Anda di halaman 1dari 14

FURUNKULOSIS

OLEH :

Andi Nurul Abidah Ramli

10542046613

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MAKASSAR

2019
 
BAB I
PENDAHULUAN
 Furunkel adalah infeksi pada folikel rambut, tetapi tidak seperti folikulitis di
mana infeksi tetap berada di epidermis, peradangan pada furuncles
meluas jauh ke dalam dermis.
Karbunkel adalah infeksi yang menyakitkan yang melibatkan agregat folikel
yang berdekatan, dengan beberapa titik drainase dan perubahan inflamasi
pada jaringan ikat di sekitarnya
 

2.1 Identitas pasien BAB II


LAPORAN KASUS

Nama : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 4.5 tahun
Alamat : Jalan Sinassara
2.2 Anamnesis
Keluhan utama : Gatal di muka dan kepala
Riwayat penyakit sekarang : Pasien anak perempuan berusia 4.5 tahun datang di poli kulit dengan
keluhan terdapat rasa gatal dan sedikit nyeri di sekitar dada. Di sekitar dada terdapat bisul kecil lalu
menyebar ke kepala dan muka menjadi biang keringat. Gatal yang dirasakan pasien terjadi terus
menerus, selain itu bisul juga menunjukkan rasa nyeri. Pasien juga mengeluhkan adanya demam.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit seperti ini disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
Ayah pasien mengalami alergi
 Riwayat sosial ekonomi
Riwayat sering makan bakso dan indomie
Riwayat pengobatan
Belum pernah berobat sebelumnya
Riwayat Minum obat
Pasien hanya minum paracetamol
2.3Pemeriksaan fisik

Status dermatologis
2.4 Diagnosa kerja : Furunkulosis
2.5 Diagnosa banding :Karbunk, Follikulitis, Akne konglobata.

2.6 Tatalaksana : Cepadroxyl sirup 250 mg 2 x 1 sendok teh


Gentamicyn cream 3 %
2.7 Resume : Pasien anak berusia 4.5 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin
dengan keluhan bisul yang gatal pada daerah dada. Bisul ini juga dirasa nyeri. Bisul awalnya
timbul di dada lalu timbul di bagian wajah dan kepala. Gatal terjadi terus menerus dan pasien
mempunyai keluhan lain berupa demam. Riwayat penyakit dahulu (-), Riwayat alergi (-),
Riwayat penyakit keluarga (-). Riwayat penyakit keluarga (-), Riwayat berobat (- ) dan minum
obat (+)
2.8 Prognosis

Dubia ad vitam : Bonam


Dubia ad functionam : Bonam
Dubia ad sanactionam : Bonam
BAB III
3.1 Definisi PEMBAHASAN

Furunkulosis adalah infeksi folikel rambut dalam yang menyebabkan pembentukan abses
dengan akumulasi nanah dan jaringan nekrotik. Furunkel muncul pada bagian-bagian kulit
berambut dan agen infeksius yang mendasarinya adalah Staphylococcus aureus.
3.2 Epidemiologi
Insiden furunkulosis meningkat di Amerika Serikat, dan sebagian besar kasus baru disebabkan
oleh CA-MRSA. Dalam sebuah studi surveilans nasional dari kunjungan rawat jalan AS untuk
infeksi kulit dan jaringan lunak, terdapat peningkatan diagnosis abses atau selulitis dari 4,6 juta
pada tahun 1997 menjadi 9,6 juta pada tahun 2005, yang merupakan 95% dari total
peningkatan yang diamati pada infeksi kulit dan jaringan lunak selama masa studi.
3.3 Patofisiologi
Furunkel paling umum terjadi pada remaja dan dewasa muda. Area yang rawan terkena trauma minor seperti
dibalik ikat pinggang, paha anterior, bokong, selangkangan, kulit kepala merupakan tempat predileksi utama. S.
Aureus merupakan etiologi utama.
3.4 Manifestasi klinis
Furunkel dimanifestasikan oleh nodul subkutan, bulat, lunak, yang biasanya ditutup dengan pustula kecil. Abses
folikel membesar, menjadi lebih cair dan kemudian melunak dan pecah secara spontan untuk melepaskan inti
dari jaringan nekrotik dan nanah dan dapat menyebabkan jaringan parut. Furunkel hadir sebagai nodul merah
yang menyakitkan.
3.5 Faktor risiko
Penelitian yang dilakukan oleh El Gilany et al menjelaskan bahwa kebersihan pribadi yang buruk menjadi peran
pembawa S. aureus. Infeksi ulang Staphylococcus aureus dapat terjadi akibat kontak dengan anggota keluarga
yang terinfeksi dan bagian tubuh yang terkontaminasi.
3.6 Diagnosis
Diagnosis furunkel sederhana dengan dilakukan terhadap seluruh tubuh dan juga lesi. Karakteristiknya yang khas akan
mengarahkan kita pada penyakit ini. Namun demikian, jika ada situasi di mana diagnosa tidak jelas, dapat dilakukan
pewarnaan Gram atau kultur bakteriologis, untuk mencapai diagnosis mikrobiologis spesifik
3.7 Diagnosa banding
1. Sporotrikosis : kelainan jamur sitemik, menimbulkan benjolan-benjolan yang berjejer sepanjang aliran limfe, pada
perabaan kenyal dan nyeri.10
2. Blastomikosis : benjolan multiple dengan beberapa pustula, daerah sekitarnya melunak.10
3. Skrofuloderma : biasanya berbentuk lonjong, livid dan ditemukan jembatan-jembatan kulit (skin bridges).10
4. Akne konglobata : selain di punggung, nodula-nodula merah hitam tampak di daerah wajah dan lengan, menyebar di
satu regio.10
5. Karbunkel : Kumpulan furunkel menjadi satu buah nodul yang besar dengan tempat predileksi yang sama dengan
furunkel.10
3.8 Tatalaksana
◦ Infeksi staphylococcal minor pada kulit, seperti folliculitis, furunculosis, dan paronychia umumnya merespon dengan
baik terhadap aplikasi topikal dari kompres hangat. Infeksi fokal yang lebih besar, seperti carbuncles atau abses yang
dalam (terutama yang berdiameter lebih dari 5 cm), seringkali memerlukan sayatan dan drainase.

3.8.1 Pengobatan Infeksi Staphylococcal Utama tanpa Faktor Risiko untuk MRSA
◦ Untuk infeksi kulit stafilokokus yang serius, seperti abses besar dengan demam, sepsis luka dalam, atau fasiitis
nekrotikans, antibiotik parenteral wajib.

3.8.2 Pengobatan Infeksi Staphylococcal Serius dengan Kemungkinan Tinggi MRSA


◦ Perawatan empiris dari infeksi jaringan lunak stafilokokus yang parah harus dengan agen yang telah membuktikan
kemanjuran terhadap MRSA, setidaknya sampai kerentanan antibiotik tersedia.

3.9 Pencegahan
◦ Kontrol epidemiologis infeksi stafilokokus memerlukan pengawasan dan pelaporan infeksi yang berkelanjutan.
Peningkatan dalam prevalensi Methichilin – resistant staphylococcuss aureus (MRSA) di lingkungan komunitas dan
rumah sakit adalah bukti dari kesulitan mengendalikan penyebaran mikroba ini.
4.0 Diagnosis dan Teori

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien ini didiagnosis sebagai Furunkulosis:
•Pasien adalah anak berusia 4,5 tahun Furunkel sering mengenai anak-anak sebagai komplikasi penyakit parasit, seperti pedikulosisatau
skabies (Tiyas M, Basuki R, Ratnaningrum K. Buku Ajar Sistim Integumen. Repository unimus. 2015)
•Pasien adalah perempuanInfeksi lebih sering terjadi pada pasien wanita tetapi distibusi usia sama pada kedua jenis kelamin, dengan
beban penyakit terbesar pada orang dewasa muda (Shallcross LJ, Hayward AC, Johnson AM, Petersen I. Incidence and recurrence of boils
and abscesses within the first year : a cohort study in UK primary care. British Journal of General Practice. 2015).
•Keluhan rasa gatal dan demam
•Ketika infeksi mencapai jaringan subkutaneus, terbentuk nodul dan selanjutnya abses lokal yang dapat menyebabkan gejala umum
seperti rasa tidak nyaman dan demam (Garcia AMA, Garcia MEA, Arnaiz J. Management of furuncle, furunculosis and anthrax. Med Clin.
2015).
•Terdapat rasa nyeri
•Ketika furunkel tumbuh, mereka biasanya menjadi semakin menyakitkan (Selk A. Furunculosis. Springer International Publishing. 2019).
•Terdapat di sekitar dada lalu menyebar ke kepala dan wajahSering pada tubuh yang berambut dan muda terkena iritasi, gesekan, tau
tekanan; atau padad daerah yang lembap seperti ketiak, bokong, punggung, leher, dan wajah (Tiyas M, Basuki R, Ratnaningrum K. Buku
Ajar Sistim Integumen. Repository unimus. 2015).
BAB IV
KESIMPULAN
•Furunkel merupakan salah satu bentuk dari pioderma yang sering dijumpai, dan penyakit ini
sangat erat hubungannya dengan keadaan sosial-ekonomi. Secara umum penyebab furunkel
adalah kuman gram positif, yaitu Stafilokokus dan Streptokokus.
•Furunkel dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, predileksi terbesar penyakit ini pada wajah,
leher, ketiak, bokong atau paha. Setiap orang memiliki potensi terkena penyakit ini, namun
beberapa orang dengan penyakit diabetes, sistem imun yang lemah, jerawat atau problem kulit
lainnya memiliki resiko lebih tinggi.
•Infeksi staphylococcal minor pada kulit, seperti folliculitis, furunculosis, dan paronychia
umumnya merespon dengan baik terhadap aplikasi topikal dari kompres hangat. Infeksi fokal
yang lebih besar, seperti carbuncles atau abses yang dalam (terutama yang berdiameter lebih
dari 5 cm), seringkali memerlukan sayatan dan drainase.

Anda mungkin juga menyukai