Anda di halaman 1dari 28

TEKNIK BUDIDAYA TIRAM MUTIARA

(Pinctada maxima)

Aprisanto Dwi*, Wildan**, Mulyanto***


BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LOMBOK
aprisanto82@gmail.com
PENDAHULUAN

 Mutiara laut (P. Maxima) merupakan
komoditas unggulan NTB.
 Mutiara adalah salah satu dari 5 batu permata
(gemstone) yang dihasilkan dari makhluk
hidup. Empat jenis batu permata lainnya
dihasilkan dari proses tambang (diamond, ruby,
sapphire dan emerald).
 Total waktu pemeliharaan dari pembenihan s/d
panen mutiara bundar kurang lebih 3 tahun
TAHAPAN PRODUKSI
PEMBENIHAN PEMBESARAN INSERSI

SELEKSI INDUK PENDEDERAN SELEKSI TIRAM

PEMIJAHAN PEMELIHARAAN INSERSI

PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
LARVA
PANEN & PERSIAPAN PANEN &
PEMANENAN
PACKING INDUK PACKING
PEMBENIHAN
 Tujuan:
 Menghasilkan benih/ spat kolektor guna
menunjang kegiatan pendederan dalam rangka
peningkatan hasil produksi mutiara.
 Menghasilkan benih yang berkualitas dengan
mengetahui asal dan keunggulan genetik yang
dimiliki oleh induk yang digunakan.
SELEKSI INDUK

Sumber induk bisa dari alam atau dari hasil


Breeding
Ukuran induk (panjang engsel cangkang > 12 cm)

Seleksi induk 1 bulan sekali saat musim telur

(Agustus – Februari) , bersifat HERMAPRODIT


Kualitas Induk tergantung ukuran dan isi kantong
gonad
SELEKSI INDUK

Gonad Induk jantan berwarna putih


susu dan Gonad Induk betina berwarna
kekuningan

INDUK JANTAN INDUK BETINA


PEMIJAHAN
 Perbandingan induk jantan dan betina 1 : 3
 Teknik Pemijahan:
1. Rangsangan kejut suhu:
 Pemijahan dilakukan dengan stimulasi perubahan suhu
air laut yang awalnya berada di kisaran 26-28 oC menjadi
36 oC
2. Donor Sperma:
 Pemijahan dilakukan dengan stimulasi sperma dari
Donor Tiram Jantan

KEJUT SUHU

DONOR
SPERMA
PEMELIHARAAN LARVA
 Telur menetas kurang lebih 18 jam
 Pemeliharaan larva menggunakan bak
fiber bulat volume 3 m3
 Penyaringan larva menggunakan
saringan berukuran 40 mikron
 Jenis pakan alami yang diberikan
Isochrysis sp., Pavlova sp., Chaetoceros,
Nannochloropsis sp.
 Penggantian air pada media
pemeliharaan dilakukan 3 hari sekali
 Parameter Kualitas air media
pemeliharaan (suhu, 26–30oC, salinitas
33-37 permil, DO 4-5 ppt)
PERKEMBANGAN LARVA

Telur PB.2 PB.16 Morula


D-
Umbo 1 Umbo 2
Shape

Gastrul Blastul
a a
D- Plantygrad
EMBRIOGENESI Spat Umbo 3
Shape e
S
PB = Polar
Body PERKEMBANGAN
LARVA
DATA PERKEMBANGAN L ARVA
Data
Perkembangan
Jumlah Larva
Jumlah
Telur Ket
Induk Jumlah
( Butir ) Hari
Larva
(ke-)
( Ekor )
5 Betina & 24.000.0 1 20.400.000 HR : 85
3 Jantan 00 5 19.542.000 %
8 16.800.000 SR :
11 15.750.000 0,62%
14 12.600.000
17 6.300.000
20 3.150.000
23 787.500
27 354.375
40 127.365
PAKAN ALAMI

PAKAN
ALAMI
 Pakan alami untuk larva kerang mutiara
terdiri dari minimal 5 Jenis plankton, yang
meliputi : Isochrysis, Pavlova, C .amami, C.
gracilis, dan Tertracelmis.
 Suhu ruangan pakan alami maksimal 23
oC, maka dari itu perlu dilengkapi AC, serta
pemasangan lampu sebagai sumber
cahaya.
 Pakan alami yang diberikan harus minimal
berumur 4 hari setelah kultur.
 Air media dan sarana aerasi harus sterill
sehingga tidak mudah terkontaminasi.
PANEN DAN PACKING
 Larva mulai menempel di substrat pada umur ± 25 hari
 Pemeliharaan larva yang menempel pada substrat dilakukan selama ±
15 hari dengan sistem sirkulasi air
 Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat substrat dari bak
pemeliharaan
 Pengepakan spat (umur 50 hari) dilakukan dengan sistem packing
kering menggunakan handuk basah dan es untuk menjaga kelembaban
 Lama pengangkutan maksimal 20 jam

PENGGUNAA
PANEN SPAT N HANDUK PACKING
BASAH
PEMBESARAN

TUJUAN:

 Menghasilkan benih siap insersi secara


berkelanjutan
 Sebagai percontohan segmentasi usaha yang bisa
dilakukan oleh masyarakat pesisir untuk
mendapatkan tambahan penghasilan dengan
memelihara spat kolektor sampai menjadi tiram siap
insersi
PENDEDERAN

Spat dipelihara di laut pada long line atau rakit apung.


Benih yang masih menempel pada kolektor diikat dengan
posisi diapit diantara dua pocket net yang kemudian dibungkus
dengan menggunakan waring dengan mess size 0,5 mm.
Penggantian waring dilakukan 2 minggu sekali
Pembersihan cangkang mutiara dilakukan 1 bulan sekali, serta
dilakukan penjarangan
Siput ukuran 5 cm keatas pembersihannya dilakukan dengan
menggunakan mesin Spoit setiap 1 bulan sekali

Penggantian Waring Pembersihan Siput Penjarangan Hasil


PANEN DAN PACKING

PANEN:
Dengan laju pertumbuhan rata-rata 1 cm per
bulan maka dalam 9-10 bulan tiram hasil
pendederan bisa dipanen
PACKING:
Pengepakan dilakukan dengan metode
kering dengan menggunakan es batu
botolan yang dilapisi koran untuk menjaga
suhu agar tetap dingin pada kisaran 24-25
Derajat celcius
PEMELIHARAAN INDUK

 Induk dipelihara di long line atau rakit


apung
 Pembersihan Induk dilakukan pada
cangkang bagian luar dari parasit
 Parameter Kualitas air media
pemeliharaan (suhu, 26–30 oC, salinitas
33-37 permil, DO 4-5 ppt) POCKET
RAKIT
APUNG LONG LINE TENTO INDUK
NET
INSERSI

TUJUAN:

 Menghasilkan butiran mutiara dengan lapisan yang


tebal dan berkilau dengan tingkat keberhasilan
minimal 40%.
 Memberikan nilai tambah dengan menghasilkan
butiran mutiara yang nilai jualnya lebih tinggi
dibandingkan dengan menjual tiram siap insersi.
Tahapan Kegiatan Insersi
Pemiliha
n Siput
Siap OP

Pemuasaan
Panen
(Yokusei)

Pemeliharaa
Pelaksanaaa
n pasca
n OP
Insersi
PEMILIHAN SIPUT SIAP OP

Tiram yang akan di operasi hendaknya dalam kondisi


sehat dan tidak sedang matang gonadnya. Karena pada
waktu matang gonad jaringan tubuhnya sangat peka
terhadap rangsangan dari luar
Pemuasaan ( Yokusei)

Penentuan lama yokusei


tergantung dari kondisi tiram
dan lingkungan perairan.
Semakin kuat tiram semakin
lama masa pemuasaannya.
Begitu pula untuk lingkungan
perairan yang semakin subur
maka semakin lama pula
waktu pemuasaan
PELAKSANAAN OPERASI

1 2 3 4
Potongan Pemasukan
PERSIAPAN mantel inti Perawatan
Pemeliharaan Pasca Insersi

Tiram pasca operasi diperlukan


suatu masa istirahat yang
cukup. Oleh karena itu setelah
tiram dipasang inti,harus
segera dimasukkan kembali ke
dalam air dengan hati-hati pada
lokasi yang relatif tenang,
biasanya pada rakit
pemeliharaan yang letaknya
paling dekat dengan rumah
operasi / ponton dan tempat
yang pergerakan airnya tidak
terlalu keras
Gambar
Perkembangan Terbentuknya Lapisan
Mutiara

Keterangan :
1. Mantel
2. Inti
3. Kantong Mutiara
4. Nacre
PANEN

PANEN PRODUK AKHIR

Setelah masa pemeliharaan 18 bulan,


kegiatan panen dapat dilakukan dengan
terlebih dahulu pengambilan contoh untuk
memperkirakan besarnya ukuran mutiara
yang di inginkan. Pada saat mutiara dipanen
biasanya ditemukan bentuk-bentuk mutiara
yang tiak bundar sempurna bahkan ada
bentuk-bentuk yang lonjong, barouq,dan
betitik-titik/spot, hal ini dapat terjadi karena
kurang cermatnya penanganan dalam masa
pemeliharaan.
PARAMETER YANG DIAMATI

1.

Ukuran siput dan ketebalannya

2. Gonad

3. Keberhasilan pada saat perlakuan sebelum


dan sesudah inti dimasukkan

4. Tingkat keberhasilan

5. Kualitas air (pH, Salinitas, Suhu, DO, dll)


DATA HASIL INSERSI
Jadwal OP Jumlah Tiram Tingkat Keterangan
( Bulan ) OP (Ekor) Keberhasilan ( %)
Maret 150 43 Isi = 64 Ekor
Muntah = 52 Ekor
Mati = 34 Ekor
Mei 500 46 Isi = 230 Ekor
Muntah = 197 Ekor
Mati = 73 Ekor
Juli 1000 42 Isi = 423 Ekor
Muntah = 456 Ekor
Mati = 121 Ekor

Sumber: data primer 2014


KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN
Kegiatan budidaya mutiara dapat dibagi menjadi 3
segmentasi usaha yang menguntungkan yakni :
Pembenihan, Pembesaran dan Produksi mutiara (Insersi)

SARAN
-Sebelum melakukan kegiatan budidaya, penentuan lokasi
yang ideal menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan
budidaya tiram mutiara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai