Anda di halaman 1dari 25

1.

Annisa Rahma Fadhilla (1710104003)


2. Lustry Andriyani (1710104033)
3. Amrina Maulida (1710104043)
Agar manfaat akuntansi dapat dirasakan, pengetahuan
perekayasaan tersebut harus diaplikasi dalam suatu wilayah (negara).
Wujud aplikasi ini adalah terciptanya suatu mekanisme pelaporan
keuangan nasional yang dengannya unit unit organisasi bisnis, non bisnis,
dan kepemerintahan dalam suatu negara menyediakan data dan
menyampaikan informasi keuangan kepada para pengambil keputusan yang
dianggap paling dominan dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan
negara (khusus nya tujuan ekonomik dan sosial).
Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara seksama
untuk pengendalian alokasi sumber daya secara otomatis melalui
mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan,
pengendalian secara otomatis dicapai dengan ditetapkannya suatu
pedoman pelaporan keuangan yaitu prinsip akuntansi berterima umum
(PABU) termasuk didalamnya standar akuntansi.
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi
yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan
disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik
dan sosial negara.
Pelaporan keuangan sebagai system nasional merupakan
hasil perekayasaan akuntansi di tingkat nasional. Perekayasaan
akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan
dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan
negara.
Sebagai penalaran deduktif-normative, Hendriksen (1982)
menguraikan aspek aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses
perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoretis akuntansi,
yaitu:
1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit
usaha (entitas pelapor) dan lingkungannya.
2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan
dari pernyataan postulat.
3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju
(pemakai) dan kemampuan pemakai untuk memahami,
menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.
4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk
mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan
lingkungannya.
6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala kendala pengukuran
dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
7. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum yang
dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi
pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.
8. Perancang bangunan struktur dan format system informasi
akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah,
meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau
prinsip akuntansi berterima umum.
Proses perekayasaan bukan suatu upaya perseorangan
tetapi merupakan upaya tim yang melibatkan berbagai disiplin
intelektual dan kekuatan politik mengingat perekayasaan
tersebut merupakan suatu proses yang serius yang hasilnya
akan berdampak luas dan jangka panjang.
Telah disinggung sebelumnya bahwa pelaporan keuangan
mempunyai dampak ekonomik dan sosial karena pelaporan
keuangan merupakan sarana atau wahana dalam pengalokasian
sumber daya ekonomik. Oleh karena itu, badan legislative
pemerintah (DPR/MPR) mempunyai peran yang penting dalam
hal ini mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi
semacam UUD (konstitusi).
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus
dilakukan melalui tahap tahap dan prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini
adalah proses saksama yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi,
yaitu:
1. Mengevaluasi masalah.

2. Mengadakan riset dan analisis.

3. Menyusun dan mendistribusi memorandum diskusi kepada setiap pihak yang


berkepentingan.
4. Mengadakan dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang diungkapkan
dalam memorandum diskusi.
5. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas memorandum diskusi.

6. Menerbitkan draf awal standar yang diusulkan yang dikenal dengan nama
Exposure Draft(ED) untuk mendapatkan tanggapan tertulis dalam waktu 30 hari
setelah penerbitan.
7. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
Salah satu kata kunci penting dalam definisi akuntansi
adalah informasi keuangan. Sederetan angka belum tentu
merupakan informasi tetapi tetap hanya sekedar data kalua
deretan angka tersebut tidak mempunyai makna atau nilai bagi
yang membacanya. Nilai informasi adalah kemampuan
informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan
pemakai dalam pengambilan keputusan.
Rerangka konseptual sebagai dokumen resmi hasil
perekayasaan sering disebut pula sebagai seperangkat prinsip
umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur konsep konsep
yang terpadu atau saling berkaitan. Rerangka konseptual akan
menjadi landasan untuk memecahkan masalah masalah
perlakuan akuntansi.
1. Memberikan pengarahan atau pedoman kepada badan yang
bertanggung jawab dalam penyusunan / penetap standar
akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah masalah
akuntansi yang dijumpai dalam praktik yang perlakuannya
belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
3. Menentukan batas-batas pertimbangan dalam penyusunan
statement keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan
meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar
perusahaan.
Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka
konseptual yang dikembangkan oleh FASB yang membuat empat
komponen konsep penting, yaitu :
a) Tujuan pelaporan keuangan
b) Kriteria kualitas informasi
c) Elemen-elemen statemen keuangan
d) Pengukuran dan pengakuan
Empat komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang saling
berkaitan.
 The Objective of Financial Statements
 Underlying Assumptions
 Qualitative Characteristic of Financial Statement
 The Element of Financial Statements
 Recognition of the Elements of Financial Statements
 Concepts of Capital Maintenance and the Determination of
Profit
Di bidang akademik, rerangka konseptual merupakan materi
yang sangat berharga dalam pengajaran teori akuntansi yang
mempunyai dampak dalam perbaikan atau pemajuan praktik.
Dengan memahami proses perekayasaan dan rerangka
konseptual, mahasiswa akan selalu dapat menjelaskan
mengapa standar akuntansi yang sekarang berjalan dipilih dan
bukan yang lain.
Alasan mengapa kriteria kewajaran penyajian statemen keuanhan
adalah PABU :
1. Tidak semua ketentuan perlakuan akuntansi dapat atau telah
dituangkan dalam bentuk standar akuntansi.
2. Bila standar akuntansi secara eksplisit dijadikan kriteria dan
dinyatakan dalam laporan aiditor, dikhawatirkan terjadi
bahwa kewajaran hanyalah bersifat normal bukan bersifat
substantif.
3. Untuk mencapai kualitas informasi yang tinggi, ukuran
kewajaran harus merupakan suatu rerangka pedoman yang
cukup komprehensif meliputi aspek teknis dan konseptual.
1. Prinsip akuntansi : segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep,
postulat, kaidah, prosedur, metoda, dan teknik akuntansi yang
tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi
sebagai pengetahuan.
2. Standar akuntansi : konsep, prinsip, metoda, teknik, dan
lainnua yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual
oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu
lingkungan/negara yang dituangkan dalam bentuk dokumen
resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara
tersebut.
3. PABU : suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar
akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya
secara resmi, teoritis dan praktis.
Rerangka pedoman ini berisi kompomen-komponen yang
tersusun secara hierarkis baik atas dasar tingkat konseptual
maupun autoritas. Rerangka pedoman ini mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembangan kebutuhan praktik
dan profesi.
PABU dalam versi ini terdiri dari landasan konseptual seperti
dalam kerangka konseptual versi FASB dan PABU yang disebut
landasan operasional atau praktik yang terdiri dari prinsip
mendasar, prinsip operasi umum, dan prinsip terinci.
PABU menurut versi Rubin menganalogi tingkat keautoratifan
yang membentuk suatu hirarki dengan suatu bentuk bangunan
rumah. Ini menggambarkan PABU sebagai kerangka pedoman
yang dideskripsikan oleh AICPA dalam SAS No 43.
Menggambarkan PABU sebagai dua hierarki pararel, satu untuk
entitas nonkepemerintahan dan yang lain untuk entitas
kepemerintahan. Sedangkan PABU versi SPAP adalah PABU yang
diambil dari SAS No.69 tetapi hanya diambil untuk entitas
nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis).
Definisi Pengukuran/Penilaian
PABU memberi batasan atau definisi Pengukuran adalah penentuan
pada berbagai elemen dalam statemen jumlah rupiah yang dicatat pertama
keuangan, hal ini dilakukan agar tidak kali saat transaksi terjadi.
terjadi salah interpretasi oleh pemakai. Sedangkan, penilaian adalah
penentuan jumlah rupiah pada
suatu elemen pada saat dilaporkan
dalam statemen keuangan.
Pengakuan Penyajian/Pengungkapan
Pengakuan adalah pencatatan suatu Penyajian merupakan cara untuk
jumlah rupiah ke dalam sistem melaporkan elemen dalam statemen
akuntansi dimana nantinya jumlah keuangan agar elemen tersebut cukup
informatif. Sedangkan, pengungkapan
tersebut akan mempengaruhi suatu
adalah penjelasan mengenai hal-hal
pos dan terefleksi dalam laporan
informatif yang dianggap penting dan
keuangan. bermanfaat bagi pemakai selain apa yang
dinyatakan melalui statemen keuangan.
Secara teoritis, rerangka konseptual seharusnya
merupakan fondasi rerangka pedoman PABU. Walaupun
demikian, karena rerangka konseptual disusun setelah banyak
standar akuntansi diterbitkan, beberapa versi PABU
menemppatkan rerangka konseptual pada tingkat yang
kurang autoratif. Tujuannya adalah agar akuntan publik tidak
mengganti standar yang tidak sesuai dengan rerangka
konseptual.
Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi,
rerangka pedoman PABU telah ditentukan, dan secara
operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka
pengertian akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat
dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut dengan struktur
akuntansi
Manfaat Struktur Akuntansi
1. Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan
akuntansi.
2. Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi sebagai
pengetahuan prasyarat.
3. Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan tanggung
jawab manajemen untuk menyusun statemen keuangan.

Anda mungkin juga menyukai