Konsep Pajak Penghasilan
Konsep Pajak Penghasilan
Sistematika
1. Subjek Pajak
2. Objek Pajak
4. Pelunasan Pajak
5. Fasilitas Perpajakan
2
Subyek dan Obyek Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 2 s/ d Pasal 3
UU Pajak Penghasilan
5
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (1 dan 1a)
7
Subjek Pajak Dalam Negeri
Pasal 2 Ayat (3)
Orang Pribadi :
Bertempat tinggal/ berada di Indonesia lebih dari 183
hari dalam 12 bulan; atau
Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia.
Badan:
Didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
kecuali unit tertentu badan pemerintah yang
memenuhi kriteria:
Pembentukannya berdasarkan peraturan
perundangan.
Pembiayaan bersumber APBN/ APBD.
Penerimaannya dimasukkan dalam APBN/ APBD.
Pembukuannya
Warisan diperiksa oleh aparat
yang belum pengawasan
terbagi:
fungsional negara.
Menggantikan yang berhak. 8
Subjek Pajak Luar Negeri
Pasal 2 Ayat (4)
Peraturan
Peraturan perpajakan
perpajakan membedakan
membedakan Subjek Subjek Pajak
Pajak
Dalam
Dalam Negeri
Negeri (SPDN),
(SPDN), Subjek
Subjek Pajak
Pajak Luar
Luar Negeri
Negeri
(SPLN),
(SPLN), dan
dan bukan
bukan subjek
subjek pajak.
pajak. Berikut
Berikut informasi
informasi
identitas
Noidentitas
Nama
orang
orang
Tempat
pribadi
pribadi dan
dan badan.
badan. Bagaimanakah
Keterangan Bagaimanakah
Status
status
.status pajaknya?
pajaknya?
Tinggal /
Kedudukan
1. Andi Palembang Tinggal dan bekerja di kota kelahiran. SPDN Orang
Pribadi
2. Amir Makassar Sejak 1 April 2012 pindah ke New York, Bukan Subjek
berencana menetap dan bekerja di kota Pajak
tersebut.
3. Ari Medan Berada di Indonesia antara 2 Februari SPDN Orang
2012 – 11 November 2012. Pribadi
4, Alfi Bandung Bekerja selama 1 bulan dan berencana SPDN Orang
menetap. Pribadi
5. Ajeng Washington Pemilik saham satu perusahaan yang SPLN
beroperasi di Indonesia.
12
Ilustrasi 2.1 (2) (Subjek Pajak)
13
Tempat Tinggal / Kedudukan WP
Pasal 2 Ayat (6)
14
Saat Mulai dan Akhir Kewajiban Subjektif (1)
Pasal 2A Ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
Mulai:
Mulai:
Saat
Saat melakukan usaha/
menerima/memperoleh
kegiatan melalui BUT di
penghasilan dari
Indonesia.
Indonesia.
Berakhir: Berakhir:
Saat tidak lagi menerima/ Saat tidak lagi
memperoleh penghasilan menjalankan usaha
dari Indonesia. melalui BUT di Indonesia.
16
Kewajiban Pajak Subjektif
Pasal 2A Ayat (6)
17
Tidak Termasuk Subjek Pajak
Pasal 3
Landasan Hukum:
Pasal 4 s/ d Pasal 15
UU Pajak Penghasilan
19
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)
20
Klasifikasi Umum Penghasilan
Penghasilan dari modal berupa
Penghasilan
Penghasilan
Pengha silan dataupun
harga gerak lain-
dari
ari pekerjaan
tidak
d an lain,
gerak, hubu ngan
sepertisepertikerja
bunga, dan
dividen,
usaha
p ekerjaan
royalti,
pembebasan
penjualan harga
gaji, hon
dan dan
sewa beba
ora atau
s sep erti
keuntungan
utang
rium,hak
danyang
tidakkegiatan.
dipergunakan untuk
danse hadiah.
bagainya.
usaha.
21
Ketentuan Khusus atas Penghasilan
22
Objek Pajak (1)
Pasal 4 Ayat (1)
27
Pertimbangan Pengenaan
Kesederhanaan
Pemotongan
Pengurangan Beban
Administratif
Pemerataan
Pengenaan Pajak
Dorongan Pengembangan
Investasi dan Tabungan
Perkembangan
Ekonomi dan Moneter
28
Objek Pajak Dikenai Pajak Final
Pasal 4 Ayat (2)
29
Peraturan Pelaksana Pajak Final
Penghasilan dari transaksi penjualan saham di
bursa efek.
Penghasilan PP
dariNo. 14 Tahun
bunga 1997
deposito dan tabungan
serta diskonto SBI.
PPdari
Penghasilan No. hadiah
131 Tahun 2000PP No. 132
undian.
Tahun 2000
Penghasilan dari persewaan tanah dan/ atau
bangunan.
Penghasilan PP No. 5 Tahun
dari pengalihan 2002
hak atas tanah
dan/ atau bangunan.
PenghasilanPP No. 71bunga/
berupa Tahun diskonto
2008 obligasi
yang dijual di bursa efek.
Penghasilan PP No.
dari 16 tahun
usaha 2009
jasa konstruksi. PP No.
