Anda di halaman 1dari 15

MENGENAL NAMA-NAMA BULAN ISLAM DAN AMALAN-AMALANNYA

Oleh: Aep Saepulloh Darusmanwiati

Selintas sejarah penanggalan Islam


Sejak dahulu, ada tiga barometer yang dijadikan pijakan dan pegangan oleh manusia untuk menentukan waktu di muka bumi ini:
Pertama, dengan melihat gerakan bumi dengan bumi itu sendiri. Penghitungan ini melahirkan hitungan hari.
Kedua, dengan melihat gerakan bumi terhadap matahari, yang kemudian melahirkan tahun matahari, tahun masehi (as-sanah asy-
syamsiyyah).
Ketiga, dengan melihat gerakan bulan terhadap bumi, yang kemudian melahirkan hitungan tahun bulan (as-sanah al-qamariyyah).
Tahun syamsiyyah adalah tahun di mana berdasarkan penglihatan gerakan bumi yang mengelilingi matahari di mulai dari titik tertentu,
sampai kembali lagi. Sementara tahun Qamariyyah merupakan masa yang didasarkan kepada bulan yang mengelilingi di sekitar bumi.
Dalam Islam, tahun yang dipergunakan adalah tahun yang berdasarkan bulan, tahun qamariyyah. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam
al-Qur'an:
(189
:‫ﻳَﺴْﺄَﻟُﻮﻧَﻚَ
ﻋَ ِﻦ
ﺍﻷَْﻫِ ﱠﻠﺔِ
ﻗُﻞْ
ﻫِﻲَ
ﻣَﻮَﺍﻗِﻴﺖُ
ﻟِﻠﻨﱠﺎﺱِ
ﻭَﺍﳊَْﺞﱢ
)ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi
ibadat) haji" (QS. Al-Baqarah: 189).
Jumlah bulan-bulannya sama dengan tahun syamsiyyah, yaitu dua belas bulan, sebagaimana firman Allah di bawah ini:

‫ﺷﻬْﺮًﺍ
ﻓِﻲ
ﻛِﺘَﺎﺏِ
ﺍﻟ ﱠﻠﻪِ
ﻳَﻮْﻡَ
ﺧَﻠَﻖَ
ﺍﻟﺴﱠﻤَﻮَﺍﺕِ
ﻭَﺍ ْﻷَﺭْﺽَ
ﻣِﻨْﻬَﺎ
ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ
ﺣُﺮُﻡٌ
ﺫَﻟِﻚَ
ﺍﻟﺪﱢﻳﻦُ
ﺍﻟْﻘَ ﱢﻴﻢُ
ﻓَﻼَ
ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍ
ﻓِﻴﻬِ ﱠﻦ‬ َ 
َ‫ﺸﻬُﻮﺭِ
ﻋِﻨْﺪَ
ﺍﻟﻠﱠﻪِ
ﺍﺛْﻨَﺎ
ﻋَﺸَﺮ‬‫ﺇِﻥﱠ
ﻋِﺪﱠﺓَ
ﺍﻟ ﱡ‬
[36
:‫ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُ ْﻢ
ﻭَﻗَﺎﺗِﻠُﻮﺍ
ﺍﳌُْﺸْﺮِﻛِﲔَ
ﻛَﺎﻓﱠﺔً
ﻛَﻤَﺎ
ﻳُﻘَﺎﺗِﻠُﻮﻧَﻜُﻢْ
ﻛَﺎ ﱠﻓﺔً
ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮﺍ
ﺃَﻥﱠ
ﺍﻟﻠﱠﻪَ
ﻣَﻊَ
ﺍ ْﳌُ ﱠﺘﻘِﲔَ
]ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ‬
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya
Allah beserta orang-orang yang bertakwa" (QS. At-Taubah: 36).
Nama-nama kedua belas bulan dimaksud urutannya adalah sebagai berikut:
1. Al-Muharram (yang diharamkan). Disebut demikian karena bulan ini termasuk bulan yang diharamkan untuk melakukan peperangan.
Nama dahulunya adalah al-Mu'tamar.
2. Shafar (kosong, nol). Disebut demikian, karena rumah-rumah orang Arab pada bulan ini kosong dari penghuninya karena mereka keluar
untuk melakukan peperangan setelah pada bulan sebelumnya tidak diperbolehkan berperang. Nama dahulunya Najir.
3. Rabi'ul Awwal (musim semi pertama). Disebut demikian, karena pada bulan tersebut memasuki musim semi pertama. Nama dahulunya
Khawwan.
4. Rabi'ul Akhir (musim semi kedua). Disebut demikian karena pada bulan tersebut dahulunya memasuki musim semi kedua. Nama
dahulunya Shuwan.

Makalah ini disampaikan pada acara pengajian Majlis Taklim al-Muttaqien, kelompok pengajian ibu-ibu KBRI Cairo, pimpinan Ibu Hj. Burhan, yang
dipresentasikan pada hari Selasa, 26 Januari 2010 di rumah Ibu Hertiningrum Yudo, Ibu DCM KBRI Kairo, di Ma’adi.
1
5. Jumadal Ula (membeku yang pertama). Disebut demikian, karena dinamakannya pada musim dingin, di mana air mulai membeku. Nama
dahulunya Hantam atau Hanin.
6. Jumadal Akhirah (membeku yang kedua). Disebut demikian, karena dinamakannya pada musim dingin, di mana air mulai membeku
pada tahap kedua. Nama dahulunya Zabba'
7. Rajab (mulia, agung). Disebut demikian karena pada bulan ini, orang-orang Arab dahulu memuliakan dan mengagungkan bulan ini
dengan mengadakan perayaan-perayaan agama dan tidak diperbolehkan melakukan peperangan. Dan bulan ini termasuk di antara bulan
haram. Nama dahulunya al-Asham.
8. Sya'ban (bergerombol, berkelompok). Disebut demikian, karena pada bulan ini orang-orang Arab dahulu mulai bergerombol dan
berkelompok untuk kembali melakukan peperangan dan penyerangan setelah pada bulan Rajab mereka duduk di rumah, tidak
diperbolehkan berperang. Nama dahulunya 'Adil.
9. Ramadhan (sangat panas). Disebut demikian karena pada bulan ini, udara sangat panas sehngga pasir di padang pasir menjadi sangat
panas. Nama dahulunya Nafiq.
10. Syawwal (mengangkat, meninggikan). Disebut demikian, karena pada bulan ini unta-unta mengangkat ekor-ekornya untuk dibuahi, hamil
dan kemudian melahirkan. Nama dahulunya Wagil.
11. Dzul Qa'dah (duduk, berhenti). Disebut demikian karena pada bulan ini mereka berhenti dari peperangan, karena termasuk bulan haram.
Nama dahulunya Huwa'.
12. Dzul Hijjah (berhaji). Disebut demikian karena pada bulan ini orang-orang melakukan ibadah haji. Nama dahulunya Burak.
Pada masa Rasulullah saw, nama-nama bulan ini sudah ada, sebagaimana dapat kita jumpai dalam banyak hadits Rasulullah saw
menyebut nama-nama bulan dimaksud. Akan tetapi, nama tahun seperti tahun 1429 H dan lain sebagainya belum ada pada masa Rasulullah
saw. Pada masa itu, nama tahun umumnya dikaitkan dengan kejadian besar yang terjadi pada tahun tersebut, misalnya ada tahun gajah ('amul
fiil), karena pada tahun tersebut tentara Abrahah yang menunggangi gajah berangkat ke Mekkah untuk menghancurkan Ka'bah. Bahkan pada
masa Khalifah Abu Bakar Shidiq pun belum ada penentuan tahun.
Baru pada masa Khalifah Umar bin Khatab, dimulai adanya penamaan tahun. Umar bin Khatab adalah orang yang pertama kali
meletakkan penanggalan Hijriyyah. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyebutkan di antara sebab mengapa Umar melakukan penanggalan
tersebut. Dikisahkan bahwa ketika Abu Musa al-Asy'ari diangkat menjadi gubernur di Irak, dan Umar berkirim surat kepadanya, Abu Musa
kembali berkirim surat bahwa surat dari Khalifah Umar tidak tertulis tanggalnya. Kemudian Umar segera bermusyawarah dengan para
sahabat lainnya saat itu.
Sebagian mengatakan, berikan penanggalan itu dengan berpegang pada waktu di mana Rasul diangkat menjadi Nabi. Sebagian yang
lain, menyarankan agar perpijak kepada hijrah Nabi. Sebagian yang lain menyarankan dari kelahiran Rasulullah saw, dan sebagian yang lain
dari wafat Rasulullah saw.
Hanya Umar lebih setuju kepada Hijrah Nabi mengingat bahwa sejak Hijrah itulah jelas adanya perbedaan antara yang hak dan yang
bathil. Setelah tahunnya sepakat, para sahabat juga berselisih pendapat mengenai bulan pertamanya, sebagian menyarankan Ramadhan, akan
tetapi Umar berpendapat dari bulan Muharram, karena pada bulan tersebut adalah masa di mana orang-orang pulang dari ibadah haji.
Sebagian riwayat dhaif mengatakan bahwa yang pertama kali meletakkan tahun hijriyah ini adalah Ya'la bin Umayyah ketika menjabat
gubernur Yaman pada masa Khalifah Umar bin Khatab.

2
RINGKASAN NAMA-NAMA BULAN BERIKUT PERISTIWA DAN AMALAN PENTING
NAMA
NAMA ARTI DAN AMALAN-AMALAN
NO DAHULUN PERISTIWA-PERISTIWA PENTING
BULAN SEBAB PENTING
YA
1. Hijrah Rasulullah saw Dari Mekkah ke 1. Membaca doa awal tahun
Madinah (sekalipun menurut pendapat (dibaca setelah shalat Maghrib
yang paling kuat, peristiwa hijrah ini pada hari pertama bulan
terjadi pada bulan Rabî’ul Awwal). Muharram). Doa awal tahun
2. Peristiwa Karbala, yaitu, terbunuhnya terlampir di belakang.
Imam Husain, cucu Rasulullah saw, 2. Memperbanyak puasa, pada
putra Imam Ali bin Abi Thalib dari hari apa saja, dan sebanyak
Fatimah binti Rasulullah saw, bersama apa saja, terutama senin
tujuh puluh dua keluarga Rasulullah saw kamis, pertengahan bulan 13,
lainnya, di Karbala, Kufah, Irak, pada 14 dan 15, juga tanggal 9, 10
(Yang diharamkan). tanggal 10 Muharram (Hari Asyura), dan 11 Dzulhijjah. Bila tidak
Disebut demikian tahun 61 H / atau Oktober 680 M. memungkinkan, jangan
karena bulan ini al- 3. Pada tanggal 10 Muharram, Allah sampai tidak melakukan puasa
Muharram termasuk bulan menyelamatkan Nabi Musa dari Fir’aun, pada tanggal 10 Muharram,
1 Mu'tamar
( ‫)ﻣﺤﺮﻡ‬ yang diharamkan
(‫)ﺍﳌﺆﲤﺮ‬
ditenggelamkannya Fir’aun, dan yang disebut dengan Puasa
untuk melakukan menyelamatkan Nabi Nuh berupa Asyura’.
peperangan (Bulan kapalnya mendarat di bukit Judiy. 3. Menyantuni fakir miskin,
Haram). terutama anak-anak yatim.
4. Shalat Tasbih terutama pada
saat setelah shalat Maghrib
hari pertama dari Muharram.
5. Memperbanyak ibadah-ibadah
lainnya, berupa membaca al-
Qur’an, dzikir, shalawat dan
lainnya, termasuk tetap
berupaya membersihkan hati
dari kotoran dan penyakit-
penyakit hati.
2 Shafar (Kosong, nol). Nâjir 1. Terjadinya peristiwa Sumur Ma’ûnah 1. Berpuasa Senin Kamis, juga
(‫)ﺻﻔﺮ‬ Disebut demikian, (‫)ﻧﺎﺟﺮ‬ (Bi’ru Ma’ûnah), yaitu terbunuhnya 70 pertengahan bulan, yaitu pada
karena rumah- sahabat Rasulullah saw, para penghafal tanggal 13, 14 dan 15, yang
rumah orang Arab al-Qur’an, tahun 4 H atau Agustus 625 sering disebut dengan puasa
3
M. bulan purnama (al-Bidh)
2. Perang Shiffin, antara pasukan Imam 2. Melakukan ibadah-ibadah
Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyyah rutin dan harian lainnya,
bin Abi Sufyan, pada tahun 37 H / Juli misalnya membaca al-Qur’an,
657 M. Dalam peperangan ini lebih dari shalat Dhuha, Tahajud, Witir,
10 ribu ummat Islam meninggal dari Rawatib, sedekah, dan
pada bulan ini kedua belah pihak. Di antara sahabat lainnya, membersihkan hati
kosong dari yang wafat pada perang ini adalah dari penyakit-penyakit hati,
penghuninya karena ‘Ammâr bin Yâsir. berupa sombong, iri, dengki,
mereka keluar 3. Umar bin Abdul ‘Aziz, diangkat riya dan lainnya
untuk melakukan menjadi salah seorang khalifah shaleh
peperangan setelah pada dinasti Umayyah, pada tahun 99 H
pada bulan atau September 717 M. Karena
sebelumnya tidak kesalehannya, beliau disebut dengan
diperbolehkan Khulafaur Rasyidin yang Kelima,
berperang setelah Abu Bakar, Umar bin Khatab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abi
Thalib.
4. Wafatnya Shalâhuddin al-Ayyûbi,
tanggal 27 Shafar tahun 589 H / Maret
1193 M, dikuburkan di Damaskus,
Syiria.
3 Rabî’ul (Musim semi Khawwân 1. Rasulullah saw dilahirkan (Acara 1. Mengisi Maulid Nabi dengan
Awwal pertama). Disebut (‫)ﺧﻮﺍﻥ‬ Maulid Rasulullah saw), pada hari memperbanyak kebaikan,
(‫)ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﻭﻝ‬ demikian, karena Senin, 9 Rabi’ul Awwal tahun gajah, berupa sedekah, mengenang
pada bulan tersebut atau tanggal 20 atau 21 atau 22 April perjuangan dakwah
memasuki musim 571 M. Rasulullah saw dan
semi pertama 2. Mesjid Quba’ dibangun pertama kali memperbanyak shalawat.
oleh Rasulullah saw dan para 2. Berpuasa Senin Kamis, juga
sahabatnya, pada tahun 14 H atau 23 pertengahan bulan, yaitu pada
September 622 M. tanggal 13, 14 dan 15, yang
3. Pembangunan pertama Mesjid Nabawi sering disebut dengan puasa
di Madinah oleh Rasulullah saw dan bulan purnama (al-Bidh).
para sahabatnya. 3. Melakukan ibadah-ibadah
4. Rasulullah saw wafat, hari Senin rutin dan harian lainnya,
Rabi’ul Awwal tahun 11 H atau sekitar misalnya membaca al-Qur’an,
634 M. shalat Dhuha, Tahajud, Witir,

4
5. Wafatnya Sayyidah Sukainah binti al- Rawatib, sedekah, dan
Husain, putri Imam Husain, tahun 117 lainnya, membersihkan hati
H. dari penyakit-penyakit hati,
6. Berakhirnya Dinasti Umayyah, pada berupa sombong, iri, dengki,
tanggal 3 Rabiul Awwal tahun 123 H riya dan lainnya
atau 750 M. Setelah itu, berdirilah
Dinasti Abbasiyyah.
7. Lahir dan Wafatnya Imam Ahmad bin
Hanbal, salah satu dari empat tokoh
Imam Madzhab (pendiri Madzhab
Hanbali). Imam Ahmad lahir bulan
Rabiul Awwal tahun 164 H. Wafat pada
Malam Jum’at, 12 Rabiul Awwal tahun
241 H, karena sakit.
(Musim semi Ibadah seperti pada bulan-bulan
kedua). Disebut lainnya, mulai dari shalat, puasa,
Rabî’ul demikian karena sedekah (infak), demikian juga
Shuwân
4 Âkhir pada bulan tersebut dengan baik terhadap sesame
(‫)ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻵﺧﺮ‬ dahulunya (‫)ﺻﻮﺍﻥ‬ manusia dan makhluk-makhluk
memasuki musim Allah yang lainnya.
semi kedua
1. Terjadi perang Mu’tah, pada tahun 8 H 1. Berpuasa Senin Kamis, juga
atau Agustus 629 M. pertengahan bulan, yaitu pada
2. Sayyidah Zainab dilahirkan, pada tahun tanggal 13, 14 dan 15, yang
6 H. Ayahnya adalah Imam Ali bin Abi sering disebut dengan puasa
(Membeku yang
Thalib, dan Ibunya adalah Sayyidah bulan purnama (al-Bidh)
Jumâdil pertama). Disebut Hantam Fatimah, putri Rasulullah saw. Beliau 2. Melakukan ibadah-ibadah
Awwal demikian, karena atau Hanîn adalah adik dari Imam Hasan dan rutin dan harian lainnya,
5 (‫ﺟﻤﺎﺩﻯ‬ dinamakannya pada (/ ‫ﺣﻨﺘﻢ‬ Husain. Beliau wafat pada tahun 65 H, misalnya membaca al-Qur’an,
musim dingin, di
‫)ﺍﻷﻭﻟﻰ‬ mana air mulai ‫)ﺣﻨﲔ‬ dan dikuburkan di Kairo, yang saat ini shalat Dhuha, Tahajud, Witir,
di atas kuburnya dibangun sebuah Rawatib, sedekah, dan
membeku
mesjid megah dengan nama beliau, lainnya, membersihkan hati
Masjid Sayidah Zainab. dari penyakit-penyakit hati,
berupa sombong, iri, dengki,
riya dan lainnya
6 Jumâdil (Membeku yang Zabbâ' 1. Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri 1. Berpuasa Senin Kamis, juga
Âkhirah kedua). Disebut (‫)ﺯﺑﺎﺀ‬ Rasulullah saw dilahirkan, pada tanggal pertengahan bulan, yaitu pada

5
(‫ﺟﻤﺎﺩﻯ‬ demikian, karena 20 Jumadil Akhirah, lima tahun sebelum tanggal 13, 14 dan 15, yang
dinamakannya pada Rasulullah saw diangkat menjadi Nabi. sering disebut dengan puasa
‫)ﺍﻵﺧﺮﺓ‬ musim dingin, di Ibunya adalah Sayyidah Khadijah. bulan purnama (al-Bidh)
mana air mulai Fatimah berarti yang terjaga. Disebut 2. Melakukan ibadah-ibadah
membeku pada demikian, karena Allah menjaganya dari rutin dan harian lainnya,
tahap kedua api neraka. misalnya membaca al-Qur’an,
2. Wafatnya Abu Bakar as-Shiddiq, pada shalat Dhuha, Tahajud, Witir,
hari Selasa, 22 Jumadil Akhirah, tahun Rawatib, sedekah, dan
13 H, dengan usia 63 tahun. Beliau lainnya, membersihkan hati
dikuburkan di samping kuburan dari penyakit-penyakit hati,
Rasulullah saw. berupa sombong, iri, dengki,
3. Terjadi Perang Jamal (Perang Unta), riya dan lainnya
tahun 36 H, antara pasukan Imam Ali
bin Abi Thalib dengan pasukan
Sayyidah Aisyah yang dibantu oleh
sahabat Rasul Thalhah bin Ubaidillah
dan Zubair bin Awwam. Disebut perang
unta (Jamal), karena pada peperangan
tersebut, Sayyidah Aisyah mengendarai
unta.
4. Thalhah bin Ubaidillah wafat pada hari
Kamis 10 Jumadil Akhirah tahun 36 H
atau 656 M, sebagi syahid pada perang
Jamal.
5. Zubair bin Awwam, sahabat Rasul
wafat, pada hari Kamis, bulan Jumadil
Akhirah tahun 36 H, pada usia 64 tahun.
Beliau dibunuh oleh Amer bin Jurmuz
di Wadi as-Siba’ (lembah buas) setelah
perang Jamal, ketika beliau sedang
shalat. Beliau dikuburkan di lembah
tersebut, dan lembah tersebut berada di
perjalanan menuju Mekkah.
6. Khalifah Harun ar-Rasyid, salah seorang
khalifah shaleh pada Dinasti
Abbasiyyah, wafat pada tanggal 3
Jumadil Akhirah tahun 193 H di

6
Khurasan.
7 Rajab (Mulia, agung). al-Asham 1. Peristiwa Isra Mi’raj, yaitu pada malam 1. Mengisi malam Isra Mi’
(‫)ﺭﺟﺐ‬ Disebut demikian (‫)ﺍﻷﺻﻢ‬ 27 Rajab tahun 10 kenabian, atau 2. Berpuasa Senin Kamis, juga
karena pada bulan Januari 620 M, kurang lebih tiga tahun pertengahan bulan, yaitu pada
ini, orang-orang sebelum Rasulullah saw hijrah ke tanggal 13, 14 dan 15, yang
Arab dahulu Madinah. sering disebut dengan puasa
memuliakan dan 2. Raja Najasyi wafat tahun 9 H atau bulan purnama (al-Bidh)
mengagungkan Oktober 630. Raja Najasyi adalah Raja 3. Melakukan ibadah-ibadah
bulan ini dengan Habasyah (Ethiopia saat ini). Ia asalnya rutin dan harian lainnya,
mengadakan beragama Nashrani, dan sangat berjasa misalnya membaca al-Qur’an,
perayaan-perayaan melindungi ummat Islam ketika Hijrah shalat Dhuha, Tahajud, Witir,
agama dan tidak ke Habasyah. Rawatib, sedekah, dan
diperbolehkan 3. Terjadi perang Tabuk, tahun 9 H atau lainnya, membersihkan hati
melakukan 630 M antara Rasulullah saw melawan dari penyakit-penyakit hati,
peperangan. Dan tentara Romawi. berupa sombong, iri, dengki,
bulan ini termasuk 4. Terjadi perang Yarmuk antara Muslim riya dan lainnya.
di antara bulan dengan Romawi, di bawah pimpinan 4. Berdoa agar dapat sampai ke
haram sahabat Rasul, Khalid bin Walid yang bulan Ramadhan:
mempunyai gelar Saifullâh al-Maslûl 
,َ‫ﺷﻌْﺒَﺎﻥ‬
َ َ‫ﺍَﻟﻠﱠﻬُﻢﱠ
ﺑَﺎﺭِﻙْ
ﻟَﻨَﺎ
ﻓِﻰ
ﺭَﺟَﺐَ
ﻭ‬
(Pedang Allah yang dihunus), tahun 13
H atau September 634 M. َ‫ﻭَﺑَﻠﱢﻐْﻨَﺎ
ﺭَﻣَﻀَﺎﻥ‬
5. Tentara Islam menundukkan Damaskus, Allahumma baarik lanaa fi
Syiria yang saat itu di bawah kekuasaan rojab wa sya'ban, wa
Romawi, di bawah pimpinan sahabat ballignaa romadhan
Rasul bernama Abu ‘Ubaidah bin al- Artinya: "Ya Allah,
Jarrah, tahun 14 H atau Agustus 635 M. berkahilah kami di bulan
6. Tentara Islam menundukkan Andalus Rajab, juga di bulan Sya'ban
(Spanyol) pada tahun 92 H atau Mei serta sampaikanlah usia kami
711, di bawah pimpinan Thariq bin ke bulan Ramadhan"
Ziyad.
7. Wafat Khalifah Umar bin Abdul Aziz,
pada tahun 101 H atau Januari 720, dan
dikuburkan di Damaskus, pada usia 39
tahun. Beliau adalah cicit dari Umar bin
Khatab. Beliau adalah putra dari Laila,
dan Laila adalah putrid dari ‘Ashim dan
‘Ashim adalah putra Umar bin Khatab.

7
8. Imam Syafi’I wafat, pada malam
Jum’at, bulan Rajab tahun 204 H atau
Desember 819 M. Dan dikuburkan di
Kairo.
9. Pembebasan Masjidil Aqsha oleh
Shalahuddin al-Ayyubi dari tangan
tentara Salib pada tanggal 27 Rajab
tahun 583 H atau September 1187 M.
8 Sya’ban (Bergerombol, 'Âdil 1. Pengalihan kiblat dari menghadap 1. Berdoa agar dapat sampai ke
(‫)ﺷﻌﺒﺎﻥ‬ berkelompok). (‫)ﻋﺎﺩﻝ‬ Masjidil Aqsha di Palestina, ke Ka’bah bulan Ramadhan:
Disebut demikian, di Mekah, pada tahun 2 H atau Pebruari 
,َ‫ﺷﻌْﺒَﺎﻥ‬
َ َ‫ﺍَﻟﻠﱠﻬُﻢﱠ
ﺑَﺎﺭِﻙْ
ﻟَﻨَﺎ
ﻓِﻰ
ﺭَﺟَﺐَ
ﻭ‬
karena pada bulan 624 M.
ini orang-orang 2. Puasa Ramadhan diwajibkan, pada َ‫ﻭَﺑَﻠﱢﻐْﻨَﺎ
ﺭَﻣَﻀَﺎﻥ‬
Arab dahulu mulai tahun 2 H atau Pebruari 624 M. Allahumma baarik lanaa fi
bergerombol dan 3. Diwajibkan Jihad / Berperang, tahun 2 rojab wa sya'ban, wa
berkelompok untuk H. ballignaa romadhan
kembali melakukan 4. Terjadi peristiwa bohong (hadîts al-ifki), Artinya: "Ya Allah, berkahilah
peperangan dan yaitu Sayyidah Aisyah dikabarkan kami di bulan Rajab, juga di
penyerangan selingkuh dengan sahabat Rasul, bulan Sya'ban ini serta
setelah pada bulan Shafwan bin al-Mu’aththal, pada tahun sampaikanlah usia kami ke
Rajab mereka 6 H atau Desember 627 M. bulan Ramadhan".
duduk di rumah, 5. Terjadi Perang Badar Kedua / Perang 2. Perbanyak berpuasa, hari apa
tidak diperbolehkan Badar Kecil (shugra), pada tahun 4 H saja, tanggal apa saja,
berperang (Januari 626 M). Namun dalam perang sekalipun berpuasanya
Badar kecil ini, tidak terjadi peperangan, hamper satu bulan penuh
karena pasukan kafir Quraisy di bawah diperbolehkan.
pimpinan Abu Sufyan saat itu, pulang Siti Aisyah berkata: "Saya
lagi ke Madinah karena takut melihat tidak pernah melihat
kekuatan ummat Islam. Saat itu pasukan Rasulullah saw melakukan
ummat Islam berjumlah 1500, puasa satu bulan penuh
sedangkan pasukan kafir Quraisy kecuali pada bulan
berjumlah 2000 orang. Ramadhan. Dan saya juga
6. Wafatnya Ummu Kultsum, putri tidak pernah melihatnya,
Rasulullah saw, tahun 9 H atau sangat banyak melakukan
Nopember 630 M. Beliau isteri Utsman puasa selain pada bulan
bin Affan, setelah menggantikan Sya'ban (HR. Bukhari
kakaknya, Ummu Ruqayyah putri Muslim), dan dalam riwayat

8
Rasulullah saw, yang meninggal lebih Imam Bukhari disebutkan:
dahulu, dan juga isteri Utsman bin "Beliau berpuasa pada bulan
Affan. Sya'ban satu bulan penuh
7. Wafatnya Sayyidah Hafshah bint Umar 3. Rajin membaca, menelaah,
bin Khatab, isteri Rasulullah saw, tahun merenungi dan mentadaburi
45 H atau Oktober 665 M, pada usia 60 kandungan al-Qur’an.
tahun. 4. Mengisi malam Nishfu
Sya’ban, yaitu pada hari ke
lima belas malam di bulan
Sya’ban. Di antara
mengisinya dengan membaca
surat Yasin sebanyak tiga kali,
shalat sunnat Tasbih, Tahajud,
Witir, dzikir dan lainnya,
disamping memperbanyak
doa, terutama doa panjang
umur dalam sehat, lebih
dimudahkan rizki,
dihindarkan dari bencana dan
bala’ pada tahun berikutnya,
dan selalu dalam ridha Allah.
5. Perbanyak sedekah dan
silaturahim

9 Ramadhân (Sangat panas). Nâfiq 1. Wahyu pertama surat al-‘Alaq 1-5 turun 1. Berpuasa Ramadhan sebaik
(‫)ﺭﻣﻀﺎﻥ‬ Disebut demikian (‫)ﻧﺎﻓﻖ‬ kepada Rasulullah saw, pada tahun 13 mungkin, puasa lahir dan
karena pada bulan tahun sebelum Rasulullah saw diangkat bathin, lahir dari yang
ini, udara sangat menjadi Nabi atau Agustus 610 M. membatalkan puasa, dan
panas sehngga pasir 2. Wafatnya Sayyidah Khadijah, isteri bathin dari segala perbuatan
di padang pasir Rasulullah saw, tiga tahun sebelum maksiat dan bentuk lalai.
menjadi sangat Rasulullah saw hijrah ke Madinah atau 2. Rajin membaca, mentadaburi
panas tahun 620 M. dan merenungi kandungan al-
3. Terjadi Perang Badar Besar (Kubrâ), Qur’an plus mengamalkan isi
tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H atau kandungannya.
Maret 624 M. Pasukan ummat Islam 3. Rajin bersedekah, baik dalam
saat itu berjumlah 313 orang, sedangkan bentuk Infak, sedekah biasa
Kafir Quraisy berjumlah 1000 orang ataupun mengeluarkan Zakat.

9
dengan perlengkapan perang yang 4. Perbanyak melakukan shalat
sangat lengkap. Pada perang Badar ini, dan ibadah sunnat, karena
Abu Jahal meninggal terbunuh. pahalanya dilipatgandakan
4. Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib, menjadi pahala wajib.
cucu Rasulullah saw, dilahirkan pada 5. Rajin melakukan shalat
pertengahan Ramadhan tahun 3 H atau Tarawih, tahajud, qiyamullail.
Pebruari 625 M. 6. I’tikaf, terutama pada sepuluh
5. Penundukkan Kota Mekkah (Fathu hari terakhir di bulan
Makkah), pada hari Selasa, 17 Ramadhan.
Ramadhan tahun 8 H atau Desember
629 M.
6. Wafatnya Imam Ali bin Abi Thalib,
pada hari Ahad, 20 Ramadhan tahun 40
H atau Januari 661 M, pada usia 63
tahun. Beliau dibunuh oleh
Abdurrahman bin Muljam ketika hendak
shalat Shubuh.
7. Wafatnya Sayyidah Aisyah, isteri
Rasulullah saw, pada malam Selasa, 17
Ramadhan tahun 57 H atau Juli 677 M,
pada usia 66 tahun, dan dikuburkan di
Baqi’.

10 Syawwâl (Mengangkat, Wâgil 1. Terjadi Perang Uhud, tahun 3 H. 1. Puasa sunnat enam hari di
(‫)ﺷﻮﺍﻝ‬ meninggikan). (‫)ﻭﺍﻏﻞ‬ 2. Rasulullah saw menikah dengan bulan Syawwal, boleh
Disebut demikian, Sayyidah Asiyah. dilakukan berurutan boleh
karena pada bulan 3. Terjadi Perang Ahzab atau Perang juga tidak, dan dapat
ini unta-unta Khandaq (Perang Parit), tahun 5 H atau dilakukan pada hari dan
mengangkat ekor- Pebruari 627 M. Disebut perang parit, tanggal apa saja, selama
ekornya untuk karena pada peperangan ini Rasulullah dalam bulan Syawwal.
dibuahi, hamil dan saw membuat parit atas usul dari Rasulullah saw bersabda:
kemudian Salman al-Farisy. "Barangsiapa yang berpuasa
melahirkan. 4. Terjadi perang Hunain, pada tahun 10 pada bulan Ramadhan,
Syawwal tahun 8 H atau Pebruari 630 kemudian diikuti dengan
M. berpuasa enam hari pada
5. Wafatnya Amer bin Ash, sahabat bulan Syawal, maka sama
Rasulullah saw yang membawa Islam ke dengan telah berpuasa selama

10
Mesir. Beliau wafat pada malam Idul satu tahun" (HR. Muslim).
Fitri tahun 43 H atau 664 M 2. Perbanyak silaturahim,
6. Andalus (Spanyol sekarang) dikuasai terutama berkunjung ke
secara sempurna dan seluruhnya oleh tetangga, kerabat dekat dan
ummat Islam, dibawah pimpinan jauh
seorang panglima perang Islam, Thariq
bin Ziyad pada tanggal 21 Syawal tahun
92 H.
7. Wafatnya seorang ahli tafsir, Imam Ibnu
Jarir at-Thabary, pada tahun 310 H.
8. Wafatnya Imam Fakhrur Râzi, seorang
ahli tafsir ternama, pada hari Senin,
tanggal 01 Syawwal tahun 606 H.
9. Wafatnya Ibnu Sirin, seorang ulama
yang ahli dalam mengartikan mimpi,
pada tahun 110 H, pada usia 67 tahun.
1. Terjadi perang Bani Quraizhah, antara 1. Berpuasa Senin Kamis, juga
Rasulullah saw dengan orang Yahudi, pertengahan bulan, yaitu pada
suku Quraizhah yang berada di tanggal 13, 14 dan 15, yang
Madinah. sering disebut dengan puasa
(Duduk, berhenti).
2. Rasulullah saw menikah dengan Ummu bulan purnama (al-Bidh).
Disebut demikian
Dzul Salamah, pada tahun 7 H. 2. Melakukan ibadah-ibadah
karena pada bulan Huwâ'
Qa’dah 3. Imam al-Alûsy, seorang ahli tafsir, rutin dan harian lainnya,
11 ini mereka berhenti
(‫)ﺫﻭ ﺍﻟﻘﻌﺪﺓ‬ dari peperangan, (‫)ﻫﻮﺍﻉ‬ wafat, pada tahun 1270 H. misalnya membaca al-Qur’an,
shalat Dhuha, Tahajud, Witir,
karena termasuk
Rawatib, sedekah, dan
bulan haram
lainnya, membersihkan hati
dari penyakit-penyakit hati,
berupa sombong, iri, dengki,
riya dan lainnya.
12 Dzul Hijjah (Berhaji). Disebut Burak 1. Hamzah, paman Rasulullah saw masuk 1. Membaca doa akhir tahun.
(‫)ﺫﻭ ﺍﳊﺠﺔ‬ demikian karena (‫)ﺑﺮﻙ‬ Islam, pada tahun 5 kenabian. Hamzah Sebaiknya dibaca setelah
pada bulan ini bergelar Asadullâh artinya, singa Allah, shalat Ashar pada hari
orang-orang karena keberaniannya dalam berjihad. terakhir dari bulan Dzulhijjah
melakukan ibadah 2. Umar bin Khatab masuk Islam dan (akhir tahun).
haji. wafat. Beliau wafat pada hari Rabu, 26 2. Berpuasa sunnat dari tanggal
Dzulhijjah tahun 23 H, dibunuh ketika 1 sampai 9 Dzulhijjah. Kalau

11
sedang shalat oleh Abu Lu’luah. Beliau tidak memungkinkan
dikuburkan disamping Rasulullah saw, semuanya, usahakan berpuasa
dan Abu Bakar. pada tanggal 8 dan 9
3. Utsman bin Affan wafat pada hari Dzulhijjah. Apabila tidak
Jum’at, 13 Dzulhijjah, tahun 35 H. memungkinkan, usahakan
Beliau bergelar Dzun Nûrain yang betul berpuasa pada tanggal 9
artinya yang mempunyai dua cahaya, Dzulhijjah atau puasa Arafah,
karena beliau menikahi dua putri yang di antara pahalanya
Rasulullah saw, Ruqayyah dan Ummu dapat menghapus dosa dan
Kultsum. Utsman bin Affan lebih muda kesalahan satu tahun sebelum
enam tahun dari Rasulullah saw (lahir dan satu tahun sesudahnya.
tahun 577 M). 3. Melakukan Ibadah haji dan
4. Haji Wada’, yaitu Haji perpisahan, Umrah bagi yang mampu.
karena tidak lama setelah peristiwa haji 4. Berkurban pada hari raya Idul
ini, Rasulullah saw meninggal dunia. Adha bagi yang mampu.
Terjadi pada tahun 10 H. 5. Memperbanyak berdoa,
5. Ibrahim, putra Rasulullah saw dari bersedekah dan ibadah-ibadah
Mariyyah al-Qibthiyyah, dilahirkan, lainnya.
pada tahun 8 H. Hanya, Ibrahim wafat
ketika masih kecil, ketika berusia 16
bulan.
6. Wafatnya Utsman bin Mazh’ûn, sahabat
Rasulullah saw yang pertama kali
dikuburkan di Baqi’, pada tahun 2 H.
7. Dua Bai’at Aqabah. Rasul membai’at
orang-orang Madinah yang baru selesai
melakukan ibadah haji, pada tahun 12
Kenabian.

12
DOA AWAL TAHUN
[ ‫] ﺩﻋﺎﺀ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﺴﻨﺔ‬
Oleh: Aep Saepulloh Darusmanwiati

Doa ini sebaiknya dibaca pada malam pertama tahun baru. Sebaiknya dibaca setelah shalat Maghrib, karena waktu Maghrib adalah waktu
dimulainya pergantian hari. Bila tidak memungkinkan pada hari tersebut, silahkan dibaca kapan saja selama dalam hari pertama bulan
Muharram (bulan pertama dalam tahun Islam).

Adapun doa awal tahun dimaksud adalah sebagai berikut.


َ‫ﺼﻤَﺔَ
ﻓِﻴْـﻪِ
ﻣِـﻦ‬
ْ ‫
ﻧَـﺴْﺄَﻟُﻚَ
 ْﺍﻟِﻌـ‬،َ‫
ﻭَﻫَﺬَﺍ
ﻋَـﺎﻡٌ
ﺟَﺪِﻳْﺪٌ
ﻗَﺪْ
ﺃَﻗْﺒَﻞ‬،ِ‫
ﻭَﻋَﻠﻰَ
ﻓَﻀْﻠِـﻚَ
ﺍْﻟﻌَﻈِﻴْـﻢِ
ﻭَﻛَﺮَـﻡِ
ﺟُﻮْﺩِـﻙَ
ﺍْﳌُﻌَ ﱠﻮﻝ‬،ُ‫ﺍَﻟﻠﱠﻬُـﻢﱠ
ﺃَﻧْـﺖَ
ﺍْﻷَﺑَﺪِـﻱﱡ
ﺍْﻟﻘَﺪِـﱘُْ
ﺍْﻷَﻭﱠﻝ‬

ِ‫
ﻳَﺎﺫَﺍ
ﺍْﳉَﻼَﻝِ
ﻭَﺍْﻹِﻛْﺮ َﺍﻡ‬،َ‫
ﻭَﺍْﻻِﺷْﺘِﻐَﺎﻝِ
ﲟِ َﺎ
ﻳُﻘَ ﱢﺮﺑُﻨِﻲْ
ﺇِﻟَﻴْﻚَ
ﺯُﻟْﻔﻰ‬،ِ‫
ﻭَﺍْﻟﻌَﻮ ْﻥَ
ﻋَﻠﻰَ
ﻫَﺬِﻩِ
ﺍﻟﻨﱠﻔ ْﺲِ
ﺍْﻷَﻣﱠﺎﺭَﺓِ
ﺑِﺎﻟﺴﱡﻮْﺀ‬،ِ‫ﺍﻟﺸﱠﻴْﻄ َﺎ ِﻥ
ﻭَﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺋ ِﻪِ
ﻭَﺟُﻨُﻮْﺩ ِﻩ‬

.(
x
3)

.َ‫ﺻﺤْﺒِﻪِ
ﻭَﺳَﻠﱠﻢ‬َ َ‫ﻭَﺻَﻠﻰﱠ
ﺍﷲُ
ﻋَﻠﻰَ
ﺳَ ﱢﻴﺪِﻧَﺎ
ﻣُﺤَﻤﱠﺪٍ
ﻭَﻋَﻠﻰَ
ﺁَﻟِﻪِ
ﻭ‬
Allohumma antal abadiyyul qadîmul awwal, wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karomi jûdikal mu’awwal, wa hâdzâ ‘âmun jadîdun qad
aqbal, nas’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâihi wa junûdih, wal ‘aun ‘alâ hâdzihin nafsil ammâroti bis sû’i, wal isytighâl
bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrôm. (Dibaca sebanyak 3 kali).
Wa shollallôhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin, wa ‘alâ âlihi wa shahbihî wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, Eukau Maha Kekal, Lebih dahulu dan Maha Pertama. Atas karuniaMu yang agung, serta kedermawananMu yang tidak
terhingga (kami berharap). Ya Allah, saat ini tahun baru telah tiba, kami memohon perlindunganMu ya Allah pada tahun ini dari setiap
godaan dan bisikan setan, para pengikut dan tentara-tentaranya. Kami juga memohon pertolonganMu ya Allah dari kejahatan diri yang selalu
mengajak kepada kejahatan, juga yang senantiasa menghalangi dan menyibukkan diri dari mendekatkan diri kepadaMu sedekat-dekatnya, ya
Allah Tuhan pemilik kegagahan dan kemuliaan”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Atau sebagian ulama ada juga yang di samping membaca doa di atas, kemudian dilanjutkan dengan membaca ayat kursi sebanyak 360 (tiga
ratus enam puluh) kali (sesuai dengan jumlah hitungan hari dalam setahun, dengan maksud semoga Allah menjaga dari setiap kejahatan dan
godaan selama satu tahun itu), dengan diawali bacaan basmallah setiap ayat kursi tersebut, lalu setelah selesai membaca 360 kali tersebut
membaca doa di bawah ini:


.ِ‫
ﺑِﺤَﻮْﻟِﻚَ
ﻭَﻗُﻮﱠﺗِﻚَ
ﻳَﺎ
ﻋَﺰِﻳْﺰُ
ﻳَﺎ
ﻣُﺘَﻌَﺎﻝ‬،ِ‫
ﺣَﻮﱢﻝْ
ﺣَﺎﻟِﻲْ
ﺇِﻟﻰَ
ﺃَﺣْﺴَﻦِ
ﺍْﻷَﺣْﻮَﺍﻝ‬،ِ‫ﺍَﻟﻠﱠﻬُﻢﱠ
ﻳَﺎ
ﻣُﺤَﻮﱢﻝَ
ﺍْﳊَﻮْﻝِ
ﻭَﺍْﻷَﺣْﻮَﺍﻝ‬
13

.َ‫ﺤﻤﱠﺪٍ
ﻭَﻋَﻠﻰَ
ﺁَﻟِﻪِ
ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ
ﻭَﺳَ ﱠﻠﻢ‬
َ ُ‫ﻭَﺻَﻠﻰﱠ
ﺍﷲُ
ﻋَﻠﻰَ
ﺳَﻴﱢﺪِﻧَﺎ
ﻣ‬
Allôhumma yâ muhawwilal hauli wal ahwâl, hawwil hâlî ilâ ahsanil ahwâl, bi haulika wa quwwatika yâ ‘azîzu yâ muta’âl.
Wa shollallôhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin, wa ‘alâ âlihi wa shahbihî wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan Maha pengubah segala daya dan keadaan, rubahlah keadaanku kepada yang lebih baik, dengan daya dan
kekuatanMu, ya Allah, Tuhan Maha Gagah, Lagi Maha Tinggi”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Dalam sebuah riwayat dhaif dikatakan, bahwa siapa yang membaca doa awal tahun ini maka setan akan berkata kepada yang membacanya:
“Tenanglah diri kamu dengan sisa umur yang telah Allah berikan kepadamu, karena Allah telah mengutus dua malaikat yang akan
menjagamu dari setiap gangguan setan”. Hanya kepada Allah tempat berlindung.

DOA AKHIR TAHUN


[ ‫] ﺩﻋﺎﺀ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﺴﻨﺔ‬
Oleh: Aep Saepulloh Darusmanwiati

Doa ini sebaiknya dibaca pada hari terakhir dari bulan Dzulhijjah (akhir tahun). Sebaiknya dibaca setelah shalat Ashar, menjelang Maghrib,
karena waktu tersebut adalah waktu menjelang pergantian hari menuju tahun baru. Apabila tidak memungkinkan pada waktu tersebut,
silahkan dibaca kapan saja selama dalam hari terakhir bulan Dzulhijjah (akhir tahun).

Adapun doa akhir tahun ini adalah sebagai berikut:


َ‫
ﻭَﺣَﻠَﻤْـﺖَ
ﻋَﻠَـﻲﱠ
ﺑَﻌْﺪَ
ﻗُﺪْﺭَﺗِـﻚَ
ﻋَﻠﻰ‬،ُ‫
ﻭَﻧَـﺴِﻴْﺘُﻪُ
ﻭَﻟَـﻢْ
ﺗَﻨْـﺴَﻪ‬،ِ‫ﺴﻨَ ِﺔ
ﳑِﱠـﺎ
ﻧَﻬَﻴْﺘَﻨِـﻲْ
ﻋَﻨْـﻪُ
ﻓَﻠَـﻢْ
ﺃَﺗُـﺐْ
ﻣِﻨْـﻪُ
ﻭَﻟَـﻢْ
ﺗُﺮْﺿِـﻪ‬
‫ﺍَﻟﻠﱠﻬُـﻢﱠ
ﻣَـﺎ
 َﻋﻤِﻠْـﺖُ
ﻓِﻰْ
 َﻫﺬِـﻩِ
ﺍﻟـ ﱠ‬

ْ‫ﳑﱠﺎ
ﺗَﺮْﺿَﺎﻩُ
ﻭَﻭَﻋَﺪْﺗَﻨِﻲ‬
ِ 
‫
ﻭَﻣَﺎ
 َﻋﻤِﻠْﺖُ
ﻓِﻴْﻬَﺎ‬،ْ‫
ﻓَﺈِﻧﱢﻲْ
ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻓَﺎﻏْﻔِﺮْ
ﻟِﻲ‬،َ‫
ﻭَﺩَﻋَﻮْﺗَﻨِﻲْ
ﺇِﻟﻰَ
ﺍﻟﺘﱠﻮْﺑَﺔِ
ﻣِﻨْﻪُ
ﺑَﻌْﺪَ
ﺟَﺮَﺍﺀَﺗِﻲْ
ﻋَﻠﻰَ
ﻣَﻌْﺼِﻴَﺘِﻚ‬،ْ‫ﻋُﻘُﻮْﺑَﺘِﻲ‬

(3x)ُْ‫
ﻭَﻻَ
ﺗَﻘْﻄَﻊْ
ﺭَﺟَﺎﺋِﻲْ
ﻣِﻨْﻚَ
ﻳَﺎ
ﻛَﺮِﱘ‬،ْ‫
ﻳَﺎﺫَﺍ
ﺍْﳉَﻼَﻝِ
ﻭَﺍْﻹِﻛْﺮَﺍﻡِ
ﺃَﻥْ
ﺗَﺘَﻘَﺒﱠﻠَﻪُ
ﻣِﻨﱢﻲ‬،ُْ‫
ﻓَ َﺄﺳْﺄَﻟُﻚَ
ﺍﻟﻠﱠﻬُﻢﱠ
ﻳَﺎ
ﻛَﺮِﱘ‬،َ‫ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍﻟﺜﱠﻮَﺍﺏ‬

.َ‫ﺤﻤﱠﺪٍ
ﻭَﻋَﻠﻰَ
ﺁَﻟِﻪِ
ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ
ﻭَﺳَ ﱠﻠﻢ‬ َ ُ‫ﻭَﺻَﻠﻰﱠ
ﺍﷲُ
ﻋَﻠﻰَ
ﺳَﻴﱢﺪِﻧَﺎ
ﻣ‬
Allôhumma mâ ‘amiltu fî hâdzihis sanati mimmâ nahaitanî ‘anhu falam atub minhu walam turdhih, wa nasîtuhû wa lam tansah, wa
halamta ‘alayya ba’da qudrotika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’autanî ilât taubati minhu ba’da jarâ’atî ‘ala ma’shiyatik, fa innî astaghfiruka
14
faghfirlî, wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhôhu wa wa’adtanî ‘alaihis tsawâb, fa as’alukallôhumma yâ karîm, yâ dzal jalâli wal ikrôm
an tataqobbalahû minnî, walâ taqtho’ rojâ’îy minka yâ karîm (dibaca tiga kali).
Wa shollallôhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin, wa ‘alâ âlihi wa shahbihî wa sallam

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepadaMu dari segala perbuatan dosa yang telah aku perbuat pada tahun ini, yang
aku belum sempat bertaubat, dan Eukau tidak meridhainya, yang aku lupa dan Eukau tidak akan pernah melupakannya. Eukau begitu sabar
dengan diriku yang penuh dosa ini, padahal Eukau sangat mampu dan sangat berkuasa untuk menghukumku. Eukau juga telah menyeruku
untuk segera bertaubat dari semua dosa yang telah aku perbuat, namun aku tetap terbuai dengan kedurhakaan-kedurhakaan kepadaMu. Ya
Allah, aku memohon ampun dari semua itu, ampunilah ya Allah segala dosa dan khilafku itu.
Ya Allah, sekiranya ada perbuatanku yang Eukau ridhai, dan Eukau berjanji untuk memberikan pahala atasnya, maka aku sangat berharap
kepadaMu ya Allah, Tuhan Maha Penyayang, Maha Dermawan, Tuhan Pemilik segala kegagahan dan kemuliaan, terimalah amal perbuatanku
itu ya Allah, serta janganlah Eukau putuskan diriku untuk selalu berharap atas segala kasih sayangMu ya Allah, Tuhan Maha Penyayang Lagi
Maha Dermawan”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Dalam sebuah riwayat dhaif disampaikan, siapa yang membaca doa ini sebanyak tiga kali, maka setan akan berkata: “Kami telah susah payah
dan lelah menggoga dan mengganggu manusia selama satu tahun penuh, kini ia telah patahkan semua itu hanya dalam satu waktu”.

Katamea, Ahad, 17 Januari 2010


Email penulis: aepmesir@yahoo.com

15

Anda mungkin juga menyukai