Anda di halaman 1dari 31

TEORI DAN HIPOTESIS

DALAM PENELITIAN
KUANTITATIF
Pengertian teori dan model teori
Penggunaan teori, hasil penelitian terdahulu, dan kajian empiris
untuk penyusunan kerangka pemikiran dan model konseptual
Pengertian hipotesis dan macam-macam hipotesis
Perumusan Hipotesis dan model hipotesis
KONSEP TEORI METODOLOGI
APA ITU KONSEP ?

MERUPAKAN GAMBARAN (WACANA) ABSTRAK DARI FENOMENA


ALAMI DAN FENOMENA SOSIAL
WACANA FENOMENA ALAMI, MELAHIRKAN ALIRAN POSITIVISTIK –
NATURALISTIK (NATURAL LAW)
WACANA FENOMENA SOSIAL, MELAHIRKAN ALIRAN HUMANISTIK –
KULTURALISTIK (SOCIAL LAW)
FUNGSI KONSEP

Memberi pengertian dan pemahaman ttg


sesuatu (kognitif dan afektif atau
understanding)
Memberikan penjelasan atau keterangan
ttg sesuatu (explanasi)
Menilai suatu kondisi obyek (evaluatif)
Dapat memberitahu ttg sesuatu
(informatif dan komunikatif)
Menghasilkan suatu istilah yang sifatnya
praktis dan sederhana (pragmatis)
TUJUAN KONSEP

Sebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa, realita,


gejala atau fenomena sosial yang berisikan data dan
fakta-fakta sosial
Untuk merumuskan kesepakatan (komitmen) definisi,
pengertian, istilah, kata-kata, kalimat atau label-label
dari fenomena sosial sebagai konsep-konsep social
Untuk merumuskan simbol-simbol, kategorisasi,
mitos, formula/dalil, dan kode-kode (morse) sebagai
hasil konstruksi kelompok tertentu yang sifatnya lebih
halus daripada peristiwa dan konsep-konsep sosial
yang dirumuskan sebelumnya
MANFAAT KONSEP
Dengan konsep, manusia dapat berkomunikasi dengan
manusia lain dan bahkan dengan makhluk lain, karena
adanya kesamaan pemahaman (mutual understanding)
dan kesamaan pemaknaan (mutual meaning)
PROSES KONSEP KE TEORI

Halus KODE
(Askripsi, Morse)

FORMULA
(dalil, rumus, stikma)

MITOS
(legenda, cerita)

SIMBOL (Bahasa)

KATAGORISASI (Teoritisasi)

Kasar KONSEP (Istilah) Sensing, Persepsi dan Interpretasi


Fakta dan Realita
PERISTIWA, FENOMENA
FOKUS PEMBELAJARAN

REALITA
E N
M O
P N
FENOMENA/PERISTIWA
I
R E
I KONSEP M
S P
I
TEORI R
I
S
METODOLOGI
Peristiwa/Fenomena/Realita/Gejala

Proses dan kemampuan Penginderaan (sensing)

Definisi konsep (sbg knowledge)

Pembentukan proposisi (postulat/aksioma dan teorem)

TEORI Non Uji Hipotesis


(kualitatif)
Uji Hipotesis (kuantitatif)
Fokus

Variabel dan Indikator

Definisi operasional
UNSUR-UNSUR TEORI
(TOM CAMPBELL, 1994)
DEFINISI/ TERMINOLOGI (KONSEP)
DISKRIPTIP (EMPIRIS, FAKTA, DATA, INFORMASI)
PENJELASAN (EKSPLANASI, NARASI, URAIAN, ANALISIS,
SINTESA, KONKLUSI, TEMUAN, INOVASI)
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel,
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan
teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-
variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan
Menurut Kerlinger (2006:14), teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), batasan dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan
sistematis tentang fenomen dengan merinci hubungan-hubungan
antarvariabel dengan tujuan menjelaskan dan memprediksikan gejala.
1. teori adalah seperangkat proposisi yang terdiri atas konstruk-
konstruk yang terdefinisikan dan saling terhubung
2. teori menyusun antarhubungan seperangkat variable (konstruk)
dan dengan demikian merupakan suatu pandangan sistematis
mengenai fenomena-fenomena yang terdeskripsikan oleh variable-
variable itu
3. Teori menjelaskan fenomena
Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran
yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu.
Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode
ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti
kebenarannya. Manusia membangun teori untuk menjelaskan,
meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-
benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan).
Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan
(misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah
teori membentuk generalisasi atas banyak pengamatan dan terdiri
atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.
Teori adalah alat untuk memahami
kenyataan atau realitas sosial
Teori sebagai alat untuk menyatakan
hubungan sistematik antara fenomena
atau gejala yang hendak diteliti
Teori selalu lahir dari kenyataan dan
selalu diuji pula di dalam kenyataan
Teori merupakan hasil kesepakatan
masyarakat akademis sebagai perspektif
etik (agenda akademis)
Teori memberikan pola bagi interpretasi data
Teori menghubungkan satu studi dengan studi
lainnya
Teori menyajikan kerangka sehingga konsep dan
variabel memiliki arti dan makna penting
Teori memungkinkan interpretasi makna yang lebih
besar (siap pakai) daripada hasil temuan yang
diperoleh dari penelitian (kegunaan laten/hidden)
(Agus Suryono)
STRUKTUR TEORI

GRAND THEORY
(Analisis Menyeluruh)
I

MIDDLE RANGE THEORY/


II MESO THEORY (Analisis Sebagian)

CASE/SUBSTANTIVE/
III IDEOGRAFIS THEORY
(Analisis Kasus/Isu dari Fakta Empiris)
HIPOTESIS
hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati
Trealese (1960).
Good dan scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau
referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat
menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan
digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari
hubungan antara dua atau lebih variable. Dari arti katanya, hipotesis memang dari
dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI BAWAH” dan “THESA” yang artinya
“KEBENARAN” jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan
ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
___, 2006. hipotesis adalah pernyataan dugaan, suatu proposisi tentative
(sementara) mengenai hubungan atau relasi antara dua fenomena ataupun variable
atau lebih.
Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap
dua hal yakni:
Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya
tidak terbukti (pada akhir penelitian).
Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data
yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat
penelitian berlangsung).
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain :
Hipotesis kerja atau alternatif ,disingkat Ha, hipotesis kerja menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja
Jika... Maka...
Ada perbedaan antara... Dan... Dalam...
Ada pengaruh... Terhadap...
Ẋ=µ
Ẋ <= µ
Ẋ >= µ
2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel,
atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Rumusannya:
a) Tidak ada perbedaan antara... Dengan... Dalam...
b) Tidak ada pengaruh... terhadap...
SARAN UNTUK MEMPEROLEH
HIPOTESIS:
1. Hipotesis induktif
Dalam prosedur induktif, penelitian merumuskan hipotesis sebagai
suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamati
2. Hipotesis deduktif
Dalam hipotesis ini,peneliti dapat memulai penyelidikan dengan
memilih salah satu teori yang ada dibidang yang menarik
minatnya,setelah teori dipilih, ia lalu menarik hipotesis dari teori
ini.
C. CIRI-CIRI HIPOTESIS
Ciri-ciri hipotesis yang baik:
1) Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik
2) Hipotesis sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaraif dan
berbentuk pernyataan.
3) Hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antara dua atau
lebih variabel yang dapat diukur.
4) Hendaknya dapat diuji
5) Hipotesis sebaiknya mempunyai kerangka teori.
D. MENGGALI DAN
MERUMUSKAN HIPOTESIS
Dalam menggali hipotesis, peneliti harus:
1) Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak
membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
2) Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta
hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
3) Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang
sesuaia dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
Good dan scates memberikan beberapa sumber untuk menggali hipotesis :
1) Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu
2) Wawasan serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan
3) Imajinasi dan angan-angan
4) Materi bacaan dan literatur
5) Pengetahuan kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang sedang diselidiki.
6) Data yang tersedia
7) kesamaan.
BERBAGAI METODE STATISTIKA UNTUK
BERBAGAI TINGKAT PENGUKURAN VARIABEL
PENELITIAN
PROSEDUR DUA VARIABEL / BIVARIATE SKALA /
TINGKAT TINGKAT PENGUKURAN VARIABEL KEDUA
PROSEDUR
PENGUKURAN
VARIABEL
VARIABEL
TUNGGAL DIKHOTOM NOMINAL ORDINAL INTERVAL / RASIO
PERTAMA

PERBEDAAN
PROPORSI PROPORSI
DIKHOTOM
PERSENTASE CHISQUARE
( DWI BAGI )
RATIO FISHER
EXACT TEST
PROPORSI
NOMINAL
PERSENTASE CHISQUARE CHISQUARE
KATEGORIS
RATIO
- MANN WHITNEY
MEDIAN  RUNS RANK ORDER
QUARTILE KOLMOGOROV ANOVA WITH CORRELATION
ORDINAL
DESILE RANKS KENDALL’S
Q. DEVIASI SMIRNOV TEST
- SIGNED RANK
MEANS
ANOVA
INTERVAL / MEDIAN DIFFERENS OF CORRELATION
INTRACLASS
RASIO STANDARD MEANS AND REGRESSION
CORRELATION
DEVIASI
ANALISIS REGRESI
ANALISIS REGRESI
Spesifikasi Model
X1

X2
Y1 Y2
X3

X4
ANALISIS REGRESI
MODERASI
Analisis Regresi Moderasi
Spesifikasi Model
OUTLET KINERJA
COVERAGE SELLING-IN

FREKUENSI
IKLAN TV
ANALISIS PATH
(ANALISIS JALUR) PATH ANALYSIS
STUDI MENGENAI DETERMINAN KINERJA PEMASARAN
Model Specification

EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN 1 Z3
MANAJEMEN PELANGGAN
PELANGGAN

DERAJAD
INTENSITAS VOLUME STABILITAS
PROMOSI PENJUALAN KINERJA
1 PEMASARAN
1
Z1
Z2

DERAJAD
ORIENTASI
PASAR
ANALISIS FAKTOR
KONFIRMATORI
ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI
KINERJA PEMASARAN
Spesifikasi Model

Volume e4
Penjualan

KINERJA Pertumbuhan e5
PEMASARAN Pelanggan

Pertumbuhan e6
Penjualan

Durabilitas e8

KEUNGGULAN
BERSAING Imitabilitas e9
BERKELANJUTAN
Kemudahan e10
Menyamai
ANALISIS STRUKTURAL
e1
1 Informasi STRUCTURAL EQUATION MODEL
Konsumen MODEL KINERJA PEMASARAN
Model Specification

e2
1 Informasi ORIENTASI
Pesaing PASAR
Volume 1
e4
1 Penjualan
1

1 Koordinasi
e3 Lintas KINERJA Pertumbuhan 1 e5
Fungsi PEMASARAN Pelanggan

1
Pertumbuhan 1 e6
Z1 Penjualan

STRATEGI 1
PROMOSI 1 Durabilitas e8

KEUNGGULAN 1
BERSAING Imitabilitas e9
1
Z2 BERKELANJUTAN
Kemudahan 1 e10
Menyamai
ANALISIS KOMPARATIF
Analisis Perbedaan
Spesifikasi Model
SEBELUM SESUDAH
KEBIJAKAN KEBIJAKAN

Variabel Variabel
Kebijakan Kebijakan

KINERJA

KINERJA KINERJA
LAMA LAMA

Anda mungkin juga menyukai