Anda di halaman 1dari 13

‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬

ْ ِ‫ب‬
Bab 15
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3 : Sisi Budiarti (1834030037)


Nova Lorenza (1834030015)
Dwi Rahmadani (1834030056)
Resmi Nofitri (1834030154)
Hakikat Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Sistem dan informasi


Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua
atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem).
Informasi yaitu data yang telah diproses kedalam sebuah bentuk yang
mempunyai arti bagi penerima dan memilki nilai nyata yang dibutuhkan untuk
proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang Gordon B. Davis,
1995). Menurut Budi Sutedjo (2002:168) merupakan hasil pemrosesan data yang
diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami
dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-
fakta yang ada.

Kualitas suatu sistem informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

Tepat Relevan
Akurat
Waktu (Relevanc
(Accurate)
(Timelines) e)
Manajemen
Hakekat manajemen secara relatif yaitu bagaimana sebuah aktifitas
dapat berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Manajemen
menurut bahsa berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus
atau mengelola. Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pergerakan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah didtetapkan
melalui pemanfaatn sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya
(George R. Terry, 1999).
Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen secara umum menurut beberapa ahli, yaitu:


-   Gordon B Davis, 1995, merupakan sebuah sistem manusia dan sistem
mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi manajemen dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.
-   Komaruddin, 1997 menyatakan sebagai sutu informasi yang
memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan informasi dengan
kulaitas dan kuantitas yang tepat untuk dipergunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Metodologi dan Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi

A. Metode Pengembangan Sistem Informasi


CBIS (Computer Based Information Systems) Life Cycle atau yang disebut
dengan siklus sistem informasi berbasis komputer. Merupakan tahapan-tahapan dan
tugas-tugas yang harus dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi, tanpa
memperhatikan sistem informasi jenis apa yang akan dibuat dan seberapa luas yang harus
di hasilkannya.

B. Pendekatan pengembangan sistem informasi

a. Dipandang dari metodologi yang digunakan d. Dipandang dari cara mengembangkannya:


-Pendekatan Klasik (Clasical approach ) - Pendekatan Sistem menyeluruh
- Pendekatan Terstruktur (Structured approach) -Pendekatan Moduler

b. Dipandang dari sasaran yang dicapai : e. Dipandang dari teknologi yg


- Pendekatan Sepotong (piecerneal approach ) digunakan :
-Pendekatan Sistem (systems approach ) -Pendekatan Lompatan jauh (great
loop approach ).
--Pendekatan Berkembang
c. Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari
Sistem: (evolutionary approach).
- Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
- Pendekatan atas Turun
Model Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen

A. Model Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

1. WaterfallModel
Pendekatan suatu pengembangan sistem yang sederhana, lebih dikenal sebagai
model air terjun (waterfall model). Model air terjun ini mendeskripsikan alur proses
pengembangan sistem informasi.
Problem utama model air terjun ini dalam kebanyakan kasus adalah pada tahap
pemeliharaan. Dalam kenyataannya, tahap pemeliharaan mengandung juga spesifikasi
kebutuhan, analisis, dan perancangan baru berikutnya Karena itu, berbagai model
baru dikembangkan untuk menggambarkan kenyataan tersebut Diantara berbagai
model yang ada, model yang paling populer adalah model spiral. Model spiral dapat
menggambarkan bagaimana suatu versi dapat dikembangkan secara bertingkat
(incremental).
Di samping itu, R. Eko Indrajit di dalam bukunya “Manajemen Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi”, menyatakan bahwa pengembangan sistem
informasi dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar.

