Anda di halaman 1dari 32

Anak Berkebutuhan Khusus

Oleh
Farah Nur Indah (190341621648)
Pengertian ABK menurut para ahli
Menurut
Menurut Ratnasari
Ratnasari (2006),
(2006), ABK
ABK (anak
(anak berkebutuhan
berkebutuhan Khusus)
Khusus) adalah
adalah anak
anak
yang
yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum lainnya. Anak ini
memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum lainnya. Anak ini
dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau
dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan bahkan
lebih
lebih dalam
dalam dirinya.
dirinya. ABK
ABK adalah
adalah anak
anak yang
yang memerlukan
memerlukan penanganan
penanganan
khusus sehubungan
khusus sehubungan dengan
dengan gangguan
gangguan perkembangan
perkembangan dan dan kelainan
kelainan yang
yang
dialami
dialami anak.
anak. Mereka
Mereka yang
yang digolongkan
digolongkan pada
pada anak
anak yang
yang berkebutuhan
berkebutuhan
khusus
khusus dapat dikelompokkan berdasarkan gangguan atau kelainan
dapat dikelompokkan berdasarkan gangguan atau kelainan pada
pada
aspek fisik/motorik, kognitif, bahasan & bicara, pendengaran, pengelihatan,
aspek fisik/motorik, kognitif, bahasan & bicara, pendengaran, pengelihatan,
serta
serta sosial
sosial dan
dan emosi
emosi

Dari
Dari sudut
sudut pandang
pandang
pendidikan, menurut
pendidikan, menurut Arum Arum
Menurut Janah
Menurut Janah dan
dan Darmawanti
Darmawanti (2004),
(2004), (2006)
(2006) menjelaskan ABK
menjelaskan ABK
ABK adalah
ABK adalah anak
anak yang
yang mengalami
mengalami adalah anak
adalah anak yangyang dalam
dalam
kelainan atau
kelainan atau penyimpangan
penyimpangan dalam
dalam proses pertumbuhan
proses pertumbuhan atau atau
proses pertumbuhan
proses pertumbuhan atau atau perkembang
perkembang perkembangan
perkembangan secara
secara
an baik
an baik berupa
berupa fisik,
fisik, mental,
mental, dan
dan emosi
emosi signifikan mengalami
onal. Anak
Anak berkebutuhan
berkebutuhan khusus
khusus (ABK)
(ABK)
signifikan mengalami
onal.
dibandingkan dengan
dengan anakanak normal
normal
kelainan atau
kelainan atau penyimpangan
penyimpangan
dibandingkan
pada umumnya
pada umumnya mereka
mereka memerlukan
memerlukan dalam kelainan
dalam kelainan fisik,
fisik, mental
mental
pelayanan pendidikan
pelayanan pendidikan khusus
khusus intelektual, sosial
intelektual, sosial atau
atau emosi
emosi
dibandingkan dengan
dibandingkan dengan anakanak
seusianya
seusianya
Pengertian ABK

Jadi,
Jadi, ABK ABK merupakan
merupakan
anak
anak yang yang memiliki
memiliki
LOREM
LOREM
dan IPSUM
IPSUM
dan mengalami
mengalami
penyimpangan
penyimpangan
Lorem
Lorem ipsum
ipsum dolor
dolor sit amet,dan
sit amet, dan
nibh
nibh
est.
est. AA magna
magna maecenas,
maecenas, quamquam
perbedaan
perbedaan
magna
magna nec
nec quis, dengan
quis, loremdengan
lorem nunc.
nunc.
anak-anak
Suspendisse
anak-anak
Suspendisse viverra.
viverra.

lain
lain seusianya
seusianya
Deteksi Tumbuh Kembang Anak
Deteksi dini tumbuh anak adalah kegiatan/
pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada anak usia dini.
Jenis deteksi dini tumbuh kembang yang telah dilakukan
oleh tenaga kesehatan:
a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk
mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk.
b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk
mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlamba
tan), gangguan daya lihat, dan gangguan daya dengar.
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu
untuk mengetahui adanya masalah mental emosional,
autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas.
Macam-macam ABK
Anak dengan gangguan penglihatan (Tuna netra)

Anak dengan gangguan pendengaran (Tuna Rungu)

Anak retardasi mental ( Tuna Garhita )

Anak dengan kelainan fisik (Tuna Daksa)

Anak dengan hambatan berbicara dan bahasa

Anak berkesulitan belajar

Anak dengan Gangguan Spektrum Autis


Anak dengan gangguan penglihatan
(Tuna netra)

Tuna Netra Kategori Tuna Netra


1) Low vision yaitu, orang yang
Tuna netra adalah ganggu- mengalami kesulitan untuk
an daya penglihatan, beru- menyelesaikan tugas-tugas
pa kebutaan menyeluruh nya yang berkaitan dengan
atau sbagian, dan walau- penglihatan namun dapat
menyelesaikan tugas terse-
pun mereka telah di- but dengan menggunakan
beri pertolongan alat bantu pendukung penglihatan
khusus mereka masih tetap 2) Kebutaan yaitu, orang yang
mendapat Pendidikan kehilangan kemampuan
khusus penglihatan atau hanya
memiliki kemampuan untuk
mengetahui adanya cahaya
atau tidak.
Anak dengan gangguan penglihatan
(Tuna netra)

Faktor Ciri-ciri
•Tidak mampu melihat
Penyebab •Tidak mampu mengenali pada
jarak 6 meter
Penyebab terjadinya •Kerusakan nyata pada kedua bola
mata
kehilangan •Sering meraba-raba
kemampuan penglihatan •Mengalami kesulitan saat
adalah karena mengambil benda kecil di
sekitarnya
adanya permasalahan •Bagian bola mata yang hitam
pada struktur atau berwarna keruh/bersisik/kering
fungsi dari mata. •Peradangan hebat pada kedua
bola mata
•Posisi mata sulit dikendalikan oleh
syaraf otak
Anak dengan gangguan pendengaran
(Tuna Rungu)

Tuna Rungu Kategori Tuna


Keadaan kehilangan 1. Rungu
Ketunarunguan ringan, yaitu
pendengaran meliputi kondisi dimana orang masih
dapat mendengar bunyi dengan
seluruh gradasi intensitas 20-40 dB.
/tingkatan baik 2. Ketunarunguan sedang, yaitu
ringan, sedang, berat dan kondisi di mana orang masih
dapat mendengar bunyi
sangat berat yang akan dengan intensitas 40-65 dB.
mengakibatkan pada 22 3. Ketunarunguan berat, yaitu
gangguan komunikasi dan kondisi dimana orang hanya
dapat mendengar bunyi
bahasa. Ketunarunguan ini dengan intensitas 65-95 dB.
dapat digolongkan dalam 4. Ketunarunguan parah , yaitu
kurang dengar atau tuli. kondisi di mana orang hanya
dapat mendengar bunyi dengan
intensitas 95 dB atau lebih
keras.
Anak dengan gangguan pendengaran
(Tuna Rungu)

Faktorgenetik. Pengaruh Ciri-ciri


1) Faktor 1. Tidak mampu dengar
Penyebab
genetik dapat 2. Terlambat perkembangan
menyebab-kan cacat bahasa
tulang telinga bagian 3. Sering menggunakan isyarat
tengah, sehingga dalam berkomunikasi
4. Tidak tanggap bila diajak bicara
mengakibatkan
5. Ucapan kata tidak jelas
berkurangnya 6. Kualitas suara aneh/monoton
pendengaran. 7. Sering memiringkan kepala
2) Faktor dalam usaha mendengar
lingkungan/pengalaman. 8. Banyak perhatian terhadap
getaran
Lingkungan yang
9. Keluar nanah dari kedua telinga
mempengaruhi 10. Terdapat kelainan organis
pendengaran biasanya telinga
berupa serangan
penyakit
Anak retardasi mental ( Tuna Garhita )

Tuna Grahita Kategori Tuna Grahita


Tunagrahita adalah
kondisi
kelainan/keterbelakanga 1. Kelompok mampu
n mental, (retardasi didik, IQ 68-78
mental) atau tingkah 2. Kelompok mampu
laku akibat kecerdasan latih, IQ 52-55
yang terganggu, yang
3. Kelompok mampu
disebabkan oleh fungsi-
rawat, IQ 30-40
fungsi kognitif yang
sangat lemah.
Anak retardasi mental ( Tuna Garhita )

Faktor Ciri-ciri
1) Penyebab
Saat prenatal, biasanya dikarenakan
adanya abnormalitas
darikromosomContohnya, Down 1. Penampilan fisik tidak
Syndrome seimbang, misalnya kepala
2) Saat Perinatal, biasanya terjadi terlalu kecil/besar
selama atau seketika setelah anak 2. Tidak dapat mengurus diri
lahir. sendiri sesuai usia
3) Post natal, bisa saja ketika selama 3. Perkembangan bicara/bahasa
kehamilan dan saat kelahiran anak
terlambat
tidak mengalami gangguan apapun
namun setelah itu anak terkena 4. Tidak ada/kurang perhatiannya
radang otak seperti encephalitis, terhadap lingkungan
keracunan timbal dan gangguan (pandangan kosong)
lain yang menyebabkan kerusakan 5. Gerakan sering tidak terkendali
otak maka kondisi ini dapat 6. Sering keluar ludah
menyebabkan terjadinya
keterbelakangan mental pada anak.
Anak dengan kelainan fisik
(Tuna Daksa)

Tuna Daksa Contoh Tuna Daksa Lainnya

Tuna Daksa merupakan 1. Kelainan bawaan yang me-


gangguan fisik yang nyebabkan terjadinya
telapak kaki rata, jumlah
berkaitan dengan anggota tubuh yang tidak
tulang, otot, sendi dan lengkap atau berlebih.
sistem 2. Penyakit seperti poliomye-
persarafan, sehingga litis, TBC tulang dll
3. Penyebab lain seperti gang-
memerlukan pelayanan
guan neurologis dan ling-
khusus. kungan, yang menyebabkan
cerebral palsy, spina bifida,
amputasi, retak, terbakar).
Anak dengan kelainan fisik
(Tuna Daksa)

Faktor Ciri-ciri
1. Anggota gerak tubuh kaku/
Penyebab lemah/lumpuh
Disebabkan oleh cedera otak
yang terjadi pada saat bayi 2. Kesulitan dalam gerakan, tidak
lentur, tidak terkendali
masih berada dalam kandung-
3. Terdapat bagian anggota
an, proses persalinan berlang-
gerak yang tidak lengkap,
sung, bayi baru lahir, anak tidak sempurna
berumur kurang dari 5 tahun. 4. Terdapat cacat pada alat gerak
Akan tetapi kebanyakan 5. Jari tangan kaku dan tidak
penyebabnya tidak diketahui. dapat menggenggam
Sebagian lagi kasus terjadi 6. Kesulitan pada saat berdiri/
akibat cedera lahir dan ber- berjalan/duduk, dan
kurangnya aliran darah ke otak menunjukkan sikap tubuh
sebelum, selama dan segera tidak normal
setelah bayi lahir.
Anak dengan hambatan berbicara dan
bahasa

Pengertian
Gangguan yang me-
ngacu pada gangguan
komunikasi seperti
gagap, gangguan
artikulasi, gangguan
bahasa, atau
gangguan suara yang
berdam-pak pada
hasil pembe-lajaran
seorang anak.
Anak dengan hambatan berbicara dan
bahasa

Faktor Ciri-ciri
1) Penyebab
Secara biologis, dimana 1. Sulit menangkap isi
masalah itu berkaitan dengan pembicaraan orang lain
susunan saraf pusat atau 2. Tidak lancar dalam bicara
struktur dan fungsi dari sistem
lain di dalam tubuh.
3. Sering menggunakan
2) Lingkungan, dimana anak yang isyarat dalam
mengalami gangguan ini berkomunikasi
dikarena mendapat infeksi teli- 4. Suara parau
nga yang berulang yang
berakibat mengganggu pen-
5. Tidak fasih mengucapkan
dengarannya atau sampai kata-kata tertentu
membuat ketulian. Hal lain 6. Dapat atau tidak disertai
yang juga berkontribusi adalah ketidak lengkapan organ
penelantaran dan perlakuan
salah pada anak.
bicara / sumbing
Anak berkesulitan belajar

Pengertian Macam kesulitan

Anak berkesulitan
belajar spesifik adalah 1. Kesulitan di bidang
anak yang mengalami matematika atau
kesulitan belajar karena berhitung (diskalkulia)
ada gangguan persepsi. 2. Kesulitan membaca
Anak kesulitan belajar (disleksia)
juga kesulitan orientasi 3. Kesulitan berbahasa
ruang dan arah, (disphasia)
misalnya sulit 4. Kesulitan menulis
(disgraphia)
membedakan kiri-kanan,
atas-bawah.
Anak berkesulitan belajar

Faktor Ciri-ciri
Penyebab 1. Tidak lancar atau ragu-
1) Faktor fisiologis, seperti ragu dalam membaca,
kerusakan otak, keturu- 2. Membaca tanpa irama
nan, dan (monoton),
ketidakseimbangan 3. kesulitan mengeja.
proses kimia dalam 4. Tulisan kurang bagus,
tubuh. terbalik-balik
2) Faktor lingkungan, gizi 5. Sering menghilangkan
yang buruk, keracunan, atau menambah huruf
kemiskinan. 6. Kesulitan memahami
simbol matematika
Anak dengan Gangguan Spektrum
Autis

Pengertian
Anak dengan gangguan spek-
trum autis adalah anak yang
mengalami gangguan perkem-
bangan yang dimanifestasikan
dalam hambatan komunikasi
verbal dan non verbal, masalah
pada interaksi sosial, gerakan
yang berulang dan stereotip,
sangat terganggu dengan
perubahan dari suatu rutinitas,
memberikan respon yang yang
tidak sesuai terhadap
rangsangan sensoris.
Anak dengan Gangguan Spektrum
Autis

Faktor Ciri-ciri
Penyebab
1) Faktor biologis, seperti 1. Gangguan dalam bidang
DNA, multi genetik komunikasi verbal maupun
non verbal : Terlambat bicara
2) Faktor otak, adanya
atau tidak dapat
abnormalitas di otak kecil
berkomunikasi, Gangguan
yang mengendalikan koor- bahasa ekspresif dan reseptif
dinasi motorik, kognisi dan
2. Gangguan dalam bidang
keseimbangan. interaksi sosial : menolak
3) Faktor lingkungan, seperti atau menghindar untuk ber-
penelantaran dari keluarga tatap mata
ternyata dapat 3. Gangguan dalam bidang
memperburuk kondisi dari perilaku dan bermain : ada
anak dengan keterpakuan pada mainan
gangguan atau benda-benda tertentu
spektrum autis.
Gambar Tuna Netra Dan Tuna Rungu
Tuna Netra

Tuna Rungu
Gambar Tuna Garhita dan Tuna Daksa

Tuna Daksa

Tuna Garhita
Anak dengan hambatan berbicara
dan bahasa, berkesulitan belajar

Anak dengan hambatan


Anak berkesulitan belajar
berbicara dan bahasa
Gambar anak dengan gangguan s
pektrum autis
Penyebab ABK

01 02 03
Selama Proses
Sebelum Kelahiran Setelah Kelahiran
Kelahiran

-Gangguan Genetika: oProses kelahiran Penyakit infeksi


Kelainan Kromosom lama (Anoxia), bakteri (TBC), virus
-Infeksi Kehamilan prematur, Kekurangan gizi
-Usia Ibu Hamil (high kekurangan oksigen Kecelakaan
risk group) oKelahiran dengan Keracunan
-Keracunan Saat alat bantu : Vacum Bencana alam
Hamil oKehamilan terlalu
-Lahir Prematur lama: > 40 minggu
Penanganan ABK
Penanganan anak dengan gangguan penglihatan
1. Dengan menggunakan indra pendengar, peraba, pengecap, dan
pembau saat menyampaikan pelajaran untuk membantu indera
penglihatan.
2. Penjelasan verbal yang diberikan harus jelas dan tidak berbelit-
belit. Harus spesifik dalam memberikan perintah atau meminta
tanggapan. Hindarilah penjelasan atau pertanyaan yang tidak
jelas.
3. Karena beberapa anak yang memiliki kelemahan dalam pengli-
hatan menggunakan braille, harus disediakan semua bahan
pembelajaran dalam bentuk braille.
4. Menggunakan musik yang dapat memberikan rasa aman,
merangsang pikiran, dan membantu murid yang buta untuk
membangun konsep pebelajaran.
5. Krayon, kertas, pensil, tanah liat, dan cat air semuanya dapat
membantu anak yang memiliki kelemahan pada penglihatan
untuk mengekspresikan emosi mereka
6. Bermain peran membantu anak mengingat peristiwa, ide-ide,
dan situasi.
Penanganan ABK
Penanganan anak dengan gangguan pendengaran

1. Menjelaskan setiap kegiatan yang dilakukan, mengapa


dilakukan dan harus diselesaikan dengan visual supor
t.
2. Selalu menggunakan gambar dan tulisan untuk men-
jelaskan suatu objek, konsep, dan bahasa.
3. Menjelaskan hal-hal yang dilihat selama dalam
perjalanan atau yang menarik perhatian anak.
4. Berbicara dengan jelas, tepat, dan dalam tekanan yan
g normal pada anak.
5. Tunjukkan ekspresi yang jelas untuk mewakili apa
yang dibicarakan agar anak dapat membaca mimik
dan bibir sehingga dapat mengerti maksud
pembicaraan.
Penanganan ABK
Penanganan anak dengan retardasi mental

A. Pencegahan
- Pendidikan kesehatan
pada masyarakat B. Latihan
- Perbaikan keadaan - Mengajarkan keteram-
sosio-ekonomi pilan hidup
- Perawatan pre-natal - Melibatkan anak dalam
- Pertolongan persalinan pergaulan sosial dengan
yang baik teman sebaya atau
- Mengurangi kehamilan orang yang lebih tua 45
pada wanita di bawah - Memberi kegiatan
20 tahun dan di atas 40 sesuai minat dan
tahun kebutuhan anak
- Memperkenalkan hal-
Penanganan ABK
Penanganan anak dengan kelainan fisisk
a. Bina Mandiri : • Membantu anak berinteraksi.
• Kenali kondisi anak.
• Bersikap positif. b. Rehabilitasi medik :
• Selalu memberi dukungan dan • Fisioterapi : relaksasi, latihan
pengertian pada anak keseimbangan, dll
• Selalu memberi cinta. • Terapi Okupasi : aktifitas
• Menghadirkan keadaan normal. • permainan, aktifitas kehidupan
• Selalu menghargai anak melalui sehari-hari.
kata-kata maupun tindakan. • Terapi Wicara : dengan latihan
• Memberitahu kelebihan anak yang dalam bahasa
dapat digunakan untuk • Terapi Musik : dengan cara
menghadapi permasalahan anak. melatih : ritme, nada dan irama, dll.
• Memberikan fasilitas berupa • Psikolog : pemeriksaan kecerdasan,
berbagai alat bantu untuk psikoterapi, dll.
menambah dan mempermudah • Sosial Medik : memberikan
anak pelayanan mencari data keluarga,
beraktivitas. dsb.
Penanganan ABK
Penanganan anak dengan hambatan berbicara dan bahasa
a. Tidak menuntut anak untuk berbicara menggunakan tata bahasa
yang benar.
b. Saat mengajak anak berbicara, hindari hal-hal lain yang mungkin
dapat mengganggu.
c. Tidak terlalu banyak melakukan kritikan atas bicara dan bahasa ana
k, sehingga anak tidak tertekan ketika berbicara dan berbahasa.
d. Ijinkan anak untuk berhenti bicara jika anak merasa tidak nyaman.
e. Jangan meminta anak untuk mengulangi ucapannya.
f. Orang dewasa harus berbicara dengan pelan dan jelas pada anak
agar dapat ditangkap dan dicontoh maksudnya.
g. Biarkan anak berbicara dan mengucapkan kalimatnya sampai selesa
i, jangan pernah dipotong pembicaraannya.
h. Menatap mata anak ketika berbicara dan tidak menunjukkan
kekecawaan atas proses bicara dan berbahasa anak.
i. Terus melatih anak dengan memberikan contoh yang baik dan
selalu berbicara dengan jelas.
Penanganan ABK
Penanganan anak yang kesulitan belajar
a. Selalu mengubah strategi/cara mengajar dan menambah jumlah
materi pembelajaran yang baru agar anak tidak cepat bosan
b. Mengutamakan ketekunan anak dalam mengerjakan sesuatu
daripada kecepatan menyelesaikan pekerjaan
c. Selalu menggunakan media untuk menjelaskan materi
pembelajaran
d. Menciptakan kegiatan yang membuat anak bersemangat seperti
kegiatan seni dan olah raga agar anak dapat selalu bergerak
e. Terus mengulang-ulang materi pembelajaran yang diberikan
f. Tempatkan siswa jauh dari jendela, pintu atau hal lain yang
menarik perhatiannya karena anak cepat sekali berubah
perhatiannya
g. Kurangi gangguan visual (benda2 bergerak, dll)
h. Selalu melibatkan anak secara aktif dalam proses pembelajaran
Penanganan ABK
Penanganan anak dengan gangguan spektrum autis
a. Menciptakan lingkungan yang mendorong semangat belajar. Ha
l ini penting untuk merangsang keingintahuan mereka.
b. Menyediakan kehidupan dan lingkungan yang kondusif. Hal ini
merupakan dasar yang kuat untuk membantu mempelajari
kehidupan di sekolah maupun di rumah.
c. Memberi contoh mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
d. Ajari mereka kemampuan belajar efektif. Dorong mereka agar
memiliki waktu rutin untuk belajar dengan menyediakan tempat
belajar yang bebas dari gangguan.
e. Dorong anak selalu berpartisipasi dalam kelas yang akan
meningkatkan keinginan mereka dalam belajar.
f. Tunjukkan ketertarikan mendengarkan cerita mereka dengan
bertanya apa yang telah mereka lakukan.
D
D

Thank you

Anda mungkin juga menyukai