Anda di halaman 1dari 97

ASUHAN

ASUHANKEPERAWATAN
KEPERAWATANKMB.
KMB.: :SENSORY
SENSORY
Gangguan Penglihatan pada
organ mata : LENSA / LENS
Attantion, please !!!!!!
What is the nurse going to do, before
esthabilishing The Nursing Care Progress
( NCP ) of The client’s desease ?
These answer of the question is VV Important,
becouse the Nursing Diagnosis are depend on
it.
It’s also One of the Nurse weakness.
So the answer is …………………….
The Nursing Care Prosces
N. C. P.
FISIOLOGIE PATHO C LINICAL
ANATOMIE FISIOLOGIE P ATHWAY

NURSING
IMPLEMENTATION INTERVENTION
DIAGNOSES
LENSA
LENSA /
/ LENS
LENS

Secara
Secara asessories
asessories bagi
bagi wanita,
wanita, LENSA
LENSA
merupakan
merupakan salah
salah satu
satu kekayaan
kekayaan dan
dan
memerlukan
memerlukan biaya
biaya yang
yang cukup
cukup tinggi.
tinggi.
ANATOMI dan FISIOLOGI

Lensa
ANATOMI dan FISIOLOGI
Pengertian
Lensa adalah:
Suatu struktur bikonveks, avaskulair, tak berwarna dan
transparan.
Tebal : sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm.
Lensa dapat disebut lensa kristaline sebab berisikan
sekelompok protein
Letak Lensa
Terletak dibelakang iris dan digantung oleh zonula
( zonula Zinnii ) yang berhubungan dengan korpus siliare.
Di sebelah ant⁰ʳ lensa terdapat humor aquaeus dan
disebelah post⁰ʳ terdapat humor viterus.
Lensa anterior dibungkus oleh kapsul lensa dan terdapat
nukleus.
Histologi Lensa
Secara histologis, lensa memiliki 3 komponen utama:
1. Kapsul lensa
 Kapsul ini merupakan suatu membran basal
yang sangat tebal dan terutama terdiri atas
kolagen tipe IV dan glikoprotein.
2. Epitel subkapsular
 Epitel subkapsular terdiri atas sel epitel kuboid yang
hanya terdapat pada permukaan anterior lensa.
 Sel-sel ini berisikan sekelompok protein yang
disebut lensa kristalin.
3. Nukleus dan korteks lensa
 Terbentunya nukleus disebabkan adanya epitel lensa
yang akan membentuk serat lensa secara kontinyu
sehingga terjadi pemadatan serat lensa di bagian
sentral lensa.
 Serat lensa pada sentral lensa merupakan serat yang
paling awal pembetukannya di dalam kapsul lensa.
Nukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras
dibanding korteks lensa .
Nukleus kandungan kadar kalium lebih tinggi
dibandingkan jaringan lain.
Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus lensa
adalah : korteks ant ⁰ʳ, dan dibelakang : korteks post ⁰ʳ.
Karakteristik lensa

Bentuk : Ditentukan oleh traksi yang terjadi dari


kontraksi dan rileksasi dari zonula silier.
Kemampuan berdasarkan usia :
 Usia muda : lentur dan mudah dibentuk untuk

akomodasi
 Usia lanjut : lensa menjadi kuning, kaku dan

kurang bisa berakomodasi.


Sifat : Bikonveks, transparan (tak berwarna), avaskuler
( agar transmisi cahaya tetap jernih ).
Fungsi
Fungsi lensa
lensa
Fungsi utama lensa adalah :
1. Berfungsi sebagai refraksi.
Yaitu lensa dapat mempertajam pandang, yang
mana sebagai bagian optik bola mata untuk
memfokuskan sinar ke bintik kuning, dikarenakan
lensa berkekuatan :
± 18.0 Dioptri dalam menerima cahaya.
2. Berfungsi memfokuskan berkas cahaya ke retina,
agar supaya subject dapat diterjemahkan oleh retina
sebelum dikirim ke otak melalui NC II : N Opticus
Bagaimana
Bagaimana reaksi
reaksi lensa
lensa terhadap
terhadap cahaya
cahaya ??
Cahaya benda datang dari jauh :
Otot-otot siliaris relaksasi, menegangkan serat
zonula dan memperkecil Ø lensa anteropost⁰ʳ sampai
pada ukuran yang terkecil berdampak daya refraksi
lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel atau
terfokus ke retina.
Cahaya benda datang dari dekat :
Otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan
zonula berkurang  Ø lensa anteropost⁰ʳ melebar.
Kapsul lensa yang elastik kemudian
mempengaruhi lensa lebih sferis , diiringi oleh
peningkatan daya biasnya.
Cyliaris muscle

Lens
Zonula
Kerjasama fisiologik antara :
Korpus siliaris, zonula, dan lensa yang
bertugas secara fisiologis, agar dapat
memfokuskan cahaya benda mendekat ke retina
disebut Akomodasi
Seiring dengan pertambahan usia,
kemampuan refraksi lensa perlahan - lahan
berkurang , dikarenakan lensa mulai kaku.
Metabolisme Lensa Normal

Lensa selalu dalam keadaan transparan, dikarenakan


adanya proses metabolism lensa.
Mengapa ?
Sebab lensa selalu mempertahanan keseimbangan
air ( Sodium ) dan kation
( kalium), dimana kedua zat tersebut berasal dari
humour aqueous dan Humor vitreous.
Kadar kalium di bagian ant⁰ʳ lensa lebih tinggi di
bandingkan post⁰ʳ, sebaliknya
Kadar natrium di bagian post⁰ʳ lebih besar
dibandingkan ant⁰ʳ .
Komposisi kimiawi :
Air : 65% .
Protein : 35% .
Kandungan protein tertinggi di antara jaringan- jaringan
tubuh, dan sedikit sekali kebutuhan mineral dibanding
kebutuhan jaringan tubuh lainnya .
Protein lensa terdiri dari water soluble dan water insoluble
Water soluble merupakan protein intraseluler yang terdiri
dari: alfa (α), beta (β) dan delta (δ) dan kristalin,
Water insoluble adalah urea soluble .
Kandungan kalium lebih tinggi dibandingkan jaringan lain.
Asam askorbat dan glutation dalam bentuk teroksidasi
maupun tereduksi
Gangguan Lensa : KATARAK
Latar Belakang
Latar Belakang

Kelainan mata pada dekade ini banyak terjadi, bahkan s/d


saat ini menempati urutan ke tiga dalam kelompok
Penyakit Tidak Menular( PTM ).
Secara morbiditas, penyalkit mata : KATARAK angka
kejadiaan menempati urutan ke satu, pada kasus penyakit
mata, namun angka penyebab kebutaan juga cukup
signifikan, bila tidak mendapatkan pertolongan secara
dini.
Produktifitas individu, capaian persentasinya pada kasus
glukoma sangatlah rendah dikarenakan, gejala yang
timbul sangat menggangu aktivitas, mulai dari pandangan
kabur s/d kebutaan, disertai interval on setnya, kronis
dan progresive.
Epidemologi :

Berdasarkan data WHO tahun 2010, katarak


merupakan penyebab dari 51% kebutaan di seluruh
dunia atau sekitar 20 juta orang.
Secara global katarak menyebabkan disabilitas
sedang sampai berat pada 53,8 juta orang dimana 52,2
juta orang terdapat di negara berkembang.
Di Indonesia pada tahun 2005 dilaporkan bahwa
Indonesia memiliki prevalensi katarak tertinggi di Asia
Tenggara.
Secara Morbioditas, penyakit Katarak berkatagori
Penyakit Tidak Menular ( PTM ), artinya pencegahan
dapat mengatasi penurunan kasus tersebut.
Angka Kejadian
Angka kebutaan di Indonesia paling tinggi di Asia
Tenggara: 1,5 % dari jumlah penduduk
- 78 % oleh karena kerusakan lensa : Katarak
- 3 % oleh karena refraksi.
Sisanya oleh karena glukoma atau yang lain.
Dimana peran Perawat ???????????.

Up
Upto toNow
Now::Health
HealthDepart
Departstill
stilltends
tends
CURATIVE
CURATIVEthan thanPREVENTIVE
PREVENTIVE and and PROMOTIVE
PROMOTIVE
Padahal
Padahal::Katarak
Kataraktermasuk
termasukPTM
PTM
Anehkan.........
Anehkan.........
Definisi
Katarak berasal dari bhs Yunani : Katarrhakies,
Bhs Inggris : Cataract , bhs Latin : Cataracta yang berarti
air terjun dan bhs Indonesia : Bular.
- Adalah suatu keadaan kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat
kedua - duanya
- Adalah terjadinya opositas atau warna seperti kabut
pada lensa kristalina, dimana bila dalam keadaan
normal, warnanya jernih.
- Adalah perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan
tembus cahaya, menjadi keruh, buram seperti kaca
susu dan pada titik terminal, tak tembus cahaya.
BILA KEADAAN BERLANJUT
Macam Katarak

Ada beberapa macam katarak :


• - Katarak Zenil.

• - Katarak Konginetal,

• - Katarak Jouvenil ,

• - Katarak Sentral

• - Katarak Komplikata,

• - Katarak Diabetika.
1.  Katarak Senil

Adalah : Adanya kekeruhan lensa yang terdapat pada


usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.
Pada katarak senil akan terjadi degenerasi lensa secara
perlahan-lahan (progresive ) dengan ditandai
penurunan ketajaman penglihatan progresif yang pada
akhirnya berngsur – angsur hanya proyeksi sinar saja.
Katarak senil merupakan katarak yang terjadi akibat
terjadinya degenerasi serat lensa karena proses
penuaan.
Katarak type zenil, biasanya dihubungkan dengan
terminologi gerentologik
Filosofi Girentologik.
Sesuai dengan bertambahnya usia ( > 40 th ), semua organ
akan mengalami atropi dan diikuti penurunan fungsi
( fisiologi ), termasuk Organ mata antara lain :
Pupil :
Mengecil menjadi kurang resposif terhadap cahaya
dikeranakan sklerosis sfingter pupilae, berakibat gangguan
adaptasi dengan kegelapan / remang - remang dan lambat
laun pengliahatan mejadi kabur.
Lensa :
- Menjadi lebih opak dan lebih intumesen,  pandangan
menyempit sehingga penglihatan perifer lebih sulit.
- Terjadi Presbiopia yaitu
Akomodasi lambat karena kurang elastis, masa lebih padat
bahkan pada hipermatur terjadi pencairan.
STADIUM KATARAK SENIL

Stadium 1  :  Katarak Insipiens


Adalah : Suatu terjadinya katarak dimulai sebagai akibat
proses degenerasi lensa.
Bentuk Kekeruhan : Bercak-bercak dan tidak teratur.
Keluhan : Gangguan penglihatan seperti melihat ganda
dengan satu matanya.
Sifat : Proses degenerasi.
- Belum terjadinya penyerapan cairan mata ke dalam
lensa, sehingga bilik mata depan dengan kedalaman
yang normal Ketajaman penglihatan belum
terganggu
- Iris dalam posisi biasa disertai dengan kekeruhan
ringan pada lensa.
Stadium 2 : Katarak Imatur
Adalah : Suatu katarak dimana lensa yang
degeneratif cairan mata mulai terserap ke
dalam lensa  lensa menjadi cembung.
Apabila keadaan ini diikuti oedema
pada lensa, disebut katarak intumesen.
Pada katarak imatur, didapatkan ketajaman
penglihatannya mulai berangsur-angsur menjadi
berkurang, hal ini diakibatkan adanya penebalan lensa
 kekeruhan lensa  media penglihatan menjadi
menyempit seperti tertutup
Stadium 3. : MATUR.
Bila proses degenerasi ( Stadium 2 ) berjalan terus maka
akan terjadi pengeluaran air ( sodium ) bersama-sama zat -
zat kimia lainnya, dimana merupakan hasil dari adanya
disintegrasi melalui kapsul, baik intra capsulair ataupun
extra capsulair.
Tanda :
- Lensa masih berukuran normal,
- Iris tidak terdorong ke depan, namun Uji
bayangan iris akan terlihat negatif
- Kedalaman bilik mata depan : normal. - Kemungkinan
terlihat lensa berwarna sangat putih akibat perkapuran
menyeluruh dikarenakan deposit kalsium ( Ca ).
Stadium 4 :  Katarak Hipermatur
 Suatu katarak dimana pada terjadi proses degenerasi lanjut,
dimana lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga
nukleus lensa tenggelam di dalam korteks lensa ( katarak
morgagni ).
 Kejadian tsb diatas dikarenakan, terjadi degenerasi kapsul
lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks lensa yang
mencair tsb mengalir keluar → masuk ke dalam bilik mata
depan.
 Pada pengkajian klinis terlihat lensa yang lebih kecil dari pada
normal, dimana keadaan ini akan mengakibatkan :
 - Iris trimulans terlihat kaku,
 - Bilik mata depan terbuka.

 
Organ Insipien Imatur Matur Hipermatur

Warna Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test (-) (+) (-) +/-

Visus (+) <  <<  <<< 

Penyulit (-) Glaukoma (-) Uveitis+


glaukoma
2. Katarak Kongenital

Suatu katarak dimana terjadinya kekeruhan lensa


didapatkan sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan
perkembangan embrio intrauterin.

Katarak kongenital yang terjadi sejak perkembangan serat


lensa terlihat segera setelah bayi lahir sampai usia 1
tahun.

Penyebab :
Gangguan metabolisme jaringan lensa saat pembentukan
serat – serat syaraf dimana bayi masih dalam
kandungan.
Pada bayi dengan katarak kongenital akan
terlihat bercak putih di depan pupil yang
disebut leukokoria.
Perlu diperhatikan bila dalam pengkajian pada
bayi ditemukan adanya lekokoria, sebaiknya
dipikirkan diagnosis bandingan, dikarenakan
leukoria juga dapat terjadi pada :
- Retinoblastoma,
- Endoftalmitis,
- Fibroplasi retroletal,
- Hiperplastik viterus primer,
- Miopia tinggi .
3. Katarak Jouvenil

Katarak juvenil adalah katarak yang terlihat setelah usia 1


th.
Penyebab :
- Lanjutan katarak kongenital yang makin nyata.
- Penyulit penyakit lain, katarak komplikata, yang dapat
terjadi akibat :
Penyakit lokal pada satu mata : uveitis anterior,
glaukoma, ablasi retiana, miopia tinggi, Ptosis bulbi, yang
mengenai satu mata.
Penyakit sistemik : DM, hipoparatiroid, dan miotonia
distrofi, yang
Penyakit mengenai kedua mata : Trauma tumpul ataupun
tajam
4. Katarak Traumatik

Katarak traumatik adalah


Katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa
kemungkinan diikuti robekan pada kapsul sebagai
akibat dari benda tajam atau terpajan sinar
matahari.
Apabila terjadi lubang yang besar pada kapsul
lensa, maka humor aquosus akan masuk ke dalam
lensa dan menyebabkan penyerapan pada lensa dan
menjadi keruh bahkan robekan tersebut dapat
menyebabkan uveitis
5. Katarak Sentral

Katarak sentral merupakan katarak halus yang


terlihat pada bagian nukleus embrional.

Katarak ini terdapat 80% orang normal dan tidak


menggangu tajam penglihatan.

Pengobatan tidak dilakukan pada katarak sentral


karena tidak menggangu tajam penglihatan dan
fundus okuli dapat dilihat dengan mudah.
6. Katarak Komplikata
Kekeruhan lensa, akibat komplikasi dari penyakit pada organ
mata, faktor fisik dan kmiawi, yang menyebabkan terjadinya
gangguan keseimbangan susunan sel lensa .
Penyakit tersebut, sbb :
- Iridosiklitis,
- Miopia tinggi,
- Abalasio retina
- Glukoma.
Katarak komplikata bila diakibatkan kelainan sistemik akan
mengenai kedua mata, tetapi bila kelainan lokal,
memungkinkan hanya terjadi satu mata saja.
Katarak toksika termasuk katarak komplikata, walupun jarang
terjadi, biasanya karena obat : steroid, klorpromazin dll.
7. Katarak Diabetika

Katarak diabetika adalah katarak yang disebabkan oleh


komplikasi penyakit Diabetes Millitus ( DM ).
Angka kejadian cukup tinggi, bahkan menurut survey, angka
katarak diabitika, setiap tahunnya salalu meningkat.
Kurangpengetahuan klien tentang komplikasi DM, menempati
penyebab terbanyak penderita dengan Katarak Diabitika.
Klien dengan Katarak Diabitika, biasanya datang untuk
memeriksakan diri, sudah pada stadium lanjut bahkan
bahkan tidak jarang sudah mendekati kebutaan.
Apabila dalam keadaan seperti tsb diatas, sulit untuk
diperbaiki dan kemungkinan akan terjadi kebutaan
permanen.
Bagaimana bisa terjadi :
Penyebab utamanya adalah gangguan
metabolism glukosa pada lensa.
Hyperglecemia menyebakan terjadinya
peningkatan sorbtiol lebih cepat perubahannya
menjadi fruktosa  sorbitol tidak bisa keluar
dari lensa.
Akumulasi Sorbitol inilah yang menyebabkan
hhyperosmotik pada lensa  merusak serat
serat lensa ang bisa mnyebabkan opositas.
Klasifikasi katarak berdasarkan lokasi :

1.)    Katarak Inti ( Nuclear )


 Merupakan yang paling banyak terjadi.
 Lokasinya terletak pada nukleus atau bagian tengah dari lensa.
Biasanya karena proses penuaan.
2.)    Katarak Kortikal
 Katarak kortikal ini biasanya terjadi pada korteks.
 Mulai dengan kekeruhan putih dari tepi lensa dan berjalan ketengah
sehingga mengganggu penglihatan.
 Paling sering pada : DM
3.)    Katarak Subkapsular.
 Mulai dengan kekeruhan kecil dibawah kapsul lensa, tepat pada lajur
jalan sinar masuk.
 Sering pada : DM, Renitis Pigmentosa dan th/ Kortikosteroid dalam
jangka waktu yang lama.
 Biasanya dapat terlihat pada kedua mata.
In the first stages of a cataract, people may notice
only a slight cloudiness as it affects only a small part of
the lens, the part of the eye that focuses light on the
retina.
As the cataract grows, it blocks more light and
vision becomes cloudier.
As vision worsens, the surgeon will recommend
cataract surgery, to restore clear vision.
With advancements in cataract surgery such as the
IOL patients can sometimes experience dramatic vision
improvement.
Etiologi

Corwin,2000, Penyebab katarak :


 1. Usia lanjut dan proses penuaan.

 2. Congenital atau bisa diturunkan.

 3. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor

lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun


lainnya.  
 4. Katarak bisa disebabkan oleh: Cedera mata,

penyakit metabolik (misalnya : DM.) dan obat-obat


tertentu (misalnya : Kortikosteroid).  
Penyebab : Secara umum.
 - Usia.
 - Konginetal.
 - Trauma.
 - Konsumsi Obat kortikosteroid yang lama.
 - Penyakit sistemis : DM,Hipoparatiroidism.
 - Pemajanan radiasi.
 - Pemajanan lama terhadap matahari ( UV).
 - Kelainan mata : Uveitis anterior.
Golongan beresiko

Golongan yang beresiko mengidap katarak adalah :


Ø DM
Ø Merokok
Ø Peningkatan asam urat
Ø Hipertensi
Ø Defisiensi antioksidan
Ø Miopi yang tinggi
Ø Ibu mengandung yang mengidap penyakit rubella
Ø Orang dewasa yang berusia 60 tahun keatas
Patofiologis :
Lensa mengandung 3 komponen anatomis,yaitu :
1. Zona sentral terdapat Nukleus.
2. Terdapat kortek di Perifer.
3. Terdapat Kapsul Ant ⁰ʳ dan Post ⁰ʳ yang mengilingi
keduanya.
Setiap kelainan pada komponen atau organ tersebut
dapat menyebabkan dan/ atau mempercepat
terjadinya opositas pada lensa.
Katarak disebabkan perubahan fisik
Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami :
- Perubahan warna : Dari jernih → coklat kekuningan
disertai opositas,
- Terdapat densitas seperti duri yang terdapat pada
Nukleus ant⁰ʳ dan post⁰ʳ.
Opositas di kapsul posteior merupakan bentuk katarak yang
paling bermakna dan nampak seperti kristal salju.
Perubahan fisik pada lensa, mengakibatkan hilangnya
transparasi, sedangkan perubahan serabut halus multipel
pada zonula yang memanjang dari badan silier ke sekitar
daerah luar lensa menyebabkan penglihatan menjadi
distorsi.
Katarak disebabkan perubahan kimiawi
Salah satu teori mengatakan bahwa terputusnya protein lensa
normal yang semula padat, akan terjadi influks air kedalam
lensa .
Akibat terjadinya influks air tesebut, maka menimbulkan proses
serabut lensa menjadi tegang dan menggangu transmisi sinar.
Perubahan kimia dalam protein lensa menyebabkan koagulasi
( gangguan vaskuler ) → pandangan menjadi kabur, →
jalannya cahaya ke retina terhambat.
Teori lain menyebutkan bahwa suatu enzim mempunyai peran
dalam melindungi lensa dari degeneratip.
Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan
penyebab penurunan enzim, menjadi penyebab terbanyak
pada kasus katarak.
Manifestasi Klinik
Keluhan : Data Subyektif :
- Penurunan ketajaman penglihatan ,
- Pandangan silau terutama siang hari,
- Pada derajat tertentu : Kehilangan penglihatan .

