Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI

FILSAFAT
Anggota

1. Erly Widyatama 081911833008


2. Aulia Rachma Firdausy 081911833009
3. Chaerobby Fakhri Fauzaan P 081911833037
4. Shafira Salsabilla 081911833057
5. Netha Aliffia 081911833061
6. Ameliatul ‘Iffah 081911833062
7. Anisa Laila Azhar 081911833068
8. Mokhamad In’am Hikami 081911833071
9. Siska Putri Pamungkas 081911833072
10. Erlin Dwi Winanda 081911833073

2
PENGERTIAN PANCASILA

3
Secara Etimologis
Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta
perkataan “Pancasila” memiliki dua macam arti secara
leksikal yaitu :
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau
“dasar”
“syila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang
baik, yang penting atau senonoh”
Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang
dimaksudkan adalah istilah “Panca Syiila” dengan vokal i
pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima”
atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”.
Secara
Historis
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang BPUPKI Ir.
Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon
rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima
dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran dari
salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa
yang tidak disebutkan namanya. Sejak saat itulah
perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan
merupakan istilah umum.
Secara
Terminologis
Pancasila merupakan dasar negara NKRI yang sah
dan tidak bisa dirubah lagi. Proklamasi kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara
Republik Indonesia. Rumusan Pancasila sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang
secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar
negara Republik Indonesia, yang disahkan oleh PPKI
yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Pengertian Filsafat
UMUM AHLI
Cicero ( (106 – 43 SM ) Filsafat adalah
Secara umum flsafat dapat
seni kehidupan sebagai ibu dari semua
diartikan sebagai suatu
seni.
kebijaksanaan hidup (filosofia)
Aristoteles (384 – 322 SM) Filsafat
untuk memberikan suatu
adalah memiliki kewajiban untuk
pandangan hidup yang
menyelidiki sebab dan asas segala benda.
menyeluruh berdasarkan refleksi
Plato (427 – 347 SM) Filsafat itu adalah
atas pengalaman hidup maupun
tidaklah lain dari pengetahuan tentang
pengalaman ilmiah. Filsafat
segala yang ada.
merupakan suatu ilmu
Al Farabi (wafat 950 M) Filsafat itu ialah
pengetahuan karena memiliki
ilmu pengetahuan tentang alam yang
logika, metode, dan sistem.
maujud dan bertujuan menyelidiki
Namun, filsafat berbeda dari
hakekatnya yang sebenarnya.
ilmu-ilmu pengetahuan
Thomas Hobbes (1588 – 1679) Filsafat
kehidupan lainnya oleh karena
ialah ilmu pengetahuan yang
memiliki obyek tersendiri yang
menerangkan perhubungan hasil dan
sangat luas
sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh 7
karena itu senantiasa adalah suatu
Pancasila Pengertian filsafat Pancasila
secara umum adalah hasil
Merupakan Suatu berfikir atau pemikiran yang
Filsafat sedalam-dalamnya dari bangsa
Indonesia yang dianggap,
dipercaya dan diyakini sebagai
Mengapa Pancasila dikatakan kenyataan, norma-norma dan
sebagai filsafat? Hal itu nilai-nilai yang benar, adil,
dikarenakan Pancasila bijaksana dan paling sesuai
merupakan hasil perenungan dengan kehidupan dan
jiwa yang mendalam yang kepribadian bangsa Indonesia.
dilakukan oleh para pendahulu Filsafat Pancasila kemudian
kita, yang kemudian dituangkan dikembangkan oleh Soekarno
dalam suatu sistem yang tepat. sejak 1955 sampai
kekuasaannya berakhir pada
1965. Pada saat itu Soekarno
selalu menyatakan bahwa
Pancasila merupakan filsafat asli
Indonesia yang diambil dari 8
MATERIAL FORMAL

obyek formal adalah


Obyek material adalah
objek yang
objek yang secara Objek menyangkut sudut
wujudnya dapat
dijadikan bahan Filsafat pandang dalam
melihat obyek
telaahan dalam
berfikir. Objek material Pancasila material tertentu.
Objek formal filsafat
filsafat mengacu pada
menggambarkan
substansi yang ada
tentang cara dan
dan mungkin ada yang
sifat berfikir
dapat difikirkan oleh
terhadap objek
manusia
material tersebut
9
Pancasila Melalui Pendekatan Dasar Ontologis,
Epistemologis, Aksiologis
Dasar Ontologis (Hakikat Manusia) sila-
sila Pancasila
Manusia sebagai pendukung pokok sila–
sila Pancasila secara ontologis memiliki
hal–hal yg mutlak, yaitu terdiri atas
susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan
rohani, sifat kodrat manusia adalah
Dasar Epistemologis sebagai makhluk individu dan makhluk
(Pengetahuan) Sila–sila Pancasila sosial, serta keddukan kodrat manusia
Dasar epistemologis Pancasila pada sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan
hakikatnya tidak dapat dipisahkan sebagai makhluk tuhan yang maha esa
dengan dasar ontologisnya. Pancasila
sebagai suatu ideologi bersumber pada
nilai-nilai dasarnya yaitu filsafat
Pancasila (Soeryanto, 1991:51). Dasar Aksiologis Pancasila
Terdapat tiga persoalan yang mendasar Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu
dalam epistemologi yaitu: pertama yang mempertanyakan bagaimana
tentang sumber pengetahuan manusia, manusia menggunakan ilmunya
kedua tentang teori kebenaran
pengetahuan manusia, ketiga tentang
watak pengetahuan manusia (titus,
1984:20).

10
Ajukan
Pertanyaan Anda
11
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai