Anda di halaman 1dari 24

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FALAK SEBUAH ILUSTRASI

PARADOKS PERKEMBANGAN SAINS DALAM ISLAM


Jayusman
Institut Agama Islam Negri Raden Intan Lampung
(jayusman_falak@yahoo.co.id)

Abstrak
Bintang telah menarik minat orang Arab sejak masa-masa kehidupan gurun pasir, tapi
mereka baru melakukan kajian ilmiah tentang perbintangan pada masa telah
berkembangnya ilmu pengetahuan di masa Bani Abbasiyah. Islam memberikan
rangsangan penting untuk mempelajari astronomi (baca: Ilmu Falak) sebagai cara untuk
menetapkan arah salat yang harus mengadap kiblat. Terdapat paradoks dalam menyikapi
perkembangan dalam kajian Ilmu Falak. Perkembangan dan temuan terbaru dalam Ilmu
Falak sebagai sains, tidak otomatis menjadikan teori lama menjadi out of date tetapi hal
ini dianggap sebagai bagian dari perbedaan pendapat (ikhtilaf).
Kata Kunci: Ilmu Falak, Astronomi, Paradoks

A. Prolog yang mandiri belum mengalami


Nabi Idris kerap kali disebut perkembangan. Pengetahuan bangsa
ketika pembicaraan tentang founding Arab mengenai benda-benda langit pada
father ilmu falak. Ia adalah orang yang saat itu bersifat pengetahuan
pertama mengajarkan tentang perbintangan praktis. Pengetahuan ini
perhitungan. Nama lengkapnya adalah untuk kepentingan sebagai penunjuk
Idris bin Syits. Nama beliau jalan di tengah gurun pasir pada malam
menggunakan wazn if’il untuk hari. Penentuan waktu-waktu ibadah
menyatakan mubalaghah (sangat) pada masa Rasulullah Saw didasarkan
karena banyaknya ia mempelajari kitab pada rukyat (pengamatan langsung).2
dan membaca suhuf Nabi Adam dan Berikut ini diuraikan perkembangan
Nabi Syits. Ia adalah orang yang penentuan awal waktu salat, arah kiblat,
pertama menulis menggunakan pena, awal bulan kamariah, dan kajian
menghasilkan ilmu hikmah, hisab, dan gerhana. Dalam penentuan awal waktu
perbintangan. Diungkapakan bahwa, salat misalnya dengan berdasarkan pada
“Idris mengajarkan bilangan, ilmu pengamatan terhadap peredaran semu
hisab, tahun, bulan, dan hari.” 1 matahari harian.
Pada masa Rasulullah Saw, ilmu Masalah penentuan awal bulan
falak sebagai sebuah bidang keilmuan kamariah ditentukan berdasarkan
2
Tim Majelis Tarjih dan Tajdid
1
Yahya asy-Syami, ,1997, ‘Ilm al-Falak, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman
Beirut: Dar al-Fikr ‘Arabi,1997, h. 62 dan Hisab Muhammadiyah, Yogyakarta: Majelis
Zubair Umar al-Jailani, al-Khulashah al- Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Wafiyah, Kudus: Menara Kudus, tth, h. 5 Muhammadiyah, cet.ke-2, 2009, h. 5
44
rukyatul hilal. Rasulullah Saw salat menghadap ke selatan. Posisi
memberikan pedoman kepada umat Madinah yang berada di utara Mekah
Islam tentang memulai puasa Ramadan menjadikan posisi arah ke Kakbah
dan mengakhirinya. Yaitu dengan menghadap ke selatan. Nabi Saw
melakukan pengamatan hilal pada akhir menyatakan bahwa antara timur dan
bulan Syakban; tanggal 29. Jika hilal barat adalah kiblat.5 Dalam
berhasil dirukyat, maka malam itu perkembangannya, pada abad
adalah malam tanggal satu dari bulan pertengahan penentuan arah kiblat
yang baru. Namun bila hilal tidak menggunakan bintang Canopus (najm
berhasil dirukyat, malam itu adalah suhail) yang kebanyakan terbit di
malam hari ketiga puluh dari bulan yang bagian belahan bumi selatan, sedangkan
sedang berlangsung. Sementara itu al- di tempat lain menggunakan arah terbit
Qur’an memberikan pesan atau isyarat matahari pada solstice musim panas
bahwa peredaran bulan dan matahari (inqilab asy- syaity).6
dapat dijadikan pedoman untuk Dalam hadis Nabi Saw
menentukan awal bulan kamariah.3 Para dinyatakan bahwa peristiwa gerhana
fukaha berbeda pendapat dalam sebagai tanda-tanda kebesaran Allah.
menerapkan serta menjabarkan pesan- Ada dua macam gerhana. Gerhana
pesan yang terdapat di dalam al-Qur’an Matahari yang dalam khazanah fikih
dan Hadis, seiring dengan disebut kusuf dan gerhana bulan yang
perkembangan dan kemajuan sains dan disebut khusuf. Namun kedua istilah itu
teknologi di kalangan masyarat muslim sering kali dipertukarkan
pada masanya. Sebagian mereka penggunaannya.
berpendapat bahwa dalam penentuan Di masa pra dan awal Islam,
awal bulan kamariah harus dengan belum dikenal penomoran tahun
rukyat. Sedangkan yang lain sebagaimana yang dikenal dan dapati
mengatakan cukup dengan hisab. pada masa sekarang. Sebuah tahun
Adapula yang berpendapat bahwa ditandai dengan nama peristiwa yang
hendaklah dengan rukyat yang didukung terjadi, seperti tahun fil (Tahun Gajah,
dengan hisab dan hisab yang didukung tahun lahirnya Nabi Muhammad Saw)
dengan rukyat.4 karena pada waktu itu, terjadi
Dalam penentuan arah kiblat, penyerbuan Kakbah oleh pasukan
pada masa awal Islam; dinyatakan sejak bergajah yang dipimpin raja Abrahah
zaman Nabi Saw dan para sahabat yang berasal dari Yaman Selatan,
dikembangkan teori penentuan arah sebagaimana diabadikan dalam QS. al-
kiblat menggunakan benda langit Fil. Setelah datangnya Islam,
sebagai pedoman. Ketika Nabi Saw dinamakanlah tahun wafatnya Siti
berada di Madinah, beliau berijtihad Khadijah dan paman Nabi; Abu Thalib
dengan tahun huzn (tahun penuh duka
3
Taufik, Perkembangan Ilmu Hisab Di
5
Indonesia, dalam “Selayang Pandang Hisab David A King, Astronomy in The
Rukyat,” Jakarta: Ditjen Bimas Islam dan Serice of Islam, USA: Variorum Reprint, 1993,
Penyelenggaraan Haji, 2004, h.120. h.253.
4 6
Ibid, h.120 Ibid, h. 254.
45
cita), tahun pertama hijrahnya Nabi Saw yang mengusulkan penghitungan dari
sebagai tahun idzn (izin, yaitu tahun tahun kelahiran Nabi (‘am al-fil, 571
diizinkannya untuk berhijrah). Tahun M.), dan ada pula yang mengusulkan
kedua disebut tahun amr (perintah, yaitu tahun turunnya wahyu Allah yang
tahun diperintahkannya untuk pertama (‘am al-bi’tsah, 610 M.).
berperang), tahun kesepuluh disebut Tetapi, akhirnya yang disepakati panitia
tahun wada' (haji wadak, perpisahan). adalah usul dari Ali bin Abi Thalib,
Penamaan suatu tahun itu terkait dengan yaitu tahun berhijrahnya kaum muslimin
peristiwa monumental yang terjadi pada dari Mekah ke Madinah (‘am al-hijrah,
tahun tersebut sehingga melalui 622 M.).
peristiwa penting itu namanya Ali bin Abi Thalib
7
diabadikan. mengemukakan tiga argumen. Pertama,
Pada masa Khalifah Umar bin dalam al-Qur’an sangat banyak
Khattab (634-644) kekuasaan Islam penghargaan Allah bagi orang-orang
meluas dari Mesir sampai Persia. Pada yang berhijrah. Kedua, masyarakat
tahun 638, Gubernur Irak Abu Musa al- Islam yang berdaulat dan mandiri baru
Asy’ari berkirim surat kepada Khalifah terwujud setelah hijrah ke Madinah.
Umar di Madinah, yang isinya antara Ketiga, umat Islam sepanjang zaman
lain: “Surat-surat kita memiliki tanggal diharapkan selalu memiliki semangat
dan bulan, tetapi tidak berangka tahun. hijrah, yaitu jiwa dinamis yang tidak
Sudah saatnya umat Islam membuat terpaku pada suatu keadaan dan ingin
tarikh sendiri dalam perhitungan berhijrah pada kondisi yang lebih baik.
tahun.”8 Selanjutnya, Khalifah Umar bin Khattab
Khalifah Umar bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa tahun
menyetujui usul gubernurnya ini. hijrah Nabi Saw adalah Tahun Satu, dan
Terbentuklah panitia yang diketuai sejak saat itu kalender umat Islam
Khalifah Umar sendiri dengan anggota disebut tarikh hijriah. Tanggal 1
enam sahabat Nabi terkemuka, yaitu: Muharam 1 Hijriah bertepatan dengan
Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, 16 Juli 622 Masehi. Tahun keluarnya
Abdurrahman bin Auf, Sa’d bin Abi keputusan Khalifah itu (638 M)
Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, dan langsung ditetapkan sebagai tahun 17
Zubair bin Awwam. Mereka Hijriah. Dokumen tertulis bertarikh
bermusyawarah untuk menentukan hijriah yang paling awal
Tahun Satu dari kalender yang selama (mencantumkan sanah 17 = Tahun 17)
ini digunakan tanpa angka tahun. Ada adalah Maklumat Keamanan dan
Kebebasan Beragama dari Khalifah
7
Umar bin Khattab kepada seluruh
T Djamaluddin, Rekonstruksi Kejadian penduduk kota Aelia (Yerussalem) yang
Zaman Nabi Berdasarkan Hisab Konsistensi
Historis-Astronomis Kalender Hijriyah, http: //t-
baru saja dibebaskan laskar Islam dari
djamaluddin.space.live.com diakses pada penjajahan Romawi.9 Dengan demikian,
tanggal 31 Oktober 2009
8 9
Said Aqil Siradj, “Memahami Sejarah Taqwim Hijriyah, dalam
Hijrah”, dimuat dalam harian Republika, Rabu hhtp://afdacairo.blogspot.com diakses pada
9 Januari 2008, h. 9. tanggal 5 Maret 2009.
46
maka penghitungan tahun hijriah Barat, ilmu pengetahuan Yunani tidak
diperlakukan mundur sebanyak 17 lagi berjaya. Ia lebih merupakan sebuah
tahun. tradisi yang dilestarikan oleh para
Dalam khazanah intelektual praktisi dan komentator tulisan Yunani
Islam klasik, ilmu falak merupakan atau Suriah.13 Kaum muslimin sebagai
salah satu bentuk kemajuan peradaban penakluk tidak memiliki tradisi belajar
Islam. Namun dalam perjalanannya dan khazanah budaya yang dapat
ilmu falak hanya mengkaji persoalan- diwariskan kepada negeri-negeri
persoalan yang terkait dengan taklukan mereka. Di Suriah, Mesir, Irak,
pelaksanaan ibadah, seperti arah kiblat, dan Persia mereka duduk berkhidmad
awal waktu salat, awal bulan kamariah, menjadi murid dari orang-orang yang
dan gerhana.10 mereka taklukkan. Dan sejarah
membuktikan bahwa mereka merupakan
B. Pengaruh Yunani dan India murid yang sangat haus ilmu.14
Terhadap Pertumbuhan Sains Dekatnya masa Bani Umawiyah
dalam Islam dengan masa Jahiliah, banyaknya
Pada masa Bani Umawiyah, peperangan yang mereka lakukan dan
Haramain menjadi tempat kondisi sosial ekonomi yang belum
berkembangnya musik, lagu, dan puisi. stabil di dunia Islam, merupakan
Sementara itu di kota Bashrah dan beberapa faktor penentu lambatnya
Kufah (Irak) berkembang menjadi pusat perkembangan intelektual pada masa
aktifitas intelektual dunia Islam.11 awal ekspansi Islam. Namun sebenarnya
Pada masa Bani Abbasiyah pula perkembangan ilmu pengetahuan pada
untuk pertama kalinya dalam sejarah masa awal Bani Abbasiyah di Bagdad
terjadinya kontak antara Islam dengan jelas telah berakar kuat pada masa
kebudayaan Barat (kebudayaan Yunani sebelumnya yaitu dalam tradisi Yunani,
klasik di Mesir), Suriah, Mesopotamia Suriah, dan Persia. Dengan demikian
dan Persia. Didorong oleh ayat-ayat al- bisa dikatakan bahwa masa Bani
Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad Umawiyah merupakan masa inkubasi.
Saw agar umat Islam senantiasa mencari Ketika orang Persia, Suriah, Koptik,
dan menuntut ilmu pengetahuan, maka Berber, dan bangsa-bangsa lainnya
kontak dengan kebudayaan Barat ini masuk Islam dan menjalin hubungan
selanjutnya membawa umat Islam pernikahan dengan orang Arab maka
kepada masa yang gilang gemilang.12 dinding tinggi yang sebelumnya
Pada masa penaklukan Arab di Asia memisahkan antara peradaban orang
Arab dan orang non Arab kini mulai
10
Susiknan Azhari, Ilmu Falak goyah. Dengan menanggalkan asal usul
Perjumpaan Khasanah Islam dan Sains bangsanya kini mereka menjadi identik
Modern. Cet.II Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah 2007, h. 6.
dengan orang Arab. Sejak saat itu, orang
11
Philip K Hitti, History of The Arabs, Arab adalah orang yang beragama
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006, h. 301.
12
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari
13
Berbagi Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Hitti, op.cit, h. 301.
14
Press, 1985, h.71. Ibid, h. 300.
47
Islam, berbicara dan menulis dengan Yunani, selain harta rampasan perang,
bahasa Arab tanpa memerdulikan yang berasal dari Amorium dan Ankara.
afiliasi kesukuan mereka. Karena itu, Khalifah selanjutnya al-Makmun sering
ketika berbicara tentang kedokteran mengirim utusan hingga ke
Arab, filsafat Arab, astronomi Arab kita Konstantinopel, langsung kepada raja
tidak sedang berbicara tentang Leo dari Armenia untuk mencari karya-
kedokteran, filsafat dan astronomi yang karya Yunani. Bahkan khalifah al-
merupakan hasil olah pikir dan Mansur diriwayatkan berhasil
dikembangkan orang Arab atau orang memperoleh balasan dari raja Bizantium
yang tinggal di semenanjung Arab, tapi berupa sejumlah buku termasuk karya
kita sedang berbicara tentang Euclid. Namun orang Arab yang tidak
pengetahuan yang ditulis dalam buku- memahami bahasa Yunani dan pada
buku yang berbahasa Arab oleh orang masa awalnya harus bersandar pada
Persia, Mesir, atau Arab; baik beragama terjemahan yang dibuat oleh orang-
Kristen, Yahudi maupun Islam. Sedang orang yang mereka taklukan baik
bahan-bahannya mereka olah dari Yahudi, penyembah berhala, maupun
Yunani, Aramia, Indo Persia dan Kristen Nestor. Orang Suriah Nestor
sumber lainnya.15 yang pertama-tama menerjemahkan
Bersentuhan dengan budaya karya tersebut ke bahasa Suriah dan dari
Yunani bermula ketika orang Arab bahasa Suriah diterjemahkan ke bahasa
menaklukkan daerah bulan sabit subur. Arab. Dengan demikian mereka menjadi
Khazanah intelektual Yunani yang penghubung paling kuat antara Yunani
mereka dapatkan saat itu merupakan dengan Islam dan akhirnya merupakan
harta karun yang tidak ternilai harganya. orang Timur pertama yang
Helenisme akhirnya menjadi unsur memperkenalkan budaya Yunani ke
paling penting dalam kehidupan orang dunia yang kita kenal saat ini.16
Arab. Edesa sebagai pusat oang Suriah Perkembangan ilmu falak dalam
Kristen; Haran markas orang suriah Islam ditandai dengan proses
penyembah berhala mengklaim sebagai penerjemahan karya-karya bangsa
keturunan orang Saba; Antiokia salah Yunani ke dalam bahasa Arab. Karya-
satu koloni Yunani kuno; Iskandariah karya bangsa Yunani yang sangat
tempat pertemuan antara filsafat barat mempengaruhi perkembangan ilmu
dan timur. Dan sejumlah besar asrama falak dunia Islam adalah The Sphere in
di Suriah dan Mesopotamia yang Movement (al-Kurrah al-Mutaharrikah)
menjadi tempat berkembangnya kajian karya Antolycus, Ascentions of The
keagamaan, kajian ilmiah, dan filsafat Signs (Mathali’ al-Buruj) karya Aratus,
yang menjadi tempat memancarkan Introduction to Astronomy (al-Madkhal
pengaruh Helenialisme. Berbagai ila ‘Ilm al-Falak) karya Hipparchus,
serangan ke daerah Romawi, terutama Almagesty karya Ptolomeus.17
pada masa Harun ar-Rasyid menjadi
jalan masuknya manuskrip-manuskrip
16
Ibid, h. 385-386.
17
Azhari, op.cit, h. 6 dan Syami, op.cit,
15
Ibid, h. 300-301. h. 124-125.
48
Pada masa Bani Abbasiyah Galen juga karya-karya ilmiah Persia
perhatian pada ilmu pengetahuan dan dan India. Hanya dalam waktu beberapa
filsafat Yunani memuncak, terutama puluh tahun, para sarjana Arab telah
pada masa khalifah Harun ar-Rasyid menyerap tradisi keilmuan yang
dan al-Ma’mun. Buku-buku ilmu dikembangkan selama berabad-abad
pengetahuan dan filsafat didatangkan oleh Yunani. Dalam proses penyerapan
dari Bizantium untuk diterjemahkan ke tersebut, gagasan-gagasan utama
dalam bahasa Arab. Kegiatan Yunani dan Persia telah kehilangan
penerjemahan itu berlangsung kira-kira sebagian besar karakteristik utamanya
satu abad yang dipusatkan di bait al- yang bernafaskan semangat gurun pasir
Hikmah. Bait al-Hikmah yang didirikan dan melahirkan nasionalisme Arab. Tapi
oleh al-Ma’mun bukan hanya sebagai ia berhasil menempati kedudukan-
pusat penerjemahan tapi sebagai sebuah kedudukan penting dalam unit budaya
akademi yang mempunyai abad pertengahan yang menghubungkan
perpustakaan. Di antara cabang ilmu eropa selatan dengan Timur dekat. Perlu
pengetahuan yang dikembangkan adalah diingat bahwa budaya ini dibawa oleh
kedokteran, matematika, optik, biografi, satu aliran saja, aliran yang bersumber
fisika, astronomi, sejarah, dan tentu saja dari Mesir kuno, Babilonia, Phoenisia,
filsafat.18 dan Yahudi yang semuanya mengalir ke
Kemenangan tentara Islam pada Yunani dan kini kembali lagi ke Timur
masa al-Mahdi dan Harun ar-Rasyid dalam bentuk budaya Helenis.
atas Bizantium membuat periode ini Selanjutnya aliran yang sama
sangat terkenal, tidak saja dalam sejarah dibelokkan kembali ke Eropa oleh orang
dan fiksi, tapi juga dalam gerakan Arab di Spanyol dan Sisilia, yang
intelektual dalam sejarah Islam. Hal ini membidani lahirnya renaissance
19
disebabkan sebagian besar oleh eropa.
sebagian Persia, Suriah, dan yang paling Selain Yunani peradaban lain
penting Yunani. Gerakan ini ditandai yang banyak mempengaruhi tradisi
dengan penerjemahan karya-karya intelektual Islam adalah India terutama
berbahasa Persia, sanskerta, Suriah, dan dalam bidang mistisisme dan
Yunani berbahasa Arab. Di Suriah matematika. Sekitar tahun 154/771,
mereka menyerap peradaban Aramaik seorang pengembara India
yang telah ada sebelumnya yang memperkenalkan naskah astronomi ke
dipengaruhi oleh Yunani, di Irak Bagdad yang berjudul Siddhanta (Arab:
merreka mengadopsi peradaban serupa Sindhind). Naskah ini selanjutnya
yang telah dipengaruhi oleh Persia. Tiga menjadi rujukan penting di kalangan
perempat abad setelah berdirinya kota ilmuan muslim. Pengembara India itu
Baghdad, dunia literatur Arab telah juga membawa sebuah naskah
memiliki karya-karya filsafat utama matematika, yakni bilangan, yang di
Aristoteles, karya para komentator Neo- Eropa disebut dengan bilangan Arab
Platonis, tulisan-tulisan kedokteran sedang oleh orang Arab disebut

18 19
Nasution, op.cit, h. 70. Hitti, op.cit, h. 381-382.
49
bilangan India (Hind). Belakangan pada memengaruhi pemikiran para
abad ke 9 M, orang India juga cendikiawan Eropa. Kitab ini
memberikan sumbangan penting diterjemahkan ke dalam bahasa
terhadap ilmu matematika yaitu sistem Latin oleh Robert Chester tahun
desimal. 20 535/1140 dengan judul Liber
Algebras et Almucabala dan
C. Lahirnya Para Ilmuwan Muslim tahun 1247/1831 diterjemahkan
Naskah Siddhanta atas perintah ke dalam bahasa Inggris oleh
al-Manshur kemudian di terjemahkan Frederic Rosen.23
oleh Muhammad bin Ibrahim al-Fazzari 2. Abu Ma’syar al-Falaky (w. 272/
yang kemudian menjadi astronom 885). Karyanya antara lain, Isbah
muslim pertama. Seorang ilmuwan al-Ulum dan Hai’ah al-Falak.
Islam terkenal al-Khawarizmi 3. Jabir al-Battani (w. 319/931). Ia
menjadikan karya terjemahan al-Fazzari telah menetapkan letak atau
ini sebagai rujukan utamanya dalam posisi bintang dan menciptakan
menulis tabel astronomi (zij)-nya yang teropong bintang. Karyanya
terkenal. Lebih jauh ia menggabungkan adalah Kitab Ma’rifah Mathali’
khazanah astronomi India dan Yunani, al-Buruj Bain Arba al-Falak.
serta pada saat yang sama ia juga 4. Abu ar-Raihan al-Biruni (w.
menyumbangkan pemikirannya 440/1048). Di antara karyanya
21
sendiri. adalah al-Qanun al-Mas’udy
Cendekiawan-cendekiawan yang merupakan sebuah
Islam bukan hanya menguasai ilmu ensiklopedi astronomi yang
pengetahuan dan filsafat yang mereka dipersembahkan kepada Sultan
pelajari dari buku-buku Yunani, tapi Mas’ud Mahmud ditulis pada
mereka juga menambahkan ke tahun 421/1030. Selain ahli ilmu
dalamnya hasil penyelidikan yang falak, al-Biruni juga menguasai
mereka lakukan sendiri dalam lapangan filsafat, matematika, geografi,
ilmu pengetahuan dan hasil pemikiran dan fisika.
mereka di bidang filsafat. Dalam 5. Abu al-Abbas Ahmad bin
lapangan ilmu pengetahuan terkenal Muhammad bin Katsir al-
nama al-Fazzari (abad ke VIII) sebagai Farghani atau dikenal di Barat
astronom Islam yang pertama kali dengan Alfarganus merupakan
menyusun astrolabe (alat yang dahulu ahli Falak yang berasal dari
dipakai untuk mengukur tinggi bintang- Farghana, Transoxania sebuah
bintang dan sebagainya).22 Tokoh-tokoh kota yang terletak di tepi sungai
ilmu Falak lainnya antara lain: Sardaria, Uzbekistan. Ia hidup di
1. Al-Khawarizmi menulis kitab al- masa khalifah al-Ma’mun (813-
Mukhtashar fi Hisab al-Jabr wa 833 M) sampai pada masa al-
al-Muqabalah. Kitab ini sangat Mutawakkil (847-881 M) pada
masa Daulah Abbasiyah. Di
20
Ibid, h. 382-383.
21
Ibid.
22 23
Nasution, op.cit, h. 71. Azhari, op.cit, h. 7.
50
antara karyanya adalah Jawami’ posisi hilal itu sendiri. Untuk itu penting
al-‘Ilm an-Nujum, al-Madkhal Ila kiranya diteliti dari hasil pengamatan
‘Ilm Hai’ah al-Falak, dan kitab ahli falak sebelumnya. Kementrian
al-Fushul ats-Tsalatsin. Agama misalnya mencoba menghimpun
Semuanya telah diterjemahkan ke hasil pengamatan ulama terdahulu,
dalam bahasa Latin oleh John sebagai berikut:
Hispalensis dari Seville dan 1. Ghiyath ad-Din al-Kashi
Gerard dari Cremona pada tahun menyatakan bahwa hilal dapat
899/1493. dilihat kira-kira selama 24 menit
6. Abu Ja’far Muhammad bin setelah sunset.
Muhammad bin al-Hasan Nashir 2. Al-Mumtahan di Damaskus
ad-Din ath-Thusi (w. 673/1278). berpendapat bahwa hilal yang
Penelitian yang dilakukannya dapat dilihat memenuhi
antara lain tentang lintasan, persyaratan bahwa jarak sudut
ukuran, dan jarak planet matahari dan bulan sama atau
Merkurius; terbit, terbenam, jarak lebih besar 15° sedang selisih
matahari dan bulan; dan kenaikan waktu antara bulan dan matahari
bintang-bintang. Karyanya antara harus lebih dari 52 menit. Ia
lain: al-Mutawasith baina al- menyatakannya dalam rumus:
Handasah wa al-Hai’ah berisikan d ≥ 15° ; ∆T > 52 m
kumpulan karya terjemahan dari 3. Al-Khawarizmi di Bagdad
bahasa Yunani tentang geometri menerangkan visibilitas hilal
dan astronomi, at-Tadzkirah fi dengan rumus sebagai berikut:
‘Ilm al-Hai’ah merupakan hasil 9° <a L < 24°. Rumus ini
penyelidikan dalam bidang menggambarkan bahwa hilal itu
astronomi, dan Zubdah al-Hai’ah akan dapat dirukyat apabila
berupa inti sari astronomi. memiliki ketinggian lebih dari 9°
7. Muhamad Turgay Ulugh Bek pada saat matahari terbenam.
(797-853/1394-1449). Ia Apabila ketinggiannya lebih dari
mendirikan observatorium di 24° dinyatakan semua orang akan
Samarkand pada tahun 823/1429 dapat melihatnya.
dan menyusun Zij Sulthani.24 4. Tsabit bin Qurrah ia terkenal
karen jabatannya sebai ahli ilmu
Berikut akan dilihat bagaimana pasti dan ilmu bintang dinasti
orang Muslim mengembangkan ilmu Abbasiyah. Kemungkinan
falak terutama untuk kepentingan terlihatnya hilal dinyatakannya
ibadah. Saat pertama kali hilal mungkin dalam rumus berikut:
dirukyat dapat diperhitungkan (baca d > 10° 52’
hisab). Namun keberhasilan hilal itu d > 5° 22’
dapat dilihat tidak dapat dipastikan. Hal d ≥ 11° 6’ at αc = 0
ini karena pengaruh cuaca maupun Rumus ini menjelaskan bahwa
apabila jarak sudut matahari dan
24
bulan pada saat gurub lebih besar
Ibid, h. 7-9.
51
dari 10° 52’, maka hilal bahwa kalender yang dibuat
kemungkinan dapat dilihat. berdasarkan hisab urfi berasal dari ahli
Namun bila lebih kecil dari 5° astronomi Muslim yang terkenal al-
22’ hilal tidak mungkin dilihat. Battani (w. 317/929). Kalender ini
Ia juga menyatakan jika beda dipakai sebagai kalender resmi
azimuth matahari dan bulan itu pemerintah oleh penguasa Dinasti
0°, disyaratkan selisih jarak Fatimiah; sebuah dinasti Syiah yang
sudut keduanya harus sama atau memerintah di wilayah Mesir antara
lebih besar dari 11° 6’. tahun 970-1171 M. Nama penguasa itu
5. Abdurrahman al-Khazimi adalah al-Hakim bi Amr Allah (386-411
memberikan rumusan agar hilal H/985-1021 M). Kalender yang
itu dapat dirukyat, sebagai berdasarkan hisab urfi ini dikenal
berikut: d ≥ 9° ; ∆T > 10° d≥ sebagai kalender Fatimiah atau kalender
12° . Rumus ini menggambarkan Mesir. Kalender ini dipakai secara luas
selisih ketinggian matahari dan di kalangan Syiah Ismailiah, termasuk
bulan sama atau lebih besar sekte Mustakliah (Bohra) dan Nizariah
dengan 9°. Adapun selisih waktu (Khaja/Pengikut Agha Khan) yang
terbenam antara matahari dan keduanya banyak terdapat di India.
hilal lebih besar atau sama Kalender ini banyak juga dipakai di
dengan 12°. kalangan Sunni dan Syiah Itsna
6. Ghamshud menyatakan ‘Asyariah, namun hanya untuk
kemungkinan hilal dapat dirukyat kepentingan sipil, tidak untuk
dengan rumusan berikut: keagamaan. Aslaksen menyatakan
48m > ∆T > 40m bahwa kalender ini juga dipakai oleh
56m > ∆T > 48m Ahmadiah Qadian, meskipun mereka
∆T ≥ 56m juga memakai kalender Masehi.26
Rumus ini menjelaskan bahwa Sistem Kalender lainnya yang
apabila selisih waktu matahari berkembang di berbagai belahan dunia
lebih kecil dari 48 menit dan Islam:
lebih besar dari 40 menit 1. Takwim al-Jalali; disusun oleh
kemungkinan kecil hilal dapat Umar al-Khayam pada 467/1079.
dilihat. Namun apabila antara 48 Namanya dambil dari nama sultan
sampai 56 menit kemungkinan Bani Saljuk Jalaluddin Syah.
besar dapat dirukyat. Dan apabila Kalender ini sekarang sudah tidak
sama dengan atau lebih besar dari lagi digunakan.
56 menit sangat mungkin dapat 2. Takwim Mukhtar; disusun oleh al-
dirukyat.25 Gazi Ahmad Mukhtar Pasya.
Catatan tentang sejarah Kalender ini digunakan untuk
pembuatan kalender dalam Islam kepentingan administrasi pada masa
terdapat pendapat yang menyatakan kekuasaan Turki Usmani.
