Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3

Disusun oleh :
1. Nadia Amalia (201714500047)
2. Fira Ramadhanti (201714500061)
3. Ida Sulistiyowati (201714500062)
Metode Keteladanan
dan
Pembinaan Akhlak
Pengertian Metode Keteladanan
Metode berasal dari kata method yang berarti cara kerja yang
sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai
tujuan. Keteladanan (Uswah hasanah) dari segi bahasa metode berasal
dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos, Meta berarti “melalui” dan
hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa “metode” adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dengan demikian, maka metode merupakan sebuah jalan yang
hendak ditempuh oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu,
baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam
kupasan ilmu pengetahuan dan lainnya.
Sedangkan keteladanan dasar katanya “teladan” yaitu: “(perbuatan
atau barang dsb.) yang patut ditiru dan dicontoh. Dengan demikian
“keteladanan” atau “uswah hasanah” adalah hal-hal yang ditiru atau
dicontoh oleh seseorang dari orang lain yang memiliki nilai positif. Dari
definisi tersebut, maka dapat diketahui bahwa metode keteladanan
merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam proses
pendidikan melalui perbuatan atau tingkah laku yang patut ditiru
(modeling).
Jenis-jenis Keteladanan Dalam Al-qur’an
1. Keteladanan dalam Kesabaran
2. Keteladanan Dalam Beribadah
3. Keteladanan dalam Tawadlu
Nabi Muhammad saw dan Keteladanannya

Keteladanan sifat-sifat Rasulullah yang penuh dengan keutamaan


menjadi kunci keberhasilan umat manusia dalam menjalani kehidupan
dunia akhirat seperti sifat Shidiq, amanah, tabligh dan Fathonah
Rasulullah yang harus dijadikan keteladanan umat manusia. Ditambah
sifat-sifat utama lainnya yang ada pada diri Rasulullah seperti sifat ikhlas
sabar, qana’ah dan saja'ah merupakan sifat-sifat yang dibutuhkan
manusia dalam kehidupan. Oleh karenanya dibutuhkan percontohan dari
manusia yang sempurna yakni keteladan Nabi Muhammad SAW.
Sifat-sifat Wajib Bagi Rasulullah
1. Shidiq
Memiliki pengertian bahwa Rasulullah adalah seorang yang selalu benar (jujur)
dalam ucapannya.
2. Amanah
Akhlak Islam mengajarkan bahwa manusia harus memegang amanah, yaitu
menjaga titipan dan menjaga kewajiban umat Islam.
3. Tabligh
Artinya adalah menyampaikan, maksudnya bahwa Rasulullah pernah
menyampaikan segala sesuatu yang diwahyukan oleh Allah kepadanya meskipun
terkadang ada ayat yang subtansinya menyindir beliau seperti tertera di surah
abbasa.
4. Fathonah
Sifat Fathonah (cerdas) merupakan hal yang wajib bagi seorang nabi dan
Rasul.
Sifat-sifat Utama Rasulullah
1. Ikhlas
Mukhlis adalah sebutan bagi manusia yang ikhlas hatinya, perkataan ikhlas berasal dari
bahasa arab merupakan bentuk masdar akhlasa yang artinya memurnikan .
2. Sabar
Pertumbuhan sifat sabar itu sejalan dengan pertumbuhan akal. Namun demikian,
kesempurnaannya ialah ketika seorang telah mendapat siraman ajaan agama dengan
tumbuhnya iman didalam hatinya. Sebagaimana istiqomah bersumber dari iman, sabar juga
datang dari iman.
3. Qana’ah
Qana’ah artinya rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki, serta
menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan. Qana’ah bukan
berarti hidup bermalas-malasan, tidak mau berusaha dengan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup
PENGERTIAN PEMBINAAN AKHLAK
Pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang mendapatkan awalan “pe”
dan akhiran “an” yang memiliki arti perbuatan, atau cara. Jadi, pembinaan
adalah kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh
hasil yang lebih baik, yang dalam hal ini kaitannya dengan akhlak. Akhlak
adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik
akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa.
Karakteristik-karakteristik ini membentuk kerangka psikologis seseorang dan
membuatnya berperilaku sesuai dan dinilai yang cocok dengan dirinya dalam
kondisi yang berbeda-beda.
METODE PEMBINAAN AKHLAK
a) Metode uswah (teladan), yaitu sesuatu yang pantas untuk di ikuti, karena mengandung
nilai-nilai kemanusiaan. Manusia teladan harus di contoh dan diteladani adalah Rasulullah
SAW.
b) Metode Ta’widiyah (pembiasaan). Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah
biasa. Dalam kamus umum bahasa indonesia, biasa artinya lazim atau umum; seperti,
sedia kala, sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-HARI.
c) Metode Mau’izah (nasehat), yaitu kata mai’izah berasal dari kata wa’zhu, yang berarti nasehat
yang terpuji, memotivasi untuk melaksanakannya dengan perkataan yang lembut.
d) Metode Qishah (ceritera), yang mengandung arti, sutu cara dalam menyampaikan materi pelajaran,
dengan menuturkan secara kronologis, tentang bagimana terjadinya sesuatu hal, baik yang
sebanarnya terjadi, ataupun hanya rekaan saja.
e) Metode Amtsal (perumpamaan), yaitu metode yang banyak dipergunakan dalam Al-Qur’an dan
Ahadits untuk mewujudkan ahklak mulia.
f) Metode Tsawab (ganjaran). Sebagaiamana yang telah di utarakan Armai Arief dalam
bukunya, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, menjelaskan pengertian
tsawab itu, sebagai : “hadiah; hukum. Metode ini juga penting dalam pembinaan ahklak,
karena hadiah dan hukuman sama artinya dengan reward and punisment dalam
pendidikan Barat.
KESIMPULAN
 Keteladanan atau uswah hasanah adalah hal-hal yang ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain
yang memiliki nilai positif. Dari definisi tersebut, maka dapat diketahui bahwa metode keteladanan
merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam proses pendidikan melalui perbuatan
atau tingkah laku yang patut ditiru (modeling). Dilihat dari term-term keteladanan (uswatun hasanah)
dalam Al-Quran. Yakni “Uswah, Iqtida, Ittiba‟, yang kesemuanya memiliki arti mencontoh atau
mengikuti perilaku orang lain, di mana para Rasul dan para sahabatnya menjadi sentral modeling.
Keteladanan sifat-sifat Rasulullah yang penuh dengan keutamaan menjadi kunci keberhasilan umat
manusia dalam menjalani kehidupan dunia akhirat seperti sifat Shidiq, amanah, tabligh dan Fathonah
Rasulullah yang harus dijadikan keteladanan umat manusia.
 Pembinaan akhlak adalah membangun (membangkitkan kembali) psikis atau jiwa seseorang dengan
pendekatan Agama Islam, yang diharapkan nantinya seseorang dapat mengamalkan ajaran Agama Islam,
sehingga akan terbentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Agama Islam. Pembinaan akhlak
merupakan tumpuan perhatian pertama dalam islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan
Nabi Muhammad SAW yang utamanya adalah untuk  menyempurnakan akhlak yang mulia. Dan tujuan
daripada pembinaan akhlak adalah untuk membentuk pribadi muslim yang bermoral baik, seperti jujur,
beradab, sopan dan tentunya juga disertai dengan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai