Anda di halaman 1dari 7

“PROSES MENUA MENURUT

TEORI KULTURAL”

OLEH KELOMPOK III

ANDREAS YANSSEN NAHAK

APOLONIA RATNA DERAN ROTOK

AYU RONALITA TAKENE


PENGERTIAN PROSES MENUA
• Proses menua adalah suatu proses alami yang akan terjadi pada pada setiap
makluk hidup. Menurut Laslett (Suardiman, 2011) menyatakan bahwa semua
makhluk hidup memiliki siklus kehidupan menuju tua yang diawali dengan
proses kelahiran, tumbuh menjadi dewasa, berkembang biak, menjadi tua dan
akhirnya tutup usia. Sedangkan usia lanjut adalah masa yang tidak bisa
dielakkan bagi orang yang dikarunia umur panjang (Uraningsari, 2015).
• Menurut UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992 ayat 1 ”Manusia usia lanjut
(glowing old) adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, sikap, perubahan akan memberikan pengaruh pada keseluruhan
aspek kehidupan termasuk kesehatan”.
• Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia)
apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan
ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
TEORI PROSES MENUA (TEORI KULTURAL)

Menurut Rose (1962 dalam Noorkasiani, 1992), lansia


merupakan kolompok yang memiliki norma, harapan, rasa
percaya, dan adat kebiasaan tersendiri sehingga dapat
digolongkan sebagai sub kultur.
Akan tetapi, mereka ini kurang terintegerasi pada masyarakat
luas dan lebih banyak berinteraksi antar sesama. Di kalangan
lansia, status lebih ditekankan pada bagaimana tingkat
kesehatan dan kemampuan mobilitasnya, bukan pada hasil
pekerjaan, pendidikan, ekonomi, yang pernah dicapainya.
Kelompok-kelompok lansia seperti ini bila terkoordinasi dengan
baik dan dapat menyalurkan aspirasinya dimana hubungan
antar grup dapat meningkatkan proses penyesuaian pada masa
lansia (Abdul Muhith, Sandu Siyoto, 2016).
PEMBAGIAN LANSIA
Menurut DEPKES

• Kelompok menjelang Usia Lanjut 45-54


tahun (masa vibrilitas)
• Kelompok usia lanjut 55-64 tahun
(presenium)
• Kelompok usia lanjut > 65 tahun (senium)
 MENURUT WHO

Usia pertengahan (middle age) usia 45-59


tahun
Usia Lanjut (elderly) 60-74 tahun
Usia tua (old) antara 75-90 tahun
Usia Sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
next,,
 MENURUT WHO
 Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun
 Usia Lanjut (elderly) 60-74 tahun
 Usia tua (old) antara 75-90 tahun
 Usia Sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

 Di indonesia batasan lansia adalah 60 tahun keatas


yang terdapat dalam UU no 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia baik laki-laki maupun
perempuan.
Next...

SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai