Ke-nu-an
TEAM KADERISASI
PC IPNU IPPNU TUBAN
Siapa Kita...........Pelajar NU 2X
NKRI.................Harga Mati 1x
Pancasila.....................Jaya 1x
IPNU-IPPNU...............
Belajar Berjuang Bertaqwa 1x
VISI NU
MISI NU
1. Visi Nahdlatul
Mengembangkan Ulama
gerakan adalah Islam
penyebaran berlakunya
Ahlusunnahajaran Islaman
wal Jama’ah
yang menganut
Nahdliyyah paham ummat
untuk mewujudkan ahlusunnah wal karakter
yang memiliki JamaahTawassuth
untuk
terwujudnya tatanan
(moderat), Tawazun masyarakat
(simbang) yanglurus),
dan I’tidal (tegak berkeadilan demi
Tasamuh (Toleran).
2. kemaslahatan,
Mengembangkan beragam khidmah bagi
kesejahteraan umatjama’ah
danNU gunaterciptanya
demi meningkatkan
kualitas SDM NU dan kesejahteraannya serta untuk kemandirian jam’iyah NU.
rahmat bagi semesta
3. Mempengaruhi para pemutus kebijakan maupun UndangUndang agar produk
kebijakan maupun UU yang dihasilkan berpihak kepada kepentingan
masyarakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rasa keadilan.
A. Struktur Kepengurusan
• • PCINU
PBNU
Struktur • MWCNU
organisasi • PWNU •
Nahdlatul
PRNU
• PCNU • PARNU
Ulama
• Mustasyar (penasehat);
Struktur
kelembagaan • Syuriyah (Pimpinan Tertinggi),
di dalam • Tanfidziyah (Pelaksana),
Nahdlatul
Ulama
• MUSLIMAT
• FATAYAT
• GP ANSOR
BANOM • PMII
• IPNU
• IPPNU
3. 2.
Tawazun Tasamuh
k. Tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf arab yang melintang di tengah-tengah bola dunia adalah
nama organisasi dan huruf “N” di bawah kiri dan “U” di bawah kanan, yang artinya kebangkitan
para ulama.
3. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN ULAMA
DALAM NU
• secara khusus kedudukan ulama dalam organisasi NU sangat penting
karena sokogurunya dan kekuatan sentral ada pada ulama. Ulama
bukanlah pemimpin yang dipilih berdasarkan suara terbanyak, bukan
• yang diangkat oleh persidangan kongres. Akan tetapi jauh lebih teguh
dan suci dari pemimpin pergerakan yang berorganisasi, atau pegawai
pemerintah yang manapun juga. Oleh karena itu pemilihan kata kepada
ulama di dalam sebutan kata Nahdlatul Ulama merupakan tiang utama
yang didasarkan atas dua pertimbangan: 2. Seorang
1. Sebagai ulama
organisasi yang
keagamaan paling
kecil
4. TOKOH NU
1. Syaikhona Khalil Bangkalan
Beliau adalah guru KH. Hasyim Asy'ari, yang menugaskan KH. As'ad Syamsul Arifin untuk
membersihkan tasbih dan tongkat kepada KH. Hasyim Asy'ari di Jombang, sebagai isyarat awal
pendirian NU. Makam Syaikhona Khalil Bangkalan terletak di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
2. KH. Hasyim Asy'ari
Beliau adalah Rais Akbar yang terpilih pada Muktamar NU ke-1 di Surabaya pada tahun 1926 sampai
Muktamar ke-17 di Madiun 1947. Kyai Hasyim dimakamkan di Tebuireng Jombang Jawa Timur.
3. H. Hasan Gipo 4. KH. Ridwan Abdullah 5. KH. Mas Alwi
6. KH. Ahmad Nor 7. KH. As'ad Arifin 8. KH. Mahfudz Siddiq
9. KH. Nachrowi Thohir 10. KH. Wahab Hasbullah 11. KH. Bisri Syansuri
12. KH. Wahid Hasyim 13. KH. Muhammad 14. KH. Idham Chalid
15. KH. Achmad Siddiq . 16. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
17. KH. Muhammad Ilyas Ruchiyat 18. KH. Sahal Mahfud
19. KH. Ahmad Mustofa Bisri 20. KH. A. Hasyim Muzadi 21. KH. Said Aqil Siradj
22. KH. Ma'ruf Amin 23. KH. Bakri dan KH. Abdullah Ubaid 24. Ny. Khadijah Dahlan
(Ketua Muslimat Pertama)
25. Prof. KH. Thalhah Mansur 26.Ny. Mustasiah 27. Ny. Umroh Muhifudzah
5. NILAI DAN TRADISI
KEAGAMAAN NU
Sebagai organisasi yang latar belakang berdirinya bertujuan untuk
mempertahankan tradisi ajaran islam ahlussunnah wal jamaah,
Nahdlatul Ulama mempunyai beberapa nilai-nilai tradisi yang
hingga saat ini masih terus dipelihara. Nilai dan tradisi tersebut
pada tahun 1920-an telah mengahadapi berbagai perlawanan dari
kelompok modernis dengan berbagai tuduan yang tidak berdasar,
Tradisi-tradisi tersebut bukan dianggap sebagai ajaran yang
bersumber dari al-qur’an dan hadits. Padahal pada kenyataannya
tradisi yang telah dipertahankan oleh Nahdlatul Ulama itu
merupakan nilai-nilai yang bersumber dari al-quir’an, al-hadits,
dan diajarkan oleh para ulama salaf sejak dulu.
Bahkan tradisi-tradisi
tersebut sudah diajarkan oleh
para wali songo kepada umat
Islam di Indonesia sejak abad
14 M hingga saat ini tradisi 1. Tahlilan
tersebut telah diajarkan,
disebarkan, dikembangkan,
dan dipertahankan oleh 2. Ziarah Kubur
Nahdlatul Ulama.
Diantaranya adalah ;
3. Dziba’an, Barjanji,
Manaqiban dan
Burdahan
4. Doa Qunut
5. Pujian
6. Lailatul ijtima’