ICU
By Ninik Desviyantini
pendahuluan
• Rehabilitasi Medik peran penanganan
pasien kritis
• Asesmen :
– Deconditioning Syndrome
– Kondisi Respirasi
• Proper Positioning :
– Mencegah : pemendekan otot – kontraktur
• Posisi tegak :
– Memperbaiki rasio ventilasi – perfusi ( maksimal 20
mnt )
– Mencegah : penmonia hipostatik
– Hipotensi
• Posisi tengkurap / miring 45 ‘ ( 5 – 10 mnt )
– Membantu PD
– Mengurangi Atelektasis
– Ulkus dicubitus
Pasien kritis kooperatif
• Mobilisasi memperbaiki :
– Ventilasi / perfusi sentral – perifer
– Sirkulasi
– metabolisme
• Tahap mobilisasi :
– Transfer di tempatt tidur ( mika miki, geser naik
turun, duduk bertahap
– Duduk ongkang ongkang
– Berpindah dari tempat tidur ke kursi
– Dst… dibangsal
Kondisi pernapasan :
• Chest – PT gol :
– Membersihkan sekresi jalan napas
• Mengurangi kerja otot
– Meningkatkan kekuatan otot inspirasi
• Peningkatan kapasitas otot
• Mempercepat pernapasan spontan
• Chest fisioterapi :
– Kontrol pernapasan
– Penguatan otot inspirasi
– Latihan batuk efektif
• Latihan diberikan dng beban ringan, waktu
pendek, jangan sampai lelah
• Umumnya 5 – 10 mnt
• Bila sdh lepas ETT , dpt diberikan peresepan
latihan mandiri dengan :
• spirometri
• Pasien ventilator :
– Inhalasi therapi
– PEEP
– Postural drainage
– Airway suctiong
Take home message
• Penanganan tim rehabilitasi medik ditujukan pada
deconditioning syndrome & kondisi pernapasan
• Mobilisasi dini & chest fisioterapi mrp EBM dan harus
diberikan pada pasien penyakit kritis menyesuaikan
pada kondisi umum, komorditas & kerja sama pasien
• Pasien tdk stabil dpt diberikan latihan secara pasif dan
chest terapi dng monitor ketat sebelum ,selama dan
sesudah latihan
• Chest therapy mrp latihan pasien dng ventilator
mekanik