Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK VIII

ANGGOTA :

 JENG AYU SINTYA DEWI


 CIKA PRIHATINI
 SITI NURJANAH
 WINDY NOVITA SARI
PENGERTIAN Ilmu Astronomi
DALAM ISLAM
Ilmu Astronomi adalah ilmu yang memusatkan perhatiannya kepada
objek berupa benda – benda angkasa termasuk bumi, bulan dan matahari
serta gejala – gejala yang ditimbulkannnya.
Astronomi adalah sebagai salah satu ilmu yang digunakan dari artifak-
artifak astronomi yang berasal dari era pra sejarah. Misalnya monumen
monumen dari Mesir dan Nubia. Orang orang dari peradaban peradaban
seperti Babilonia,Yunani,China,India dan Maya juga melakukan
pengamatan yang metodologis atas langit malam .
Dalam astronomi islam ahli sejarahHisme Donald Routledge Hill
membagi sejarah astronomi islam dalam 4 periode :
1)Pertama tahun 700-825 massa Asimilasi dan penyatuan awal dari
astronomi Yunani,India dan Sasanid .
2)Kedua tahun 825-1025 massa investigasi besar besaran dan
penerimaan serta sistem modifikasi Ptolemaeus.
3)Ketiga tahun 1025-1450 massa kemajuan sistem astronomi islam .
Ilmu falak berkembang pada masa keemasan Islam
dengan munculnya tokoh-tokoh terkemuka diantaranya:

TOKOH KARYA WAFAT

al Khawarizmi al Jabr wa al Muqobalah 220 H/ 835 M

Jabir al Battani Kitab Ma’rifat Matli’il Buruj bain Arba’in al 319H/ 931 M
falak
Abu Raihan al Biruni al Tadzkirah fi ‘ilmi al Hai’ah. 363 H – 440 H/
973 M- 1048 M

Qanun al Mas’udi dan al Tadzkirah fi ‘ilmi al Hai’ah. 598 H- 673 H/


Nashiruddin 1201 M-1274 M
al Thusi
Ilmu astronomi mengalami perkembangan keemasan pada masa Abbasiyah, seperti
upaya menterjamahkan kitab “Sindihind “ dari India dengan serius. Kemudian pada masa
al Makmun menerjamahkan “Tabril al Magesthy” pada bahasa Arab. Dengan demikian
lahirlah istilah ilmu hisab sebagai salah satu cabang ilmu keislaman.

Ilmu Falak pada garis besarnya dibagi menjadi dua macam, yaitu ilmu Falak Ilmiy, dan ilmu
Falak Amaliy.
Ilmu Falak Ilmiy disebut juga Theoritical Astronomy.
Ilmu Falak Amaliy disebut juga Practical Astronomy. Ilmu Falak Amaliy inilah yang oleh
masyarakat disebut sebagai ilmu Falak atau Ilmu Hisab.
Fokus pembahasan Ilmu Falak yang dipelajari dalam Islam adalah yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan ibadah, sehingga pada umumnya ilmu Falak ini mempelajari 4 bidang, yaitu: Arah
kiblat dan bayangan arah kiblat, Waktu-waktu Sholat, Awal bulan, dan Gerhana bulan dan
matahari.
Tokoh yang hidup di era ini, yaitu Sultan Ulugh Beik, Abu Raihan, Ibnu
Syatir dan Abu Manshur al Balkhy.
Masa Nabi Muhammad dan Sahabat

Pada zaman Rasulullah saw. masih hidup, kemunculan ilmu falak memang belum
masyhur dikalangan umat islam. Hal ini terekam dalam hadist Nabi saw.

Artinya: Adam menceritakan pada kami, sya’bah menceritakan pada kami, Al-Aswad bin
Qais menceritakan pada kami, sa’id bin Umar menceritakan pada kami bin Umar r.a. dari
Nabi saw. besabda:”kami adalah umat yang Ummi, tidak bisa menulis dan tidak bisa
berhitung, bulan itu seperti ini, seperti ini.
Walaupun ada sebagian dari mereka yang pandai berhitung. Sebenarnya perhitungan
Hijriyah pernah dilakukan oleh Nabi saw. Ketika beliau mengirim surat kepada kaum
Nasrani Bani Najran yang dalam suratnya tertulis ke-5 Hijriyah. Namun perhitungan
kalender secara formal baru dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab pada tahun ke-17
Hijriyah dengan bulan Muharram sebagai awal bulannya.
Masa Bani Abbasiyah

