Balai Kota Bogor

Balai Kota Bogor dibangun pada tahun 1868 oleh pemerintah belanda,
yang mana gedung ini telah mengalami perubahan fungsi dari gedung
societ atau biasa disebut gedung soos yang merupakan gedung tempat
hiburan para pemerintah dan petinggi dari daerah belanda.
Namun pada saat dimulainya penjajahan jepang, akhirnya gedung ini
beralih fungsi menjadi gedung pemerintahan kota bogor.
Gedung balaikota ini merupakan gedung yang berlanggam arsitektur
klasik yang memiliki perpaduan antara kebudayaan eropa dan
kebudayaan sunda
Gaya arsitektur klasik yang dijumpai
di gedung balaikota bogor
• Terlihat dari tiang tiang besar dan tinggi yang berada pada façade
bangunan, pada atas dan bawah tiang tersebut dibberikan batu alam
sebagai hiasan.
• Cat berwarna putih yang melambangkan kemegahan dan kemewahan
• Penggunaan lampu berukuran besar pada ruangan utama
menunjukkan adanya unsur elegan yang mewakili ciri bangunan klasik
• Bentuk bangunan yang simetris
• Façade bangunan yang mengikuti gaya arsitektur eropa berupa
bentuk segitiga yang lebar dan besar.
 Kebudayaan sunda yang terlihat
pada gedung balai kota bogor
• Menggunakan lantai kayu yang sengaja dibuat berbentuk panggung
• Penggunaan hiasan pada pinggir atap yang berbentuk semacam gigi
balang
• Pemisahan ruang yang sesuai dengan kebiasaan adat budaya sunda,
dimana ruang untuk beraktivitas para laki laki dipisahkan dengan
ruang untuk beraktivitas para wanita.
 Penggunaan Bahan Bangunan
Penggunaan bahan bangunan pada gedung balaikota ini dapat terbilang
cukup kombinatif, seperti :
1. Penggunaan batu alam pada tiang tinggi
2. Penggunaan kayu/papan kayu pada lantai
3. Penggunaan batu bata pada tembok
4. Penggunaan tanah liat pada genteng
 Penjelasan mengenai struktur atap
yang tidak tinggi
Pada struktur atap bangunan gedung balai kota ini terlihat tidak tinggi
seperti pada gedung gedung bergaya klasik lainnya, hal ini dikarenakan
oleh cuaca dan iklim yang dimiliki kota bogor yang relative sudah dingin
dan sering hujan, sehingga dengan adanya struktur atap yang tidak
begitu tinggi memungkinkan pengurangan hawa atau sirkulasi udara
yang masuk pada gedung balai kota ini.