Anda di halaman 1dari 21

AULIA SUCI PERTIWI

Farmasi
IPE-20
Prinsip-Prinsip
Kolabrasi
Prinsip- prinsip kolaborasi tim kesehatan
1. Patient-centred care
2. Recognition of the patient-physician relationship
3. Physician as the clinical leader
4. Mutual respect and trust
5. Clear Communication
6. Clarification of roles and scopes of practice
7. Clarification of accountability and responsibility
8. Liability protection for all members of the team
9. Sufficient human resources and infrastructure
10. Sufficient funding & payment arrangements
11. Supportive education system
12. Research and evaluation
1. Patient-centred care
Praktik untuk pasien (dan keluarga mereka)
dengan cara yang bermakna dan berharga bagi
pasien individual. Termaksud mendengarkan,
menginformasikan, dan melibatkan pasien dalam
perawatan mereka.
1. Patient-centred care
•Model kolaborasi kesehatan dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pasien
•Model kolaborasi harus mengurasi perpecahan
dan meningkatkan kualitas dan keamanan
perawatan yang diberikan kepada pasien
•Pasien berhak membuat pilihan akan perawatan
yang akan diterima
1. Principles of Patient-centred care
2. Recognition of the patient-physician relationship

Rasa saling menghormati dan mempercayai yang berasal


dari hubungan dokter-pasien. Kepercayaan ini didasarkan
pada prinsip kode etik

• Model kolaborasi kesehatan harus mendukung


hubungan dokter-pasien
• Mengikuti atau tidak peraturan kolaborasi kesehatan
harus dilakukan secara sukarela bagi dokter dan pasien.
• Kode etik menjadi landasan pelaksanaan kolaborasi
kesehatan.
3. Physician as the clinical leader
Diperlukan untuk memastikan berfungsinya
tim dan memfasilitasi pengambilan keputusan,
terutama dalam situasi kompleks atau mendesak.
Pemimpin klinis bertanggungjawab untuk
memaksimalkan keahlian dan masukan seluruh
tim agar memberi perawatan komprehensif dan
definitif kepada pasien.
3. Physician as the clinical leader
Dokter, berdasarkan pelatihan, pengetahuan,
latar belakang dan hubungan pasien, paling baik
diposisikan untuk berperan sebagai pemimpin klinis
dalam tim perawatan kolaboratif. Mungkin ada
beberapa situasi di mana dokter dapat melimpahkan
kepemimpinan klinis ke profesional perawatan
kesehatan lainnya.
4. Mutual respect and trust
Rasa saling menghargai sangat penting bagi
keberhasilan tim fungsional dan berasal dari
pengetahuan, penghargaan atas kontribusi yang dibuat
oleh anggota tim lainnya.

Kepercayaan antara individu, kelompok penyedia


berkembang karena pengetahuan dan pemahaman
tentang kompetensi, keterampilan dan cakupan praktik .
Kepercayaan penting untuk memastikan bahwa tim
berfungsi secara efesiensi dan memaksimalkan
kontribusi seluruh anggota.
4. Mutual respect and trust
• Untuk melayani kebutuhan perawatan kesehatan pasien, harus ada
interaksi kolaboratif dan menghargai antara profesional perawatan
kesehatan, dengan pengakuan dan pemahaman kontribusi setiap
penyedia terhadap tim.  

• Untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat di dalam tim,


penting bagi anggota untuk memahami dan menghormati tanggung
jawab profesional, mengetahui pengetahuan dan keterampilan yang
menyertai ruang lingkup praktik mereka dalam konteks tim.
5. Clear Communication
Komunikasi efektif sangat penting untuk
memastikan perawatan yang aman dan
terkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Menerima pesan tepat waktu, jelas, dan konsisten
adalah tanggung jawab semua anggota tim
kesehatan.
6. Clarification of roles and scopes of practice

• Tim dapat berfungsi dengan baik dan efisien apabila


ruang lingkup praktik, peran dan tanggung jawab
masing-masing profesional perawatan kesehatan pada
tim dapat didefinisikan dan dipahami dengan jelas
digambarkan dengan deskripsi pekerjaan dan kontrak
jabatan.

• perawatan kolaboratif tidak bergantung pada


perubahan lingkup praktik dari setiap kelompok
penyedia dan tidak boleh digunakan sebagai sarana
untuk memperluas cakupan praktik dan / atau
independensi kelompok profesional kesehatan.
7. Clarification of accountability and responsibility

• Semua penyedia pelayanan kesehatan


bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas
perawatan yang mereka berikan dan untuk
kesejahteraan pasien.  

• Sebagai koordinator klinis, dokter harus


bertanggung jawab atas pengawasan klinis dan
kelalaian klinis terhadap perawatan pasien
secara individual.
8. Liability protection for all members of the team

• Setiap anggota tim perawantan kolaboratif harus


memiliki perlindungan tanggung jawab yang
memadai dan/atau jumlah jaminan asuransi
profesional untuk mengakomodasi ruang lingkup
praktik, peran, dan tanggung jawab masing-
masing dalam tim perawatan kolaboratif

• Prosedur formal harus ditetapkan untuk


memastikan bukti adanya perlindungan
kewajiban ini
9. Sufficient human resources and infrastructure

• Fungsi efektif dari tim kolaborasi kesehatan


bergantung pada kontribusi dokter.

• Pemerintah disemua tingkat, harus mengatasi


kekurangan dokter untuk memastikan perawatan
pasien

• Pemerintah harus meningkatakan akses terhadap


pelayanan medos dengan meningkatkan jumlah
dokter dan penyedia layanan.
10. Sufficient funding & payment arrangements

• Kemampuan dokter untuk bekerja dalam


kolaborasi kesehatan tidak boleh didasarkan
oleh upah

• Hubungan kolaboratif kesehatan antara dokter


dan penyedia layanan kesehatan lainnya harus
terus didorong dan ditingkatkan melalui alokasi
sumber daya yang tepat pada semua tingkat
sistem kesehatan
10. Sufficient funding & payment
arrangements
• Dokter seharusnya tidak mengadakan dana
pemakaian dan memelihara kemampuan
teknologi informasi kesehatan yang
memfasilitasi kemampuan mereka untuk
berpartisipasi dalam kolaborasi kesehatan .
Pemerintah harus membiayai baik secara
finansial, teknis, pengembangan, dan penerapan
catatan kesehatan elektronik.
11. Supportive education system
• Pendidikan kesehatan dibutuhkan untuk
memfasilitasi pemahaman lebih dalam, tanggung
jawab dan kemampuan profesi kesehatan dengan
tujuan keseluruhan membangun tim perawatan
kesehatan yang lebih baik yang didasarkan rasa saling
menghormati dan kepercayaan.
• Pemerintah harus memahami pentingnya pendidikan
kesehatan dan mendanai institusi pendidikan secara
tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan.
• Kesempatan pendidikan harus ada pelatihan untuk
mendapatkan pengetahuan klinis dan pelatihan
kepemimpinan.
12. Research and evaluation
• Penelitian tentang keefektifan model kolaborasi
pada kepuasan hasil kesehatan pasien dan
dokter serta keefektifan biaya pelayanan
kesehatan yang harus dilakukan secara terus
menerus, transparan, dan didukung oleh
pemerintah.
Daftar Pustaka
•Canadian Medical Association. (2007). Putting Pasients first :
patient-centered collaborative care, a discussion paper. Diakses
dari Universitas Indonesia, situs web http://scele.ui.ac.id

•The Picker Institute and Harvard Medical School . (2015). The


Eight Principles of Patient-Centered Care. Diakses 9 Februari
2018, dari
http://www.oneviewhealthcare.com/the-eight-principles-of-pati
ent-centered-care/

Anda mungkin juga menyukai