Anda di halaman 1dari 13

SKRINING FITOKIMIA

PRESENTED BY:
KELOMPOK III

1. Puji Hastuti 7. Rini Susilowati


2. Rara Andika 8. Rita Vayani
3. Retno Setyoningrum 9. Rizkya Isfani Nur A.
4. Rien Koemala Diah 10. Rohmah Nurkhasanah
5. Rina Fitriyanah K. 11. Sari Hermoyowati
6. Rini Sulastri 12. Seftiyani Oki Susanti
SKRINING KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK
ETANOL 80% KULIT BATANG
Michelia champaca L.

Dwicandra, N.M.O, Astuti, M.A.P, Ariantari, N.P., Yowani, S.C.


Michelia champaka Linn.
 Michelia champaka Linn. Atau lebih dikenal dengan cempaka
kuning
 Family : Magnoliaceae
 Berasal dari India dan terdistribusi luas di seluruh Indo-China,
Malaysia, Sumatra, Jawa, Cina barat daya

Gambar Bunga Cempaka Kuning


Gambar Pohon Cempaka Kuning
Alasan pemilihan tanaman

 Tanaman cempaka kuning banyak digunakan oleh masyarakat


indonesia sebagai pengobatan tradisional untuk berbagai
macam penyakit
 Kulit akar : pengobatan radang, konstipasi, dismenorea
 Kulit batang : gastritis, demam dan batuk
 Bunga, kuncup bunga dan buah : tukak lambung, luka, penyakit
kulit, keputihan dan bahan kosmetik.
 Daun : obat antirematik, obat amandel, dan obat jamur.
 Beberapa penelitian saat ini menunjukkan bahwa tanaman
cempaka kuning memiliki aspek morfologi dan senyawa aktif
yang menunjukkan tanaman tersebut penting dalam
pengobatan
 Aktifitas farmakologi : anthelmintik, antioksidan, antimikroba,
antiinflamasi, analgesik, antifertilitas, antimalaria, antifibriotik,
antiulser dan anti kanker
 Ekstrak metanol daun, biji, batang, akar memiliki aktivitas
antimikroba terhadap protozoa, bakteri dan jamur
 Penelitian terhadap golongan kandungan kimia dalam ekstrak
etanol 80% kulit batang belum pernah dilakukan sebelumnya
Senyawa Aktif
 Berbagai aktifitas farmakologi yang terdapat pada tanaman cempaka
kuning dihasilkan karena adanya senyawa aktif yang terkandung antara
lain seperti minyak atsiri, alkaloid, sterol dan terpenoid,
saponin, polifenol, flavonoid, dan glikosida.

 Penelitian dilakukan untuk mengetahui golongan kandungan kimia yang


terdapat pada ekstrak etanol 80% kulit batang Michelia
champaka L.
Identifikasi Senyawa
 Uji Minyak Atsiri
Terbukti mengandung minyak atsiri jika dilarutkan dengan etanol dan
diuapkan residu akan tetap berbau enak/aromatik (Evans, 2009)
Pada pengamatan didapat bau khas aromatik > Minyak atsiri positif

 Uji Sterol dan Terpenoid


Terpenoid positif jika terbentuk cincin kecoklatan atau violet
pada kedua batas larutan
Sterol positif jika terbentuk warna hijau kebiruan

Ekstrak dilarutkan dalam kloroform + asam asetat anhidrat +


H2SO4 pekat Cincin kecoklatan (Triterpenoid positif)
 Uji Alkaloid
 Terbukti mengandung alkaloid bila ditambah reagent Dragendrof
membentuk endapan Jingga dan ditambah reagent Mayer
membentuk endapan putih (Jones dan Kinghorn, 2006)
 Dalam pengujian alkaloid untuk menghindari hasil palsu maka diperlukan
minimal 2 reaksi.
Residu hasil penguapan + asam encer, dibagi menjadi 3 bagian:
Bagian I + asam encer
Bagian II + Reagent Dragendorff = endapan jingga
Bagian III + Reagent Mayer = endapan putih

 Pada pengamatan :
Ekstrak + Reagent Dragendorff = tidak terbentuk end. jingga (negatif)
Ekstrak + Reagent Mayer = tidak terbentuk end. Putih (negatif)
Dari kedua reaksi didapatkan hasil negatif > Alkaloid negatif
 Uji Saponin
Dibuktikan dengen Metode Forth yaitu terbentuknya busa yang
stabil selama 15 menit (Jones dan Kinghorn, 2006)
Pada pengamatan Ekstrak cair dikocok selama 15 menit tetapi tidak
terbentuk busa (Saponin negatif)

 Uji Polifenol
Terbukti dengan perubahan warna menjadi biru, biru-hitam, atau
biru-hijau jika ditambah pereaksi FeCl3 10% pada larutan uji (Jones
dan Kinghorn, 2006)

Ekstrak + FeCl3 Endapan kehitaman (Polifenol positif)


 Uji Flavonoid
Terbukti dengan terbentuknya fluoresensi kuning intensif saat
larutan diamati pada UV366 (Depkes RI,1989)
Ekstrak diuapkan dibasahi aseton + sedikit serbuk halus asam borat
dan asam oksalat p dipanaskan
Sisa pemanasan + eter p diamati dengan UV366 terbentuk
fluoresensi kuning intensif (flavonoid positif)

 Uji Glikosida
Dibuktikan dengan reaksi Lieberman-Burchard dengan terbentuknya
warna biru atau hijau (Depkes RI, 1989)

Pada pengamatan tidak terbentuk warna (Glikosida negatif)


PERSIAPAN BAHAN

 Bahan tanaman
Kulit batang dikumpulkan > dicuci > dipotong-potong > dikeringkan >
diangin-angin > kulit batang kering digiling > menjadi serbuk > disimpan
ditempat kering

 Ekstraksi
552,14 gram kulit batang didigesti dengan 7,55 L etanol 80% pada suhu
500 C > Maserat > ditampung dan diendapkan semalaman dengan
vacuum evaporator pada suhu 500 C > ekstrak kental (23,84 gram).
Hasil Skrining

 Kesimpulan dari pengamatan diatas diperoleh senyawa-senyawa yang


positif dalam kandungan ekstak etanol 80% kulit batang M.
champaka L yaitu senyawa Minyak Atsiri, Triterpenoid, polifenol,
dan flavonoid
 Minyak Atsiri dan Triterpenoid memiliki aktivitas biologis : antifungi,
antibakteri, antikanker, antiinflamasi dan anti oksidan.
 Flavonoid dan polifenol memiliki aktivitas biologis : antibakteri, antiulser,
antidepresan, antitumor, dan anti oksidan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai