KELOMPOK 1
Defenisi caregiver:
caregiver adalah individu yang memberikan bantuan kepada orang lain yang
mengalami disabilitas atau ketidakmampuan dan memberikan bantuan dikarenakan
penyakit dan keterbatasannya yang meliputi keterbatsan fisik dan lingkungan (widiastuti,
2009). Adapun yang menjadi fungsi caregiver adalah memberkan bantuan dan perawatan
terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuan, baik secara fisik, psikologis, spiritual,
emosional, sosial, dan finansial. Berbagai bentuk bantuan dan perawatan diberikan
caregiver untuk membantu keberfungsian sistem kehidupan korban bencana (Bates,
2007).
karakteristik caregiver.
Menurut McQuerrey (2012) karakteristim caregiver yang baik adalah:
Empathy
patience
realistic outloock
strong constitution
soothing nature
reliability
Jenis jenis caregiver
Caregiver dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Caregiver informal
Caregiver informal adalah sesorang individu ( anggota keluarga, teman, atau tetangga)
yang memberikan perawatan tanpa dibayar, paruh waktu atau sepanjang waktu, tinggal
bersama maupun berpisah dengan orang yang dirawat,
2. Caregiver formal
Caregiver formal adalah realawan atau individu yang dibayar untuk menyediakan
pelayanan.
Istilah perlindungan hukum, yakni perlindungan hukum bisa berarti perlindungan yang di berikan terhadap hukum agar
tidak ditafsirkan berbeda dan tidak dicederai oleh aparat penegak hukum dan juga bisa berarti perlindungan yang diberikan
oleh hukum terhadap sesuatu. Hakatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hukum. Dengan demikian
hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum. Oleh kaeran itu terdapat banyak macam
perlidungan huku. Secara umum perlindungan hukum diberikan kepada subjek hukum ketika subjek hukum yang
bersangkutan bersinggungan dengan peristiwa hukum.
Perlindungan hukum merupakan gambaran dari bekerjanya fungsi hukum untuk mewujudkan tujuan-tujuan hukum yakni
keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum. Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada subjek
hukum sesuai dengan aturan hukum, baik itu yang bersifat preventif (pencegahan) maupun dalam bentuk yang bersifat
repsepsif (pemaksaan), baik secara yang tertulis maupun tidak tertulis dalam rangka menegakan peraturan hukum.
Dalam penelitian yang ditulis oleh M. Fakih,S.H, di fakultas hukum UGM, yang berjudul “Aspek keperdataan dalam
pelaksanaan tugas tenaga keperawatan dibidang pelayanan kesehatan di provinsi Lampung”. Dalam pernyataannya
menyebutkan bahwa”mengingat perawat sebagai tenaga kesehatan terdepan dalam pelayanan kesehatan di masyarakat,
pemerintah menerbitkan peraturan menteri kesehatan(Permenkes) nomor HK.02/Menkes/148/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik perawat.
Pasal 8 ayat (3) Permenkes menyebutkan praktik keperawatan meliputi pelaksanaan asuhan keperawatan, pelaksanaan
upaya promotif, preventif, pemulihan, dan pasal tersebut menunjukkan aktivitas perawat dilaksanakan secara mandiri
(indenpendent) berdasar pada ilmu dan asuhan keperawatan, dimana tugas utama adalah merawat (care) dengan cara
memberikan asuhan keperawatan untuk memuaskan kebutuhan fisiologis dan psikologis pasien.