BAB 7 Mutasi
BAB 7 Mutasi
mutasi
PETA KONSEP
MUTASI
Substitusi tranversi
Insersi (penyisipan) (pergantian sesama basa
nitrogen pirimidin atau purin
Delesi (kehilangan)
II. Jenis Mutasi
B. Mutasi Tingkat Kromosom (Aberasi
Kromosom)
1. Mutasi Akibat Perubahan Struktur Kromosom
II. Jenis Mutasi
B. Mutasi Tingkat Kromosom (Aberasi
Kromosom)
2. Mutasi Akibat Perubahan Jumlah Kromosom
a. Euploid
Adalah perubahan pada seluruh set kromosom.
Satu set kromosom disebut genom (n).
Berdasarkan jumlah set kromosom, euploid
dibedakan menjadi monoploid (n), diploid (2n),
triploid (3n), tetraploid (4n), dan seterusnya.
a. Euploid
Berdasarkan asal kromosomnya, euploid
dibedakan menjadi autopoliploid (penggandaan
sendiri dari spesies yang sama) dan alopoliploid
(penggandaan dari spesies yang berbeda).
II. Jenis Mutasi
B. Mutasi Tingkat Kromosom (Aberasi
Kromosom)
2. Mutasi Akibat Perubahan Jumlah Kromosom
b. Aneuploid
Mutasi buatan
• Mutasi yang disebabkan oleh tindakan manusia
• Contoh: pemakaian bahan radioaktif dalam bidang kesehatan, penggunaan zat aditif dan
pengawet makanan kimiawi, penggunaan alat-alat elektronik, pembuatan tanaman
poliploid, dan pemakaian narkotika.
IV. Klasifikasi Mutasi
B. Mutasi Berdasarkan Sifat Genetik
• Mutasi dominan: memengaruhi keadaan genotipe dominan homozigot dan heterozigot.
• Mutasi resesif: memengaruhi keadaan genotipe resesif homozigot.
• Kariotipe 22 AA + X
Sindrom
• Wanita bertubuh pendek, ovarium dan payudara tidak berkembang, steril,
Turner
bentuk leher bersayap, kelainan jantung, keterbelakangan mental.
• Kariotipe 22 AA + Y
Sindrom Y • Mengalami kematian sejak zigot
V. Kelainan pada Manusia Akibat
Mutasi
• Kariotipe 22 AA + XX + XY
Hermafrodit • Manusia yang memiliki ovarium maupun testis.