3 Kelompok Tersebut Diantaranya

Kelompok Kelompok
Kelompok kedua
kedua adalah
adalah
Kelompok pertama
pertama adalah
adalah Kelompok
Kelompok ketiga
ketiga adalah
adalah
proyek implementasi
implementasi dari
dari paket
paket
proyek yang
yang bersifat
bersifat perencanaan
perencanaan dan
dan
pembangunan program
program aplikasi
aplikasi yang
yang dibeli
dibeli di
di
pembangunan jaringan
jaringan pengembangan
pengembangan aplikasi
aplikasi
infrastruktur teknologi pasaran dan diterapkan
pasaran dan diterapkan di di
infrastruktur teknologi yang
informasi perusahaan,
perusahaan, mulai
mulai dari
dari yang dibuat sendiri secara
dibuat sendiri secara
informasi (mulai
(mulai dari
dari khusus
khusus (customized
(customized
pengadaan perangkat
perangkat lunak kecil seperti
lunak kecil seperti
pengadaan dan
dan instalasi
instalasi software),
software), baik oleh internal
baik oleh internal
komputer produk-produk
produk-produk ritel
ritel Microsoft
Microsoft
komputer sampai
sampai dengan
dengan organisasi
organisasi maupun
maupun kerjakerja
perencanaan dan sampai
sampai dengan
dengan aplikasi
aplikasi
perencanaan dan sama
terintegrasi
terintegrasi yang berbasis
yang berbasis sama dengan
dengan pihak
pihak luar,
luar,
pengembangan infrastruktur
pengembangan infrastruktur seperti
seperti konsultan
konsultan dan
dan
jaringan teknologi tinggi.
teknologi tinggi.
jaringan LAN dan
LAN dan WAN).
WAN). software house.
software house.
2. RAD ( Rapid Application Development ) Model
Rapid Application Development (RAD) atau Rapid Prototyping adalah model
proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental
(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan
cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini.

Tahap – Tahap  Rekayasa Software Dalam RAD Model

1.
1. Business
Business
Modeling
Modeling

5.
5. Testing
Testing 2.
2. Data
Data
And
And Modelling
Modelling
Tumover
Tumover

4.
4. 3.
3. Process
Process
Application
Application Modeling
Modeling
Generation
Generation
3. Model V
Model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-
tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses
dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V ini
digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.

Masing-Masing Tahap Model V

1.      Requirement Analysis & Acceptance Testing

2.      System Design & System Testing

3.      Architecture Design & Integration Testing

4.      Module Design & Unit Testing

5. Coding
4. Prototyping Model
Paradigma dari metode prototyping adalah sistem informasi yang menggambarkan
hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi bukanlah
merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali,
dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila
perlu.

Tahap – Tahap  Rekayasa Software Dalam Prototype Model

1. Pengumpulan Kebutuhan

2. Perancangan Cepat

3. Bangun Prototype

4. Evaluasi Prototype

5. Perbaikan Prototype
5. Simple Interaction Desain Model
Pada model rancangan interaksi sederhana ini input atau masukan hanya
memiliki satu titik. yang mana masukan tersebut diidentifikasikan apakah sesuai dengan
kebutuhan, lalu didesain sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Setelah
diDesain rancangan tersebut dibangun dan harus interaktif. Setelah itu barulah
rancangan tersebut dievaluasi.

6. Star Lifecycle Model


Dalam Siklus permodelan ini pengujian dilakukan terus menerus, tidak harus
diakhir. Misalnya dimulai dari menentukan kosep desain (conceptual design) dalam
proses ini akan langsung terjadi evaluasi untuk langsung ternilai apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan user, bila belum maka akan terus berulang di evaluasi hingga benar-
benar pas, selanjutnya apabila sudah pas, maka dari tahap evaluasi yang pertama akan
lanjut ke proses yg selanjutnya yakni requirements/specification yakni
memverifikasikan persyaratan rancangan tersebut, dan pada tahap itu juga langsung
terjadi pengevaluasian seperti tahap pertama, dan selanjutnya akan tetap sama terjadi
pada tahapan-tahapan selanjutnya yakni task analysis/fungsion analysis,
pengimplementasian, prototyping hingga pada akhirnya terciptalah sebuah aplikasi
yang sesuai dengan kebutuhan user.
B. Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Contoh Penerapan Sistem Informasi Manajemen Interal Perusahaan.


Penggunaan sistem ERP untuk tujuan pengelolaan berbagai macam bidang-bidang
kerja pada internal organisasi perusahaan yang besar dan cukup kompleks biasanya adalah
berupa sistem informasi yang sudah terstruktur dengan sangat baik dan sudah terprogram
secara keseluruhan. Sistem informasi manajemen akan mengatur tentang bagaimana untuk
berinteraksi dalam perusahaan maupun perusahaan dengan lingkungan sekitar agar bisa
bekerja sesuai dengan prosedur-prosedur yang masih berlaku, misalnya dalam sistem
informasi produksi, sistem informasi pemasaran maupun dalam berbagai macam kegiatan
lainnya.
Beberapa contoh dalam hal penerapan sistem informasi manajemen internal organisasi
perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Transaction Processing Sytem (TPS).
2. Enterprise Resource Planning (ERP)
3. Supply Chain Management (SCM).
4. Office Automation System (OAS).
5. Informastic Management System (IMS).
6. Knowledge Work System (KWS).7. Decision Support System (DSS).
8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.).
9. Executive Support System (ESS).
Implementasi Pengembangan SistemInformasi

A.
A. Pengembangan
Pengembangan Sistem Informasi
Sistem Informasi
Pengembangan
Pengembangan Sistem
Sistem Informasi
Informasi adalah
adalah suatu
suatu proses
proses pengembangan
pengembangan suatu
suatu sistem
sistem
ntuk
ntuk memenuhi
memenuhi kebutuhan
kebutuhan suatu
suatu organisasi
organisasi yang
yang selalu
selalu berkembang. 
berkembang.  Perlunya
Perlunya pengembangan
pengembangan
Sistem
Sistem Informasi
Informasi ini
ini adalah
adalah untuk
untuk persaingan
persaingan bisnis
bisnis yang
yang semakin
semakin berkembang
berkembang kearah
kearah
pertarungan
pertarungan informasi.
informasi.

B.
B. Evaluasi
Evaluasi Sistem
Sistem : Pada
: Pada tahap
tahap ini
ini dilakukan
dilakukan uji
uji coba
coba sistem
sistem yang
yang telah
telah selesai
selesai
disusun.proses
disusun.proses uji
uji coba
coba ini
ini diperlukan
diperlukan untuk
untuk memastikan
memastikan bahwa
bahwa sistem
sistem tersebut
tersebut sudah
sudah
benar.Tahapan proses uji coba, antara lain:
benar.Tahapan proses uji coba, antara lain:
a.Mengecek
a.Mengecek alur
alur sistem
sistem secara
secara keseluruhan
keseluruhan
b.Melakukan
b.Melakukan penelusuran pada sampel
penelusuran pada sampel data
data
c.pengecekan
c.pengecekan

C.
C. Pemeliharaan
Pemeliharaan System
System : 
:  Pemeliharaan
Pemeliharaan sistem
sistem secara
secara rutin
rutin dapat
dapat meliputi
meliputi penataan
penataan ulang
ulang
database, memback-up dan scanning virus.
database, memback-up dan scanning virus.

D.
D. Perancangan
Perancangan Sistem
Sistem Terperinci :
Terperinci : Pada
Pada tahap
tahap desain
desain output
output secara
secara terinci,
terinci, desain
desain output
output
ini
ini hanya
hanya dimaksudkan
dimaksudkan untuk
untuk menentukan
menentukan kebutuhan
kebutuhan output
output dari
dari sistem
sistem baru.
baru. Desain
Desain output
output
secara
secara terinci
terinci adalah
adalah berbentuk
berbentuk laporan
laporan di
di media
media keras.
keras. Tujuan
Tujuan Perancangan
Perancangan Output 
Output  adalah
adalah
mengubah data menjadi informasi yang berkualitas dan dapat digunakan.
mengubah data menjadi informasi yang berkualitas dan dapat digunakan.
‫شك ْ ًرا كَثِي ْ ًرا‬
ُ
Terimakasih Banyak

Anda mungkin juga menyukai