Anda di halaman 1dari 43

KIMIA FISIK

Nurmaya Arofah 2018/2019


BEBERAPA PENGERTIAN DASAR DAN
KONSEP

 Sistem : Bagian dari alam semesta yang menjadi pusat


perhatian kita dengan batas-batas yang jelas

 Lingkungan : Bagian di luar sistem antara sistem dan


lingkungan dapat terjadi penukaran energi atau materi
SISTEM TERMODINAMIKA

Sistem yang terisolasi adalah sistem


yang tidak memiliki interaksi dengan
lingkungannya, maka massa maupun
energi tidak dapat melintasi batas-batas
dari sistem terisolasi.

Sistem tertutup adalah sistem yang


dengan lingkungannya
dapat tukar-menukar energi saja,
materi tidak
sistem terbuka ini, baik
massa maupun energi
dapat melintasi batas
sistem. pada sistem ini,
volume dari sistem tidak
berubah, sehingga
disebut juga dengan
control volume. 
KALOR DAN KERJA

Kalor (q) : energi yang dipindahkan melalui batas-batas


sistem, akibat perbedaan suhu sistem dan lingkungan

Kerja (w) : setiap bentuk energi yang bukan kalor yang


dipertukarkan antara sistem dan lingkungan

Contoh : kerja ekspansi, kerja mekanis, kerja listrik


 Kerja = F.dx P=gaya per satuan Luas
= P.A.dx
= P. dv
Agar perjanjian ini benar, maka rumusan kerja:

Untuk proses reversible maka Pl diganti Ps


W PADA KONDISI ISOTERMAL
 ∆V = V2-V1
W = Ps (V2-V1)
V2
W  V1
P.dV
V2
W  P dV
V1

V2 n.R .T
W V1 V
dV
V2
W  n.R .T ln
V1

 V2 >V1 kerja dilakukan oleh gas (ekspansi)


 V2<V1 kerja dilakukan terhadap gas (kompresi)
TERMOKIMIA
 Termokimia adalah bagian dari termodinamika yang
mempelajari perubahan-perubahan panas yang menyertai
reaksi kimia

 Banyaknya panas yang timbul atau diperlukan reaksi


kimia disebut panas reaksi
Besarnya panas reaksi tergantung pada:
 jenis reaksi ( P atau V tetap)

 keadaan fase zat-zat yang terlibat dalam reaksi,

 jumlah zat yang bereaksi

 suhu reaksi

 Tekanan
ENTALPI (H)
Entalpi atau kalor adalah jumlah dari semua bentuk
energi dalam suatu zat, dinyatakan dengan H. Misalnya
entalpi untuk uap air ditulis H H2O(g).

Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang


masuk atau keluar dari zat. Besarnya entalpi tidak dapat
ditentukan.
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH)
Perubahan entalpi (∆H) adalah perubahan kalor yang
terjadi pada suatu rekasi kimia. ∆H merupakan selisih
antara entalpi produk (HP) dan entalpi reaktan (HR).

Rumus :
∆H = HP - HR
 q pada V tetap = ∆E + w
qv = ∆E

q pada P tetap = ∆E + P ∆V
qP = (Ep- Er) + P(Vp-Vr)
qp = (Ep + P.Vp ) - (Er + P.Vr )
qp = ∆H

Hubungan antara keduanya dapat ditulis


 ∆H = ∆E + P. ∆V

 ∆H = panas reaksi pada P tetap

 ∆E = perubahan energi pada V tetap

 ∆V = perubahan volume
REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI
ENDOTERM
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor
dari sistem ke lingkungan sehingga kalor dari sistem
akan berkurang.

Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari


lingkungan ke sistem sehingga kalor dari sistem akan
bertambah.
Entalpi (H) biasanya digunakan untuk menghitung aliran kalor ke dalam atau ke luar sistem
dalam suatu proses yang terjadi pada tekanan konstan.

DH = H (produk) – H (reaktan)
DH = kalor yg diberikan atau diterima selama rekasi pada tekanan konstan

Hproduk < Hreaktan Hproduk > Hreaktan


DH < 0 DH > 0 6.4
GAMBAR 1. REAKSI EKSOTERM DAN
REAKSI ENDOTERM
PERUBAHAN ENTALPI STANDAR (∆H˚)

Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada temperatur 298


K dan tekanan 1 atmosfer disepakati sebagai perubahan
entalpi standar.

Persamaan Termokimia.

Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang


dilengkapi dengan harga perubahan entalpi (∆H).
Persamaan termokimia selain menyatakan jumlah mol
reaktan dan jumlah mol produk, juga menyatakan jumlah
kalor yang dibebaskan atau diserap pada reaksi itu dalam
satuan kJ atau dalam molar kJ/mol.
Persamaan Termokimia

Apakah DH negatif atau positif?

Sistem menerima panas

Endotermik

DH > 0

6,01 kJ diterima untuk setiap 1 mol es yg meleleh pada suhu 0 0C dan tekanan
1 atm.

H2O (s) H2O (l) DH = 6,01 kJ

6.4
Persamaan Termokimia

Apakah DH negatif atau positif?

Sistem melepas panas

Eksotermik

DH < 0

890,4 kJ dilepaskan untuk setiap pembakaran 1 mol metana pada suhu 25 0C


dan tekanan 1 atm.

CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (l) DH = -890,4 kJ

6.4
Persamaan Termokimia
• Koefisien stoikiometri selalu menunjukkan jumlah mol zat

H2O (s) H2O (l) DH = 6,01 kJ

• Ketika kita membalik suatu persamaan, kita mengubah peran reaktan dan produk, DH
sama tetapi berubah tanda

H2O (l) H2O (s) DH = -6,01 kJ

• Jika kita mengalikan kedua ruas persamaan termokimia dg suatu faktor n, maka DH
jg harus berubah dg faktor yg sama n.

2H2O (s) 2H2O (l) DH = 2 x 6,01 = 12,0 kJ

6.4
JENIS-JENIS PERUBAHAN ENTALPI
STANDAR (∆H˚)
1. Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f =
standard entalphy of formation).

2. Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH˚d =


standard entalphy of decomposition).

3. Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH˚c =


standard entalphy of combustion).

4. Perubahan entalpi pelarutan standar (ΔH˚s =


standard entalphy of solubility).
PERUBAHAN ENTALPI PEMBENTUKAN
STANDAR (ΔH˚F)
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan
entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya pada keadaan standar. (temperatur 298 K,
tekanan 1 atm).

1. Perubahan entalpi pembentukan gas CO2 adalah –


393,5 kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!

2. Perubahan entalpi H2O (l) adalah -285,8 kJ/mol.


Tentukan persamaan termokiamianya!

22
PERUBAHAN ENTALPI PENGURAIAN
STANDAR (ΔH˚D)
Perubahan entalpi penguraian standar adalah
perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa
menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar.

1. Perubahan entalpi penguraian H2O(l) adalah


+285,8 kJ/mol. Tentukan persamaan
termokimianya!

23
PERUBAHAN ENTALPI PEMBAKARAN
STANDAR (ΔH˚C)
Perubahan pembakaran standar adalah perubahan entalpi
pada pembakaran sempurna 1 mol unsur atau senyawa
dalam keadaan standar.

1. Perubahan entalpi pembakaran gas CH4 adalah -802


kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!
2. Perubahan entalpi pembakaran CH3OH(l) adalah -638
kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!

24
PERUBAHAN ENTALPI PEMBAKARAN
STANDAR (ΔH˚C)

Perubahan pembakaran standar adalah perubahan entalpi


pada pembakaran sempurna 1 mol unsur atau senyawa
dalam keadaan standar.

1. Perubahan entalpi pembakaran gas CH4 adalah -802


kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!

25
PERUBAHAN ENTALPI PELARUTAN
STANDAR (ΔH˚S)
Perubahan entalpi pelarutan standar adalah perubahan
entapi pada pelarutan 1 mol zat menjadi larutan encer.
Contoh :

1. NaOH(s) --------
+H2O(l) NaOH(aq)

+H2O(l)
2. NaCl(s) -------- NaCl(aq)

26
MENENTUKAN HARGA PERUBAHAN
ENTALPI
1. Menentukan harga perubahan entalpi dengan kalorimeter.
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap
atau dibebaskan sistem.

Q = m.c.∆t
Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan
m = massa zat
∆t = perubahan temperatur
c = kalor jenis

27
MENENTUKAN HARGA PERUBAHAN
ENTALPI
Menentukan harga perubahan entalpi dengan
menggunakan hukum Hess.

Hukum Hess “ perubahan entalpi reaksi hanya


tergantung keadaan awal dan keadaan akhir sistem
yang tidak tergantung pada jalannya reaksi.
Kegunaan hukum Hess ialah untuk menghitung ∆H
yang sukar diperoleh melalui percobaan.

28
Entalpi perubahan standar (DH0 ) Reaksi
didefiniskan sebagai entalpi reaksi yang
berlangsung pada tekanan 1 atm.

aA + bB cC + dD

DH0 = [ cDH0 (C) + dDH0 (D) ] - [ aDH0 (A) + bDH0 (B) ]


rxn f f f f

DH0 = S nDH0 (produk) - S mDH0 (reaktan)


rxn f f

Hukum Hess: bila reaktan diubah menjadi produk, perubahan entalpinya adalah sama,
terlepas apakah reaksi berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap.

(Entalpi adalah fungsi keadaan. Tidak peduli bagaimana caranya, yg dilakukan adalah
memulai dan mengakhirinya.)

