Anda di halaman 1dari 11

COD

Definisi
COD atau Chemical Oxygen Demand adalah
jumlah oksigen yang diperlukan untuk
mengurai seluruh bahan organik yang
terkandung dalam air (Boyd, 1990).
Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi COD yaitu
oksigen terlarut, zat organik dan sumber
pencemar lainnya. Kelarutan oksigen di dalam
air, tergantung pada suhu, tekanan oksigen
dalam atmosfer, serta kandungan garam
dalam air. Kadar COD dalam air limbah akan
berkurang seiring dengan berkurangnya
konsentrasi bahan organik yang terdapat
dalam air limbah(Boyd, 1990).
Cara mengukur dan alat ukur
Prinsip pengukuran COD
1. Penambahan sejumlah tertentu kalium
bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada
sampel (dengan volume diketahui) yang telah
ditambahkan asam pekat dan katalis perak
sulfat
2. Kemudian dipanaskan selama beberapa waktu.
3. Kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara
titrasi.
4. Kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi
bahan organik dalam sampel dapat dihitung
dan nilai COD dapat ditentukan.
Standar nilai
• Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pencemaran Air, danKep. Men. Neg. L.H.
No.Kep-51/MENLH/10/1995tentang baku mutu air limbah
bagi kawasan industri, sebagai berikut:

• Nilai baku mutu air terhadap parameter uji COD yang


diperbolehkan menurut Kep.08/MenLH/2009 adalah sebesar
30 mg/L.
DHL
Definisi
Daya hantar listrik (DHL) merupakan
kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan
arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL
pada air merupakan ekspresi numerik yang
menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk
menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu,
semakin banyak garam-garam terlarut yang
dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL.
Faktor Yang Mempengaruhi
Besarnya nilai DHL bergantung pada :
• kehadiran ion-ion anorganik,
• valensi,
• suhu,
• serta konsentrasi total maupun relatifnya.
Cara Mengukur dan Alat Ukur
• Pengukuran dilakukan berdasarkan kemampuan
kation dan anion untuk menghantarkan arus
listrik yang dialirkan
• Pengukuran DHL dilakukan menggunakan
konduktivitimeter dengan satuan µmhos/cm.
• Prinsip uji DHL
Daya hantar listrik diukur dengan elektroda
konduktimeter dengan menggunakan larutan
kalium klorida, KCl sebagai larutan baku pada
suhu 25oC
• Prinsip kerja alat ini adalah banyaknya ion yang
terlarut dalam contoh air berbanding lurus
dengan daya hantar listrik. Batas waktu
maksimum pengukuran yang direkomendasikan
adalah 28 hari.
Standar Nilai
• Nilai baku mutu DHL menurut PPRI No.20 tahun
1990 Tentang Pengendalian Pencemaran air
adalah 2250 µmhos/cm golongan D (air yang
dapat digunakan untuk keperluan pertanian serta
usaha perkotaan, industri, dan pembangkit listrik),
sedangkan kadar alamiahnya adalah 20-1500
µmhos/cm (perairan alami).
• Nilai konduktivitas lebih dari 250 mhos/cm tidak
dianjurkan karena dapat mengendap dan merusak
batu ginjal.
Referensi
• PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pencemaran Air
• PPRI No.20 tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran air
• Khairunnas, & Gusman, M. (2018). Analisis Pengaruh Parameter
Konduktivitas , Resistivitas dan TDS Terhadap Salinitas Air Tanah
Dangkal pada Kondisi Air Laut Pasang dan Air Laut Surut di Daerah
Pesisir Pantai Kota Padang. Jurnal Bina Tambang, 3(4), 1751–1760.
diakses pada 24 Maret 2020
• Rohmawati, S. M., Sutarno, S., & Mujiyo, M. (2018). Kualitas Air Irigasi
Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 31(2), 108.
https://doi.org/10.20961/carakatani.v31i2.11958. diakses pada 24
Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai