Anda di halaman 1dari 33

Bab II

Ketentuan UUD 1945 Mengenai


Pengelolaan Keuangan Negara,
BPK, Kekuasaan Kehakiman
Ketentuan UUD 1945 Mengenai
Pengelolaan Keuangan Negara
1. Pengertian Keuangan Negara
• Definisi keuangan negara dijelaskan pada Pasal 1 Ayat (1) UU No.
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa keuangan negara
adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban tersebut.
• Menurut beberapa pakar keuangan negara secara umum adalah hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai atau bersangkutan dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara yang berkaitan dengan
perencanaan negara di masa mendatang.
Unsur-unsur Keuangan Negara
• Menurut John E. Due keuangan negara meliputi :
a. Anggaran belanja yang memuat data keuangan mengenai pengeluaran dan
penerimaan dari yang sudah lalu.
b. Jumlah yang diusulkan untuk tahun yang akan datang.
c. Jumlah taksiran untuk tahun yang sedang berjalan.
d. Rencana keuangan tersebut untuk suatu periode tertentu

Asas Keuangan Negara :


a. Asas tahunan, memberikan persyaratan bahwa anggaran negara dibuat
secara tahunan yang harus mendapat persetujuan dari badan legislatif
(DPR).
b. Asas universalitas (kelengkapan ) mernberikan batasan bahwa tidak
diperkenankan terjadinya percampuran antara penerimaan negara dengan
pengeluaran negara.
c. Asas kesatuan, mempertahankan hak budget dari dewan secara lengkap,
berarti semua pengeluaran harus tercantum dalam anggaran.
d. Asas profesionalitas mengharuskan pengelolaan keuangan negara
ditangani oleh tenaga yang profesional.
d. Asas spesialitas mensyaratkan bahwa jenis pengeluaran dimuat dalam
mata anggaran tertentu dan diselenggarakan secara konsisten baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
e. Asas akuntabilitas berorientasi pada hasil, mengandung makna bahwa
setiap pengguna anggaran wajib menjawab dan menerangkan kinerja
organisasi atas keberhasilan atau kegagalan suatu program yang menjadi
tanggung jawabnya.
f. Asas proporsionalitas, yaitu pengalokasian anggaran dilaksanakan secara
proporsional pada fungsi kementerian/lembaga sesuai dengan tingkat
prioritas dan tujuan yang ingin dicapai.
g. Asas keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, mewajibkan
adanya keterbukaan dalam pembahasan, penetapan, dan perhitungan
anggaran serta atas hasil pengawasan oleh lembaga audit yang
independen.
h. Asas pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan
mandiri, memberi kewenangan lebih besar pada Badan Pemeriksa
Keuangan untuk melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
negara secara objektif dan independen.
Macam Pengelolaan Keuangan Negara
a. Subbidang Pengelolaan Fiskal
Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan fiskal meliputi kebijakan
dan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) mulai dari penetapan Arah dan Kebijakan Umum (AKU).
b. Subbidang Pengelolaan Moneter
Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan moneter berkaitan
dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sektor perbankan dan lalu lintas
moneter baik dalam maupun luar negeri.
c. Subbidang Pengelolaan Kekayaan Negara yang Dipisahkan
Pengelolaan keuangan negara subbidang kekayaan negara yang dipisahkan
berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan di sektor BUMN/BUMD
yang orientasinya mencari keuntungan (profit motive).
Adapun alasan perlu dilakukannya pengelolaan keuangan negara :
a. Dapat memengaruhi perumbuhan ekonomi.
b. Dapat menjaga stabilitas ekonomi.
c. Dapat merealokasi sumber-sumber ekonomi.
d. Dapat mendorong redistribusi pendapatan.
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara
• Adapun tugas pejabat negara yang mendapatkan pelimpahan
kewenangan dari Presiden untuk mengelola keuangan negara :
• Menteri Keuangan :
a. menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;
b. menyusun rancangan APBN dan rancangan perubahan APBN;
c. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran,
d. melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan;
e. Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah
ditetapkan dengan undang-undang;
f. melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
g. Menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungJawaban pelaksanaan APBN;
h. melaksanakan tugas-tugas lain dibidang pengelolaan fiskal
berdasarkan ketentuan undana-undang.
• Pimpinan Lembaga Negara :
a. Menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga
yang dipimpinnya;
b. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
c. melaksanakan anggaran kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya;
d. melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak
dan menyetorkannya ke kas negara,
e. mengelola piutang dan utang negara yang menjadi
tanggung jawab kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya;
f. Mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya;
g. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya,
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung
jawabnya berdasarkan ketentuan undang-undang.
• Kepala Daerah
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan
pengelolaan APBD;
b.menyusun rancangan APBD dan rancangan
Perubahan APBD;
c. melaksanakan pemungutan pendapatan daerah
yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah;
d.melaksanakan fungsi bendahara umum daerah;
e. menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Sumber-Sumber Keuangan Negara
• Keuangan negara adalah hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran negara serta pengaruhnya terhadap perekonomian.
• APBN adalah suatu daftar atau pernyataan yang terperinci mengenai kondisi
keuangan negara yang mencakup penerimaan dan pengeluaran negara
• Sumber-sumber keuangan negara meliputi 6 hal sebagai berikut :
a. Pajak
merupakan salah satu pos penerimaan negara yang utama. Pajak merupakan hak
pungutan resmi pemerintah berdasarkan undang-undang. Pajak itu dikenakan
kepada wajib pajak, yaitu individu, kelompok, maupun suatu badan usaha yag
wajib membayar pajak kepada pemerintah.
b. Retribusi
Retribusi adalah pungutan yang dilakukan pemerintah berdasarkan undang-undang
yang berlaku. Pembayar retribusi ini merupakan pihak yang telah menerima
manfaat atas fasilitas pemerintah, seperti retribusi pasar, retribusi parkir, dan jenis
retribusi lainnya. Pajak dan retribusi berbeda dalam hal penerimaan manfaat. Jika
dalam retribusi, pembayar retribusi dapat merasakan manfaat secara langsung,
namun pembayar pajak tidak dapat merasakan manfaatnya secara langsung dan
tidak semua orang dapat menikmati hasil pemanfaatan pajak secara merata.
c. Keuntungan BUMN
• BUMN adalah perusahaan negara yang mengelola sumber daya yang
strategis dan menguasai hajat hidup banyak orang. Sebagai perusahaan
negara, BUMN memiliki kewajiban utama dalam melayani kepentingan
umum dan kadangkala BUMN pun dapat memperoleh laba dari hasil
kegiatannya.
d. Pinjaman dan Hibah (Bantuan)
• Pinjaman yang diperoleh pemerintah merupakan utang yang nantinya
harus dibayar kembali beserta bunganya sedangkan hibah atau bantuan
biasanya didapat dari negara lain dan tidak perlu dikembalikan.
e. Penjualan Kekayaan Negara
Kekayaan negara berupa barang tambang, hasil hutan, hasil pertanian,
dan sebagainya, dapat dijual kenegara lain untuk memperoleh tambahan
penerimaan negara.
f. Penerimaan Bea dan Cukai
• Bea dan cukai adalah pungutan resmi yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap barang ­barang tertentu yang masuk atau yang keluar dari suatu
negara. Dengan demikian, bea dan cukai terkait dengan kegiatan ekspor
dan impor.
Pertanggungjawaban Pengelolaan
Keuangan Negara
• Dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
ditetapkan bahwa laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD disampaikan berupa laporan
keuangan yang setidak­tidaknya terdiri dari laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
akuntansi pemerintah.
• Laporan keuangan pemerintah pusat yang telah diperiksa
oleh Badan Pemeriksa Keuangan harus disampaikan
kepada DPR selambat­lambatnya 6 (enam) buIan setelah
berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan, demikian
pula laporan keuangan pemerintah daerah yang telah
diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan harus
disampaikan kepada DPRD selambat­lambatnya 6 (enam)
bulan sete!ah berakhirnya tahun anggaran yang
bersangkutan.
Peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
• Bank sentral adalah sebuah badan keuangan, yang pada umumnya
dimiliki pemerintah, serta menjamin agar kegiatan badan-badan
keuangan tersebut dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang
tinggi dan stabil. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia
(Bl).
• Bank Indonesia sebagai bank sentral bertujuan untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk menggapai tujuan tersebut,
Bank Indonesia melakukan kebijakan moneter secara terus-menerus,
konsisten, transparan, dan mesti mempertimbangkan kebijakan umum
pemerintah dibidang perekonomian.
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Kebijakan
moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh
Bank Indonesia untuk mencapai serta memelihara kestabilan nilai
rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang
beredar dan suku bunga.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Untuk
menjaga dan mengatur kelancaran sistem pembayaran. Bank
Indonesia adalah suatu lembaga secara mandiri berwenang untuk
mengeluarkan, mengedarkan, mencabut, menarik dan menghilangkan
uang Rupiah dari peredaran.
• Bank Indonesia memiliki sejumlah wewenang sebagai berikut.
a. Menetapkan target-target moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi.
b. Melakukan pengontrolan moneter dengan cara-cara yang
termasuk tetapi tidak terbatas pada :
1) operasi pasar terbuka kepada pasar uang baik Rupiah
maupun valuta asing,
2) penetapan tingkat diskonto,
3) penetapan cadangan wajib minimum, dan
4) pengaturan kredit atau pembiayaan.

• Tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas


moneter. Bank Indonesia juga bertugas menjaga stabilitas
sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran)
• Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan. Kelima peran itu adalah sebagai
berikut :
a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga kestabilan
moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam
operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan kestabilan
moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan
inflation targetting framework.
b. Bank Indonesia merniliki peran penting untuk menciptakan
klnerja lernbaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan
melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
c. Bank Indonesia berwenang mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran.
d. Melalui fungsinya sebagai riset dan pemantauan, Bank
Indonesia dapat mengakses informasi- informasi yang dinilai
rnengancam stabilitas keuangan.
e. Bank Indonesia berfungsi sebagai jaring pengaman sistem
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai leader of the last
resort (LoLR).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini
dengan benar!
1. Apa yang dimaksud asas universalitas ?
2. Apa yang kamu ketahui tentang pengelolaan
keuangan negara subbidang pengelolaan fiskal ?
3. Kapan laporan keuangan pemerintah daerah
disampaikan ke DPRD ?
4. Jelaskan maksud dibuat ketentuan sanksi terhadap
penyimpangan kebijakan tentang pengelolaan
APBN/APBD !
5. Sebutkan alasan perlu dilakukannya pengelolaan
keuangan negara !
Ketentuan UUD 1945 Mengenai BPK
• Kedudukan BPK
BPK adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan &
tanggung jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
• Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
dan pengangkatannya diresmikan oleh Presiden (Pasal 23F Ayat (1 )).
Ketentuan ini bermaksud menegaskan bahwa proses final penentuan
anggota BPK dilakukan oleh DPR setelah mempertimbangkan pendapat
DPD, sedangkan Presiden hanya meresmikannya dalam bentuk surat
keputusan pengangkatan secara administratif dan melantiknya. Keanggotan
BPK berdasarkan UU No. 15 Tahun 2006 berjumlah 9 orang. Susunan
BPK terdiri dari satu orang ketua, satu orang wakil ketua, dan 7 orang
anggota.
• Masa jabatan anggota BPK selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan. BPK berkedudukan di ibu
kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi. Hal tersebut
dikarenakan kedudukannya sebagai pemeriksa keuangan negara dan APBD,
serta harus menjangkau pemeriksaan di daerah, maka BPK membuka kantor
perwakilan di setiap provinsi
Tugas dan Wewenang BPK
• Diatur dalam UUD 1945 Pasal 23E Ayat (1) sampai (3).
Berdasarkan Pasal 23E, BPK berwenang untuk mengawasi dan
memeriksa pengelolaan APBN dan APBD serta menyampaikan
hasil pemeriksaan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum
• Menurut Pasal 6 UU No. 15 Tahun 2006, tugas dari BPK :
1) Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
dilakukan oleh pemerintah dan lembaga negara.
2) Pemeriksaan BPK meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan
kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
3) Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh akuntan publik berdasarkan
ketentuan UU dan hasil pemeriksaannya harus dipublikasikan.
4) Dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara, BPK melakukan pembahasan atas temuan pemeriksaan dgn
objek yang diperiksa sesuai dgn standar pemeriksaan keuangan
negara
Peran BPK
• UU No. 15 Tahun 2006 tentang BPK Pasal 6 menyatakan bahwa BPK
bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara
lainnya, Bank Indonesia, Sadan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum,
Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara.
• Lingkup pemeriksaan yang menjadi tugas BPK meliputi; pemeriksaan
atas pengelolaan keuangan negara, dan pemeriksaan atas tanggungjawab
mengenai keuangan negara. Oleh karena kewenangan pemeriksaan
keuangan negara oleh BPK sangat luas dan tidak hanya mencakup
keuangan dalam APBN saja, maka wajar apabila kedudukan BPK secara
lembaga konstitusional bersifat independen.
• BPK juga diharuskan menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada DPR,
DPD dan DPRD sesuai dengan kewenangan masmg-masing. Bahkan, dalam
hal hasil pemeriksaan itu mengindikasikan perlunya penyelidikan dan
penyidikan diproses secara hukum oleh lembaga penegak hukum
(Kepolisian, Kejaksaan, KPK).
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benarl
1 Sebutkan wewenang dari BPK menurut UUD 1945 !
2 Mengapa BPK membuat kantor perwakilan di setiap provinsi ?
3 Sebutkan tugas dari BPK menurut UU No. 15 Tahun 2006 !
4. Jelaskan maksud pernyataan bahwa anggota BPK dipilih oleh
DPR dengan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden !
5. Jelaskan yang Anda ketahui tentang BPK !

B. Kerjakan sesuai perintah!


1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4 orang.
2. Carilah artikel-artikel bergambar tentang keberhasilan BPK dalam
menjalankan tugasnya.
3. Buatlah kliping dari artikel tersebut.
4. Berikan keterangan pada setiap artikel.
5 Buatlah kesimpulan dari kliping tersebut.
Ketentuan UUD 1945 Mengenai Kekuasaan Kehakiman
• Pasal 1 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kakuasaan Kehakiman, bahwa kekuasaan
kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan Pancasila, demi terselenggaranya
Negara Hukum Republik Indonesia.
• Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
• Menurut UU No. 48 Tahun 2009 Pasal 2, penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
harus berdasarkan pada asas-asas berikut :
a. Peradilan dilakukan "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA".
b. Peradilan negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila.
c. Semua peradilan diseluruh wilayah negara Republik Indonesia adalah peradilan
negara yang diatur dengan undang-undang.
d. Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan.
Penyelenggara Kekuasaan Kehakiman
• kekuasaan kehakiman, dibedakan antara peradilan
umum dan peradilan khusus.
• Peradilan umum adalah peradilan bagi rakyat pada
umumnya yang menyangkut perkara perdata maupun
perkara pidana yang diajukan ke pengadilan.
• Peradilan khusus adalah peradilan yang mengadili
orang-orang atau golongan rakyat tertentu misalnya.
kasus perceraian bagi yang beragama Islam
diselesaikan di pengadilan agama, tindak pidana
militer menjadi wewenang peradilan militer,
sengketa administrasi negara menjadi wewenang
peradilan tata usaha negara.
1. Mahkamah Agung
• Mahkamah Agung adalah lembaga negara yang melakukan
kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan
peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan. Aturan
mengenai Mahkamah Agung tercantum dalam UUD 1945 Pasal
24AAyat (1) sampai (5). Berdasarkan Pasal 24A UUD 1945,
Mahkamah Agung mempunyai wewenang sebagai berikut.
1) Mengadili pada tingkat kasasi.
2) Menguji peraturan perundang-undangan dibawah UU thp UU
3) Memilih tiga orang hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi.
4) Memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai grasi dan
rehabilitasi.
Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh
hakim agung. Pengusulan hakim agung dilakukan oleh Komisi
Yudisial (KY) dengan persetujuan DPR.
2. Mahkamah Konstitusi (MK)
• Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan sebuah lembaga baru
diwilayah kekuasaan kehakiman. Mahkamah Konstitusi diatur dalam
UUD 1945 Pasal 24C Ayat 1 sampai 6.
• Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung keberadaanya
dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of
the constitution).
• Tugas dan wewenang dari Mahkamah Konstitusi, sebagai berikut.
1) Untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar.
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
• Mengenai wewenang MK tentang memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945, antaralain Presiden, MPR, DPR, DPD, MA,
dan BPK. Tetapi, jika terjadi perbedaan pendapat di dalam
Mahkamah Konstitusi sendiri diputuskan melalui mekanisme
internal Mahkamah Konstitusi. Putusan untuk menyelesaikan
perbedaan pendapat ditubuh MK berdasarkan pada
pertimbangan susunan keanggotaan hakim konstitusi di
Mahkamah Konstitusi yang diharapkan dapat menerapkan
prinsip saling mengawasi dan mengimbangi.
• Susunan hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi merupakan
perwujudan 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif,
legislatif, dan eksekutif. Mahkamah Konstitusi mempunyai 9
orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh
Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA,
3 orang oleh DPR, dan 3 orang oleh Presiden.
3. Komisi Yudisial (KY)
• Berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan
nama calon hakim agung. Adapun kewenangan dari Komisi
Yudisial :
1) Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc
di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan.
2) Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim.
3) Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH) bersama dengan Mahkamah Agung
4) Menjaga clan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau
Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
Komisi Yudisial mempunyai tugas sebagai berikut.
1) Melakukan pendaftaran calon hakim agung.
2) Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung.
3) Menetapkan calon hakim agung.
4) Mengajukan calon hakim agung ke DPR.
5) Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim.
6) Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran kode
etik dan pedoman perilaku hakim.
7) Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan
dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim secara
tertutup.
8) Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran kode etik dan
pedoman perilaku hakim.
9) Mengambil langkah hukum dan/ langkah lain terhadap orang
perseorangan, kelompok orang, atao badan hukum yang merendahkan
kehormatan dan keluhuran martabat hakim.
10) Mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim.
• Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden atas persetujuan DPR.
• Susunan keanggotaannya diatur sebagai berikut :
1) Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat negara, terdiri
dari 7 orang (termasuk Ketua dan Wakil Ketua yang
merangkap anggota).
2) Komposisi keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas dua
mantan hakim, dua orang praktisi hukum, dua orang
akademisi hukum, dan satu anggota masyarakat.
3) Anggota Komisi Yudisial memegangjabatan selama
masa 5 (lima) tahun dan sesudahnya dapat dipilih
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Peradilan Umum
1) Pengadilan Negeri
• Pengadilan Negeri (PN) merupakan pengadilan tingkat pertama.
Pengadilan Negeri merupakan sebuah lembaga peradilan di
lingkungan peradilan umum yang berkedudukan diibukota
kabupaten atau kota. Susunan Pengadilan Negeri terdiri atas
pimpinan (ketua PN dan wakil ketua PN), hakim anggota,
panitera, sekretaris, dan juru sita. Pengadilan Negeri adalah suatu
pengadilan yang memeriksa dan memutuskan perkara tingkat
pertama dari segala perkara sipil untuk semua golongan penduduk
(warga negara dan orang asing)
• Wewenang Pengadilan Negeri adalah memeriksa dan memutuskan
sesuai ketentuan UU, khususnya tentang:
a) sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan, dan penghentian tuntutan;
b) ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang
perkaranya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
• 2) Pengadilan Tinggi
• Pengadilan Tinggi merupakan sebuah lembaga
peradilan di lingkungan peradilan umum yang
berkedudukan di ibukota provinsi sebagai
pengadilan tingkat banding terhadap perkara-
perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri.
Pengadilan Tinggi juga merupakan pengadilan
tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa
kewenangan mengadili antar-pengadilan negeri
di daerah hukumnya. Susunan Pengadilan Tinggi
dibentuk berdasarkan undang-undang dengan
daerah hukum meliputi wilayah provinsi.
Peradilan Agama
• Peradilan agama merupakan peradilan yang diperuntukkan bagi
orang-orang yang beragama Islam dalam perkara perdata tertentu.
Pengadilan agama mempunyai wewenang :
1) Peradilan bagi rakyat (yang beragama Islam) pencari keadilan.
2) Memeriksa, mengurus, dan menyelesaikan perkara-perkara
perdata tertentu, yaitu bidang perkawinan. yaitu kewarisan. Wasiat
dan hibah yang dilakukan berdasar hukum Islam, misalnya wakaf
dan sedekah.
Peradilan Militer
Peradilan militer adalah peradilan yang mengadili anggota-anggota atau TNI yang
meliputi angkatan darat, laut, dan udara. Wewenang pengadilan militer :
1) Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang pada waktu
melakukan tindak pidana adalah seorang prajurit yang berdasarkan undang-
undang dipersamakan dengan prajurit, anggota suatu golongan atau jawatan atau
badan atau yang dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan
undang-undang.
2) Memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan sengketa tata usaha angkatan
bersenjata yang bersangkutan atas permintaan dari pihak yang dirugikan sebagai
akibat tindak pidana yang menjadi dasar dakwaan sekaligus memutuskan kedua
perkara tersebut dalam suatu putusan.
Yang dimaksud seseorang yg berstatus anggota militer/pihak/orang yang
dipersamakan militer :
1) anggota TNI,
2) seseorang yang menurut UU dapat dipersamakan dengan anggota TNI;
3) anggota jawatan/golongan yang dapat dipersamakan dengan anggota TNI;
4) tidak termasuk nomor 1 sampai 3 tetapi menurut keputusan Menteri Pertahanan
yang ditetapkan dengan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
harus diadili oleh peradilan militer.
Peradilan Tata Usaha Negara
• Yang dimaksud dengan perkara tata usaha negara adalah perkara
gugatan seseorang terhadap putusan pejabat tata usaha negara
yang merugikan dan tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Pejabat tata usaha dalam hal ini adalah setiap jabatan yang
menjalankan fungsi pemerintahan. Putusan yang dapat diajukan
gugatan adalah putusan yang jelas untuk seseorang (individual)
dan tidak lagi membutuhkan persetujuan atau tindakan lain (final).
Badan peradilan dalam lingkungan peradilan tata usaha negara
meliputi pengadilan tata usaha negara (PTUN) yang berkedudukan
didaerah kabupaten atau kota, dan daerah hukumnya meliputi
wilayah kabupaten atau kota, dan pengadilan tinggi tata usaha
negara berkedudukan di ibukota provinsi dan daerah hukumnya
meliputi wilayah kabupaten dan kota dalam provinsi tersebut.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan
benar !

1. Apa yang Anda ketahui tentang Mahkamah Konstitusi ?


2. Sebutkan asas penyelenggaraan kekuasaan kehakiman !
3 Sebutkan tugas dan wewenang dari Mahkamah
Konstitusi !
4. Sebutkan wewenang dari Mahkamah Agung !
5. Apa tujuan dibentuknya KY ?

Anda mungkin juga menyukai