26
Syamsul Anwar, Hari Raya dan
25
Depag, Pedoman Tehnik Rukyat, Problematika Hisab Rukyat. Yogyakarta: Suara
Jakarta: Depag RI, 1994, h.13-15 Muhammadiyah, 2008, h. 91-92.
52
3. Takwim al-Mali; merupakan ilmu falak adalah penentuan awal waktu
perpaduan antara sistem kalender salat, arah kiblat, awal bulan Kamariah,
Suryani dan Hijriah. Kalender ini takwim dan gerhana. Sebagai bagian
berkembang pada masa kekuasaan dari kegiatan ibadah, ilmu falak
Turki Usmani. diprediksi masuk ke Indonesia
4. Takwim Hasa Wafqi; disusun oleh beriringan dengan masuknya agama
Wafqi Bek. Islam ke Indonesia.
5. The Jamahiriya Islamic Calendar Sejarah awal perkembangan
(AJ= Anno Jamahiriya) dan The ilmu falak di Indonesia dinyatakan
Jamahiriya Solar Calendar. Kedua bahwa perkembangan awal ilmu falak di
sistem kalender ini berkembang dan Nusantara adalah diadopsinya sistem
digunakan oleh pemerintah Libya. penanggalan hijriah ke dalam
Penentuan awal tahun hijriah dalam penanggalan Jawa yang dilakukan oleh
sistem The Jamahiriya Islamic sultan Agung. Pada tahun 1625 Masehi,
Calendar sejak meninggalnya Sultan Agung yang berusaha keras
Rasulullah Saw. Kalender ini menyebarkan agama Islam di pulau
diperkenalkan oleh Mu’ammar al- Jawa dalam kerangka negara Mataram
Qadafi selaku presiden Libya pada mengeluarkan dekrit untuk mengubah
tahun 1977. Pada tahun 1980 penanggalan Saka. Sejak saat itu
pemerintah Libya juga kalender Jawa versi Mataram
memperkenalkan The Jamahiriya menggunakan sistem kalender kamariah
Solar Calendar. Sistem kalender ini atau lunar.28
hampir sama dengan kalender Penanggalan Islam; penanggalan
masehi Gregorian. Hanya saja hijriah ini diasumsikam secara umum
nama-nama bulannya diganti dan digunakan oleh kerajaan-kerajaan Islam
disesuaikan dengan aspek historis- di Nusantara sejak zaman meeka
sosiologis bagi pemerintah Libya.
6. Takwim Ummu al-Qurra; 28
Muhyiddin Khazin memberikan
merupakan salah satu sistem penjelasan yang sedikit berbeda bahwa Sultan
kalender yang beredar di Saudi Agung memadukan penanggalan Hindu dan
Arabia. Kalender ini selain memuat penanggalan Islam menjadi penanggalan Jawa
penanggalan hijriah, juga berisi Islam pada tahun 1043H/1633M. Masa
perbandingan tarikh dan jadwal kepemimpinan kerajaan Mataram dipegang oleh
Sri Sultan Muhammad Sultan Agung Prabu
salat bagi ibu kota-ibu kota propinsi Hayrayakusumo (1613-1643 M) inilah
di Saudi Arabia.27 penanggalan Islam mulai dipekenalkan. Ia
menetapkan penanggalan resmi kerajaan
D. Sejarah Perkembangan Ilmu Falak berdasarkan tahun Jawa Islam tersebut.
di Indonesia Asimilasi penanggalan ini dilakukan dengan
cara merubah pedoman pengambilan dari tahun
Pembahasan tentang ilmu falak berdasarkan peredaran Matahari menjadi
terkait dengan persoalan ibadah. Ini berdasarkan peredaran bulan. Namun
karena bahasan utama dalam kajian perhitungan tahunnya tetap dengan melanjutkan
perhitungan Hindu sebelumnya. Muhyidin
Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik.
27
Azhari, op.cit, h. 155-161. Yogyakarta: Buana Pustaka, 2008, h. 28
53
berdaulat penuh. Penanggalan ini 1. Arah Kiblat
digunakan sebagai penanggalan resmi Secara historis cara penentuan
kerajaan-kerajaan tersebut. Namun arah kiblat di Indonesia berkembang
setelah datangnya penjajahan Belanda di sesuai dengan kualitas dan kapasitas
Nusantara pada abad ke-16, Belanda intelektual di kalangan kaum muslimin.
mengganti penanggalan tersebut dengan Perkembangan penentuan arah kiblat ini
penanggalan masehi. Penaggalan dapat dilihat dari perubahan besar di
masehi inilah yang digunakan untuk masa Muhammad Arsyad al-Banjari dan
administrasi pemerintahan dan Kyai Ahmad Dahlan atau dapat dilihat
29
penanggalan resmi. Tapi untuk pula dari alat-alat yang digunakan untuk
urusan-urusan keagamaan, kerajaan- mengukurnya, seperti miqyas, tongkat
kerajaan Islam Nusantara masih ditolerir istiwak, rubu mujayyab, kompas, dan
untuk menggunakan kalender Hijriah theodolit. Selain itu sistem perhitungan
terutama dalam penentuan hari-hari yang digunakan juga mengalami
yang berhubungan dengan peribadatan perkembangan.32
seperti penentuan awal Ramadan, Idul Muhammad Arsyad al-Banjari
Fitri, dan Idul Adha.30 dilahirkan di kampung Lok Gabang
Sampai awal abad kedua puluh, (dekat Martapura) pada malam Kamis
pemikiran hisab rukyat di Nusantara 15 Safar 1122 H bertepatan dengan
sangat dipengaruhi dan tidak bisa tanggal 19 Maret 1710 H. Ia meninggal
dilepaskan dari tradisi atau khazanah duna pada malam Selasa 6 Syawal
pemikiran hisab rukyat di negara-negara 1227/13 Oktober 1812 di Kalampayan,
Islam lainnya terutama Timur Tengah. Astambul, Banjar, Kalimantan Selatan.
Pengaruh ini misalnya kita dapat lihat Ia adalah salah seorang tokoh Ilmu falak
pada kitab Sullam an-Nayyirain yang Nusantara yang melakukan
data-data mengadopsi Zij Sulthani karya pembaharuan dengan melakukan
Ulugh Bek. Zij ini juga digunakan oleh pengoreksian arah kiblat. Pengoreksian
kalangan ahli falak di Timur Tengah arah kiblat yang dilakukannya antara
pada masa itu.31 Selanjutnya akan lain masjid Jembatan Lima (Betawi).
dilihat perkembangan penentuan awal Menurut pengamatannya arah kiblat
waktu salat, arah kiblat, awal bulan masjid Jembatan Lima terlalu miring ke
kamariah, dan kajian gerhana selatan. Berbekal pengetahuan ilmu
Falak yang dikuasainya, ia lalu
melakukan koreksi arah kiblat masjid
tersebut; dengan menggesernya sebesar
25 derajat ke utara. Berdasarkan sumber
29
Badan Hisab dan Rukyat. Dep. Agama sejarah, peristiwa ini terjadi pada 4
Pusat, Almanak Hisab Rukyat. Jakarta: Proyek Safar 1186 H/ 7 Mei 1772 M.33
Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, h.
22.
30
Susiknan Azhari, Pembaharuan
32
Pemikiran Hisab di Indonesia, Studi atas Susiknan Azhari, Ilmu Falak Teori
Pemikiran Saadoeddin Djambek, Yogyakarta: dan Praktek. Cet.1. Yogyakarta: Lazuardi, 2001,
Pustaka Pelajar 2002, h. 11-12. h. 54 dan Tim, op.cit, h. 31-32.
31 33
Ibid, h. 11. Ibid.
54
Menurut Slamet Hambali Nama bencet merujuk pada
metode pengukuran arah kiblat yang logam/kuningan yang dibentuk setengah
berkembang di Indonesia selama ini ada melingkar atau hanya 180 derajat, dan
lima macam: Metode pengukuran arah di bagian itu tertulis deretan angka.
kiblat menggunakan alat bantu kompas, Pada bagian tengahnya, dipasang besi
tongkat Istiwa, rashd al-qiblah global, sebagai penghubung di kedua titik
rashd al-qiblah lokal, dan theodolit.34 setengah lingkaran tersebut. Di tengah-
tengah besi itu dipasang jarum di sisi
2. Awal Waktu Salat kanan dan kiri yang berfungsi
Sebelum mengenal adanya menunjukkan angka-angka yang
jadwal salat, guna penentuan awal diartikan sebagai waktu. Saat dipasang,
waktu salat berpedoman secara posisi pemasangan tegak lurus dan
langsung pada peredaran semu harian kemiringannya juga diukur.36
matahari. Tentu saja dengan Terdapat juga praktek melobangi
memperhatikan fenomena pergerakan genteng masjid sehingga terdapat sinar
matahari dan gejala alam yang terkait yang masuk ke dalam masjid. Sinar ini
yakni fajar (morning twilight), terbit, akan bergeser sedikit demi sedikit
melintasi meridian, terbenam, dan senja sesuai dengan pergerakan matahari.
(evening twilight). Penentuan waktu Pergeseran gerakan sinar inilah yang
yang berpedoman pada pergerakan dijadikan panduan dalam penentuan
semu harian matahari dibuatlah jam awal waktu salat. Praktik melobangi
Bencet35 sebagai panduan penentuan genteng masjid ini secara fungsional
awal waktu salat. Penggunaan Bencet kegunaannya hampir sama dengan
terutama untuk penentuan awal waktu Bencet yakni hanya digunakan untuk
salat pada waktu siang hari. Pada saat penentuan awal waktu salat pada waktu
dapat dilakukan pengamatan terhadap siang hari.
matahari. Melalui dokumentasi hasil
pengamatan yang terus menerus lalu
34
Slamet Hambali, Metode Pengukuran
diperoleh data-data dan rumus-rumus
Arah Kiblat Dengan Segitiga Siku-Siku Dari perhitungan dalam penentuan awal
Bayangan Matahari Setiap Saat, Tesis, IAIN waktu salat, dihasilkanlah jadwal salat.
Wali Songo, 2010, h. 17.
35
Jam Bencet dapat berbentuk persegi 3. Awal Bulan Kamariah
panjang maupun lingkaran. Misalnya alasnya
terbuat dari susunan bata dan semen yang diberi
Pelaksanaan rukyatul hilal
garis pada kedua sisinya di bagian tengahnya sebagai metode penentuan awal bulan
ada sepotong besi. Berbeda dengan jam dinding kamariah; di Nusantara diyakini sudah
yang diletakkan dalam masjid, jam itu dilaksanakan semenjak Islam masuk ke
diletakkan di halaman masjid. Penentuan awal kepulauan Nusantara. Ini berdasarkan
waktu salat melihat bayangan potongan besi
yang jatuh ke lantai dengan rumus atau
36
perhitungan tertentu. Karena bergantung pada Jam Bencet Penentu Waktu Salat,
sinar matahari, jam bencet hanya digunakan Dalam http://suaramerdeka. com/v1/
untuk menentukan wakti salat Zuhur, Ashar, indekx.php/read/cetak/2 010/0827/ 121850/
salat Jumat atau salat id. Dalam penentuan awal Jam-Bencet-Penentu -Waktu-Salat diakses
waktu salat lainnya digunakan jam dinding. tanggal 06 Nopember 2011.
55
pada perintah untuk melaksanakan menunjang. Sarana prasarana rukyat ini
rukyatul hilal sebelum umat Islam terus berkembang sesuai dengan
melaksanakan ibadah puasa Ramadan perkembangan ilmu pengetahuan dan
dan hari raya Idul Fitri. Setiap tanggal teknologi.39
29 Syakban dan 29 Ramadan umat Cara pelaksanaan rukyatpun
Islam beramai-ramai pergi ke bukit- mengalami perkembangan. Pada
bukit atau pantai-pantai untuk bersama- awalnya dalam pelaksanaan rukyatul
sama menyaksikan hilal di ufuk barat hilal, orang hanya melihat atau
saat matahari terbenam. Jika hilal pengarahkan pandangannya ke ufuk
berhasil dirukyat, maka malam itu barat. Dengan pengertian bahwa
adalah malam tanggal satu dari bulan mengarahkan pandangannya ke ufuk
yang baru. Namun bila hilal tidak barat yang sedemikan luas. Hal ini
berhasil dirukyat, malam itu adalah sebagai akibat tidak atau kurang
malam hari ketiga puluh dari bulan yang pengetahuan mereka dalam bidang ilmu
sedang berlangsung.37 falak atau astronomi. Setelah kedua
Semula pelaksanaan rukyatul ilmu tersebut mulai dikuasai dengan
hilal dilakukan secara spontanitas oleh baik, pelaksanaan rukyatul hilalpun
umat Islam untuk mengetahui awal menjadi lebih baik dan terarah. Mereka
bulan-bulan yang terkait dengan ibadah. yang melaksanakan rukyat dapat
Pelaksanaannya dipandu oleh para menfokus dan konsentrasikan
ulama dan pemimpin keagamaan pandangan mereka ke posisi yang
lainnya. Setelah berdirinya kerajaan- diduga tempat hilal berada. Bahkan
kerajaan Islam Nusantara, pelaksanaan lebih jauh lagi hilalpun dapat dipantau
rukyat selain yang dilaksanakan secara pergerakannya. Jika hilal berhasil
spontanitas oleh umat Islam, juga ada dirukyat, maka gambarnya dapat
yang dikoordinir oleh pejabat-pejabat didokumentasikan. Posisi dan waktunya
keagamaan di kerajaan yang dapat diperhitungkan dengan sangat
38
bersangkutan. akurat.40
Ditinjau dari sarana prasarana Tahapan perkembangan
yang digunakan dalam melaksanakan penentuan awal bulan kamariah di
rukyatul hilal, semula pelaksanaan Nusantara terkait dengan
rukyatul hilal hanya dilakukan dengan perkembangannya sains ilmu Falak
mata telanjang; tanpa menggunakan alat dapat penulis klasifikasikan sebagai
bantu apapun. Setelah kebudayaan berikut:
manusia makin maju, maka pelaksanaan a. Pengaruh tabel Zij Sulthani karya
rukyatpun secara berangsur-angsur Ulugh Bek (w. 1449 M)
menggunakan sarana prasarana yang Sejarah tentang perkembangan
ilmu falak sebagai sebuah keilmuan
37
Wahyu Widiana, 2004, Penentuan
yang mandiri di Indonesia dimulai pada
Awan Bulan Qomariyah Dan Permasalahannya awal abad ke-20. Dalam perhitungan
di Indonesia, dalam Depag RI, “Hisab Rukyat
39
dan Perbedaannya”, Jakarta: Depag RI, 2004, h. Depag RI , Pedoman Tehnik Rukyat,
25. Jakarta: Depag RI, 1994, h. 2.
38 40
Ibid. Ibid, h. 2-3.
56
awal bulan kamariah misalnya, sebelum misalnya, Syaikh Abdurrahman bin
abad ke-20, di dunia Islam umumnya Ahmad al-Mishra (berasal dari Mesir)
berkembang metode hisab yang pada tahun 1314/1896 datang ke
belakangan diidentifikasi sebagai Betawi. Ia membawa zij (tabel
metode hisab hakiki taqribi. astronomi) Ulugh Bek (w. 1449 M)
Perhitungannya masih berpatokan pada yang masih mendasarkan teorinya pada
asumsi teori geosentris. teori geosentris. Ia kemudian
Perhitungan awal bulan yang mengajarkannya pada para ulama di
dilakukan menggunakan tabel-tabel Betawi pada waktu itu. Di antara
astronomi yang dirumuskan oleh Ulugh muridnya adalah Ahmad Dahlan as-
Bek (w. 1449 M) yang biasanya disebut Simarani atau at-Tarmasi (w.
Zij Sulthani. Tabel astronomi Ulugh 1329/1911) dan Habib Usman bin
Beik ini merupakan penemuan yang Abdillah bin ‘Aqil bin Yahya yang
sangat berharga pada masa itu. Tabel ini dikenal dengan Mufti Betawi.
telah digunakan bahkan juga oleh para Lalu Ahmad Dahlan as-Simarani
astronom di Barat selama berabad-abad atau at-Tarmasi mengajarkannya di
lamanya. daerah Termas (Pacitan) dengan
Dalam sejarah perkembangan menyusun buku Tadzkirah al-Ikhwan fi
modern ilmu falak di Indonesia pada Ba’dhi Tawarikhi A’mal al-Falakiyah bi
awal abad ke-20, ditandai dengan Samarang yang selesai ditulis pada
penulisan kitab-kitab ilmu falak oleh 1321/1903. Sedang Habib Usman bin
para ulama ahli falak Indonesia. Seiring Abdillah bin ‘Aqil bin Yahya tetap
kembalinya para ulama yang telah mengajar di Betawi. Ia menulis
berguru di Mekah pada awal abad ke- buku Iqazu an-Niyam fima Yata’allaq bi
20, ilmu falak mulai tumbuh dan Ahillah wa ash-Shiyam dicetak pada
berkembang di tanah air. Ketika berguru 1321/1903. Buku ini di samping
di tanah suci, mereka tidak hanya memuat masalah ilmu falak, juga
mempelajari ilmu-ilmu agama seperti: terdapat di dalamnya tentang masalah
tafsir, hadis, fikih, tauhid, tasawuf, dan puasa. Adapun pemikirannya tentang
pemikiran yang mendorong umat Islam ilmu falak kemudian dibukukan oleh
yang pada masa itu rata-rata di bawah salah seorang muridnya Muhammad
belenggu kolonialisme untuk Manshur bin Abdul Hamid bin
membebaskan diri, melainkan juga Muhammad Damiri bin Muhammad
membawa catatan tentang ilmu falak. Habib bin Abdul Muhit bin
Kemudian proses transfer knowledge ini Tumenggung Tjakra Jaya yang menulis
berlanjut kepada para murid mereka di kitab Sullam an-Nayyirain, dicetak
tanah air.41 pertama kali pada 1344/1925. Itulah
Dengan semangat menjalankan kitab-kitab yang dihasilkan oleh ulama
dakwah islamiah, di antara para ulama falak nusantara pada priode awal
ada yang baerdakwah ke berbagai ini. Kitab Sullam an-Nayyirain lah
daerah yang baru. Pada dekade itu paling dikenal dari karya ulama falak
pada masa ini dan masih banyak
41
dipelajari sampai sekarang.
Khazin, op.cit, h. 28-29.
57
Sementara tokoh falak yang kitab Mathla’ as-Sa’id fi Hisabat al-
menonjol di daerah Sumatera adalah Kawakib ‘ala Rashd al-Jadid karangan
Thahir Djalaluddin dan Djamil Husen Zaid al-Mishra dan al-Manahij
Djambek. Thahir Djalaluddin dengan al-Hamidiyah karangan Abd al-Hamid
karyanya Pati Kiraan Pada Menentukan Mursy Ghais al-Falaki asy-Syafi’i.
