Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN SOAL KEBIDANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

1. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih disebut Pendapatan
Negara.

3. Penggunaan mata uang lain dalam pelaksanaan APBN/APBD diatur oleh Menteri Keuangan.

4. Yang memegang kekuasaaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari Kekuasaan
pemerintahan adalah Presiden.

5. Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara digunakan untuk mencapai Tujuan Bernegara.

6. Sesuai UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 8 disebutkan bahwa Dalam rangka
pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri Keuangan mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;
b. menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN;
c. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
d. melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan;
e. melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang;
f. melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
g. menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN;
h. melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal berdasarkan ketentuan undang-
undang.

7. Pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang diwujudkan
dalam APBN.

8. Sesuai UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Baba III Penyusunan dan Penetapan APBN
Pasal 11 disebutkan bahwa APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan
pembiayaan.

9. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah.

10. Menurut UU No. 17 Tahun 2003 BAB III Pasal 11 ayat 5, disebutkan bahwa Belanja Negara dirinci
menurut biaya.

11. Rentabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan dalam laporan keuangan yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

12. Pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan segala informasi yang relevan
merupakan definisi dari pasar modal yang efisien.

13. Kenaikan jumlah penduduk beserta kebutuhannya menjadi penyebab dari meningkatnya
pengeluaran negara.
14. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui Rancangan Undang-undang tentang APBN, maka
Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun
anggaran sebelumnya.

15. Pemerintah Pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan fiskal
dan moneter.

16. Yang melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan negara adalah Menteri Keuangan.

17. Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian luas dapat dikelompokkan dalam sub bidang
pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan kekayaan negara
yang dipisahkan.

18. Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah
Chief Financial Officer.

19. Untuk mencapai kestabilan nilai rupiah tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
serta mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilakukan oleh Bank Sentral.

20. Dalam Undang-Undang, yang dimaksud dengan Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan
kebijakan ekonomi.

21. Sebagai instrumen kebijakan ekonomi anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan
stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

22. Pelaksanaan dari APBN dituangkan lebih lanjut melalui Keputusan Presiden.

23. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi
prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah
diterima secara umum.

24. BPK merupakan kependekan dari Badan Pemeriksa Keuangan.

25. Dalam undang-undang ini ditetapkan bahwa laporan pertanggung-jawaban pelaksanaan


APBN/APBD disampaikan berupa laporan keuangan yang setidak-tidaknya terdiri dari laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi pemerintah.

26. Laporan Keuangan pemerintah pusat/daerah yang telah diperiksa oleh BPK harus disampaikan
kepada DPR/DPRD selambat-lambatnya 6 bulan sejak berakhirnya tahun anggaran yang
bersangkutan.

27. Prinsip yang berlaku universal bahwa barang siapa yang diberi wewenang untuk menerima,
menyimpan dan membayar atau menyerahkan uang, surat berharga atau barang milik negara,
apabila terjadi kekurangan dalam pengurusannya harus bertanggungjawab secara pribadi.
28. Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan. Pernyataan ini merupakan arti yang terkandung dari Fungsi Otoritas.

29. Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. Pernyataan ini merupakan arti yang
terkandung dari Fungsi Alokasi.

30. Anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pernyataan ini merupakan arti yang
terkandung dari Fungsi Pengawasan.

31. Di dalam UU No.17 tahun 2003 Pasal 15 ayat 3 disebutkan bahwa Perubahan Rancangan Undang-
undang tentang APBN dapat diusulkan oleh DPR sepanjang tidak mengakibatkan peningkatan defisit
anggaran.

32. Reproductive Debt adalah Utang negara yang harus disertai dengan jaminan kekayaan negara
sebesar nilai pinjaman.

33. Mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang telah tercapai merupakan bentuk tujuan dari
Kebijakan Fiskal.

34. Mendorong pembangunan suatu negara merupakan salah satu tujuan dari Kebijakan Internasional.

35. Apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dianggap sebagai rencana tahunan dan rencana
operasional dari rencana jangka menengah dan panjang yang didukung oleh penyediaan
pembiayaannya, maka Anggaran Pembelanjaan dan Belanja Negara tersebut dapat dikatakan
sebagai alat manajemen.

36. Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk kepentingan negara diatur dengan Undang-
Undang.

37. Susunan Kabinet Kerja yang dibentuk Presiden Joko Widodo setelah dilakukannya Reshuffle ke-2
tanggal 27 Juli 2016, posisi Menteri Keuangan dijabat oleh Sri Mulyani.

38. Semua pengeluaran Negara yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan
dana alokasi khusus, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah disebut dengan Dana Perimbangan.

39. Sisa kewajiban pembiayaan proyek pembangunan pada akhir tahun anggaran disebut Sisa Kredit
Anggaran.

40. Semua pembiayaan yang berasal dari perbankan dan nonperbankan dalam negeri yang meliputi
hasil privatisasi, penjualan aset perbankan dalam rangka program restrukturisasi, dan penjualan
surat utang Negara disebut Pembiayaan Dalam Negeri.

41. Jangka waktu dalam 1 Tahun Anggaran adalah dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember.
42. Nilai lawan rupiah dari pinjaman luar negeri dalam bentuk pangan dan bukan pangan, serta
pinjaman yang dapat dirupiahkan disebut dengan pinjaman program.

43. Semua pembiayaan yang berasal dari penarikan utang/pinjaman luar negeri yang terdiri dari
pinjaman program dan pinjaman proyek, dikurangi dengan pembayaran cicilan pokok
utang/pinjaman luar negeri disebut dengan Pembiayaan Luar Negeri Bersih.

44. Dalam Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 2002, terdapat Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran sebesar Rp8.140.126.554.628,00

45. Dalam hal pendapatan negara belum cukup untuk mencukupi kebutuhan belanja Pemerintah pada
suatu periode tertentu, kekurangannya dapat ditalangi dari dana Sisa Anggaran Lebih.

46. Indonesische Comptabiliteitswet dapat disebut juga sebagai Undang-Undang Perbendaharaan.

47. STAATSBLAD TAHUN 1925 NOMOR 448 adalah Undang-Undang Perbendaharaan.

48. Menteri Keuangan juga bertindak sebagai Bendahara Umum Negara.

49. Dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, departemen/lembaga membuat
dokumen anggaran berupa Surat Keputusan Otorisasi.

50. Yang menjadi salah satu ciri Keuangan Negara adalah berorientasi pengeluaran.

Anda mungkin juga menyukai