Anda di halaman 1dari 19

Journal Reading

Prevalence and risk factors for


diabetic retinopathy in a cross-
sectional population-based study from
rural southern China: Dongguan Eye
Study

Pembimbing :
dr. Lenggo Geni Oetama, Sp. M
 
Disusun Oleh :
Wenny Damayanti
(406181044)
Latar Belakang
• Retinopati diabetik (DR) adalah komplikasi yang paling sering dari
diabetes mellitus (DM) dan merupakan penyebab utama kebutaan
dan gangguan penglihatan di antara populasi usia kerja di negara-
negara berpenghasilan tinggi.
• Studi berbasis populasi di seluruh dunia mengungkapkan variabilitas
geografis dan etnis dalam prevalensi DR. Faktor risiko tersebut
termasuk usia, durasi DM yang lebih lama, hiperglikemia, hipertensi,
hiperlipidemia dan obesitas.
• Telah ditemukan bahwa prevalensi diabetes di kalangan penduduk
perkotaan lebih tinggi daripada di antara penduduk desa di negara-
negara berpenghasilan rendah.
• Namun, meta-analisis sebelumnya menemukan bahwa tingkat
prevalensi DR pada populasi pedesaan lebih tinggi daripada populasi
perkotaan di Cina, dan lebih tinggi di wilayah utara dibandingkan
dengan wilayah selatan.
• Oleh karena itu, kami berspekulasi bahwa DR, sebagai komplikasi DM,
memiliki karakteristik epidemiologis yang tidak persis konsisten
dengan DM karena perbedaan geografis dan ekonomi.
• Metode
• Desain studi dan populasi
• The Dongguan Eye Study (DES) (mulai September 2011 hingga Februari 2012)
adalah studi berbasis populasi pada frekuensi dan faktor risiko gangguan
penglihatan dan gangguan mata yang mengancam penglihatan pada pasien
berusia 40 tahun atau lebih di Dongguan, selatan China.
• Keterlibatan pasien dan masyarakat
• Dalam penelitian ini, para peserta diberi informasi sepenuhnya, deskripsi
tertulis diberikan untuk mengisi pernataan persetujuan. Jika para peserta bisa
tidak dapat membaca pernyataan persetujuan karena kehilangan penglihatan
atau buta huruf, persetujuan dibacakan oleh pewawancara.
• Survei karakteristik dasar
• Secara singkat, survei komunitas dilakukan dilakukan di halaman desa atau pusat desa. Data
demografis, status risiko sosial ekonomi dan faktor risiko potensial dicatat.
• Selanjutnya, peserta menjalani pemeriksaan darah, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan mata.
Selain itu, peserta mengisi kuesioner mengenai gaya hidup dan kondisi medis. Pemeriksaan mata
dilakukan dilakukan di Rumah Sakit Hengli dan Rakyat Dongguan Rumah Sakit.
• Pemeriksaan mata
• Pemeriksaan mata termasuk riwayat penyakit mata, ketajaman visual dan pemeriksaan
autorefraksi, pengukuran tekanan intraocular, dan pemeriksaan segmen anterior dan posterior
dengan slit-lamp biomicroscopy. Ketajaman visual dikoreksi terbaik ditentukan menggunakan hasil
autorefraksi. Pada peserta dengan DM dan hipertensi dilakukan fotografi fundus non-mydriatic.
Fundus fluorescein angiografi dilakukan pada peserta dengan retinopati diabetik non-proliferatif
berat (NPDR) atau diabetes proliferative retinopati (PDR), dan mereka yang diduga menderita
edema makula, lesi vaskular retina, uveitis posterior atau makulopati terkait usia.
• Definisi DR, edema makula diabetik (DME), secara klinis edema makula (CSME) vision-
threatening diabetic retinopathy (VTDR)
• DR didefinisikan sebagai adanya lesi yang khas seperti yang dijelaskan oleh
International Clinical Diabetic Retinopathy Disease Severity Scale yang merupakan
standar penilaian yang dirancang oleh Wisconsin Epidemiologic Study of Diabetic
Retinopathy (WESDR) and Early Treatment Diabetic Retinopathy Study. Secara singkat,
lima kategori menentukan peningkatan keparahan DR dari ‘tidak ditemukan retinopati
’, NPDR ringan (hanya mikroaneurisma), NPDR sedang (lebih dari sekedar
mikroaneurisma tetapi kurang dari NPDR berat), NPDR berat (salah satu dari hal
berikut: >20 perdarahan intraretinal di masing-masing empat kuadran, bitnik bitnik
vena pada >2 kuadran dan kelainan mikrovaskular intraretinal yang menonjol pada >1
kuadran dan tidak ada tanda-tanda PDR) atau PDR (satu atau lebih dari berikut ini:
neovaskularisasi dan vitreous / preretinal pendarahan).
• DME didefinisikan menurut International Diabetic Macular Oedema
Severity Scales oleh Wilkinson et al, dengan penebalan retina yang
jelas atau eksudat keras di kutub posterior. Saat edema melibatkan
fovea atau dalam 500μm dari fovea. VTDR didefinisikan sebagai
adanya NPDR parah, PDR dan / atau CSME. Dalam semua kasus,
diagnosis didasarkan pada mata yang lebih buruk.
• Pemeriksa tidak mengetahui demografi pasien, riwayat medis, status
diabetes dan hasil pemeriksaan mata sebelumnya.
• Penilaian dan definisi faktor risiko
• Data demografis dan riwayat medis keluarga dikumpulkan, pemeriksaan fisik dan
laboratorium dilakukan. Kelompok pasien dibagi menjadi dua yaitu pasien yang telah
didiagnosis diabetes sebelumnya dan pasien yang baru didiagnosis diabetes, yaitu
pada pasien yang baru menderita diabetes kurang dari satu tahun. Penyakit
kardiovaskular didefinisikan sebagai riwayat infark miokard, angina, atau stroke.
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP) ≥140mmHg, tekanan
darah diastolic (DBP) dari ≥90mmHg atau penggunaan obat antihipertensi.
Hiperkolesterolemia didefinisikan sebagai total kolesterol (TC) ≥5.72mmol / L dan
trigliserida (TG) dari ≤1.70mmol / L, hipertrigliseridaemia sebagai TG≥1.70mmol / L
dan TC≤5.72mmol / L, campuran hiperlipidemia sebagai TC≥5.72mmol / L dan
TG≥1.70mmol / L, dan hiperlipidemia lipoprotein densitas tinggi rendah sebagai HDL-
C ≤0,91mmol / L.
• Analisis statistik
• Prevalensi DR dihitung sebagai rasio jumlah peserta dengan DR di satu atau kedua
mata untuk jumlah total peserta diabetes. Data kategori disajikan dengan jumlah
dan persentase, dan data peringkat dibandingkan dengan ranksum test. Data yang
didistribusikan secara normal dinyatakan sebagai rata-rata ± SD. Dua sampel
independen dibandingkan dengan menggunakan uji-t, beberapa kelompok
dibandingkan dengan menggunakan analisis varian, dan dua sampel independen
dibandingkan menggunakan uji χ2 . Analisis regresi logistik tanpa syarat (baik
univariat dan bertahap) dilakukan untuk memeriksa kemungkinan hubungan
antara penyakit ocular (variabel dependen) untuk masing-masing demografis dan
variabel medis yang diteliti. Nilai p <0,05 dianggap signifikansi secara statistik.
Analisis statistic dilakukan dalam perangkat lunak SPSS V.16.0 dan SAS V.9.1.3.
Hasil Penelitian
Kesimpulan
• Studi ini memberikan data mengenai prevalensi DR pada populasi orang
dewasa di daerah pedesaan Cina selatan.
• Tingkat prevalensi DR pada standar usia adalah 18,2% untuk peserta dengan
diabetes, 32,8% untuk pasien dengan diabetes yang sebelumnya telah
didiagnosis dan 12,6% untuk pasien dengan diabetes yang baru didiagnosis.
• Tingkat prevalensi NPDR, PDR dan VTDR masing-masing adalah 16,9%, 0,9%
dan 2,5%.
• Tingkat prevalensi DME dan CSME adalah 2,8% dan 0,9%. Faktor risiko
independen yang signifikan adalah jenis kelamin laki-laki, durasi DM yang
lebih lama, tingkat pendidikan lebih tinggi dan SBP dan HbA1c yang lebih
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai