Anda di halaman 1dari 19

SIMPLISIA

(Sesi 3)

Apt Fredy A Nasel, S.Si, MM


Program Studi D3 Farmasi
Politeknik Kesehatan Genesis Medicare
Depok
1
2020
Simplisia

adalah

Bahan alamiah yang digunakan


sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali
dinyatakan lain simplisia merupakan
bahan yang telah dikeringkan.
Untuk menjamin keseragaman
senyawa aktif, keamanan maupun
kegunaannya maka simplisia harus
memenuhi persyaratan minimal dan
untuk dapat memenuhi persyaratan
minimal tersebut.
Ada beberapa faktor yang
berpengaruh, antara lain adalah :
1. Bahan Baku Simplisia
2. Proses pembuatan simplisia termasuk cara
penyimpanan bahan baku simplisia
3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia

Agar simplisia memenuhi persyaratan


minimal yang ditetapkan, maka ketiga faktor
tersebut harus memenuhi persyaratan
minimal yang ditetapkan
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan
maupun kegunaan simplisia harus memenuhi persyaratan
minimal untuk standardisasi simplisia. Standardisasi
simplisia mengacu pada tiga konsep antara lain sebagai
berikut:
1.Simplisia sebagai bahan baku harus memenuhi 3
parameter mutu umum (nonspesifik) suatu bahan yaitu
kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian, aturan
penstabilan (wadah, penyimpanan, distribusi) 
2.Simplisia sebagai bahan dan produk siap pakai harus
memenuhi trilogi Quality-Safety-Efficacy 
3.Simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang
berkontribusi terhadap respon biologis, harus memiliki
spesifikasi kimia yaitu komposisi (jenis dan kadar)
senyawa kandungan
Parameter standardisasi simplisia meliputi parameter non
spesifik dan spesifik. Parameter nonspesifik lebih terkait
dengan faktor lingkungan dalam pembuatan simplisia
sedangkan parameter spesifik terkait langsung dengan
senyawa yang ada di dalam tanaman.
Parameter standardisasi simplisia sebagai berikut:
1. Kebenaran simplisia
Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan dengan cara
organoleptik, makroskopik dan mikroskopik. Pemeriksaan
organoleptik dan makroskopik dilakukan dengan
menggunakan indera manusia dengan memeriksa
kemurnian dan mutu simplisia dengan mengamati bentuk
dan ciri-ciri luar serta warna dan bau simplisia. Sebaiknya
pemeriksaan mutu organoleptik dilanjutkan dengan
mengamati ciri-ciri anatomi histologi terutama untuk
menegaskan keaslian simplisia.
2. Parameter non spesifik
Parameter non spesifik meliputi uji
terkait dengan pencemaran yang disebabkan
oleh pestisida, jamur, aflatoxin, logam berat,
penetapan kadar abu, kadar air, kadar minyak
atsiri, penetapan susut pengeringan.
3. Parameter spesifik
Parameter ini digunakan untuk
mengetahui identitas kimia dari simplisia. Uji
kandungan kimia simplisia digunakan untuk
menetapkan kandungan senyawa tertentu
dari simplisia. Biasanya dilakukan dengan
analisis kromatografi lapis tipis
BAHAN BAKU

Tanaman obat yang menjadi sumber


simplisia nabati, merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi mutu simplisia.
Sebagai sumber simplisia tanaman obat dapat
berupa tumbuhan liar atau berupa tanaman
budidaya.
Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang
tumbuh dengan sendirinya di hutan atau di
tempat lain, atau tanaman yang sengaja
ditanam dengan tujuan lain misalnya
sebagai tanaman hias, tanaman pagar,
tetapi bukan tujuan untuk memproduksi
simplisia.
Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja
ditanam untuk tujuan produksi simplisia.
Tanaman budidaya dapat diperkebunkan secara
luas, dapat diusahakan oleh petani secara kecil-
kecilan berupa tanaman tumpang sari atau
tanaman obat keluarga (TOGA).
Tanaman obat keluarga adalah
pemanfaatan pekarangan yang sengaja
digunakan untuk menanam tanaman obat.
Tanaman obat keluarga selain bertujuan
untuk dijadikan tempat memperoleh bahan
baku simplisia, dapat berfungsi pula
sebagai tanaman hias, taman gizi, taman
buah-buahan, pakar pekarangan dsb.
Tumbuhan liar umumnya kurang baik
untuk dijadikan sumber simplisia jika
dibandingkan dengan tanaman budidaya,
karena simplisia yang dihasilkan mutunya
tidak tetap, hal ini terutama disebabkan :
1. Umur tanaman atau bagian tanaman yang
dipanen berpengaruh pada kadar senyawa
aktif. Ini berarti bahwa mutu simplisia yang
dihasilkan sering tidak sama, karena pada
saat panen tidak sama.
2. Jenis ( Spesies ) tumbuhan yang dipanen sering
kurang diperhatikan, sehingga simplisia
diperoleh tidak sama. Sering juga terjadi
kekeliruan dalam menetapkan suatu jenis
tumbuhan dalam satu marga (genus) sering
mempunyai bentuk morfologi yang sama.
Perbedaan jenis tumbuhan akan memberikan
perbedaan pada kandungan yang berarti mutu
simplisia yang dihasilkan akan berbeda pula.
3. Lingkungan tempat tumbuh yang berbeda, sering
mengakibatkan perbedaan senyawa aktif.
Pertumbuhan tumbuhan didpengaruhi tinggi tempat,
keadaan tanah dan cuaca.
Perusahaan obat tradisional yang
menggunakan simplisia berasal dari
tumbuhan liar : selain mutu yang berbeda
sering pula menyebabkan harga yang
bervariasi.
Usaha membudidayakan tanaman
obat untuk memenuhi keperluan simplisia
diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut. Sehingga keseragaman umur pada
saat panen, lingkungan tempat tumbuh dan
jenis yang benar dapat ditentukan dan
diatur sesuai dengan tujuan untuk
memperoleh mutu simplisia yang seragam.
Selain itu tanaman budidaya dapat
diusahakan untuk meningkatkan mutu
simplisia dengan jalan :

 Bibit dipilih untuk mendapatkan tanaman


unggul, sehingga simplisia yang
dihasilkan memiliki kandungan senyawa
aktif yang tinggi.

 Pengolahan tanah, pemeliharaan,


pemupukan dan perlindungan tanaman
dilakukan dengan seksama dan bila
mungkin menggunakan teknologoi tepat
guna.
DASAR PEMBUATAN
 SIMPLISIA DIBUAT DENGAN CARA
PENGERINGAN
Pembuatan simplisia dengan cara ini
pengeringannya dilakukan dengan cepat tetapi,
pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan
yang dilakukan dengan waktu lama akan
mengakibatkan perubahan kimia pada
kandungan senyawa aktifnya.
Untuk mencegah hal tersebut untuk bahan
yang memerlukan perajangan perlu diatur
perajangannya sehingga diperoleh tebal irisan
yang pada pengeringan tidak mengalami
kerusakan.
 SIMPLISIA DIBUAT DENGAN PROSES FERMENTASI
Proses fermentasi dilakukan dengan seksama, agar proses
tersebut tidak berkelanjutan ke arah yang tidak
diinginkan.

 SIMPLISIA DIBUAT DENGAN PROSES KHUSUS


Pembuatan simplisia dengan cara penyulingan,
pengentalan eksudat nabati, pengeringan sari air dan
proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada
prinsip bahwa simplisia yang dihasilkan harus memiliki
sesuai dengan persyaratan.

 SIMPLISIA PADA PROSES PEMBUATAN


MEMERLUKAN AIR
Pati, talk dan sebagainya pada proses pembuatannya
memerlukan air, air yang digunakan harus bebas dari
pencemaran racun serangga, kuman patogen, logam berat
dll.

Anda mungkin juga menyukai