𝑟 𝑛!
𝐶𝑟 = =
𝑟! 𝑛 − 𝑟 ! 𝑟!
Cth :
Ada lima orang dalam ruangan yang belum saling mengenal. Apabila
mereka ingin saling berkenalan dengan berjabatan tangan sekali
dengan setiap orang, maka jabatan tangan yang akan terjadi sebanyak…
4. Binomial Newton
• Binomial Newton digunakan untuk mencari koefisien-koefisien
𝑎 + 𝑏 𝑛 . Koefisien 𝑎𝑛−𝑘 𝑏 𝑘 dari penjabaran 𝑎 + 𝑏 𝑛 adalah
𝐶 𝑛, 𝑘 .
Cth :
Tentukan koefisien 𝑎3 𝑏 2 dari penjabaran 𝑎 + 𝑏 5
Peluang
1. Kejadian Sederhana
Suatu kejadian disebut sederhana apabila nilai kemungkinannya dapat
ditentukan dengan rumus sederhana berikut :
𝑛(𝐴)
𝑃 𝐴 =
𝑛(𝑆)
𝑛(𝐴) : menyatakan banyaknya anggota kejadian
𝑛(𝑆) : menyatakan banyaknya anggota ruang sampel (seluruh kejadian
yang mungkin)
Cth :
Dua dadu dilempar Bersama. Peluang muncul mata dadu yang
berjumlah 7 adalah …
Rumus-rumus lain :
1. Kejadian Komplemen : P(bukan A) = 1 – P(A)
2. Frekuensi Harapan : FH(A)= 𝑛 × 𝑃(𝐴)
• Cth :
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
Berapakah frekuensi harapan terambil kartu bernomor 9 yang
berwarna merah, jika pengambilan tersebut dilakukan sebanyak 130
kali.
Peluang
2. Kejadian Majemuk
Jika dua kejadian digabung maka terjadi kejadian majemuk. Peluang A
atau B ditulis (𝐴 ∪ 𝐵) dan ditentukan dari rumus :
𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵 − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
Nilai 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) dapat ditentukan sebagai berikut :
a. Jika 𝐴 dan 𝐵 saling lepas (𝐴 ∩ 𝐵 = ∅), 𝑃 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝑃 𝐴 + 𝑃 𝐵
Dalam kejadian saling lepas, biasanya yang ditanya 𝑃 𝐴 ∪ 𝐵
b. Dalam hal lain, peluang A dan B dicari dari rumus :
𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐴 . 𝑃(𝐵)
Jika kejadian B terjadi setelah kejadian A terjadi.
Cth :
Dalam kotak pertama terdapat 4 bola merah dan 3 bola biru, kotak
kedua terdapat 7 bola merah dan 3 bola putih. Dari masing-masing
kotak diambil satu bola. Peluang terambil bola merah dari kotak
pertama dan putih dari kotak kedua adalah …