0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan15 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Nilai Dasar Pergerakan PMII mulai terbentuk pada tahun 1976 dan disahkan pada tahun 1988.
2) NDP mendasari seluruh kegiatan PMII dan memberikan kerangka aksi, refleksi, serta ideologi pergerakan.
3) Tauhid, hubungan manusia dengan Allah, dengan manusia lain, serta dengan alam merupakan bagian inti dari NDP.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Nilai Dasar Pergerakan PMII mulai terbentuk pada tahun 1976 dan disahkan pada tahun 1988.
2) NDP mendasari seluruh kegiatan PMII dan memberikan kerangka aksi, refleksi, serta ideologi pergerakan.
3) Tauhid, hubungan manusia dengan Allah, dengan manusia lain, serta dengan alam merupakan bagian inti dari NDP.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Nilai Dasar Pergerakan PMII mulai terbentuk pada tahun 1976 dan disahkan pada tahun 1988.
2) NDP mendasari seluruh kegiatan PMII dan memberikan kerangka aksi, refleksi, serta ideologi pergerakan.
3) Tauhid, hubungan manusia dengan Allah, dengan manusia lain, serta dengan alam merupakan bagian inti dari NDP.
PERGERAKAN “Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku wahai Ulul Albab.” Al-Baqarah (2): 197.
“Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang
mendalam tentang Al-Quran dan Hadits) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dianugerahi al-hikmah itu, maka ia benar-benar dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya Ulul Albab-lah yang dapat mengambil pelajaran.” Al-Baqarah (2); 296. Historisitas Nilai Dasar Pergerakan (NDP) Secara historis, NDP PMII mulai terbentuk pasca Independensi PMII ketika Mukernas III di Bandung (1-5 Mei 1976). Pada saat itu penyusunan NDP masih berupa kerangkanya saja, lalu diserahkan kepada tim PB PMII. Namun, hingga menjelang Kongres PMII VIII di Bandung, penyusunan tersebut belum dapat diwujudkan. Hingga akhirnya saat Kongres PMII VIII di Bandung (16-20 Mei 1985) menetapkan penyempurnaan rumusan NDP dengan Surya Dharma Ali sebagai ketua umumnya. Penyempurnaan ini berlangsung hingga 1988. Selanjutnya pada tanggal 14-19 September 1988 ketika Kongres IX PMII, NDP mulai disahkan di Surabaya. Secara esensial NDP adalah suatu sublimasi Nilai Keislaman dan Keindonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah, mendorong serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII. Sebagai pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari dan menginspirasi nilai Dasar Pergerakan yang meliputi cakupan Akidah, syariah dan akhlak dalam upaya kita memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Dalam upaya memahami, menghayati dan mengamalkan islam tersebut PMII menjadikan ahlusunah wal jamaah sebagai manhaj al fikr untuk mendekonstruksikan pemahaman agama. TERMINOLOGI NDP
Nilai Dasar Pergerakan (NDP) adalah nilai-nilai yang secara mendasar
merupakan sublimasi nilai-nilai ke-Islaman, seperti kemerdekaan (alhurriyyah), persamaan (al-musawa), keadilan ('adalah), toleran (tasamuh), damai (al-shuth), dan ke Indonesiaan (pluralisme suku, agama, ras, pulau, persilangan budaya) dengan kerangka paham ahlussunah wal jama' ah yang menjadi acuan dasar pembuatan aturan dan kerangka pergerakan organisasi. NDP merupakan pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari dan memberi spirit serta elan vital pergerakan yang meliputi iman (aspek aqidah), Islam (aspek syariah), ihsan (aspek etika, akhlaq dan tasawuf) dalam rangka memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akherat. Dalam upaya memahami, menghayati dan mengamalkan Islam tersebut, PMII menjadikan ahlussunah wal jama'ah sebagai manhaj alfikr sekaligus manhaj al-taghayyur al-ijtima'i (perubahan sosial) untuk mendekonstruksi dan merekonstruksi bentuk-bentuk pemahaman dan aktualisasi ajaran-ajaran agama yang toleran, humanis, anti-kekerasan, dan kritis transformatif. FUNGSI NDP
NDP memiliki beberapa fungsi, pertama, Kerangka Refleksi. Sebagai kerangka
refleksi NDP bergerak dalam pertarungan ide-ide, paradigma, nilai-nilai yang akan memperkuat level kebenaran-kebenaran ideal. Subtansi ideal tersebut menjadi suatu yang mengikat, absolut, total, universal berlaku menembus ruang dan waktu (muhlamul qat’i) kerangka refleksi ini menjadi moralitas gerakan sekaligus sebagai tujuan absolut dalam mencapai nilai-nilai kebenaran,kemerdekaan, kemanusiaan. Kedua, Kerangka Aksi. Sebagai kerangka aksi NDP bergerak dalam pertarungan aksi, kerja-kerja nyata, aktualisasi diri, analisis sosial untuk mencapai kebenaran faktual. Kebenaran sosial ini senantiasa bersentuhan dengan pengalaman historis, ruang dan waktu yang berbeda dan berubah. Kerangka aksi ini memungkinkan warga pergerakan menguji, memperkuat dan bahkan memperbaharui rumusan kebenaran historisitas atau dinamika sosial yang senantiasa berubah. Ketiga, Kerangka Ideologis. Kerangka ideologis menjadi rumusan yang mampu memberikan proses ideologisasi disetiap kader, sewkaligus memberikan dialektika antara konsep dan realita yang mendorong proses progressif dalam perubahan sosial. Kerangka ideologis juga menjadi landasan pola pikir dan tindakan dalam mengawal perubahan sosial yang memberikan tempat pada demokratisasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). KEDUDUKAN NDP
Pertama, NDP menjadi rujukan utama setiap
produk hukum dan kegiatan organisasi. Kedua, NDP menjadi sumber kekuatan idealmoral dari aktivitas pergerakan. Ketiga, NDP menjadi pusat argumentasi dan pengikat kebenaran dati kebebasan berfikir, berucap, bertindak dalam aktivitas pergerakan. TAUHID
Mengesakan Allah SWT merupakan nilai paling asasi dalam
sejarah agama samawi. Didalamnya terkandung hakikat kebenaran manusia. (Al--Ikhlas, AI-Mukmin: 25, AI-Baqarah: 130-131). Subtansi tauhid; Allah adalah Esa dalam Dzat, sifat dan perbuatan-Nya, 2) Tauhid merupakan keyakinan atas sesuatu yang lebih tinggi dari alam semesta, serta merupakan manifestasi dati kesadaran dan keyakian kepada haI yang ghaib (AI-Baqarah:3, Muhammad:14- 15, AI-Alaq: 4, A l-Isra: 7), 3) Tauhid merupakan titik puncak keyakinan dalam hati, penegasan lewat lisan dan perwujudan nyata lewat tindakan, 4) Dalam memaharni an mewujudkannya pergerakan telah memilih ahlussunah wal jama' ah sebagai metode pemahaman dankeyakinan itu. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu. Dia mencipta manusia sebaik-baik kejadian dan menempatkan pada kedudukan yang mulia. Kemuliaan manusia antara lain terletak pada kemampuan berkreasi, berfikir dan memiliki kesadaran moral. Potensi itulah yang menempatkan posisi manusia sebagai khalifah & hamba Allah (AI-Anam:165, Yunus: 14.) HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA Allah meniupkan ruh dasar pada materi manusia. Tidak ada yang lebih utama antara yang satu dengan yang lainnya kecuali ketaqwaannya (AIHujurat:13).
Pengembangan berbagai aspek budaya
dan tradisi dalam kehidupan manusia dilaksanakan sesuai dengan nilai dari semangat yang dijiwai oleh sikap kritis dalam kerangka religiusitas. Hubungan antara muslim dan non-muslim dilakukan guna membina kehidupan manusia tanpa mengorbankan keyakinan terhadap kebenaran universalitas Islam. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM Alam semesta adalah ciptaan Allah. Allah menunjukkan tanda-tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah. Berarti juga tauhid meliputi hubungan manusia dengan alam (As-Syura: 20)
Perlakukan manusia dengan alam dimaksudkan
untuk memakmurkan kehidupan dunia dan akherat. Jadi manusia harus mentransendentasikan segala aspek kehidupan manusia.