Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahyu Hidayat

Nim : 22013060006
Matkul : Ilmu falak
Refrensi : Buku yang berjudul “ ilmu falak ” penulis : Dr. Hajar, M. Ag.
Pertanyaan :
- Bagaimana cikal bakal sejarah ilmu falak dan apa urgensi ilmu falak
dalam islam ?
Jawaban :
- Dalam sejarah peradaban manusia disebutkan bahwa cikal-bakal ilmu
falak atau astronomi sudah pada masa Nabi Idris as. Hal ini menunjukkan
bahwa hisab rukyat sudah ada sejak dahulu kala, jauh sebelum tahun
Masehi. Ilmu ini muncul sebagai respon terhadap sebuah realitasa soisal
yang berkembang pada waktu itu. Oleh karena itu, persoalan hisab dan
rukyat sudah muncul secara praktis sebelum ilmu falak. Peritungan tahun
Hijriyah pernah digunakan oleh Nabi saw. ketika menulis surat kepada
kaum Nasrani Najran dengan tertulis ke V Hijriyah, akan tetapi di dunia
Arab lebih mengnal peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai penanggalan,
seperti tahun gajah (peristiwa pasukan Abrahah menyerang Ka’bah) dan
tahun duka cita (peristiwa nabi ditinggalkan Khadijah dan kakeknya).
Ilmu falak secara formal mulai berkembang sejak penetapan hijrah Nabi
dari Makah ke Yasrib (Madinah) sebagai standar dasar penetapan
kalender Hijriyah, pada waktu Umar Ibn al Khatthab menjadi Khalifah,
pada tahun ketujuh belas Hijriyah. Titik kulminasi perkembangan ilmu
falak terjadi pada masa kejayaan dunia Islam, yang ditandai dengan
muncul tokoh-tokoh teremuka di bidang ilmu falak, seperti al
Khawarizmi (w.220 H/ 835 M), Jabir al Battani (w.319H/ 931 M), Abu
Raihan al Biruni (363 H – 440 H/ 973 M- 1048 M) dan Nashiruddin al
Thusi (598 H- 673 H/1201 M-1274 M), Abu Muhammad Jabir bin Aflah
(w. 1150 M), Muhammad Ibrahim al-Fazari (w. 796 M), Ibnu Hajar al-
Haitami (w. 974 H/1566 M dan Muhammad Taragay Ulughbek (1394
M).1

1
Dr. Hajar, M. Ag, “Ilmu falak” , 2014, hlm 56.
- Fokus pembahasan ilmu falak yang dipelajari dalam Islam adalah yang
ada kaitannya dengan waktu dan pelaksanaan ibadah, oleh karena itu,
objek utama pembahasan ilmu falak dalam Islam mempelajari empat
masalah, yaitu; penetapan Arah Kiblat, penetapan Waktu-waktu Salat,
penetapan Awal bulan, dan Gerhana bulan dan matahari. Untuk
melakukan penelitian di bidang ilmu falak yang sesuai dengan tuntutan
zaman, dibangun observation oleh Khalifah al Makmun di Sinyar dan
Junde Shahfur Baghdad, dengan tujuan menemukan teori baru dari hasil
observasi bendabenda langit, sehingga lahir teori sendiri dalam
menghitung kulminasi matahari. Salah satu hasil penelitian melahirkan
karya yang terkenal dengan judul “Tables of Makmun”.

Patut diketahui bahwa ilmu falak (astronomi) dalam peradaban Islam


dipandang sudah cukup maju dan berkembang dengan pesat, tetapi
kelemahannya pandangan mereka (ahli falak) terhadap alam dan benda-
benda langit speprti peredaran planet yang menyebabkan terjadi
perubahan dan pergantian keadaan di bumi, umpamanya dari malam
berubah menjadi siang atau dari musim panas berubah menjadi musim
hujan. Perubahan itu ada hubungan dengan aktivitas kehidupan sosial
masyarakat. Oleh karena itu, ilmu mempunyai arti penting dan diperlukan
oleh manusia sepanjang masa dan zaman.2

2
Ibid. hlm 57-59.

Anda mungkin juga menyukai