Klinis : Obyektif :
Terlihat bintik putih ( pengembunan ) seperti mutiara
keabuan pada pupil , sehingga retina tak akan tampak dengan
menggunakan oftalmoloscope.
Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya yang masuk
akan dipendarkan dan bukannya ditransmisikan dengan
tajam agar menjadi bayangan yang terfokus pada retina .
Dengan ketidaknormalan pembiasan pada retina, maka
hasil pandangan adalah :
- Kabur atau redup,
- Menyilaukan.
( Kedua hal tersebut akan terjadi distorsi bayangan
dan susah melihat di malam hari ).
- Perubahan warna pupil : Normalnya hitam, akan
tampak kekuningan  abu-abu bahkan bila katarak
menjadi hipermature  pupil berubah warna menjadi
putih.
Katarak biasanya terjadi secara proresif dan ketika
perkembangan katarak menjadi sangat memburuk,
tindakan perbaikan lensa koreksi sekuat apapun, tak akan
mampu memperbaiki penglihatan.
Sign
Sign and
and Symptoms
Symptoms
Have cataracts for years before vision is impaired enough to warrant
surgery, advise him may first suggest eyeglasses to temporarily help
improve vision, but as the lens grows cloudier, vision deteriorates.
As cataracts develop and worsen, patients may notice these
common symptoms:
- Gradual (and painless) onset of blurry vision
- Poor central vision
- Frequent changes in prescription for corrective lenses
- Increased glare from lights
- Near vision improvement to the point where reading glasses
may no longer be needed
- Poor vision in sunlight
Gejala umum
Gejala gangguan penglihatan penderita katarak
tergantung dari letak kekeruhan pada lensa mata.
Bagian lateral : Merasa ada gangguan pandang.
Bagian tengah : Ketajaman penglihatan.
Gejala awal biasanya ditandai adanya :
- Penglihatan ganda ( Diplobia ),
- Peka atau silau ( Blour ) terutama terhadap
matahari, merasa nyaman bila pada malam hari.
- Sering mengganti ukuran kacamata.
Bila Katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan
dan akan menimbulkan komplikasi berupa Glaukoma
dan Uveitis.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik, menggunakan pendekatan


sitematis, biasanya mengamati anatomi organ
eksternal dan internal.
Struktur eksternal dapat dilihat kasat mata, meliputi :
- Lingkungan sekitar mata
- Bola mata ( organ ini diperiksa terlebih dahulu ).
Strutur Internal meliputi 2 bagian, yaitu :
- Bagian organ anterior,
- Bagian organ posterior.
Pemeriksaan struktur eksternal :
Inspeksi : Alat : Batery
- Alis : Kwantitas dan penyebarann rambutya
- Kelopak mata : Kebiru - biruan, penonjolan,
corpus alaenum.
- Bulu mata : Arah bulu mata ( Keluar atau
kedalam ).
- Aparatus maksilaris : Nerocos
- Konjungtiva : Peradangan, perdarahan ( Sufosio
cunjunctiva ), corpus alenum..
- Kornea : Berlubang, ulkus.
- Kamera anterior : Bening, keruh, spotting.
- Iris : Elastisitas,
- Pupil : Diameter Ø : 2mm – 3 mm,
Gerakan : Berputar, kanan, tengah, kiri.
Respon cahaya : Terhadap cahaya masuk,
menguat atau melemah.
Kesimetrisan : Isokor - anisokor
Oedema.

Palpasi : - Nyeri palpebral


- Tekanan bola mata.
Pemeriksaan struktur Internal : Fisik Lensa.
Pemeriksaan lensa dilakukan dengan menentukan visus.
Alat : Lampu biasa, Penyinaran fokal, Slitlamp,
oftalmoskop :
“ Pupil harus dilebarkan terlebih dahulu “.
Inspeksi :
- Lensa Posterior
- Iris
- Retina : Vaskulerisasi, Blamming.
- Makula luthea.
Untuk menegakkan diagnostic
a. Kartu snellen: untuk memeriksa tajam penglihatan,
pada stadium insipient dan imatur dicoba untuk
dikoreksi.
b. Lamp senter: untuk memeriksa pupil. Reflex pupil masih
normal, tampak kekeruhan pada lensa, terutama bila
pupil dilebarkan.
b. Proyeksi sinar dan warna pada katarak matur diperiksa
untuk mengetahui fungsi retina secara garis besar.
c. Oftalmoskopi : pupil hendaknya dilebarkan dulu. Pada
katarak insipient dan matur tampak kekeruhan, kehitam-
hitaman dengan latar belakang kemerahan, sedang pada
katarak matur hanya tampak warna kehitaman.
d. Slit lamp: untuk mengetahui posisi dan tebal kekeruhan
Pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
Penunjang
Filosofi : Untuk melengkapi menegakkan diagnosa
1. Laboratorium:
1. Darah : Routine : Hb. Leuko, Thrombo,