40 Tahun 2009
Penghasilan dari UMKM. PP No. 46 Tahun 2013
30
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (1)
Pasal 4 Ayat (3)
c. Warisan;
d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti
penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam bentuk natura dan/ atau kenikmatan dari
Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali yang
diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan
pajak secara final atau WP dengan Norma
Penghitungan Khusus (deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada
orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, 32
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (3)
Pasal 4 Ayat (3)
Firma
Firma Tiara
Tiara menjual
menjual mobil
mobil yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk
kegiatan
kegiatan usaha.
usaha. Nilai
Nilai buku
buku menurut
menurut fiskal
fiskal Rp
Rp
200.000.000,00.
200.000.000,00. Mobil
Mobil tersebut
tersebut dijual
dijual dengan
dengan harga
harga
Rp
Rp 300.000.000,00.
300.000.000,00.
a.
a. Bagaimanakah
Bagaimanakah pengakuan
pengakuan penghasilan
penghasilan oleh
oleh
Firma
Firma Tiara?
Tiara?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jika
jika mobil
mobil tersebut
tersebut dijual
dijual kepada
kepada
seorang
seorang sekutu
sekutu dengan
dengan harga
harga Rp
Rp
260.000.000,00?
260.000.000,00?
Jawaban:
Jawaban:
c.
c. Keuntungan
Keuntungan yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari penjualan
penjualan
mobil
mobil sebesar
sebesar Rp
Rp 100.000.000,00
100.000.000,00 diakui
diakui
sebagai
sebagai penghasilan
penghasilan oleh
oleh Firma
Firma Kelana
Kelana dan
dan
36
Objek Pajak BUT
Pasal 5 Ayat (1)
37
Ilustrasi 2.3 - (Objek Pajak BUT)
Arctic
Arctic Co.
Co. didirikan
didirikan dan
dan berkedudukan
berkedudukan di di luar
luar negeri,
negeri,
serta
serta memiliki
memiliki BUT
BUT didi Indonesia.
Indonesia. Arctic
Arctic Co.Co. Dan
Dan
BUTnya
BUTnya melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan penjualan
penjualan chassis
chassis busbus di
di
Indonesia.
Indonesia. Selama
Selama 2012,
2012, penjualan
penjualan yang
yang dilakukan
dilakukan
sendiri
sendiri oleh
oleh Arctic
Arctic Co.
Co. Rp Rp 3.500.000.000,00,
3.500.000.000,00,
penjualan
penjualan BUTnya
BUTnya Rp Rp 8.250.000.000,00.
8.250.000.000,00. ArcticArctic Co.
Co.
Juga
Juga melakukan
melakukan transaksi
transaksi penjualan
penjualan mesin
mesin bis
bis senilai
senilai
Rp
Rp 1.525.000.000,00.
1.525.000.000,00. BUTnya
BUTnya tidak
tidak menyediakan
menyediakan
produk
produk tersebut.
tersebut. Berapakah
Berapakah nilainilai objek
objek pajakpajak
penghasilan
penghasilan atas
atas BUT
BUT milik
milik Arctic
Arctic Co.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh
BUT
BUT sendiri
sendiri dan
dan penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
38
atas
Ilustrasi 2.4 - (Objek Pajak BUT)
Baltic
Baltic Inc.
Inc. berkedudukan
berkedudukan di di luar
luar negeri
negeri danmemiliki
danmemiliki
Bentuk
Bentuk Usaha
Usaha Tetap
Tetap didi Indonesia.
Indonesia. Kemenkes
Kemenkes RI RI
mengadakan
mengadakan perjanjian
perjanjian langsung
langsung dengan
dengan Baltic
Baltic Inc.
Inc.
untuk
untuk membayar
membayar royalti
royalti atas
atas paten
paten vaksin
vaksin H1N1
H1N1
senilai
senilai Rp Rp 2.750.000.000,00
2.750.000.000,00 agar agar vaksin
vaksin tersebut
tersebut
dapat
dapat diproduksi
diproduksi oleh
oleh BUMN
BUMN Farmasi.
Farmasi. Dalam
Dalam kontrak
kontrak
dipersyaratkan
dipersyaratkan bahwa
bahwa Kemenkes
Kemenkes wajibwajib menggunakan
menggunakan
jasa
jasa konsultansi
konsultansi teknis
teknis dari
dari BUT
BUT dengan
dengan kontrak
kontrak
terpisah
terpisah senilai
senilai Rp
Rp 325.000.000,00.
325.000.000,00. Berapakah
Berapakah nilai
nilai
objek
objek pajak
pajak penghasilan
penghasilan atas
atas BUT
BUT milik
milik Arctic
Arctic Co.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh BUT
BUT
sendiri
sendiri dan
dan penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
atas atas
atas harta
harta
39
Deductible Expenses atas Penghasilan BUT
Pasal 5 Ayat (2)
Sehubungan dengan:
- usaha atau kegiatan; Penghasilan sebagaimana t
- penjualan barang; Pasal 26, selama terdapa
- pemberian jasa; efektif antara BUT dengan h
yang sejenis dengan yang dijalankan
yang
BUTmemberikan pen
di Indonesia.
40
Penentuan Laba BUT
Pasal 5 Ayat (3)
44
Ilustrasi 2.5 - (Deductible Expenses)
PT. Mulia memiliki total penghasilan 600 milyar dan beban yang dapat
dikurangkan sebesar 450 milyar. Beban tersebut dikeluarkan untuk
memperoleh semua penghasilan yang diterimanya. Dari penghasilan
tersebut 100 milyar merupakan penghasilan final. Perusahaan tidak dapat
mengindentifikasi secara spesifik beban yang terkait dengan penghasilan
final tersebut. Berapakah penghasilan kena pajak perusahaan?
Jawab:
Penghasilan dikenakan pajak final sebesar 100 milyar dikeluarkan dari
perhitungan penghasilan.
Beban yang akan menjadi pengurang dari penghasilan yang tidak final
sebesar 500/600 x 450 = 375.
Penghasilan kena pajak
Penghasilan 500
Beban yang boleh dikurangkan 375
Penghasilan kena pajak 125
45
Kompensasi Kerugian
Pasal 6 Ayat (2)
46
Ilustrasi 2.6 (1) - (Kompensasi Kerugian)
CV.
CV. Kandawa
Kandawa perusahaan
perusahaan yangyang didirikan
didirikan didi tahun
tahun
2006.
2006. Pada
Pada awal
awal operasinya
operasinya menghadapi
menghadapi pasang
pasang
surut
surut usaha.
usaha. Berikut
Berikut laba
laba dan
dan rugi
rugi fiskal
fiskal semenjak
semenjak
pertama
pertama kali
kali berdiri.
berdiri.
Tahun2006
Tahun2006 Rugi
Rugi RpRp 1.750.000.000,00
1.750.000.000,00
2007
2007 Rugi
Rugi Rp Rp 825.000.000,00
825.000.000,00
2008
2008 Laba
Laba Rp Rp 215.000.000,00
215.000.000,00
2009
2009 Rugi
Rugi Rp Rp 65.000.000,00
65.000.000,00
2010
2010 Laba
Laba Rp Rp 765.000.000,00
765.000.000,00
2011
2011 Rugi
Rugi Rp Rp 12.500.000,00
12.500.000,00
Jika
Jika perusahaan
perusahaan memperoleh
memperoleh laba laba senilai
senilai RpRp
1.975.000.000,00
1.975.000.000,00 di di tahun
tahun 2012,
2012, berapakah
berapakah
Penghasilan
Penghasilan KenaKena Pajak
Pajak CV.
CV. Kandawa
Kandawa pada
pada tahun
tahun
2012?
2012? 47
Ilustrasi 2.6 (2) - (Kompensasi Kerugian)
Jawaban
Jawaban::
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di di 2008
2008= = 215.000.000,00
215.000.000,00
(Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi fiskal
fiskal 2007)
2007)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di di 2010
2010= = 765.000.000,00
765.000.000,00
(Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi fiskal
fiskal 2007)
2007)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di di 2012
2012= = Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2007
2007 + +
Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2009
2009 + + Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2011
2011
== 825.000.000
825.000.000 + + 65.000.000
65.000.000 + +
12.500.000
12.500.000
== Rp
Rp 902.500.000,00
902.500.000,00
Adapun
Adapun rugi
rugi fiskal
fiskal 2006
2006 yang
yang belum
belum
dikompensasikan,
dikompensasikan, yaitu yaitu senilai
senilai Rp
Rp 770.000.000,00
770.000.000,00
(1.750.000.000
(1.750.000.000 -- 215.000.000
215.000.000 -- 765.000.000),
765.000.000), tidak
tidak
dapat
dapat dikompensasikan
dikompensasikan di di 2012,
2012, sebab
sebab telah
telah
48
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Pasal 7 Ayat (1), (2), dan (3)
Karna
Karna merupakan
merupakan seorang
seorang pegawai
pegawai yang yang bekerja
bekerja
untuk
untuk sebuah
sebuah perusahaan
perusahaan perbankan.
perbankan. Ia Ia telah
telah
menikah
menikah dan dan bertempat
bertempat tinggaltinggal di di satu
satu kavling
kavling
apartemen
apartemen milik sendri. Berikut
Berikut merupakan susunan
Nama milik sendri.
Tanggal Lahir merupakan
Status susunan
Pekerjaan
anggota keluarga
keluarga Karna.
anggotaDewi Karna.
3 Oktober 1962 Istri Ibu Rumah Tangga
Darsi 6 Mei 1987 Anak Kandung Mahasiswa S2
Hani 17 Agustus1995 Anak Kandung Pelajar
Indra 4 Juni 1998 Anak Angkat Pelajar
Guna 15 Meil 2000 Anak Asuh Pelajar
Batara 1 Juli 1985 Menantu PNS
Istri Darsi
Kunthi 2 Februari 1945 Ibu Kandung -
Arya 8 Maret 1950 Paman Pensiunan
51
Ilustrasi 2.7 (2) - (PTKP)
Berapakah
Berapakah PTKP
PTKP atas
atas penghasilan
penghasilan Karna
Karna di
di tahun
tahun
2012,
2012, jika:
jika:
a.
a. Tidak
Tidak terdapat
terdapat keterangan
keterangan tambahan.
tambahan.
b.
b. Dewi
Dewi bekerja
bekerja semata
semata –– mata
mata sebagai
sebagai pegawai
pegawai
pemerintah.
pemerintah.
c.
c. Dewi
Dewi memiliki
memiliki usaha
usaha laundry
laundry di di blok
blok
apartemen.
apartemen.
d.
d. Darsi
Darsi menikah
menikah di
di tanggal
tanggal 33 Januari
Januari 2012?
2012?
e.
e. Kunthi
Kunthi masih
masih menerima
menerima pembayaran
pembayaran pensiun
pensiun
mendiang
mendiang suaminya.
suaminya.
52
Ilustrasi 2.7 (3) - (PTKP)
Jawaban
Jawaban ::
a.
a. PTKP
PTKP = = WP
WP Sendiri+
Sendiri+ Status
Status Kawin
Kawin + + 33 Tanggungan
Tanggungan
=
= 24.300.000
24.300.000 + + 2.025.000
2.025.000 + + 33 xx 2.025.000
2.025.000
=
= Rp
Rp 32.400.000,00
32.400.000,00
Tanggungan
Tanggungan adalah
adalah Hani,
Hani, Indra,
Indra, dan
dan Kunthi.
Kunthi.
b.
b. PTKP
PTKP tidak
tidak berubah
berubah sesuai
sesuai poin
poin (a).
(a).
c.
c. PTKP
PTKP bertambah
bertambah sebesarsebesar Rp Rp 24.300.000,00
24.300.000,00
dibanding
dibanding poin
poin (a)
(a) untuk
untuk penghasilan
penghasilan istri istri yang
yang
digabungkan.
digabungkan.
d.
d. Awal
Awal tahun,
tahun, Darsi
Darsi masih
masih diakui
diakui sebagai
sebagai tanggungan.
tanggungan.
Akan
Akan tetapi
tetapi PTKP
PTKP tidak
tidak berubah
berubah sesuai
sesuai poinpoin (a),
(a),
sebab
sebab maksimal
maksimal tanggungan
tanggungan adalah
adalah 33 orang.
orang.
e.
e. Kunthi
Kunthi tidak
tidak termasuk
termasuk tanggungan.
tanggungan. PTKP PTKP berkurang
berkurang
sebesar
sebesar RpRp 2.025.000,00
2.025.000,00 dibanding
dibanding poinpoin (a).
(a).
53
Pemisahan Pajak Suami - Istri
Pasal 8 Ayat (2), dan (3)
Permadi
Permadi seorang
seorang notaris
notaris yang
yang memiliki
memiliki kantor
kantor sendiri
sendiri
dengan
dengan penghasilan
penghasilan nettonetto didi tahun
tahun 2012
2012 sebesar
sebesar Rp
Rp
135.000.000,00.
135.000.000,00. Istri Istri Permadi
Permadi seorang
seorang sekretaris
sekretaris yang
yang
bekerja
bekerja di di kantor
kantor Permadi.
Permadi. AtasAtas asas
asas profesionalitas,
profesionalitas,
Permadi
Permadi memperlakukan
memperlakukan istrinya istrinya sebagaimana
sebagaimana
pegawai
pegawai lain lain dengan
dengan gajigaji sebesar
sebesar Rp Rp 6.750.000,00
6.750.000,00
per
per bulan.
bulan. Permadi
Permadi dandan istrinya
istrinya memiliki
memiliki dua
dua orang
orang
anak
anak dandan menanggung
menanggung ayah ayah dandan ibunya
ibunya pensiunan
pensiunan
PNS
PNS untuk
untuk hidup
hidup bersama
bersama dalam
dalam keluarganya.
keluarganya.
a.
a. Berapakah
Berapakah pajak pajak penghasilan
penghasilan yang yang harus
harus
dibayar
dibayar di di tahun
tahun 20122012 oleh oleh Permadi
Permadi dandan
istrinya?
istrinya?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jika jika kemudian
kemudian di di tahun
tahun 2012
2012
Permadi
Permadi dan dan istrinya
istrinya hidup
hidup berpisah
berpisah dengan
dengan
55
penghasilan yang tetap?
Ilustrasi 2.8 (2)
(Penghasilan Suami – Istri)
Jawaban
Jawaban ::
a.
a. Penghitungan
Penghitungan dilakukan dilakukan dengan
dengan menggabungkan
menggabungkan
penghasilan
penghasilan
PenghasilannettoPermadi dan
Permadi
Permadi dan istri.
istri. 135.000.000
Penghasilannettoistri 81.000.000
Penghasilannettosuami- istri digabungkan 216.000.000
(PTKP)
WPsendiri (24.300.000)
Statuskawin (2.025.000)
Tanggunganduaanak (4.050.000)
Penggabunganpenghasilanistri (24.300.000) (54.675.000)
PenghasilanKenaPajak 161.325.000
Pajakterutangsetahun
5%x50,000,000 2.500.000
15%x101,325,000 16.698.750 Rp19.198.750
Penghasilan
Penghasilan istri Permadi tidak
istri Permadi tidak bersifat
bersifat final
final dan
dan
pemotongan
pemotongan PPh
PPh 21nya
21nya dapat
dapat dikreditkan
dikreditkan dalam
56
dalam
Ilustrasi 2.8 (3)
(Penghasilan Suami – Istri)
Jawaban
Jawaban ::
b.