Waktu yang Lima diterbitkan pada Kedua kitab tersebut dibawa ke
1357/1938, dan Natijah al-Ummi The Indonesia oleh mereka yang
Almanac: Muslim and Christian menunaikan ibadah haji dan lalu
Calendar and Direction of Qiblat menyempatkan diri untuk belajar di
according to Safie Sect dicetak pada tanah suci dan sampai ke Indonesia kira-
1951. Tokoh lainnya Djamil Djambek kira pada pertengahan abad ke-20. Di
dengan karyanya Almanak Djamiliyah antara kitab-kitab karangan ulama
dan Diya’ al-Niri fima Yata’allaq bi al- Nusantara tersebut adalah kitab al-
Kawakib.42 Tokoh falak Nusantara yang Khulashah al-Wafiyyah karya Zubair
hidup pada masa itu yang bersinar Umar al-Jailani yang dicetak pertama
antara lain Syaikh Ahmad Khatib al- kalinya pada 1354/1935, buku Ilmu
Minangkabawi, Ahmad Rifa’i, dan Kyai Falak dan Hisab dan buku Hisab Urfi
Sholeh Darat.43 dan Hakiki karya K Wardan Dipo
Ningrat yang dicetak pada 1957, al-
b. Pengaruh Mathla’ as-Sa’id fi Qawa’id al-Falakiyah karya Abd al-
Hisabat al-Kawakib ‘ala Rashd al- Fatah as-Sayyid ath-Thufi al-Falaki,
Jadid dan al-Manahij al-Hamidiyah. dan Badi’ah al-Mitsal karya Ma’shum
Setelah Nicolas Copernicus Jombang (w 1351/1933).44
(1473-1543) menemukan teori Pada tahap selanjutnya kitab-
Heliosentris, tentu saja penemuan ini kitab ilmu falak karya para ulama
berpengaruh terhadap metode dan Indonesia selain menjadikan Mathla’
rumus ilmu falak atau astronomi yang as-Sa’id dan al-Manahij al-Hamidiyah
selama ini digunakan. Awalnya tidak sebagai rujukan utamanya juga merujuk
mudah untuk menentang doktrin yang karya ulama Indonesia sebelum mereka;
diyakini gereja, namun pada tahapan yaitu para guru mereka (yang telah
selanjutnya teori ini mendapat dukungan mempelajari dan mencangkok
secara ilmiah dari ilmuan setelahnya. kitab Mathla’ as-Sa’id dan al-Manahij
Pembaruan yang digulirkan inipun al-Hamidiyah). Di antara karya-karya
kemudian sampai ke Indonesia. yang dihasilkan adalah Almanak
Diperkirakan baru sampai ke Indonesia Menara Kudus karya Turaikhan
pada pertengahan abad ke-20. Adjhuri, Nur al-Anwar karya Kyai Noor
Menurut M. Taufik bahwa kitab Ahmad SS Jepara yang dicetak pada
ilmu falak yang ditulis oleh ulama falak 1986, al-Maksuf karya Ahmad Soleh
nusantara pada priode kedua ini banyak Mahmud Jauhari Cirebon, Ittifaq Dzat
yang merupakan cangkokan dari
44
Mohammad Murtadho, 2008, Ilmu
42
Azhari, Ilmu Falak, op.cit, h. 10. Falak Praktis. Cet.I. Malang: UIN Malang Press
43
Ibid. 2008: 29.
58
al-Bain karya Muhammad Zuber Abdul beberapa tempat. Pada tahun 1955-1956
Abdul Karim Gresik. M/1375-1376 H menjadi lektor kepala
dalam mata kuliah ilmu Pasti pada
c. Perkawinan Ilmu Falak dan PTPG (Perguruan Tinggi Pendidikan
Astronomi Guru) di Batusangkar, Sumatra Barat.
Pembahasan tentang sejarah Kemudian ia memberi kuliah ilmu Falak
perkembangan ilmu falak modern sebagai dosen tidak tetap di Fakultas
Indonesia tak lepas dari peran Syari'ah IAIN Sunan Kalijaga
Saadoe'ddin Djambek. Ia lahir di Yogyakarta (1959-1961 M/1379-1381
Bukittinggi pada tanggal 24 Maret 1911 H). Sebagai ahli ilmu Falak, ia banyak
M/ 1330 H. Ia wafat di Jakarta pada menulis tentang ilmu Hisab. Di antara
tanggal 22 November 1977 M/11 karyanya adalah : (1) Waktu dan
Zulhijah 1397 H. Ia merupakan seorang Djadwal Penjelasan Populer Mengenai
guru serta ahli hisab dan rukyat, putra Perjalanan Bumi, Bulan dan Matahari
ulama besar Syekh Muhammad Djamil (diterbitkan oleh Penerbit Tintamas
Djambek (1860-1947M/1277-1367H) tahun 1952 M/1372 H), (2) Almanak
dari Minangkabau.45 Djamiliyah (diterbitkan oleh Penerbit
Ia mulai tertarik mempelajari Tintamas tahun 1953 M/1373 H), (3)
ilmu hisab pada tahun 1929 M/1348 H. Perbandingan Tarich (diterbitkan oleh
pada tahap awal, ia belajar ilmu hisab penerbit Tintamas pada tahun 1968
dari Syekh Taher Jalaluddin yang M/1388 H), (4) Pedoman Waktu Sholat
mengajar di Al-Jami'ah Islamiah Padang Sepanjang Masa (diterbitkan oleh
tahun 1939 M/1358 H. Pertemuannya Penerbit Bulan Bintang pada tahun 1974
dengan Syekh Taher Jalaluddin M/1394 H), (5) Sholat dan Puasa di
membekas dalam dirinya dan menjadi daerah Kutub (diterbitkan oleh Penerbit
awal pembentukan keahliannya di Bulan Bintang pada tahun 1974 M/1394
bidang penanggalan. Untuk H) dan (6) Hisab Awal bulan
memperdalam pengetahuannya, ia Qamariyah (diterbitkan oleh Penerbit
kemudian mengikuti kursus Legere Tintamas pada tahun 1976 M/1397 H).47
Akte Ilmu Pasti di Yogyakarta pada Karya yang terakhir ini; Hisab
tahun 1941-1942 M/1360-1361 H serta Awal bulan Qamariyah merupakan
mengikuti kuliah ilmu pasti alam dan pergumulan pemikirannya yang
astronomi pada FIPIA (Fakultas Ilmu akhirnya merupakan ciri khas
Pasti dan Ilmu Alam) di Bandung pada pemikirannya dalam hisab awal bulan
tahun 1954-1955 M/1374-1375 H.46 Kamariah. Ia lah yang meletakkan dasar
Keahliannya di bidang ilmu pasti perhitungan awal bulan Kamariah
dan ilmu Falak dikembangkannya menggunakan hisab yang berdasarkan
melalui tugas yang dilaksanakannya di pada ilmu astronomi di Indonesia.
Satu lagi kontribusi Sa’adoeddin
45
Susiknan Azhari, Tokoh-Tokoh Falak Djambek adalah dalam penentuan
di Indonesia: Saadoe'ddin Djambek, koordinat geografis Ka’bah. Sewaktu
http://bimasislam.depag.go.id diakses pada
tanggal 5 Maret 2009.
46 47
Ibid. Ibid.
59
melaksanakan ibadah haji, ia melakukan Pembicaraan tentang sejarah
pengukuran koordinat geografis Ka’bah. awal perkembangan ilmu Falak di
Ia menyatakan bahwa koordinat Indonesia dinyatakan bahwa
geografis Ka’bah adalah lintang (Φ) 21° perkembangan awal ilmu Falak di
25’ LU dan bujur (λ) 39° 50’ BT. Nusantara adalah diadopsinya sistem
Jaringan keilmuan Sa’adoeddin penanggalan hijriah ke dalam
Djambek ini diteruskan oleh muridnya. penanggalan Jawa yang dilakukan oleh
Di antara muridnya adalah Abdul sultan Agung.50
Rachim dan A Mustadjib. Karya Abdul Penanggalan Islam; penanggalan
Rachim antara lain Ilmu Falak yang hijriah ini diasumsikam secara umum
dicetak pada 1983, Perhitungan Awal digunakan oleh kerajaan-kerajaan Islam
Bulan dan Gerhana Matahari sistem di Nusantara sejak zaman meeka
Newcomb. berdaulat penuh. Penanggalan ini
Selanjutnya jajaran ulama yang digunakan sebagai penanggalan resmi
berkiprah dalam mengembangan ilmu kerajaan-kerajaan tersebut. Namun
Falak pada priode ini antara lain: M. setelah datangnya penjajahan Belanda di
Taufik. Ia dan putranya menyusun Win Nusantara pada abad ke-16, Belanda
Hisab versi 2.0 pada tahun 1998. Hak mengganti penanggalan tersebut dengan
lisensinya pada badan Hisab dan Rukyat penanggalan masehi. Penaggalan
Kementrian Agama RI. Win Hisab ini masehi inilah yang digunakan untuk
dikenal juga dengan Sistem administrasi pemerintahan dan
Ephemeris.48 penanggalan resmi.51 Sistem kalender
Perbedaan dalam ber-Idul Fitri yang berkembang di Indonesia dapat
pada tahun 1993, 1993 dan 1994 dijelaskan sebagai berikut:
mendatangkan berkah tersendiri bagi 1. Kalender Jawa Islam; Kalender ini
perkembangan ilmu Falak Indonesia. disusun oleh Sultan Agung yang
Yakni dengan lahirnya software-
software Falak yang praktis dari para 50
Muhyiddin Khazin memberikan
ahli Falak. Sofware Falak itu antara penjelasan yang sedikit berbeda bahwa Sultan
lain: Mawaqit oleh ICMI Korwil Agung memadukan penanggalan Hindu dan
Belanda pada tahun 1993; yang penanggalan Islam menjadi penanggalan Jawa
disempurnakan menjadi Mawaqit versi Islam pada tahun 1043H/1633M. Masa
2001 oleh Khafid, program Falakiyah kepemimpinan kerajaan Mataram dipegang oleh
Sri Sultan Muhammad Sultan Agung Prabu
Najmi oleh Nuril Fuad tahun 1995, Hayrayakusumo (1613-1643 M) inilah
program Astinfo softaware astronomi penanggalan Islam mulai dipekenalkan. Ia
komersial oleh Zephyr, dan program menetapkan penanggalan resmi kerajaan
Badiah al-Mitsal tahun 2000, Ahillah, berdasarkan tahun Jawa Islam tersebut.
Misal, Pengetan dan Tsaqib oleh Asimilasi penanggalan ini dilakukan dengan
cara merubah pedoman pengambilan dari tahun
Muhyiddin Khazin pada tahun 2004.49 berdasarkan peredaran Matahari menjadi
berdasarkan peredaran bulan. Namun
perhitungan tahunnya tetap dengan melanjutkan
perhitungan Hindu sebelumnya. Khazin, op.cit,
48
Khazin, op.cit, h. 36-37. h. 28.
49 51
Ibid, h. 37. BHR, op.cit, h. 22.
60
memadukan sistem kalender dan Kyai Noor Ahmad SS. Namun
Masehi dan kalender Kamariah. setelah terbentuknya Lajnah
Kalender ini dimulai pada tanggal 1 Falakiyah, sistem yang digunakan
Suro tahun Alip 1555, bertepatan menggabungkan hasil perhitungan
dengan 1 Muharam 1043 H atau 8 dari sistem yang berkembang di
Juli 1633 M, harinya Jumat Legi. kalangan Nahdlatul Ulama.
Kalender ini biasanya disebut 5. Taqwim Standar Indonesia;
kalender Sultan Agung dan nama Kalender ini disusun berdasarkan
ilmiahnya Anno Javanico. hasil musyawarah kerja Bdan Hisab
2. Kalender Muhammadiyah; Rukyat Kementerian Agama RI,
Kalender ini disusun oleh Majelis yang waktu itu masih bernama
Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Departemen Agama. Diterbitkan
Muhammadiyah yang digagas oleh pertama kalinya oleh Direktorat
Kyai Ahmad Dahlan sejak tahun Jenderal Bimas Islam dan
1915 M. Di dalam sistem kalender Penyelenggaraan Haji sejak tahun
ini terdapat tiga sistem kalender, 2007. Pada kalender ini terdapat
yakni: kalender Masehi, kalender dua sistem kalender yakni: kalender
Hijriah, dan kalenden Jawa Islam. Masehi dan kalender Hijriah.
Kalender ini juga memuat jadwal Kalender ini juga menampilkan
waktu salat, arah kiblat, waktu data penentuan awal bulan
matahari melintasi ka’bah untuk Kamariah, waktu matahari
koreksi arah kiblat, dan peristiwa melintasi ka’bah untuk koreksi arah
gerhana pada tahun tersebut. kiblat, jadwal salat, dan peristiwa
3. Kalender Hijriah Muhammadiyah; gerhana pada tahun tersebut.52
Kalender ini disusun oleh Majelis 6. Almanak Menara Kudus; Almanak
Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Menara Kudus disusun KH
Muhammadiyah dan diterbitkan Turaichan Adjhuri. Setelah beliau
oleh penerbit Suara wafat, penyusunan almanak Menara
Muhammadiyah. Pada Kalender Kudus saat ini diteruskan Sirril
Hijriah Muhammadiyah Wafa (putra bungsu Turaichan
menampilkan perhitungan bulan Adjhuri). Kalender Menara Kudus
Hijriah membudaya penggunaan diterbitkan pertama kali oleh
penanggalan Hijriah di kalangan Percetakan Masykuri Kudus pada
anggota Muhammadiyah dan tahun 1942 M/1361 H dan
masyarakat pada umumnya. kemudian sejak 1950 M/1370 H
4. Almanak PB NU; Kalender ini sampai sekarang diterbitkan oleh
disusun oleh oleh tim Lajnah Percetakan Kitab Menara Kudus.
Falakiyah Pengurus Besar Pada tahun 1951 M/1371 H
Nahdlatul Ulama. Pada awalnya penanggalan hasil karyanya telah
kalender ini sangat dipengaruhi menjadi rujukan bagi sebagaian
oleh hasil perhitungan para ahli besar warga Nahdlatul Ulama di
Falak seperti: Kyai Mahfudz
Anwar, Kyai Turaichan Adjhuri, 52
Azhari, Ilmu Falak, op.cit, h. 156-169.
61
seluruh Indonesia dan juga penentuan awal bulan Kamariah.
memberikan kontribusi positif bagi Kerapnya terjadi perbedaan dalam
pemerintah khususnya dalam penetapan awal bulan Ramadan,
53
bidang penanggalan. Syawal, dan Zulhijah di Indonesia,
Bukan hanya sekedar menyebabkan permasalahan ini
penanggalan biasa, banyak senantiasa aktual dan ramai
informasi yang termuat dalam dibicarakan dan dibahas.
almanak Menara Kudus. Informasi 2. Pembahasan ilmu falak terkait
itu adalah: Selain penanggalan dengan persoalan ibadah. Kajian
Masehi dan Hijriah, ia juga ilmu falak adalah penentuan awal
memberikan informasi Penanggalan waktu salat, arah kiblat, awal bulan
Jawa (pranotowongso) dan hari kamariah, dan gerhana. Ia
pasarannya, Memuat data-data merupakan sebuah sains yang
perhitungan awal bulan Kamariah dikembangkan oleh umat Islam. Ia
setiap bulannya, data terjadinya mengalami perkembangan sesuai
peristiwa gerhana, Ada pula Jadwal dengan perkembangan sains. Dalam
Salat untuk kota Yogyakarta, sains, kebenaran suatu teori itu
Semarang, dan Sekitarnya, bersifat relatif. Sebuah teori itu
Menampilkan data tentang dianggap benar sampai datang teori
pengoreksian arah kiblat Saat itu baru yang meruntuhkannya.
matahari tepat di atas Ka’bah, Sehingga teori yang lama tadi
bayang-bayang benda pada bidang digantikan dengan teori yang baru.
yang datar saat itu tepat mengarah Teori yang baru inipun akan
ke Ka’bah (Kalender Menara bertahan sampai datang teori yang
Kudus tahun 2011 M/1432 H). dapat meruntuhkannya dan
Demikianlah perkembangan seterusnya, begitulah
kajian ilmu falak di Indonesia yang perkembangan sains. Ilmu falak itu
mengalami perkembangan sesuai memiliki dua dimensi. Pertama
dengan perkembangan ilmu sebagaimana dijelaskan sebelumnya
pengetahuan dan teknologi. Adapun bahwa ia merupakan sains yang
perkembangan kajian gerhana tidak dikembangkan di kalangan umat
begitu kelihatan perkembangannya. Islam. Dalam perkembangan sains,
tentu saja ia mengikuti aksioma
E. Catatan Akhir dalam sains. Kedua bahwa fokus
Berdasarkan uraian sebelumnya, kajiannya adalah masalah ibadah.
terdapat beberapa catatan sebagai Permasalahan ibadah adalah salah
berikut: satu bagian dalam kajian fikih.
1. Tidak dapat dipungkiri bahwa Dalam kajian fikih terdapat
kajian ilmu falak yang paling beragam pemahaman dan
mengemuka dan dominan adalah perbedaan pendapat para ulama.
Khazanah tentang keberagaman dan
53
perbedaan pendapat di kalangan
Muhyidin Khazin, Kamus Ilmu Falak,
Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005, h. 116-117.
62
para ulama itu dikenal dengan dan Fath ar-Rauf al-Mannan karya Abu
ikhtilaf al-fuqaha’ atau khilafiah. Hamdan Abdul Jalil adalah tergolong
3. Selanjutnya, akan dikaji hisab Hakiki Taqribi.
permasalahan pengkategorian Metode hisab Sullam an-
metode hisab penentuan awal bulan Nayyirain yang termasuk dalam metode
kamariah versi Kementerian hisab Tradisional masih termasuk
Agama. Kementerian Agama yang sistem/metode penentuan awal bulan
dulunya bernama Departemen Kamariah yang diakomodir oleh
Agama telah mencoba melakukan Kementerian Agama dalam sidang isbat
pengklasifikasian kitab-kitab ilmu penetapan awal bulan Ramadan,
Falak karya ulama Indonesia terkait Syawal, dan Zulhijah setiap tahunnya
dengan perhitungan penetapan awal sampai sekarang. Untuk memahami
bulan Kamariah ke dalam beberapa permasalahan ini, tentu diperlukan
kategori sesuai dengan tingkat penjelasan, argumentasi, dan pendapat
akurasi penghitungannya. Secara lebih mendalam para ahli hisab rukyat
garis besar, perhitungan hisab di balik eksisnya perhitungan awal
rukyat awal bulan itu ada dua, bulan Kamariah menggunakan sistem
yakni hisab urfi dan hakiki. Hisab hisab rukyat kitab Sullam an-Nayyirain
hakiki itu didasarkan pada ini. Menurut penganut sistem ini,
peredaran bulan yang sebenarnya; metode Sullam an-Nayyirain adalah
dibagi lagi menjadi tiga tingkatan. hasil ijtihad Manshur al-Batawi; al-
Pertama, hisab hakiki taqribi; ijtihad la yunqadu bi al-ijtihad.
metode yang tingkat akurasi Muhyiddin Khazin menyatakan bahwa
penghitungannya rendah. Kedua, tetap dijadikannya kitab Sullam an-
hisab hakiki tahqiqi; metode yang Nayyirain sebagai salah satu rujukan
tingkat akurasi penghitungannya dalam penetapan awal bulan Kamariah
sedang, dan ketiga, hakiki adalah untuk mengakomodir anggota
kontemporer; metode yang tingkat masyarakat--jumlah mereka cukup
akurasi penghitungannya tinggi. banyak--yang berpedoman kepada kitab
Pemilahan ini usulan M. Taufik tersebut. Ia menambahkan bahwa
dalam forum seminar sehari ilmu pernah mengusulkan pada ahli waris
Falak tanggal 27 April 1997 di pengarang kitab tersebut untuk
Tugu, Bogor, Jawa Barat.54 melakukan perobahan agar
Berdasarkan klasifikasi metode perhitungannya akurat tetapi usulan ini
hisab dalam forum di atas, maka ditolak oleh mereka. Biarkanlah kitab
kitab Sullam an-Nayyirain karya Sullam an-Nayyirain sebagaimana
55
Muhammad Manshur bin Abdul Hamid adanya.
bin Muhammad Damiri, Qawa’id al-
Falakiah karya Abdul Fatah ath-THuhi 55
Muhyiddin Khazin, Materi
Pembukaan dan Pengarahan pada Pelatihan
54
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis Hisab Rukyat Tingkat Nasional, Ponpes
(Metode Hisab Rukyat Praktis dan Solusi Setinggil, Kriyan Kalinyamatan Jepara pada
Permasalahannya), Semarang: Komala Grafika, tanggal 26-29 Desember 2008M/ 28 Dzulhijjah-
2006, h. 135-136. 1 Muharram 1430 H
63
Menurut penulis seharusnya
Kementerian Agama hanya hisab pada tanggal 29 bulan yang sedang
mengakomodir hasil perhitungan awal berlangsung, ketinggian hilal memungkinkan
untuk dirukyat (imkanur rukyat)—dalam hal ini
bulan Kamariah metode Hisab yang pemeritah kita mengikuti kriteria yang
akurat sebagai masukan dalam disepakati MABIMS (Menteri Agama Brunei
pelaksanaan sidang isbat penetapan Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan
awal bulan Ramadan, Syawal, dan Singapura), yakni ketinggian hilal minimal 2˚,
Zulhijah. Karena tetap mengakomodir elongasi minimal 3˚, dan umur hilal minimal 8
jam; maka itu pertanda masuknya awal bulan
metode hisab yang sudah tidak akurat berikutnya. Besok hari adalah tanggal satu bulan
adalah sikap ambigu Kementerian yang baru. Namun apabila belum memenuhi
Agama. kriteria tersebut, maka besok harinya merupakan
Sikap ini bukan berarti kurang hari terakhir (tanggal 30) dari bulan yang
atau bahkan mungkin dikatakan tidak sedang berjalan. Dengan demikian ketentuan
tentang umur suatu bulan sangat bergantung
menghargai khazanah ilmu Falak pada visibilitas hilal awal bulan tersebut.
Tradisional yang telah begitu berjasa Kenyataannya umur bulan itu tidak mesti
dalam penetapan awal bulan Kamariah berselang-seling antara 30 dan 29 hari untuk
di Indonesia. Para ahli Falak Tradisional bulan ganjil dan genap. Bisa saja umurnya justru
dari kalangan pesantren tetap diundang sebaliknya 29 dan 30 hari. Bisa juga umur bulan
itu berturut-turut 29 atau berturut-turut 30 hari.
pada acara sidang isbat untuk urun Itulah logikanya yang kadang menjadikan
rembuk dalam penetapan awal bulan perhitungan yang berdasarkan hisab Urfi ini
Kamariah tersebut dan upaya unifikasi terkadang berbeda dengan kenyataan; yang
takwim nasional. Permasalahan didasarkan pada perhitungan yang berdasarkan
penetapan awal bulan Kamariah bukan hisab Hakiki. Misalnya untuk perhitungan
tanggal 1 Syawal, berdasarkan hisab Urfi,
hanya masalah sains tentang Ramadan itu selalu berumur 30 hari (karena
perhitungan awal bulan Kamariah saja merupakan bulan ganjil—bulan ke-9). Pada hal
tapi juga terkait dengan pemahaman bisa jadi kenyataannya berdasarkan hisab
terhadap dalil Syar’i dalam masalah Hakiki, umur Ramadan itu 29 hari. Sehingga
terkait. Perlu adanya kesatuan mereka yang merayakan Idul Fitri berdasarkan
hisab Urfi terlambat satu hari dari ketetapan
pemahaman guna mewujudkan unifikasi pemerintah. Atau kejadiannya adalah kebalikan
takwim nasional.56 peristiwa di atas, misalnya dalam penetapan
tanggal 1 Ramadan. Berdasarkan hisab Urfi
56
Ironisnya di Indonesia juga terdapat Syakban itu selalu berumur 29 hari (karena
pengamal hisab Urfi. Dalam penetapan awal merupakan bulan genap—bulan ke-8). Bisa jadi
bulan yang mengemuka di Indonesia, dalam hal kenyataannya dan berdasarkan hisab Hakiki
ini penetapan awal Ramadan, Syawal, dan umur Syakban pada waktu itu 30 hari. Sehingga
Zulhijah kerap terdapat perbedaan antara mereka yang perhitungannya berdasarkan hisab
penanggalan berdasarkan perhitungan secara Urfi melaksanakan ibadah puasa Ramadan
Urfi dengan hasil putusan pemerintah dalam sehari mendahului ketetapan pemerintah.
sidang Isbatnya. Patokan pemerintah dalam Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
penetapan sidang Isbat adalah posisi hilal yang terbukti bahwa sistem hisab ini tidak akurat
sebenarnya sebagai pertanda masuknya awal digunakan untuk keperluan penentuan waktu
bulan berdasarkan perhitungan visibilitas hilal; ibadah. Penyebabnya karena perata-rataan
imkanur rukyat yang dikuatkan dengan hasil peredaran Bulan tidaklah tepat, tidak sesuai
rukyatul hilal. Berdasarkan hisab Hakiki, dengan penampakan hilal (newmoon) pada awal
ketentuan masuknya awal bulan itu tergantung bulan Susiknan Azhari dan Binor Azli Ibrahim,
posisi hilal. Apabila menurut hasil perhitungan Kalender Jawa Islam: Memadukan Tradisi dan
64
F. Penutup Daftar Pustaka
Kiranya permasalahan
perkembangan teori dalam ilmu falak Anwar, Syamsul, Hari Raya dan
sebagai sains didekati dengan Problematika Hisab Rukyat.
pendekatan perkembangan ilmu Yogyakarta: Suara
pengetahuan. Pendekatan ini dalam Muhammadiyah, 2008.
kerangka memposisikan suatu metode Azhari, Susiknan, Ilmu Falak Teori dan
hisab secara porposional dalam Praktek. Cet.1. Yogyakarta:
pemetaan sejarah ilmu Falak di Lazuardi, 2001
Indonesia. Sehingga kita akan ____________, Pembaharuan
memposisikan metode hisab Tradisional Pemikiran Hisab di Indonesia,
sesuai dengan perkembangan ilmu falak Studi atas Pemikiran Saadoeddin
dan menjawab persoalan umat pada Djambek, Yogyakarta: Pustaka
masanya. Bukan secara serta merta Pelajar, 2002.
menyatakan penyejajaran ____________, Ilmu Falak Perjumpaan
ataupun hanya melihat Khasanah Islam dan Sains
ketertinggalannya dari perkembangan Modern. Cet.II Yogyakarta: Suara
ilmu Hisab yang akurat, namun ia Muhammadiyah 2007.
merupakan landasan, dasar, pijakan ____________, Sa’adoeddin Djambek
awal untuk merumuskan sistem hisab (1911-1977) dalam Sejarah
yang lebih akurat. Pemikiran Hisab Di Indonesia,
Pemerintah juga harus Yogyakarta: Proyek PTA IAIN
mendorong dan menggalakkan Sunan Kalijaga, 1998/1999.
penelitian dalam bidang ilmu falak; baik ____________, Tokoh-Tokoh Falak di
itu ilmu falak Modern yang berbasis Indonesia: Saadoe'ddin Djambek,
Astronomi maupun khazanah ilmu falak http://bimasislam.depag.go.id
Tradisional. Penelitian khazanah ilmu diakses pada tanggal 5 Maret
falak Tradisional tujuannya bukan untuk 2009.
bernostalgia tentang kejayaan ilmu falak ____________, dan Binor Azli
di masa lampau, tetapi merupakan Ibrahim, Kalender Jawa Islam:
pijakan untuk pengembangan ilmu falak Memadukan Tradisi dan Tuntutan
di masa mendatang. Syar'i dalam Jurnal Asy-
Syir’ah Vol. 42 No. I, 2008.
http://ern.pendis.kemenag.go.id/D
okPdf/jurnal/07-susiknan.pdf
Tuntutan Syar'i dalam Jurnal Asy-Syir’ah Vol. diakses pada tanggal 5 Maret
42 No. I, 2008. 2009.
http://ern.pendis.kemenag.go.id/DokPdf/jurnal/0 Badan Hisab dan Rukyat Dep. Agama
7-susiknan.pdf diakses pada tanggal 5 Maret
2009, h. 137. Sehingga perhitungan secara Urfi
Pusat, Almanak Hisab Rukyat.
ini disepakati oleh para ulama tidak dapat Jakarta: Proyek Pembinaan Badan
dijadikan sebagai pedoman untuk pelaksanaan Peradilan Agama Islam, 1981.
ibadah. Kiranya mereka perlu edukasi untuk Depag, Pedoman Tehnik Rukyat,
menentukan waktu ibadah sesuai dengan Jakarta: Depag RI, 1994.
tuntunan Syari’at.
65
Djamaluddin, T, Rekonstruksi Kejadian Nasution Nasution, Harun, Islam
Zaman Nabi Berdasarkan Hisab Ditinjau Dari Berbagi Berbagai
Konsistensi Historis-Astronomis Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI
Kalender Hijriyah, http: //t- Press, 1985.
djamaluddin.space.live.com Ruskanda, Farid, Rukyat dengan
diakses pada tanggal 31 Oktober Teknologi Upaya Mencari
2009. Kesamaan Pandangan Tentang
Hambali, Slamet, Metode Pengukuran Penentuan Awal Bulan Ramadhan
Arah Kiblat Dengan Segitiga dan Syawal. Jakarta, Gema Insani
Siku-Siku Dari Bayangan Prees, 1994.
Matahari Setiap Saat, Tesis, IAIN Syami, asy, Yahya, ‘Ilm al-Falak,
Wali Songo, 2010. Beirut: Dār al-Fikr ‘Arabi, 1997.
Izzudin, Ahmad, Ilmu Falak Praktis Taqwim Hijriyah, hhtp: //afdacairo
(Metode Hisab Rukyat Praktis dan .blogspot.com diakses pada
Solusi Permasalahannya), tanggal 5 Maret 2009.
Semarang: Komala Grafika, 2006. Taufik, M, Perkembangan Ilmu Hisab
Jailani, al-, Zubair Umar, al-Khulashah Di Indonesia, dalam “Selayang
al-Wāfiyah, Kudus: Menara Pandang Hisab Rukyat,” Jakarta:
Kudus, tth. Ditjen Bimas Islam dan
Jam Bencet Penentu Waktu Salat, Penyelenggaraan Haji, 2004.
http://suaramerdeka.com/v1/indek Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan
x.php/read/cetak/2010/0827/1218 Pusat Muhammadiyah, Pedoman
50/Jam-Bencet-Penentu -Waktu- Hisab Muhammadiyah,
Salat diakses tanggal 06 Yogyakarta: Majelis Tarjih dan
Nopember 2011. Tajdid Pimpinan Pusat
Khazin, Muhyidin, Kamus Ilmu Falak, Muhammadiyah, cet.ke-2, 2009.
Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005. Wachid, Basith, Hisab Untuk
____________, Ilmu Falak Dalam Menentukan Awal dan Akhir
Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ramadahan, dalam “Rukyat
Buana Pustaka, 2008. Dengan Teknologi; Upaya
_____________, Materi Pembukaan Mencari Kesamaan Pandangan
dan Pengarahan pada Pelatihan Tentang Penentuan Awal
Hisab Rukyat Tingkat Nasional, Ramadhan dan Syawal”, Jakarta:
Ponpes Setinggil, Kriyan GIP, 2009.
Kalinyamatan Jepara pada tanggal Widiana, Wahyu, “Penentuan Awan
26-29 Desember 2008M/ 28 Bulan Qomariyah Dan
Zulhijah- 1 Muharram 1430 H. Permasalahannya di Indonesia”,
Mustadjib, A, Aliran-Aliran Hisab dalam Depag RI, Hisab Rukyat
Falakiyah Dalam Penentuan Awal dan Perbedaannya, Jakarta:
Bulan Qamariah, Tesis, Program Depag RI, 2004.
Pascasarjana IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 1988.

66
67

Anda mungkin juga menyukai