Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN DAN STRATEGI

PEMBERDAYAAN KADER DAN DUKUN


Oleh
Kelompok 4
RINI SYAFITRI
ROSE INDAH PUTRI
SAZMITA ERLIANIS
SUSRA SARTIKA

Dosen Pengampuh :
MEIRITA HERAWATI, M.Tr.Keb
LATAR BELAKANG
• Dalam usaha meminimalkan AKI dan AKB, persalian yang dilakukan oleh dukun
harus dialihkan kepada bidan. Dengan kata lain hal-hal yang berbau adat istiadat
tetap dilakukan oleh dukun namun diawasi oleh bidan (kemitraan bidan dengan
dukun tersebut).

• TUJUAN
1. Untuk mengembangkan pengetahuan tentang “ASKEB V
2. Untuk menambah wawasan kita sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan
khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
3. Sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah ASKEB V (Kebidanan Komunitas)
PERENCANAAN DAN STRATEGI
PEMBERDAYAAN KADER DAN DUKUN
I. KADER
 PENGERTIAN KADER
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita
yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani
masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun
masyarakat untuk berkerja dalam hubungan yang amat dekat
dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan.
Setelah kader posyandu terbentuk, maka perlu ada nya strategi
agar mereka dapat selalu eksis membantu masyarakat dibidang
kesehatan:
 PERAN FUNGSI KADER
1. perilaku hidup bersih dan sehat
2. pengamatan terhadap masalah kesehatan
didesa
3. upaya penyehatan dilingkungan
4. peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita
5. permasyarakatan keluarga sadar gizi
 Strategi menjaga Eksistensi Kader
Setelah kader posyandu terbentuk, maka perlu ada nya strategi agar
mereka dapat selalu eksis membantu masyarakat dibidang kesehatan.
1. refresing kader posyandu pada saat posyandu telah selesai
dilaksanakan oleh bidan desa maupun petugas lintas sector yang
mengikuti kegiatan posyandu
2. adanya perubahan kader posyandu tiap desa dan dilaksanakan
pertemuan rutin tiap bulan secara bergilir disetiap posyandu
3. revitalisasi kader posyandu baik tingkat desa maupun kecamatan.
Dimana semua kader di undang dan diberikan penyegaran materi
serta hiburan dan bisa juga diberikan rewards.
4. Pemberian rewards rutin misalnya berupa kartu berobat gratis
kepuskes untuk kader dan keluarganya dan juga dalam bentuk
materi yang lain yang diberikan setiap tahun
II. Dukun
Dukun bayi adalah seorang anggota
masyarakat, pada umumnya seorang wanita
yang mendapat kepercayaan serta memiliki
keterampilan menolong persalinan secara
tradisional dan memperoleh keterampilan
tersebut dengan cara turun-temurun belajar
secara praktis atau cara lain yang menjurus
kearah peningkatan keterampilan tersebut
serta melalui petugas kesehatan
Pembagian Dukun Bayi, Menurut Depkes RI, dukun
bayi dibagi menjadi 2 yaitu :
• Dukun Bayi Terlatih, adalah dukun bayi yang telah
mendapatkan pelatihan oleh tenaga kesehatan yang
dinyatakan lulus.
• Dukun Bayi Tidak Terlatih, adalah dukun bayi yang belum
pernah terlatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang
sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.
TUJUAN PEMBINAAN DUKUN BAYI
Dukun bayi merupakan tokoh kunci dalam
masyarakat yang berpotensi untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan bayi. Peran dan pengaruh dukun sangat
bervariasi sesuai dengan budaya yang berlaku. Peran
dukun dalam masa perinatal sangat kecil atau dukun
memiliki wewenang yang terbatas dalam pengambilan
keputusan tentang cara penatalaksanaan komplikasi
kehamilan atau persalinan, sehinngga angka kematian
masih tinggi.
LANGKAH PEMBINAAN DUKUN BAYI
Beberapa langkah yang dapat dilakukan bidan dalam pembinaan dukun
adalah sebagai berikut:
Fase I : Pendaftaran Dukun
• Semua dukun yang berpraktek didaftar dan diberikan tanda
terdaftar
• Dilakukan assesment mengenai pengetahuan/ ketrampilan dan
sikap mereka dalam penanganan kehamilan dan persalinan
Fase II : Pelatihan
• Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assesment
• Diberikan sertifikat
• Diberikan penataan kembali tugas dan wewenang bidan dalam
pelayanan kesehatan ibu
• Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek
Fase III : Pelatihan oleh tenaga terlatih
• Persalinan hanya boleh dilakukan oleh tenaga trelat
• Pendidikan bidan desa diprioritaskan pada anak dan keluarga
dukun

UPAYA PEMBINAAN DUKUN BAYI


Beberapa upaya yang dapat dilakukan bidan di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pendekatan dengan para tokoh masyarakat setempat.
2. Melakukan pendekatan dengan para dukun.
3. Memberikan pengertian kepada para dukun tentang pentingnya persalinan
yang bersih dan aman.
4. Memberi pengetahuan kepada dukun tentang komplikasi-komplikasi
kehamilan dan bahaya proses persalinan.
5. Membina kemitraan dengan dukun dengan memegang asas saling
menguntungkan.
6. Menganjurkan dan mengajak dukun merujuk kasus-kasus resiko tinggi
kehamilan kepada tenaga kesehatan.
KLASIFIKASI PEMBINAAN DUKUN BAYI
Berikut adalah klasifikasi materi yang di berikan untuk melakukan
pembinaan dukun:
1. Promosi Bidan Siaga
Salah satu cara untuk melakukan promosi bidan siaga, yaitu
dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada
di desa untuk bekerja sama dalam pertolongan persalinan.
2. Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan
Rujukan
Dukun perlu mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang
perawatan pada ibu hamil, sehingga materi tentang
pengenalan terhadap ibu hamil yang beresiko tinggi, tanda
bahaya kehamilan, persalinan, nifas, dan rujukan merupakan
materi yang harus di berikan, agar dukun bayi dapat
melakukan deteksi dini kegawatan atau tanda bahaya pada
ibu hamil, bersalin, nifas dan segera mendapatkan rujukan
cepat dan tepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai