Anda di halaman 1dari 1

Nama : Putri Indriani Maghrifah

NIM : 1886208074/7C

A. PENGERTIAN ILMU FALAK


Menurut Bahasa (Etimologi), falak berarti orbit, lintasan benda-benda langit
peredaran bintang-bintang, atau garis edar benda-benda langit dan bumi. Dalam kamus
besar Bahasa Indoneia, falak diartikan lengkung langit, lingkaran langit, cakrawala,
pengetahuan mengenai keadaan (peredaran, perhitungan, dan sebagainya) bintang-bintang
atau ilmu perbintangan.1 Sedangkan, menurut Istilah (Terminologi) Ilmu Falak adalah Ilmu
pengetahuan yang mempelajari lintasan dan Gerakan benda-benda langit, seperti matahari,
bulan, bintang-bintang, dan benda-benda langit lainnya.

B. Sejarah Ilmu Falak


Sepanjang sejarah kehidupan manusia, bahwa pandanganya terhadap alam semesta
termasuk benda-benda langit seperti matahari, bulan, bintang-bintang dan benda langit
lainnya selalu mengalami perubahan sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat
pengetahuan yang mereka miliki pada setiap zaman. Diperirakan 4500 SM bangsa Babilonia
dan bangsa Misopotamia sudah mengenal ilmu falak (astronomi). Pada awalnya ilmu falak
(astronomi), mereka digunakan untuk keperluan penetapan waktu dalam kegiatan pertanian
dan pelayaran yang berpedoman kepada alam. Namun, cikal bakal muncul ilmu falak
(astronomi) dalam ilam sudah dimulai Ketika Nabi Ibrahim AS mencari Allah Swt. Cara yang
dilakukan Nabi Ibrahim AS adalah dengan mengamati benda-benda langit seperti matahari,
bulan, dan bintang yang bergerak di angkasa. Pada awal islam, ilmu falak berada pada fase
pertumbuhan dan pembinaan, belum mengalami perkembangan. Masyarakat Arab
umumnya dan umat islam khususnya mempelajari benda-benda langit untuk kepentingan
petunjuk jalan di tengah padang pasir dan untuk kegiatan ibadah.

C. Ilmuwan Islam dalam Ilmu Falak


1. Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi (780-847 M)
2. Abu Abbas bin Muhammad bin Kathir Al-Farghani (813-881 M)
3. Abu Abdullah Muhammad ibn Jabir Ibn Sinan al-Battani (858-929 M)
4. Abu al-Qasim Ahmad Ibn Abdullah Ibn Umar al-Ghafiki al-Andalus Ibn Saffar (w. 1070 M)
5. Ibn Taimiyah (1263-1328 M)
6. Rasyid Ridha

D. Perkembangan Ilmu Falak di Indonesia Saat Ini


Perkembangan ilmu falak di Indonesia saat ini sangat berhubungan erat dengan
ibadah umat muslim, yaitu digunakan untuk mengetahui kapan waktu shalat, , mengetahui
waktu shalat, waktu haji, waktu puasa, kapan akan terjadinya gerhana dan juga dalam
menentukan arah kiblat yang benar.

E. Referensi
Dr. Hajar,M.Ag. Ilmu Falak (Sejarah, Perkembangan, dan Tokoh-Tokohnya). (Pekan Baru: PT.
Sutra Benta Perkasa. 2014)

1
Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. IX, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 239

Anda mungkin juga menyukai