6.6
CONTOH SOAL
Ada 2 cara untuk memperoleh gas CO2 yaitu :
1. Cara langsung.
C(s) + O2(g)  CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
2. Cara tidak langsung.
C + ½O2  CO ∆H = -110,5 kJ
CO + ½O2  CO2 ∆H = -283,0 kJ +

C + O2  CO2 ∆H = -393,5 kJ

30
GAMBAR 3. REAKSI PEMBENTUKAN
GAS CO2

∆H3 = -393,5kJ

C + O2 CO2

∆H1 = -110,5kJ ∆H2 = -283,5kJ

CO + ½O2

31
GAMBAR 4. DIAGRAM TINGKAT
REAKSI PEMBENTUKAN GAS CO2

0
C + keadaan
O2 awal

∆H1 = -110,5 kJ
CO + ½O2
-110,5

∆H3 = -393,5 kJ

CO2
∆H2 = -283kJ

keadaan akhir
-393,5

32
Hitung entalpi pembentukan standar dari CS2 (l) dimana:
C(grafit) + O2 (g) CO2 (g) DH0 = -393,5 kJ
reaksi
S(rombik) + O2 (g) DH0
SO2 (g) reaksi = -296.1 kJ

CS2(l) + 3O2 (g) CO2 (g) + 2SO2 (g) DH0 = -1.072 kJ


rea
1. Tuliskan entalpi pembentukan standar untuk CS2

C(grafit) + 2S(rombik) CS2 (l)

2. Tambahkan reaksi yg diberikan shg hasilnya merupakan


reaksi yg diharapkan.

C(grafit) + O2 (g) CO2 (g) DH0 reaksi= -393,5 kJ

2S(rombik) + 2O2 (g) 2SO2 (g) DH0 rea


= -296,1x2 kJ

+ CO2(g) + 2SO2 (g) CS2 (l) + 3O2 (g) DH0 rea


= +1.072 kJ

C(grafit) + 2S(rombik) CS2 (l)


DH0 = -393,5 + (2x-296,1) + 1.072 = 86,3 kJ
6.6 rea
6.6
HUKUM TERMONETRAL
 Pada pencampuran larutan encer dua buah garam dari
asam dan basa kuat, perubahan panasnya nol,bila tidak
terjadi reaksi antara keduanya.

Misal
 KNO3 (aq) + NaBr (aq) → KBr (aq) + NaNO3 (aq)
∆H = 0
K+ (aq) + NO3- (aq) + Na+ (aq) + Br (aq) → K+ (aq) + Br (aq)+Na+
(aq) + NO3(aq)
∆H0 = 0
 Bila pada pencampuran tersebut terjadi reaksi kimia,
hukum di atas tidak berlaku lagi:

 BaCl2 (aq) + Na2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2NaCl (aq)


∆H200C = -5800 kal
• Ba2+ (aq) + SO42- (aq) → BaSO4 (s)
∆H200C = -5800 kal
HUKUM KETETAPAN PANAS
NETRALISASI
 Panas yang timbul pada penetralan asam kuat dan basa kuat
nilainya tetap untuk tiap-tiap mol H2O yang terbentuk:
 Misal:
HCl(aq) + NaOH (aq) →NaCl (aq) + H2O (l)
∆H = -13.680 kal
HCl (aq) + Li(OH) (aq) → LiCl (aq) + H2O (l)
∆H = -13.700 kal
Bila asam atau basanya lemah, panas netralisasi tidak lagi
tetap, sebab ada panas yang diperlukan untuk ionisasi.
Misal:
CH3COOH(aq)+NaOH (aq) → CH3COONa(aq)+H2O (l)
∆H = -13.300 kal
CH3COOH (aq) → CH3COO- (aq) + H+ (aq)
∆H = ∆Hi
H+ (aq) + NaOH (aq) → Na+ (aq) + H2O (l)
∆H2 = -13.600

∆Hi + ∆H(2) = ∆H(l)


∆Hi = (-13.300) – (-13.600)
= + 300 kal
PANAS PEMBENTUKAN ION

 Untuk perhitungan panas reaksi larutan-larutan elektrolit

PANAS PELARUTAN DAN PENGENCERAN


INTEGRAL

 Panas pelarutan dan pengenceran integral


panas yang timbul atau diserap pada pelarutan suatu zat
dalam suatu pelarut.
Besarnya panas pelarutan tergantung jumlah mol pelarut
dan zat terlarut
PANAS PELARUTAN DAN
PENGENCERAN INTEGRAL
 Panas yang timbul atau diserap pada pelarutan suatu zat
dalam suatu pelarut, disebut panas pelarutan integral
 H2SO4 (l) + 4 H2O → H2SO4
• ∆Ho 18oC = -13.010 kal
• Bila airnya sangat banyak ∆Ho 18oC tidak bertambah dan
larutannya dikatakan encer = H2SO4 (l) + (aq) → H2SO4 (aq)

∆Ho 18oC = -20.200kal


• Beda panas pelarutan integral dari 2 larutan, disebut panas
pengenceran integral
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP
PANAS REAKSI
 A+B →C+D
 ∆H = H produk – H reaktan
 Hitunglah entalpi netralisasi asam kuat dengan basa kuat
dalam air. Dari suatu percobaan panas yang dilepaskan
pada netralisasi HCN (asam lemah) dengan NaOH
adalah 2,9 kkalori/mol. Berapakah panas yang diserap
pada ionisasi 1 mol HCN dalam air?.
 
 Penyelesaian
 Persamaan dasar netralisasi adalah sebagai berikut

 H+ (aq) + OH- (aq)  H2O


 (nH ) kkalori 0 -55,0 -68,3

Anda mungkin juga menyukai