2. Hitung sel Endotel : bila jumlah sel endotel


2000sel/mm, indikasi dilakukan Fakoemulsifikasi dan
implantasi IOL.
1. Gula darah : Sewaktu.
2. Puasa ( Ke 1 ) : ..........jam ?
3. Post Fasting ( Ke 2) : 2 jam

3. Swap Mucosa : Jamur dan jenis kuman


Radio
RadioDiagnostik
Diagnostik::
Keratrometri,
Keratrometri,AA––scan
scanUltrasound
Ultrasound(echographi).
(echographi).
Ultra
UltraSono
SonoGraphy
Graphy((USG
USG))Mata
Mata::Mengetahui
Mengetahuianatomi
anatomiatauataustruktur
struktur bola
bola
mata.
mata.
Elektro
ElektroRefraction
RefractionGraphi
Graphi((ERG
ERG))::
Untuk
Untukmengetahui
mengetahuikemampuan
kemampuanelektro
elektrojenetik
jenetikdidiretina,
retina, terutama
terutama
pemeriksaan
pemeriksaanpadapadaanak.
anak.
Pediatric
PediatricAuto
AutoRefraktro
RefraktroMeter
Meter(PARM
(PARM))::
Untuk
Untukmengetahui
mengetahuistatus
statusmata
matapada
padabayi
bayimeliputi
meliputi:: refraksinya,
refraksinya,kekuatan
kekuatan
dioptrinya
dioptrinyaatau
atauadanya
adanyakelainan
kelainan mata
mataberhubungan
berhubungandengan
dengan organ
organmata
mata
ataupun
ataupunotak.
otak.
Intra
IntraOculi
OculiLensa
LensaMaster
Master((IOL
IOLMaster
Master))::
Untuk
Untukmengetahui
mengetahuikekuatan
kekuatanLensa
Lensamata
matatanam,
tanam,meliputi
meliputi::
--Kelengkungan
Kelengkungan
--Kedalaman
KedalamanCornea
CorneaOculi
OculiAnterior
Anterior((COA
COA).).
--Panjang
PanjangBola
BolaMata.
Mata.
Slit
Slit Lamp
Lamp biomokroscopy
biomokroscopy
Auto
Auto Refrakto
Refrakto Keratometer
Keratometer
Non
Non contact
contact Tonometer
Tonometer
Retinometri
Retinometri
Indirect
Indirect Opthalmoscope
Opthalmoscope
Biometri
Biometri
Octopus
Octopus
Laser
Laser Foto
Foto Coagulasi
Coagulasi Retina
Retina
Komplikasi
Komplikasi pada katarak yang mungkin terjadi
antarra lain:
Glaucoma
Hyphema
Tegangan pada jahitan
Infeksi
 Prolaps post operasi
Penatalaksanaan

Untuk menentukan tindakan, perlu pengkajian aktivitas


sehari – hari, al :
Ambulasi, aktifitas rekreasi, menyetir mobil, s/d
kemampuan dalam bekerja.
Tidak ada terapi obat untuk katarak.
Penangannan bersifat konservative apabila penglihatan
dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan reflaksi kuat
sampai titik dimana pasien melakukan aktivitas hidup
sehari-hari.
Kapan tindakan pembedahan dilaksanakan ?

1. Cataracts grow faster in younger people or diabetics, so it


will recommend surgery more quickly .
2. The patient suffers from other eye diseases such as
agerelated macular degeneration and if the cataract
interferes with complete eye examination.
3. When symptoms worsen to the point that everyday
activities become problematic, surgery becomes necessary.
4. A complete ocular exam will determine the severity of
the cataract and what type of surgery the patient will receive.

“ For some denser cataracts, the older method of


extracapsular extraction is preferred “.
Penatalaksanaan dengan pembedahan

Indikasi Pembedahan :
- Gangguan penglihatan akut yang berhubungan
dengan berkerja ataupun keamanan.
- Ketajaman visus 20/50 lebih buruk lagi,
- Virsualisasi segmen posterior : Penyakit retina
atau saraf optikus : Diabetes Millitus dan
glaukoma.
- Usia ≥ 60 th.
Keberhasilan pengembalian penglihatan yang
bermanfaat dapat dicapai pada 95% pasien dan
biasanya hanya perawatan 1 hari ( One day care ).
Kapan tindakan pembedahan dilakukan
Kapan tindakan pembedahan dilakukan

Nursing Preparation
Have cataracts for years before vision is impaired enough to
warrant surgery, advise him may first suggest eyeglasses to
temporarily help improve vision, but as the lens grows cloudier,
vision deteriorates.
As cataracts develop and worsen, patients may notice these
common symptoms:
- Gradual (and painless) onset of blurry vision
- Poor central vision
- Frequent changes in prescription for corrective lenses
- Increased glare from lights
- Near vision improvement to the point where reading
glasses may no longer be needed
- Poor vision in sunlight
 - Cataracts grow faster in younger people or diabetics,
so doctors will recommend surgery more quickly in
those cases.
 Surgery may also be recommended sooner if the

patient suffers from other eye diseases such as : -


Agerelated macular degeneration
- The cataract interferes with complete eye
examination.
- When symptoms worsen to the point that
everyday activities become problematic, surgery
becomes necessary.
A complete ocular exam will determine the severity of the
cataract and what type of surgery the patient will receive.
 For some denser cataracts, the older method of

extracapsular extraction is preferred.


Penatalaksanaan dengan pembedahan
Penatalaksanaan dengan pembedahan

Dengan metode anasthesi apa ?


Ada 2 metode pemberian ansthesi :
1. Lokal anastesia : Retrobulbar atau Peribulbar).
Syarat :
- Klien kooperatip.
Keuntungan :
- Persiapan mudah,
- Penyebab kematian rendah,
- Biaya murah,
- Perawatan sehari ( One day care ).
Kerugian :
Kecemasan : Obat penghilang cemas untuk mengatasi
perasaan klaustreofobia .
Nowadays in routine clinical practice,
cataract surgery is performed in local
anesthesia which consists in applying drops
to the cornea and conjunctiva thus resulting
in desensitized eye.
Sometimes local anesthesia is combined with
intravenous application of tranquillizers.
2. General anasthesi / anestesi umum :
Syarat :
- Tidak kooperatip.
- Tidak berespon terhadap anestesi lokal.
Keuntungan :
Klien tidak merasakan secara total, sehingga selama
tindakan akan lebih tenang.
Kerugian :
- Penyebab kematian tinggi
- Kecemasan.
- Perlu persiapan pre operatip.
- K/p In patient nursing.
Ada 4 macam tindakan pembedahan

1. Metode dengan Laser.

2. Ekstraksi Katarak IntraKapsuler ( EKIK ) / Intra


Capsuleir Cattarat Extraction ( ICCE ).

3. Ekstraksi Katark EkstraKapsuler ( EKEK ) / Extra


Capsulair Cattaract Extraction ( ECCE ).

4. Phacomulcificatie
1. Metode laser

Metode laser adalah tindakan untuk mencairkan lensa


sebelum dilakukan pengisapan keluar melalui alat
: kanula.
Menurut Pokalo, 1992.
Tidakan dengan menggunakan prosedur metode
laser, masih terus dilakukan penelitian, sehubungan
penggunaan prosedur pembedahan dengan laser,
dikarenakan hasil yang dicapai tidak optimal : Hasil
Restorasi ketajaman kurang memuaskan selain Angka
residiv cukup tinggi.
LASIK adalah laser tindakan perbaikan visual :
Tindakan mengatasi katarak dengan menghapus/
membuang beberapa jaringan yang ada di kornea.
Dengan metode laser, lengkungan kornea bisa diratakan
atau dibuat lebih curam, dikarenakan dengan terbentunya
lengkung kornea maka penglihatan akan kembali tajam.
Sementara operasi katarak bertujuan untuk mengganti
lensa mata yang mengalami kekeruhan tersebut.
Metode LASIK memerlukan tes terlebih dahulu, denga
tujuan, untuk mengetahui apakah mata dalam keadaan
baik atau tidak, dikarenakan tidak semua kornea dapat
dilakukan operasi LASIK, misal : kornea yang sudah terlalu
tipis.
2. Metode Ekstraksi Katarak Intra Kapsuler ( EKIK ) / Intra Capsuleir
Cattarat Extraction ( ICCE ).

Adalah suatu metode pembedahan dengan


mengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan.
Tindakan pembedahan metode ini, dapat dilakukan
pemasangan lensa tanam : Intra Oculi Lens ( IOL ),
secara permanen, yang berdampak :
Hasil perbaikan visus : Baik.
Kerugiannya :
- Angka residiv cukup tinggi
- Banyak organ lensa yang rusak.
Penatalaksanaan :
1. Ekstraksi Katarak Intra Kapsuler ( EKIK) / Intra Capsuleir
Cattarat Extraction (ICCE) :
2. Yaitu : Pengangkatan seluruh lensa sebagai satu
kesatuan.
3. Tindakan ini hasilnya kurang
maksimal, diusahaan dapat
mencairkan lensa sebelum
dilakukan pengisapan
keluar melalui kanula.
Persentasi tindakan metode EKIK, sudah jarang dilakukan,
dikarenakan restorasi ketajaman post opoerasi kurang baik,
selain tindakan ini, terkadang diikikuti banyaknya jaringan
yang rusak.
3. Metode Ekstraksi Katarak ExtraKapsuler ( EKEK ) / Exstra Capsuleir Cattarat
Extraction ( ECCE ).

Yaitu : Pengambilan kapsula anterior menekan


keluar nukleus lentis dan mengisap fragmen
kortikal lunak.
Tehnik ini masih sering dilakukan, dan dapat dengan
pemasangan implantasi Intra Occuli Lens
(IOL)sebagai pengganti lensa asli secara permanen.
Namun pada akhir – akhir ini tindakan EKEK sudah
hampir tidak pernah dilakukakan lagi, terutama
pada fasilitas Rumah Sakit yang lebih lengkap.
Metode pembedahan EKEK, merupakan metode
perbaikan setelah menggunaan metode IKEK.
Metode EKEK dengan pemasangan
inplant IOL merupakan metode
tindakan yang cukup bagus, terutama
hasil restorasi ketajaman post operasi bisa
dikakatakan normal kembali.
Hasil perbaikan visus : Baik, namun
Angka residiv relatif lebih tinggi.
4. Phacomulsificatie : Pacho
Tindakan Phaco merupakan Up date surgery of cataract.
Charles Kelman created phacoemulsification in the late 1960s.
He discovered that the cataract could be broken up, or emulsified,
into small pieces using an ultrasound tip.
At first, phaco was slow to catch on because of its high learning
curve.
With its success rate and shorter recovery period, surgeons slowly
learned the technique.
Over the past decades, surgeons have constantly refined phaco to
make it even safer and more successful.
Definition
Phacoemulsification cataract surgery is :
The Lasted procedure in which an ultrasonic device is used to break up
and then remove a cloudy lens, or cataract, from the eye to improve
vision.

The insertion of an intraocular lens (IOL) usually immediately follows


phacoemulsification.
The advantages of the cataract removal by the
facoemulsification method are the following:
1. The process of the surgical intervention in the eye
is minimized
2. Sight rehabilitation is fast
o The whole operation is performed through the

microincision of several milimeters, which does


not require stitching.
3. The operation safety is higher and the
rehabilitation period is shorter
4. The contact of intraocular medium of the eye with
the environment is minimum
5. Dramatically decreasing of postoperative infection
o The eye tissues are traumatized to a minimum

extent and intraocular pressure is kept / preserved


more stable during this kind of operation.
6. the frequency of complications like fever or
hemorrhage is considerably lowered
Postoperational astigmatism can be avoided
7. the sight sharpness and quality is raised.
Apa kelebihan tindakan Phaco ?
Extra Capsuleir Cattarat
No. Phacomulcificatie Extraction ( ECCE ).
A smaller incision, about 0,1 0.4 in ( 10 mm ) or almost half of the
1 ( 2 mm ). eye.

2 Pain Intensity : Less pain Pain Intensity : Mild to Moderate

3 Shorter recovery time ( One day care ) A week-long hospital stay after surgery.

4 Nolimited physical activity. Limited physical activity for weeks or


even months.

5 Pre Operation Nursing Problem : Pre Operation Nursing Problem :


Mild Anxiety Moderate to Severe Anxiety,
Diagnosa
DiagnosaKeperawatan
Keperawatan

Pre operasi
1. Gangguan persepsi sensori- perseptual penglihatan
berhubungan dengan gangguan penerimaan
sensori/status organ indera.
2. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan
fungsi sensori penglihatan kehilangan vitreus,
pandangan kabur, perdarahan intraokuler.
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis,
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal
sumber informasi, kurang terpajan/mengingat,
keterbatasan kognitif.
4. Ansietas berhubungan prosedur penatalaksanaan /
tindakan pembedahan.
5. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan
gangguan penglihatan.
 Post Operasi 
1. Nyeri berhubungan dengan trauma insisi.
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur
tindakan invasif insisi jaringan tu buh.
3. Gangguan persepsi sensori- perseptual
penglihatan berhubungan dengan gangguan
penerimaan sensori/status organ indera.
4. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan
kerusakan fungsi sensori penglihatan :
   kehilangan vitreus, pandangan kabur / silau (
pemasangan IOL ), perdarahan intraokuler.
5. Knowledge Defficite : Relaps sd penyebab : DM.
6. Resti Prolaps IOL s/d dengan jenis tindakan operasi.
Filosofi keperawatan

“Katarak tidak dapat diobati “


Program Pencegahan
Askep : PERI OPERATIP meliputi :
- Pre operatip
- Durasi operatip
- Post operatip
Formerly the most popular cataract surgery, the older method of
extracapsular extraction involves :
- A longer incision, about 0.4 in (10 mm), or almost half of the
eye.
- Recovery requires almost a week-long hospital stay after
surgery, and
- Limited physical activity for weeks or even months.
Up date surgery By Phaco :
- A short incision, about 0.1 mm ( pin point ) .
- Recovery requires very vast ( One day Care ). - No Limited
physical activity.
Thanks
a
lot
UVEITIS.
UVEITIS.
UVEITIS.
Definisi :
Radang struktur traktus uvea, yang mana banyak
vaskuler dan memberi nutrisa mata.
Dikarenakan juga sebagai pembatas bagian mata lain
maka apabila ada kerusakan pada uvea, juga dapat
menyebabkan kebutaan.
Ada 2 macam Uveitis :
Uveitis Intermidiet.
Uveitis Posterior.
Penyebab :
Penyebab :
- Alergen,
- Virus,
- bakteri,
- jamur,
- bahan kimia,
- trauma,
- penyakit sistemik,
- herpes simplek/zoester,
- toksoplasmatik,
- tuberkolosis,
- HIV AIDS
Minifestasi klinis :

Keluhan :
- Fotopobia
- Pandangan kabur,
- Nyeri.
Tanda :
- Mata merah sepertti kunjungtivitis,
- Kornea berlubang / ada perlukaan.
Tindakan keperawatan :

Kaji penyebabnya.
- Personal higiene.
- Kompres dingin : Nyeri.
- Monitor aliran humor Aqueus : Glokoma.
Kolaborasi : Therapi medis
- Obat tetes mata dilator.
- Obat Kortikosteroid lokal.
- Obat antibioika oral dan/ atau tetes mata.
- Penyakit penyerta : Penyakit sistemik.
Thanks a lot

Anda mungkin juga menyukai