Perkembangan ilmu pengetahuan didunia islam baru terlihat sangat jelas ketika bani Abbasiyah
berkuasa. Pada masa ini, menurut Nicholson dalam bukunya Literatur History of the Arabs, Daulah
Abbasiyah dengan kekayaanya yang melimpah dan perdagannya yang maju, telah membuat kerajaan
ini mencapai masa keemasan dalam menciptakan sebuah kebudayaan yang belum pernah ada
sebelumnya. Semua orang pada masa ini dari kholifah sampai rakyat jelata mendadak menjadi
pelajar/ mahasiswa yang gila ilmu pengetahuan. Orang yang keluar negri ibarat lebah yang keluar
dari sangkarnya dan kembali dengan membawa sari madu. Kemudian mereka mengarang berbagai
kitab yang sangat berperan penting dalam mengantarkan ilmu pengetahuan pada masa-masa
sesudahnya. Hal ini tebukti dengan dibangunya berbagai ma’ahid dan maktabah diberbagai daerah
seperti Kuttab(tempat pendidikan dasar), Masjid(ilmu tiingkat tinggi/tahkasus), Majlis munaadharah(
tempat mambahas masalah-masalah ilmiyah), darul hikma(perpustakaan terbesar Harun Ar-Rasyid)
dan Madrasah, dan adanya gerakan menerjemah berbagai kitab di seluruh pusat ilmu dunia.
Pada saat itu astronomi adalah salah satu ilmu yang berkembang sangat pesat karena kaum
muslim mempunyai modal cukup besar untuk mengembangkannya. Umat muslim pada waktu itu
telah menyatukan ilmu bintang yang dianut bangsa Yunani, Hindia, Persia, Kaldan, dan Arab Jahiliyah
Masa Dinasti Mughal (656-925 H)

Pada masa ini perkembangan ilmu pengetahuan tidak sepesat ketika dinasti Abbasiyah berkuasa. Tidak
sedikit buku-buku yang hilang atau rusak, banyaknya ilmuan-ilmuan yang melakukan penyelewengan
terhadap keilmuan mereka. Misalnya ahli falak hanya mengutak-atik masalah waktu sembahyang akan
tetapi ilmu bintang mereka biarkan dipelajari oleh tukan tenung untuk menjadi alat penipu manusia.
Diantara ahli astonomi yang hidup pada zaman ini adalah:
 Quthbudin Mahmud asy-Syirazy (wafat tahun 710 H). diantantara karyanya adalah Nihayah al-Idrak fi
Dirayah al-Aflak.
 Ibnu Al-Banna Al-Marakisy (wafat tahun 721 H). diantara kitab karangannya adalah Talkhis A’mal Al-
Hisab dan Al-Manak fi Ma’rifah Awail Al-Syuhur.
 Ibnu Haim Al-Fardly Syahabddin (wafat tahun 815 H). diantara kitab karangannya yang termasyhur
adalah Mursyid Al-Thalib ila Asna Al-Mathalib (tentang berhitung) dan Al-Mughni fi Al-Jabar.
 Shahabuddin bin Thibagha Al-Qahiri(wafat tahun 805 H). diantara karanganya adalah Khulashah Al-Aqwa
fi Ma’rifah Al-Waktu wa Rukyah.
 Badaruddin Muhammad Sabath Al-Maridiny (wafat tahun 891 H). diantara kitabnya yang terkenal
adalah: Tufhah Al-Albab fi Ilmi Hisab.
PERADABAN ISLAM DAN ILMU
PENGETAHUAN ASTRONOMI
Berkembanganya ilmu astronomi di dorong oleh hasrat ingin tahu para ilmuan untuk mengetahui
gejala ruang angkasa termasuk pergerakan tata surya, tentunya seiring dengan penrintah agama untuk
mengkajinya. Tetapi juga peran khusus astronomi dalam kepentingan ritual agama seperti penentuan
arah kiblat dan waktu solat awal ramadhan dan penetapan puasa puasa lainya memberikan pengaruhi
sendiri dalam perkembangan astronomi
Ada banyak riset astronomi yang dimulai dengan penerjemahan arab kuno, yunani, persia, india,
babilonia kedalam bahasa arab. Buku yang pertama di terjemahkan adalah buku miftah an-nujum yang
dikaitkan kepada Heremes pada masa dinasti umayyah , dari bahasa Yunani ke bahasa Arab .
Penerjemahan ini semakin giat pada masa abassiyah terutama masa pemrintahan Harun Ar-Rasyid dan
Ma’mun .
Para astronomi pertama islam yang berkembang dalam pertengahan abad ke 2 H atau ke 8 M . Di
Bagdad mendasarkan karya astronomi mereka pada hakekatnya atas tabel astronomi Persia dan India .
Karya Astronomi terpenting yang masih terpelihara berasal dari Persia zaman pra Islam ialah Zij-I Sahi
atau Zij-I Syahriari yang dihasilkan pada tahun tahun dinasti Sassanid atau sekitar tahun 555 M .
MATURNUWU
N TEMAN
TEMAN
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai