Anda di halaman 1dari 4

SASAYAMA CASTLE

Zaman Edo berlangsung sekitar tahun 1600–1868 ketika Jepang di bawah pemerintahan
Sogun menutup pengaruh dan hubungannya dengan dunia Barat. Kastil Sasayama didirikan pada
tahun 1609 di Tamba-Sasayama, Prefektur Hyogo, dan merupakan pusat transportasi yang penting.
Pembangunan Kastil ini dimulai atas perintah Tokugawa Ieyasu pada tahun 1608 dan selesai dalam
waktu enam bulan. Kastil ini dipegang oleh klan Aoyama selama 123 tahun selama periode Edo.
Hampir semua bangunan di kastil hancur setelah Restorasi Meiji, kecuali shoin, atau Aula Besar
kastil. Namun, shoin dihancurkan selama serangan udara dengan bom api oleh pasukan Amerika
pada tahun 1944. Itu dibangun kembali pada tahun 2000.
Apresiasi Desain

Deskripsi

Arsitektur mereka memiliki garis sederhana dan dekorasi dan menggunakan kayu pada
keadaan aslinya. Tidak hanya citranya, tetapi konstruksinya pun sederhana sekali. Kebanyakan
bangunan utama di kastil ini terbuat dari material alami seperti kayu. Atap melengkung dan
memanjang menjadi ciri khas bangunan pada masa edo. Ruangan dengan lantai tanah, tatami, dan
fondasi batu alam yang ditindih bangunan bahan kayu menjadi salah satu ciri khusus

Interior dan pemilihan bahan kastil ini pun masih sama napas cita rasanya. Dinding-dinding
tipis, nyaris tidak bermateri (kertas pun masih dipakai untuk dinding-dinding ruangan). Semua
bidang-bidang polos, dapat dikatakan tanpa hiasan apapun. Satu-satunya hiasan hanyalah
permainan garis-garis lurus dan bidang-bidang murni. Ditambah gambar bergaya khas lukisan
jepang dan kaligrafi sajak terdapat di beberapa dinding. Shōji (layar bergerak) dan fusuma (pintu
geser) selalu ada di bangunan-bangunan Jepang kuno. Shōji terdiri dari bingkai kayu dengan kertas
tembus cahaya yang memungkinkan cahaya masuk.
Analisis

Sistem konstruksi dibuat secara ringan dan halus. Dengan struktur bangunan kayu berpintu
geser dengan teralis kayu horizontal dan vertikal memperlihatkan gaya arsitektur tradisional
jepang kuno. Elemen kayu yang horizontal dan vertikal yang berulang menjadi satu kesatuan dan
irama pada bangunan kastil tersebut.

Bangunan ini berbentuk simetris dengan memakai sliding door pada pintu, penggunaan
kertas pada dinding rumah menjadikan rumah tersebut terkesan ringan, ukuran ruang memakai
tatami/shoku, atap dominan dengan bentuk lengkung yang bersifat sederhana, serta sedikit
penggunaan warna, kecendrungan ke arah warna politur dan warna alami dari bahan-bahan
materialnya. Atap melengkung dan memanjang dari arsitektur tradisional Jepang adalah titik fokus
di sebagian besar bangunan dan elemen pada dindingnya menjadikan bangunan ini memiliki
proporsi dan yang baik. Memiliki skala yang natural ukuran bangunan terhadap ketinggian rata-
rata manusia.
Interpretasi

Bangunan Kastil Sasayama terlihat dirancang untuk sebuah istana yang digunakan khusus
dan sedikit berbeda dengan bangunan rumah-rumah jepang biasa pada zamannya yang terdapat
bagian genka atau area pintu masuk sebelum memasuki bagian rumah. Negara jepang sering kali
terjadi gempa bumi, dan konstruksi kastil ini sudah dirancang tahan terhadap gempa bumi dengan
membuatnya menjadi tipe panggung yang dapat meredap guncangan gempa bumi. Hal ini juga
sudah diterapkan pada bangunan-bangunan periode sebelum edo. Selain itu desain bangunan kastil
dirancang dapat menghadapi musim panas yang mana dengan banyak pintu geser yang
memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Kesan didalam ruang menjadi tenang hening dan
nyaman karena tidak banyak tidak banyak furniture dan hal-hal terlalu mencolok.

Evaluasi

Konsep dari Kastil Sasayama ini sangat sederhana. Konstruksi kayu lebih menonjol dan
diolah sangat halus dengan bentuk-bentuk lengkung dan kesederhanaan. Terlihat kesederhanaan
bentuk dan garis seperti bentuk kotak dan persegi panjang yang mana sangat mewakili sifat dari
bangunan arsitektur jepang yang sederhana dan minimalis. Bentuk bangunan diatur dalam simetris
yang seimbang. Sedikit penggunaan warna, kecendrungan ke arah warna asli material dan politer,
serta minim dengan oramen-ornamen yang menghiasi bangunan. Bisa dikatakan desain bangunan
kastil ini dirancang dengan baik walaupun jauh lebih sederhana daripada arsitektur jepang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai