Anda di halaman 1dari 11

PEGAGAN

METABOLIT PRIMER

• senyawa-senyawa yang terdapat pada semua sel


dan memegang peranan sentral dalam
metabolisme dan reproduksi sel-sel tersebut.
Contoh metabolit primer antara lain asam
nukleat, asam amino, dan gula.
METABOLIT SEKUNDER

• senyawa metabolit yang tidak esensial bagi


pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam
bentuk yang unik atau berbeda-beda antara
spesies yang satu dan lainnya.
Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok

utama, yaitu:

• Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung

karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalur

metabolisme asam mevalonat.) Contohnya monoterpena,

seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.

• Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki

cincin benzena, hidrogen dan oksigen dalam struktur kimianya.)

Contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.

• Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid dan

glukosinolat.
JALUR BIOSINTESIS
EKSTRAKSI

Ekstraksi komponen aktif dilakukan dengan


metode maserasi atau perendaman. Potongan
daun pegagan ditimbang dan dimaserasi selama
3 x 24 jam menggunakan pelarut alkohol.

Hasil ekstrak daun etanol C. asiatica adalah


6,87% (b / b) bahan kering dan berwarna
kehijauan.
FRAKSINASI

Ekstrak n-heksana daun pegagan yang diperoleh diuji KLT kemudian

diteruskan dengan Kromatografi Kolon Cair Vakum (KKCV) dengan

perbandingan pelarut yang diurut berdasarkan kepolaran, mulai dari non

polar hingga polar. Fraksi yang diperoleh pada proses KKCV diuji KLT, fraksi

yang memiliki tanda-tanda kristal digabung dan dilanjutkan pada

kromatografi kolom gravitasi dengan perbandingan pelarut yang sama

seperti KKCV. Dari proses kromatografi kolom gravitasi diperoleh fraksi yang

lebih murni. Fraksi yang menghasilkan banyak kristal dimonitor dengan KLT

dan dilanjutkan ketahap pemurnian, identifikasi dan uji bioaktivitas

antibakteri.
PEMURNIAN

• Pemurnian dilakukan dengan cara kristalisasi dan


rekristalisasi dengan pelarut yang cocok sehingga
diperoleh kristal murni dengan hasil uji KLT yang
menujukan satu noda pada pengujian 3 sistem eluen.
Kristal yang murni selanjutnya diuji lagi bioaktivitas
antibakterinya dengan metode Microscopic Observation
Drug-Susceptibility Assay (MODS) dan diidentifikasi
dengan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR.
SKRINING FITOKIMIA
TOKSISITAS

• Toksisitas akut pada tikus tidak menghasilkan


kematian atau tanda-tanda toksisitas bahkan
pada dosis tertinggi ekstrak (3000 mg / kg).
UJI BIOAKTIVITAS

• Senyawa bioaktif yang terdapat pada n-heksana daun


pegagan yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Mycobacterium tubercolosis adalah senyawa golongan
alkaloid

• Senyawa bioaktif dari daun pegagan mampu menghambat


pertumbuhan bakteri Mycobacterium tubercolosis secara
optimal pada konsentrasi 60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm
yang ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan bakteri.

Anda mungkin juga menyukai