b. Penghitungan
Penghitungan dilakukan dilakukan secara
secara sendiri
sendiri –– sendiri
sendiri
antara
antara Permadi
Permadi dan dan istri
istri (Misalkan
(Misalkan diasumsikan
diasumsikan
bahwa
bahwaPanak
nghasilann–
eanak ttoanak
e– alasara tinggal
anak
P tinggal bersama135.00Permadi).
bersama 0Permadi).
.000
(PTKP)
WPsendiri (24.300.000)
Tanggunganduaanak (4.050.000) (28.350.000)
PenghasilanKenaPajak 106.650.000
PajakterutangPalasarasetahun
5%x50,000,000 2.500.000
15%x56,650,000 8.497.500 Rp10.997.500
Penghasilannettoistri 81.000.000
(PTKP)
WPsendiri (24.300.000) (24.300.000)
PenghasilanKenaPajak 56.700.000
Pajakterutangistri setahun
5%x50,000,000 2.500.000
15%x6,700,000 1.005.000 Rp3.505.000
57
Ilustrasi 2.8 (4)
(Penghasilan Suami – Istri)
Jawaban
Jawaban ::
c.
c. Penghitungandilakukansecaraprorataberdasarkanpe
Penghitungandilakukansecaraprorataberdasarkanpe
rbandinganpenghasilannettoantaraPalasaradanistri.
rbandinganpenghasilannettoantaraPalasaradanistri.
PajakditanggungPalasara
PajakditanggungPalasara =
=
=
=
=
= Rp
Rp 11.999.200
11.999.200
Pajak
Pajak ditanggungistri
ditanggungistri =
= =
=
=
= Rp
Rp 7.199.500
7.199.500
58
Penghasilan Anak yang belum Dewasa
Pasal 8 Ayat (4)
62
Ketentuan Khusus Atas Natura
63
Dialektika Pajak: Asas Resiprokalitas
Non Bukan
Deductible Objek
Expense Pajak
Pihak
Melakukan Pihak Menerima
Pengeluaran Penghasilan
64
Penghasilan dan Biaya sesuai Asas Resiprokalitas (1)
Pasal 4 Ayat (3) dan Pasal 9 Ayat (1)
Imbalan
Bantuandalam
atau sumbangan,
bentuk natura
selain
atau
Warisan
kenikmatan,
sumbangan selain
keagamaan
yang diberikan
yang bersifat
oleh
wajib, serta
bukan WP, WPsumbangan
dikenai pajak
bencana
final,alam,
atau
litbang,WP
sosial,
menggunakan
pendidikan,Norma
dan olahraga
Penghitungan
yang ditetapkan
Khusus.
PP.
65
Penghasilan dan Biaya sesuai Asas Resiprokalitas (2)
Pasal 4 Ayat (3) dan Pasal 9 Ayat (1)
Iurandan
Premi
Bagian dana
laba
polis
yang
asuransi kesehatan,
pensiun yang
diterima anggota
kecelakaan, jiwa,
persekutuan
dibayarkan yang tidak
oleh
dwiguna, dan beasiswa
terdiri atas saham.
bagiperusahaan.
WP orang pribadi.
66
Pengukuran Aset
1.
Pengukuran Aset (Slide 5)
67
Penghitungan Penghasilan Netto
Pasal 14, dan 15
WP wajib pembukuan
atau pencatatan
namun tidak bersedia
memperlihatkan Peredaran bruto
pencatatan atau bukti ditentukan berdasar cara
pendukungnya. yang ditetapkan PMK dan
penghasilan netto
WP tidak atau tidak dihitung berdasar NPPN.
sepenuhnya
menyelenggarakan
pembukuan atau
pencatatan.
69
Peraturan Pelaksana
Norma Penghitungan Khusus
Perusahaan pengeboran minyak dan gas bumi.
KMK No. 628/ KMK.04/ 1991
Kantor perwakilan dagang WP luar negeri.
KMK No. 433/ KMK.04/ 1994
Perusahaan berinvestasi dengan pola Bangun,
Guna, Serah (BOT).
KMK No. 248/ KMK.04/ 1995
Perusahaan pelayaran dalam negeri.
KMK No. 416/ KMK.04/ 1996
Perusahaan pelayaran dan/ atau penerbangan
luar negeri.
KMK No. 417/ KMK.04/ 1996
Perusahaan penerbangan dalam negeri.
KMK No. 475/ KMK.04/ 1996
Perusahaan maklon mainan anak – anak.
KMK No. 543/ KMK.03/ 2002
70
Ilustrasi 2.9 (1) - (NPPN)
Sasrabahu
Sasrabahu pengusaha
pengusaha perseorangan
perseorangan yang yang merintis
merintis
usaha
usaha di di bidang
bidang perhotelan.
perhotelan. Berhubung
Berhubung belum
belum
memiliki
memiliki sumber
sumber daya daya memadai
memadai untuk
untuk menjalankan
menjalankan
fungsi
fungsi akuntansi,
akuntansi, Sasrabahu
Sasrabahu mengajukan
mengajukan
pemberitahuan
pemberitahuan kepada
kepada Dirjen
Dirjen Pajak
Pajak untuk
untuk
menggunakan
menggunakan Norma Norma Penghitungan
Penghitungan Penghasilan
Penghasilan
Netto
Netto (NPPN)
(NPPN) terkait
terkait kewajiban
kewajiban perpajakannya.
perpajakannya.
Mengacu
Mengacu kepada
kepada ketentuan
ketentuan Keputusan
Keputusan Dirjen
Dirjen Pajak
Pajak
No.
No. KEP/
KEP/ 536/
536/ Pj./
Pj./ 2000,
2000, usaha
usaha Sasrabahu
Sasrabahu tergolong
tergolong
ke
ke dalam
dalam industri
industri berkode
berkode 64100
64100 dengan
dengan besaran
besaran
norma
norma 25%
25% jikajika berkedudukan
berkedudukan di di ibukota
ibukota provinsi,
provinsi,
20%
20% untuk
untuk kota
kota provinsi
provinsi lainnya,
lainnya, dan
dan 20% 20% untuk
untuk
daerah
daerah lain.
lain.
71
Hotel Sasrabahu memiliki 25 kamar berkelas Deluxe
Ilustrasi 2.9 (2)
(NPPN)
Jawaban
Jawaban::
Penghasilan
Penghasilan bruto
bruto
=
= (25
(25 xx 90%
90% xx 275.000
275.000 + + 10
10 xx 85%
85% xx 425.000
425.000 ++ 55
xx 80%
80% xx 650.000)
650.000) xx 365
365
=
= (6.187.500
(6.187.500 ++ 3.612.500
3.612.500 ++ 2.600.000)
2.600.000) xx
365
365
=
= 12.400.000
12.400.000 xx 365
365
=
= Rp
Rp 4.526.000.000,00
4.526.000.000,00
Penghasilan
Penghasilan netto
netto
=
= Penghasilan
Penghasilan bruto
bruto xx Norma
Norma
=
= 4.526.000.000
4.526.000.000 xx 25%25%
=
= Rp
Rp 1.131.500.000,0
1.131.500.000,0
Penghasilan
Penghasilan netto
netto tersebut
tersebut diperlakukan
diperlakukan sebagai
sebagai
Penghasilan
Penghasilan KenaKena Pajak
Pajak yang
yang menjadi
menjadi acuan
acuan
72
pengenaan pajak penghasilan.
Cara Menghitung
Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 16 s/ d Pasal 19
UU Pajak Penghasilan
73
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Pasal 16
74
Ilustrasi 2.10
(Simulasi Penghitungan PKP)
Peredaranbruto 425.000.000
Biaya(3M)penghasilan (315.000.000)
Penghasilannettousaha 110.000.000
Penghasilanlain 17.500.000
Biaya(3M)penghasilanlain (13.000.000)
Penghasilannettolain 4.500.000
Total penghasilannetto 114.500.000
Kom pensasi kerugian (11.000.000)
PKPbagi W PbadanDN Rp103.500.000,00
75
Ilustrasi 2.11
(Simulasi Penghitungan PKP BUT)
Peredaranbruto 320,000,000
Biaya(3M)penghasilan (285,000,000)
Penghasilannettousaha 35,000,000
Penghasilanbunga 7,500,000
Penjualanbarangsejenisolehkantor pusat 225,000,000
Biaya(3M)penghasilanlain (195,000,000)
Penghasilannettolain 37,500,000
Penghasilannettousahadanluar usaha 72,500,000
Dividenyangditerimakantor pusatyang
17,500,000
memiliki hubunganefektif
Total Penghasilannetto 90,000,000
BiayamenurutPasal (5)Ayat(3) (3,500,000)
PenghasilanKenaPajak Rp86,500,000.00
76
Tarif Pajak
Pasal 17 Ayat (1)
77
Ketentuan Khusus Atas Tarif Pajak
Tarifpajaktertinggidapatditurunkanmenjadi 25%,
diaturdengan PP.
Tarifbagi WP badandapatberlaku 5%
lebihrendah, jikamemenuhipersyaratan minimal
40% sahamnyadiperdagangkan di bursa efek di
Indonesia danpersyaratanlain sesuaiketentuan
PP.
NilaiPenghasilanKenaPajakdibulatkankebawahm
enujuribuanterdekat.
Bagianpajakterutangbagi WP yang
terutangdalambagiantahunpajakadalah:
Ataskurunwaktusatubulanpenuhdiasumsikansetara
dengan 30 hari.
78
Ilustrasi 2.12
(Simulasi Penghitungan Pajak Terutang)
WPOrangPribadi
PenghasilanKenaPajak 565,000,750
PembulatanPenghasilanKenaPajak 565,000,000
Bebanpajakterutang
5%x50,000,000 2,500,000
15%x200,000,000 30,000,000
25%x250,000,000 62,500,000
30%x19,500,000 19,500,000 Rp114,500,000.00
WPBadan
PenghasilanKenaPajak 2,885,750,500
PembulatanPenghasilanKenaPajak 2,885,750,000
Bebanpajakterutang
25%x2,885,750,000 Rp721,437,500.00 79
Perbandingan Utang dan Modal;
Serta Saat Diperolehnya Dividen
Pasal 18 Ayat (1), dn (2)
Syarat:
Besarnya penyertaan modal WP
DN, secara sendiri atau bersama –
sama dengan WP DN lain, paling
rendah 50 % dari jumlah saham
yang disetor.
80
Pengertian Hubungan Istimewa
Pasal 18 Ayat (4)
Hubungan penyertaan modal
Hubungan
Hubungan
langsung ataupenguasaan
keluarga
tidak langsung
sedarah
satu WP
paling semenda
pada
rendah 25 % satu dalam
ata
oleh u
satu
garis
WP keturunan
pada
lebih WPsatu atau
lain; lurus
lebihdan/
termasu WP
k
lain; termasuk
huatau
bunga anhubungan
kensamping
ta r WPsatuantar
yang
WP yangdikuasai.
modalnya menjadi
derajat.
objek penyertaan.
81
Ketentuan Khusus Atas Hubungan Istimewa
Pasal 18 Ayat (3), dan (3a)
82
Ilustrasi 2.13 (1)
(Hubungan Istimewa)
Sebagian
Sebagian perusahaan
perusahaan farmasifarmasi di di Indonesia
Indonesia
membentuk
membentuk suatu suatu aliansi
aliansi operasi
operasi yang
yang bertujuan
bertujuan
mempermudah
mempermudah proses proses pelaksanaan
pelaksanaan riset riset dan
dan
pengembangan
pengembangan bersama.
bersama. Berikut
Berikut merupakan
merupakan profil
profil
No. Nama
perusahaan Direktur
yang Utama
terdaftar sebagaiPemegang Saham
anggota aliansi.
perusahaan
1.
yang terdaftar
PT. CIS Sarpakenaka
sebagai
100% Publik
anggota aliansi.
2. PT. PBA Adirata 35% PT. CIS, 15% PT. KNA, 50% Publik
3. PT. KNA Sarpakenaka 30% PT. CIS, 70% Publik
4. PT. PRE Barbarika 80% PT. PBA, 5% PT. HTE, 15% Publik
5. PT. HTE Durna 15% PT. KNA, 85% Publik.
Seluruh obat diproduksi atas lisensi yang
dimiliki PT. PBA.
83
Ilustrasi 2.13 (2)
(Hubungan Istimewa)
Jawaban
Jawaban::
Hubungan
Hubungan istimewa
istimewa yang
yang terbentuk
terbentuk oleh
oleh kelima
kelima
perusahaan
perusahaan meliputi:
meliputi:
a.
a. Hubungan
Hubungan PT. PT. CIS
CIS ke ke PT.
PT. PBA,
PBA, akibat
akibat
kepemilikan
kepemilikan langsung
langsung didi atas
atas 25%
25% (35%).
(35%).
b.
b. Hubungan
Hubungan PT. PT. PBA
PBA ke ke PT.
PT. PRE,
PRE, akibat
akibat
kepemilikan
kepemilikan langsung
langsung didi atas
atas 25%
25% (80%).
(80%).
c.
c. Hubungan
Hubungan PT. PT. CIS
CIS ke ke PT.
PT. PRE,
PRE, akibat
akibat
kepemilikan
kepemilikan tidak
tidak langsung
langsung didi atas
atas 25%
25% (28%
(28%
melalui
melalui PT.
PT. PBA).
PBA).
d.
d. Hubungan
Hubungan PT. PT. CIS
CIS ke ke PT.
PT. KNA,
KNA, akibat
akibat
kepemilikan
kepemilikan langsung
langsung didi atas
atas 25%
25% (30%),
(30%), serta
serta
akibat
akibat kesamaan
kesamaan pemangku
pemangku jabatan
jabatan Direktur
Direktur
Utama.
Utama. 84
Pelunasan Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 20 s/ d Pasal 29
UU Pajak Penghasilan
85
Cara Pelunasan Pajak
Pasal 20
87
Kredit Pajak WP dalam Negeri dan BUT
Pasal 28 Ayat (1), dan (2)
Kredit PPh 21
Pemotongan PPh dari pekerjaan, jasa atau
kegiatan.
Kredit PPh 22
Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor
atau kegiatan
Kreditusaha di bidang lain.
PPh 23
Pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti,
sewa, hadiah
Kredit dan
PPh penghargaan.
24
Pajak yang atas penghasilan dari luar negeri
yang boleh
Kredit dikreditkan.
PPh 25
Pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak
sendiri.
Kredit PPh 26 Ayat (5)
Pemotongan pajak atas penghasilan WP LN yang
beralih berupa
Sanksi administrasi menjadibunga,
WP DN.denda dan
kenaikan, serta sanksi pidana berupa denda
tidak boleh dikreditkan. 88
Ilustrasi 2.14
(Simulasi Penghitungan Kredit Pajak)
WPOrangPribadi
Bebanpajakterutang 115,450,000
Kreditpajak
Pemotonganolehpemberi kerja(PPh21) (15,850,000)
Pemungutanolehpihaklain(PPh22) (3,250,000)
Pemotonganataspenerimaanpenggunaanaset(PPh23) (5,650,000)
Kreditpajakluar negeri (PPh24) (16,525,000)
Pembayaransendiri angsuranpajak(PPh25) (23,825,000)
Total kreditpajak (65,100,000)
Pajakkurang(lebih)bayar Rp 50,350,000.00
89
Pajak Kurang (Lebih) Bayar
Pasal 28A, dan 29
91
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31A
80% 20%
Untuk Pemerintah Pusat
Untuk Pemerintah Da
94
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31E
Memperoleh
pengurangan tarif
sebesar 50% dari tarif
Wajib pajak badan Pasal 17 (tarif flat 25%).
yang memiliki nilai untuk bagian Penghasilan
peredaran bruto Kena Pajak dari
kurang dari Rp Berlaku untuk bagian
50.000.000.000,00 Penghasilan Kena Pajak
dari bagian penghasilan
bruto sampai dengan Rp
4.800.000.000,00.
95
Ilustrasi 2.15 (1)
(Fasilitas Perpajakan)
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka perusahan
perusahan yangyang bergerak
bergerak didi bidang
bidang
pengalengan
pengalengan ikan
ikan dan
dan melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan ekspor.
ekspor.
Sepanjang
Sepanjang tahun
tahun 2010,
2010, CV.CV. Mandaraka
Mandaraka mencatatkan
mencatatkan
penghasilan
penghasilan bruto
bruto senilai
senilai Rp
Rp 48.000.000.000,00
48.000.000.000,00 dan dan
mencatatkan
mencatatkan nilai
nilai biaya
biaya yang
yang dapat
dapat dikurangkan
dikurangkan
sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan perpajakan
perpajakan sebesar
sebesar Rp
Rp
36.000.000.000,00.
36.000.000.000,00.
a.
a. Berapakah
Berapakah nilai
nilai pajak
pajak terutang
terutang oleh
oleh CV.
CV.
Mandaraka
Mandaraka didi tahun
tahun 2010?
2010?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jikajika didi tahun
tahun 2011
2011 perusahaan
perusahaan
memperoleh
memperoleh penghasilan
penghasilan bruto
bruto yang
yang tetap
tetap
namun
namun mencatatkan
mencatatkan biaya
biaya Rp
Rp
10.000.000.000,00
10.000.000.000,00 lebih
lebih tinggi?
tinggi?
c.
c. Bagaimana
Bagaimana jikajika didi tahun
tahun 2012
2012 perusahaan
perusahaan 96
Ilustrasi 2.15 (2)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
a.
a. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan
tarif,
tarif, sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang
dari
dari Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKPPKP yang
yang memperoleh
memperoleh pengurangan
pengurangan tariftarif
==
== 10%
10% xx 12.000.000.000
12.000.000.000
== 1.200.000.000
1.200.000.000
Beban
Beban pajak
pajak terutang
terutang tahun
tahun 2010
2010
== 50%50% xx 25%25% xx 1.200.000.000
1.200.000.000 + + 25%
25% xx
(12.000.000.000
(12.000.000.000 –– 1.200.000.000)
1.200.000.000)
== 150.000.000
150.000.000 +
+ 2.700.000.000
2.700.000.000
== Rp
Rp 2.850.000.000,00
2.850.000.000,00
97
Ilustrasi 2.15 (3)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
b.
b. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan
tarif,
tarif, sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang
dari
dari Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKPPKP yang
yang memperoleh
memperoleh pengurangan
pengurangan tarif
tarif
==
== 10%
10% xx 2.000.000.000
2.000.000.000
== 200.000.000
200.000.000
Beban
Beban pajak
pajak terutang
terutang tahun
tahun 2011
2011
== 50%50% xx 25% 25% xx 200.000.000
200.000.000 + + 25%
25% xx
(2.000.000.000
(2.000.000.000 –– 200.000.000)
200.000.000)
== 25.000.000
25.000.000 ++ 450.000.000
450.000.000
== Rp
Rp 475.000.000,00
475.000.000,00
98
Ilustrasi 2.15 (4)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban
Jawaban::
c.
c. Peredaran
Peredaran bruto
bruto 20122012 == 48.000.000.000
48.000.000.000 + +
8.000.000.000
8.000.000.000
=
= Rp
Rp 56.000.000.000,00
56.000.000.000,00
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka tidak tidak memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas
pengurangan
pengurangan tarif,
tarif, sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran
bruto
bruto lebih
lebih dari
dari Rp
Rp 50.000.000.000,00.
50.000.000.000,00.
Beban
Beban pajak
pajak terutang
terutang
== 25%
25% xx (56.000.000.000
(56.000.000.000 –– 36.000.000.000)
36.000.000.000)
== 25%
25% xx 20.000.000.000
20.000.000.000
== Rp
Rp 5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
99
Referensi
100
Terima Kasih
101