Anda di halaman 1dari 12

DIABETES MELITUS PADA

KEHAMILAN
Dini Mudira Sari

2010730027

Pembimbing: Dr. Riady, Sp. OG


Diabetes mellitus merupakan penyakit
metabolik dengan penyebab yang
beragam, ditandai adanya hiperglikemik
kronis serta perubahan metabolism
karbohidrat, lemak, dan protein akibat
defek sekresi atau kerja insulin, atau
keduanya.

TERDIRI DARI DUA MACAM


DIABETES
DIABETES
MELLITUS
MELLITUS
PRAGESTASIO
GESTASIONAL
NAL
DIABETES MELLITUS
GESTASIONAL
Definisi
 Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah
intoleransi glukosa yang dimulai atau baru
ditemukan pada waktu hamil. Setelah ibu
melahirkan, keadaan DMG sering akan kembali ke
regulasi glukosa normal.
Patofisiologi
 Sebagian kehamilan ditandai dengan adanya
resistensi insulin dan hiperinsulinemia, yang pada
beberapa perempuan akan terjadi faktor predisposisi
untuk terjadinya DM selama kehamilan. Resistensi ini
berasal dari hormon diabetogenik hasil sekresi
plasenta yang terdiri atas hormon pertumbuhan
(growth hormone), corticotrophin releasing hormone,
placenta lactogen, dan progesterone. Hormon ini dan
perubahan endokrinologik serta metabolik akan
menyababkan perubahan dan menjamin pasokan
bahan bakar dan nutrisi ke janin sepanjang waktu.
Akan terjadi diabetes mellitus gestasional apabila
fungsi pankreas tidak cukup diabetogenik selama
kehamilan.
Diagnosis
 Skrining awal: melakukan pemeriksaan beban
50 g glukosa pada kehamilan 24-28 minggu.
 Dilanjutkan dengan pemeriksaan beban 100 g
glukosa.

Kriteria hasil abnormal setelah pemberian 100 gram glukosa


Three hour Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) pada perempuan hamil

Darah National Diabetes Data Group Carpenter and Coustan


Puasa 105 mg/dl (5,8 mmol/l) 95 mg/dl (5,3 mmol/l)
1 jam 190 mg/dl (10,5 mmol/l) 180 mg/dl (10,0 mmol/l)
2 jam 165 mg/dl (9,2 mmol/l) 155 mg/dl (8,6 mmol/l)
3 jam 145 mg/dl (8,0 mmol/dl) 140 mg/dl (7,8 mmol/l)

Catatan: Diagnosis diabetes mellitus gestasional ditegakkan apabila ada dua atau lebih nilai
abnormal (kadar glukosa serum atau plasma).
Komplikasi
 Kematian janin intrauterine
 Bayi yang lahir dari ibu dengan DM biasanya lebih besar
(makrosemia), dan bisa terjadi juga pembesaran dari
organ-organnya (hepar, kelenjar adrenal, jantung).
 Segera setelah lahir, bayi dapat mengalami hipoglikemik

Penatalaksanaan:
Diet,
Olahraga,
Pemantauan glukosa,
Insulin,
Obat hipoglikemik oral
Cara persalinan
• Penanganan persalinan harus tetap berdasarkan kepada
indikasi ibu dan janin, sama halnya dengan pengelolaan
•perempuan
Pengambilan hamil tanpa diabetes.
keputusan untuk melakukan persalinan lebih
awal (pada kehamilan 38 minggu) dengan cara induksi
persalinan atau seksio sesarea dilakukan atas pertimbangan
risiko terjadinya kematian perinatal atau mobididtas
perinatal.
• Bila berat badan janin diduga lebih dari 4500 gram,
persalinan dianjurkan dengan cara seksio sesarea.
DIABETES MELLITUS
PRAGESTASIONAL
Definisi
 Diabetes mellitus pragestasional merupakan penyakit diabetes
yang terjadi sebelum konsepsi dan kondisi ini disebabkan oleh
defisiensi insulin absolut (insulin dependent diabetes mellitus –
IDDM tipe I) atau terjadi peningkatan resistensi perifer terhadap
insulin (non-insulin dependent diabetes mellitus –NIDDM tipe II).

Diabetes Pragestasional pada


Komplikasi
Janin:
•Keguguran
Diabetes Pragestasionl •Persalinan kurang bulan
pada Ibu: •Malformasi
•Nefropati diabetik •Perubahan pertumbuhan janin
•Retinopati diabetic •Kematian janin tanpa sebab
•Neuropati diabetic •Hidramnion
•Preeclampsia •Mortalitas dan morbiditas neonatus
•Ketoasidosis diabetic •Hipoglikemia dan Hipokalsemia
•Infeksi •Kardiomiopati
•Pewarisan diabetes
Penatalaksanaan antepartum
 Pengendalian glukosa dengan menggunakan:
 Diet (36 kkal/kg + 100 kkal) dengan komposisi 40-50%
karbohidrat, 20% protein, 30-40% lemak.
 Insulin dengan dosis individual dengan regimen umum, 0,7-
1,0 unit/kg/hari yang diberikan 2/3 pada pagi hari dan 1/3
pada malam hari
 Target : gula darah puasa < 95 mg/dl
 Pemeriksaan opthalmolgi setiap semester
 Surveillans struktur jantung dengan USG pada minggu ke
18-21
 Pemeriksaan kesehatan janin (NST, USG untuk melihat
pertumbuhan janin) setelah sesuai kehamilan 32 minggu.
 Penderita seharusnya sudah berkonsultasi dengan dokter
sebelum hamil
 Penatalaksanaan antepartum intensif dapat menurunkan
mortalitas perinatal menjadi hanya 3-5%.
Penatalaksanaan intrapartum dan pasca salin
 Jika pengendalian metabolik baik, dapat diharapkan
berlangsungnya persalinan spontan per vaginam
pada kehamilan aterm
 Jika BBJ > 4000 gram sebaiknya direncanakan
persalinan SC
 Selama proses persalinan ibu tidak boleh makan
sehingga harus diberikan cairan glukosa i.v dextrose
5% dengan kecepatan 75 – 100 ml per jam dan kadar
gula darah harus diperiksa setiap 2 jam
 Pemberian insulin regular diberikan per infus atau i.v
untuk mempertahankan kadar gula darah sebesar
100 – 120 mg/dL
 Selama 48 jam pertama pasca salin kebutuhan insulin
diperkirakan menurun.  Kadar gula darah yang dapat
ditoleransi pada periode ini adalah 150 – 200 mg/dL.
Referensi

 Cunningham FG, et al. William Obstetrics


22th­ed. London : McGraw-Hill. 2010.
 Morgan, Geri. Hamilton, Carole. 2003.
Practice Guidelines For Obstetrics &
Gynecology, 2nd Ed. New York: Lippincott
Williams & Wilkins.
 Prawiroharjo, Sarwono. 2011. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai