0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
141 tayangan20 halaman
Dokumen ini membahas tentang rekristalisasi dan metode karakterisasi senyawa kimia yang diekstrak dari tumbuhan, termasuk prinsip, kriteria pelarut, dan faktor yang mempengaruhi kualitas kristal yang dihasilkan. Metode karakterisasi yang dijelaskan meliputi spektroskopi UV-Vis, IR, massa, dan resonansi magnet inti untuk menentukan struktur senyawa.
Dokumen ini membahas tentang rekristalisasi dan metode karakterisasi senyawa kimia yang diekstrak dari tumbuhan, termasuk prinsip, kriteria pelarut, dan faktor yang mempengaruhi kualitas kristal yang dihasilkan. Metode karakterisasi yang dijelaskan meliputi spektroskopi UV-Vis, IR, massa, dan resonansi magnet inti untuk menentukan struktur senyawa.
Dokumen ini membahas tentang rekristalisasi dan metode karakterisasi senyawa kimia yang diekstrak dari tumbuhan, termasuk prinsip, kriteria pelarut, dan faktor yang mempengaruhi kualitas kristal yang dihasilkan. Metode karakterisasi yang dijelaskan meliputi spektroskopi UV-Vis, IR, massa, dan resonansi magnet inti untuk menentukan struktur senyawa.
1) Apa yang dimaksud dengan rekristalisasi dan aplikasinya? 2) Jelaskan bagaimana prinsip rekristalisasi! 3) Jelaskan bagaimana kriteria pelarut untuk rekristalisasi! 4) Jelaskan apa maksud pernyataan bahwa kualitas kristal bergantung pada kecepatan proses pendinginan larutan 5) Apa yang harus dilakukan apabila di dalam suatu sediaan bahan alam yang diuji mengandung pengotor yang berwarna? Pelarut yang sering dipakai dalam rekristalisasi • Metanol-Air • Etanol-Air • Asam asetat-Air • Aseton-Air • Etanol-Aseton • Etil asetat-Sikloheksana • Benzena-petroleum eter • dsb Rekristalisasi kapsantin • Padatan merah yang diperoleh kemudian direkristalisasi menggunakan CS2 hingga • Diperoleh kapsantin yang berbentuk bulatan dengan warna merah karmin, titik leleh 176 oC . • Jika digunakan petroleum eter sebagai pelarut, maka kristal yang diperoleh berbentuk jarum • Jika digunakan metanol, kristal akan berbentuk prisma. Rekristalisasi stigmasterol • Ekstrak pekat yang diperoleh dilarutkan dalam 100 ml petroleum eter kemudian • campuran diuapkan sampai sampai dicapai titik jenuhnya dan dibiarkan semalam hingga • terbentuk kristal tak bewarna yang mengendap dengan titik leleh 138- 144. Rekristalisasi Hesperidin • Rekristalisasi dilakukan menggunakan asam asetat encer dan diperoleh kristal jarum • putih dengan titik leleh 252-254. Rekristalisasi dengan cara lain dapat dilakukan dengan • menggunakan formamida berair. Larutan 10% hespiridin dalam formamida yang disapkan • dengan pemanasan pada suhu 60, diperlakukan selama 30 menit dengan karbon aktif yang • sebelumnya telah didihkan degan HCl encer,Formamida yang digunakan harus sedikit asam • (di uji dengan lakmus 50% formamida dalam air). Jika tidak asam, maka perlu ditambahkan • sedikit asam asetat glasisal atau sedikit asam format. Larutan kemudian disaring dengan • celite, diencerkan dengan air dengan volume yang sama dengan volume larutan dan • dibiarkan beberapa menit untuk pembentukan kristal, selanjutnyadisaring dan kristal • hesperidin yang diperoleh dicuci dengan air panas kemudian dengan isopropanol. Kristal • yang di peroleh berwarna putih dengan titik leleh 261-263. Rekristalisasi kafein • Padatan yang diperoleh direkristalisasi menggunakan aseton atau air • kristal kafein berbentuk jarum kecil dengan titik leleh 235. Rekristalisasi Rein • Untuk rekistalisasi rein yang berhasil, akan lebih baik jika sebelumnya dilakukan penghilangan pigmen gelap menggunakan aseton, dilanjutkan dengan asam asetat. • Senyawa yang diperoleh berupa kristal jarum berwarna kuning pucat dengan titik leleh 326-329 • Golongan senyawa biasanya dapat ditentukan dengan uji warna, penentuan kelarutan,bilangan RF, dan ciri spektrum UV. • Sifat yang diukur termasuk titik leleh (untuk senyawa padat), titik didih (untuk cairan), putaran optik (untuk senyawa aktif optik), dan RFatau RRt (pada kondisi baku). • kristalografi sinar-X Spektroskopi UV dan spektrum tampak • Spektrum serapan kandungan tumbuhan dapat diukur dengan larutan yang sangat encer dengan pembanding blanko pelarut serta menggunakan spektrofotometer yang merekam otomatis. Senyawa berwarna diukur pada jangka 200 sampai 700 nm • Pelarut yang banyak digunakan untuk spektroskopi UV ialah etanol 95% karena kebanyakan golongan senyawa larut dalam pelarut tersebut. Spektroskopi inframerah (IR) • Spektrum inframerah senyawa tumbuhan dapat diukur dengan spektrofotometri inframerah yang merekam secara otomatis dalam bentuk larutan (dalam kloroform, karbontetraklorida, 1-5 %), bentuk ge rusan dalam minyak nuyol, atau bentuk padat yang dicampur dengan kalium bromida. Pada cara terakhir, tablet atau cakram tipis dibuat dari serbuk yang mengandung kira-kira 1 mg bahan dan 10-100 mg kalium bromida dalam kondisi tanpa air, dibuat dengan menggunakan cetakan atau pengempa. Jangka pengukuran mulai dari 4000 sampai 667 cm -1 (atau 2,5 sampai 15 µm), dan perekaman spektrum memakan waktu kira-kira 3 menit. Spektroskopi Massa (SM) • Pada dasarnya SM adalah penguraian senyawa organik dan perekaman pola fragentasi menurut massanya. • Uap cuplikan berdifusi ke dalam sistem sprektrometer massa yang bertekanan rendah, lalu diionkan dengan energi yang cukup untuk memutus ikatan kimia. Ion bermuatan positif yang terbentuk dipercepat dalam medan magnet yang menyebarkan ion tersebut dan memungkinkan pengukuran kelimpahan nisbi ion yang mempuyai nisbah massa terhadap muatan tertentu. • Rekaman kelimpahan ion terhadapmassa merupakan grafik spektrum massa yang terdiri atas sederetan garis yang intensitasnya berbeda-beda pada satuan massa yang berlainan. Spektroskopi resonansi magnet inti (RMI) • Spektroskopi RMI proton pada hakikatnya merupakan sarana untuk menentukan struktur senyawa otrganik dengan mengukur momen magnet atom hidrogennya. Pada kebanyakan senyawa, atom hidrogen terikat pada gugus yang berlainan (seperti –CH2-, -CH3, -CHO, -NH2, -CHOH-, dan sebagainya) dan spektrum RMI proton merupakan rekaman sejumlah atom hidrogen yang berada dalam keadaan lingkungan yang berlainan tersebut. • Tetapi, spektrum itu tidak dapat memberikan keterangan langsung mengenai sifat kerangka karbon molekul tersebut ; ini hanya dapat diperoleh dengan sprektroskopi RMI karbon-13 yang akan diterangkan kemudian. • GOLONGAN TERPENOID • GOLONGAN FLAVONOID • GOLONGAN CAPSANTIN • GOLONGAN STEROID • GOLONGAN STIGMASTEROL • GOLONGAN ALKALOID • GOLONGAN ANTRAKUINON