Anda di halaman 1dari 23

Kekuasaan Atas

Pengelolaan Keuangan Negara


Pengantar Pengelolaan Keuangan Negara
Politeknik Keuangan Negara STAN
2015

Presiden sebagai Pemegang Kekuasaan


Pengelolaan Keuangan Negara
Presiden

selaku Kepala Pemerintahan memegang


kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai
bagian dari kekuasaan pemerintahan.
(Pasal 6 (1) UU KN)

Pengertian

Kekuasaan Pemerintahan :

pasal

4 ayat 1 UUD 1945 : Presiden Republik Indonesia


memegang kekuasaan pemerintahan menurut UndangUndang Dasar kewenangan atributif

Pernyataan

bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan


negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan
mengandung makna: siapapun yang menguasai
Pemerintahan berarti mengusai Keuangan Negara.

Kewenangan Presiden Dalam PKN


1.

2.

Kewenangan UMUM

Penetapan arah, kebijakan umum, strategi, dan


prioritas pengelolaan APBN

Kewenangan ini ditangani Presiden & di akhir


tahun dipertanggungjawabkan ke pemilik
kedaultan melalui DPR

Kewenangan KHUSUS

Keputusan/kebijakan teknis dalam pengelolaan


APBN

Didelegasikan ke Menteri Keuangan dan


Menteri/Pimpinan Lembaga Negara serta
Gubernur/Bupati/Walikota

Pendelegasian Kewenangan
Pengelolaan Keuangan Negara
a. dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku
pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam
kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
b. dikuasakan kepada Menteri/pimpinan lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementrian
negara/lembaga yang dipimpinnya;
c. diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku
kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan
daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan;
Pasal 6 (2) UU 17/2003

STRUKTUR ORGANISASI
PENGELOLA
PENGELOLA KEUANGAN
KEUANGAN NEGARA
NEGARA

PRESIDEN

MENTERI
PENGGUNA
ANGGARAN

MENTERI KEUANGAN
BENDAHARAWAN
UMUM

SATKER

SATKER

KPPN

KPPN

Kuasa Pengguna
Anggaran

Kuasa Pengguna
Anggaran

Kuasa Bendara
Umum

Kuasa Bendara
Umum
5

PENDELEGASIAN KEWENANGAN
(Undang-Undang No 17 Tahun 2003 : Pasal 6)

PRESIDEN
(CEO)

MENTERI (COO)
PENGGUNA
ANGGARAN

SATKER

SATKER

MENTERI KEUANGAN (CFO)


BENDAHARA
UMUM NEGARA

KPPN

KPPN

Kuasa PenggunaKuasa Pengguna


Kuasa Bendahara
Kuasa Bendahara
Anggaran
Anggaran
Umum Negara Umum Negara
6

PEMISAHAN KEWENANGAN
Menteri Keuangan
Menteri Teknis
Selaku Pengguna Anggaran Selaku Bendahara Umum
Negara
KUASA
BUN

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

PPK

KPPN

PPSPM

PEMBUATAN
PEMBUATAN
KOMITMEN
KOMITMEN

PENGUJIAN
PENGUJIAN &
& PERINTAH
PERINTAH
PEMBEBANAN
PEMBAYARAN
PEMBEBANANPEMBAYARAN

SPP

Pengurusan Administrasi
administratief beheer

PERINTAH
PERINTAH
PENELITIAN
PENELITIAN &
& PENCAIRAN
PENCAIRAN
PENGUJIAN
PENGUJIAN
DANA
DANA

SPM

SP2
D

Pengurusan Komtabel
Comptabel beheer

otorisator dan ordonateur


7

Pola hubungan dan kewenangan Pejabat


Perbendaharaan Negara
dalam UUPN

PRESIDEN
(CEO)
(Selaku Kepala
Pemerintahan)

MENTERI TEKNIS (COO)

MENTERI KEUANGAN (CFO)

KEPALA KANTOR (COO)

KEPALA KPPN (CFO)

(Selaku Pengguna
Anggaran/Barang)

(Selaku Kuasa Pengguna


Anggaran/Barang)

(Selaku Bendahara Umum


Negara)

(Selaku Kuasa Bendahara Umum


Negara)

BENDAHARA PENERIMAAN
/ PENGELUARAN

Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program


Pendelegasian kewenangan perbendaharaan

Pendelegasian ...

Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang


keuangan pada hakekatnya adalah Chief Financial Officer (CFO)
Pemerintah Republik Indonesia,

sementara setiap menteri/pimpinan lembaga pada hakekatnya


adalah Chief Operasional Officer (COO) untuk suatu bidang
tertentu pemerintahan.

Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar :

terdapat kejelasan dalam pembagian wewenang dan


tanggung jawab,

terlaksananya mekanisme checks and balances serta

untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam


penyelenggaraan tugas pemerintahan.

Peran Menteri Keuangan sebagai


Chief Financial Officer (CFO)

Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam


bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief
Financial Officer (CFO) Pemerintah Republik Indonesia.

Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi fungsi-fungsi :

pengelolaan kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi


makro,

penganggaran,

administrasi perpajakan,

administrasi kepabeanan,

perbendaharaan, dan

pengawasan keuangan.

Tugas Menteri Keuangan dalam rangka


pelaksanaan kekuasaan pengelolaan fiskal
a) menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;
b) menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN;
c) mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
d) melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan;
e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah
ditetapkan dengan undang-undang;
f) melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
g) menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN;
h) melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal
berdasarkan ketentuan undang-undang.

Peran Menteri/Pimpinan Lembaga


sebagai Chief Operasional Officer (COO)
Tugas Menteri/Pimpinan Lembaga sbg PA/PB :
a. menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya;
b. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
c. melaksanakan anggaran kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya;
d. melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan
menyetorkannya ke Kas Negara;
e. mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya;
f. mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya;
g. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara /lembaga
yang dipimpinnya;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan
ketentuan undang-undang.

Koordinasi Penyusunan Prioritas


Pembangunan & Anggaran

Pasal 13 UU 17/2003
(1) Pemerintah Pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan
fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun anggaran
berikutnya kepada DPR selambat-lambatnya pertengahan
bulan Mei tahun berjalan.
(2) Pemerintah Pusat dan DPR membahas kerangka ekonomi
makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang diajukan oleh
Pemerintah Pusat dalam pembicaraan pendahuluan
rancangan APBN tahun anggaran berikutnya.
(3) Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok
kebijakan fiskal, Pemerintah Pusat bersama DPR membahas
kebijakan umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan
acuan bagi setiap kementrian negara/lembaga dalam
penyusunan usulan anggaran.

Koordinasi ...

Pasal 14 UU 17/2003

(1) Dalam rangka penyusunan rancangan APBN,


menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna
anggaran/pengguna barang menyusun rencana kerja dan
anggaran kementrian negara/lembaga tahun berikutnya.
(2) ...
(3) ...
(4) ...
(5) Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan
kepada Menteri Keuangan sebagai bahan penyusunan
rancangan undang-undang tentang APBN tahun berikutnya.

Siklus Anggaran
Tahapan
1. Penyusunan &
Penetapan APBN

2. Pelaksanaan APBN

3. Pertanggungjawaban
APBN

Waktu
t-1

Dokumen Terkait
Pokok2 kebijakan
fiskal & kerangka
ekonomi makro

Pemerintah Pusat
& DPR

RKA-K/L

K/L

RUU APBN & Nota


Keuangan

Menteri Keuangan

UU APBN

DPR

1 Jan s/d 31 Keppres Rincian APBN


Des tahun t
t+6 bulan

Pihak Terkait

Presiden

DIPA

K/L & Menkeu

LKPP

K/L & Menkeu

LHP

BPK

UU Pertaanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran

DPR

Peran dan Fungsi Presiden sebagai pemegang


kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara

Pasal 7 ayat (1) UU 17/2003


Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara digunakan
untuk mencapai tujuan bernegara.

Tujuan bernegara tertuang dalam Pembukaan UUD


1945 :

... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ...

Konsekuensinya :

Pemerintah harus menyusun Program dan Kegiatan

Pemerintah harus menyediakan anggarannya

Peran dan Fungsi Presiden ...

Dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan untuk


mencapai tujuan bernegara sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) setiap tahun disusun APBN dan APBD. (Pasal 7
ayat (1) UU 17/2003)

Yang berwenang menyusun APBN menurut Pasal 23 UUD


1945 :
(1) APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan UU dan dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
(2) RUU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama
DPR dengan memperhatikanpertimbangan DPD.

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan


Negara dalam Sistem Pemerintahan

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.


(Pasal 1 ayat (2) UUD 1945)

Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan


menurut UUD. (Pasal 4 ayat (1) UUD 1945)

Pendapat Prof. Dr. Muhammad Djafar Saidi :

UUD 1945 hanya menempatkan negara sebagai PIHAK YANG MENGUASAI


bukan pemilik yang dikonkretkan oleh Presiden sebagai kepala
pemerintahan negara untuk MENGELOLA dan mempertanggung-jawabkan
keuangan negara. Presiden selaku kepala pemerintahan dalam
menjalankan pemerintahan negara tidak boleh menyimpang dari UUD
1945, karena dapat memengaruhi keuangan negara.

Salah satu unsur pemerintahan adalah mengelola keuangan negara yang


tidak berakibat atau tidak menimbulkan kerugian keuangan negara.

Ketaatan melaksanakan pemerintahan negara salah satunya berarti


Presiden mengamankan keuangan negara.

Ketaatan oleh Presiden merupakan perwujudan dari sumpah/janji


kepada rakyat selaku pemilik kedaulatan.

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Daerah


dalam Sistem Pemerintahan Daerah
Kekuasaan

atas pengelolaan keuangan negara oleh Presiden sebagian


diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala
pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili
pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan.

Sesuai

dengan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan


pemerintahan negara sebagian kekuasaan Presiden tersebut diserahkan
kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku pengelola keuangan daerah.

Kekuasaan

pengelolaan keuangan daerah (Pasal 10 ayat (1) UU 17/2003

:
a. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku
pejabat pengelola APBD;
b. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat
pengguna anggaran/barang daerah.

Kekuasaan atas PKD...


Pasal 10 ayat (2) UU 17/2003 :

Dalam rangka pengelolaan Keuangan Daerah,


Pejabat Pengelola Keuangan Daerah mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBD;
b. menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;
c. melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
d. melaksanakan fungsi bendahara umum daerah;
e. menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Kekuasaan atas PKD...


Pasal 10 ayat (3) UU 17/2003

Kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna


anggaran/barang daerah mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyusun anggaran satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya;
b. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
c. melaksanakan anggaran satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya;
d. melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
e. mengelola utang piutang daerah yang menjadi tanggung jawab
satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
f. mengelola barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung
jawab satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
g. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja
perangkat daerah yang dipimpinnya.

Dasar Hukum Kekuasaan atas Pengelolaan


Keuangan Negara dan Tujuan bernegara
No.
1.

Dasar Hukum
Pembukaan UUD 1945 :

Mengatur
Tujuan bernegara

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu


Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka ...

2.

Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 :


Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD.

3.

Pasal 5 UUD 1945 :


(1) Presiden berhak mengajukan rancangan UU kepada
Dewan.
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan UU sebagaimana mestinya.

Pihak yang diberi atribusi


kekuasaan melaksanakan
tujuan bernegara
Kewenangan Presiden
dalam rangka
melaksanakan tugas
negara

No.

Dasar Hukum

Mengatur

4.

Bab VIII Hal Keuangan


Pasal 23, 23A, 23B, 23C, 23D

Instrumen negara dalam


rangka melaksanakan tujuan
bernegara

5.

Pasal 6 ayat (1) UU 17/2003 :

Kekuasaan atas Pengelolaan


Keuangan Negara

Presiden selaku Kepala Pemerintahan


memegang kekuasaan pengelolaan keuangan
negara sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan.

6.

Pasal 6 ayat (2) UU 17/2003

Pendelegasian kekuasaan PKN


dalam struktur negara

7.

Pasal 7 UU 17/2003

Fungsi kekuasaan PKN untuk


mencapai tujuan bernegara

8.

Pasal 8 UU 17/2003

Tugas Menkeu sbg CFO

9.

Pasal 9 UU 17/2003

Tugas Menteri/Pimpinan
Lembaga sbg COO (PA/PB)

10.

Pasal 10 UU 17/2003

Pendelegasian kekuasaan
kepada Gub/Bupati/Walikota
dalam rangka desentralisasi

Anda mungkin juga menyukai