Anda di halaman 1dari 58

ANALISA GEMPA DINAMIS

1 DAN UJI MODEL TEST


BENDUNGAN PASURUHAN

Yogyakarta,
06 April 2017

Engineering Consultant
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJIKANTOR
MODEL TEST BENDUNGANIV PASURUHAN
1
PUSAT: JL. AEROMODELING NO. 2 TLP.022-7274221 FAX. 022-7238009 BANDUNG 40293
Email : mettana@yahoo.com
LATAR BELAKANG
1. Dalam rangka pengembangan potensi sumber daya air di Wilayah Sungai Progo
Opak Serang, BBWS Sungai Serayu Opak telah merencanakan pembangunan
Bendungan Pasuruhan di Desa Pasuruhan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang. Luas
Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Pasuruhan 967.63 Km2, dengan panjang sungai
utama Kali Progo hingga ke rencana waduk sejauh ± 74,29 km.

2. Kebutuhan untuk air baku Kota Yogyakarta dan Kabupaten Magelang

3. Sebelum sampai pada tahap konstruksi maka sebagai salah satu syarat
pembangunan bendungan di Indonesia, perlu adanya studi gempa dinamis dan model
tes bendungan pasuruan sebagai syarat-syarat desain keamanan yang berlaku.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


2
MAKSUD & TUJUAN
MAKSUD

Untuk menganalisa keamanan bendungan terhadap potensi bahaya gempa dan

kondisi hidrolika pada pelimpah untuk keperluan desain, sehingga desain

Bendungan Pasuruhan memenuhi persayaratan keamanan dan dapat mencegah dan

mengurangi resiko kegagalan bangunan.

TUJUAN
3
Untuk melakukan detail desain dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku

terkait dengan keamanan bendungan

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


3
LOKASI PEKERJAAN
DI PETA KABUPATEN MAGELANG

Lokasi
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
Sumber: Bappeda, Peta RTRW Administrasi Kab.Magelang, 2010 4
Administrasi di daerah
genangan..
Ds.Sumberarum

Ds.Kalinegoro
Kec.Tempuran

Ds.Pasuruhan

Ds.Ringinannom
5 Lokasi Kec.Mertoyudan

Ds.Wringinputih

Ds.Kembanglimus
Kec.Borobudur

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


5
Sumber: Peta rupabumi skala 25.000 lembar 1408-234 Mungkid
DATA TEKNIS BENDUNGAN
PASURUHAN

+ 253.00 m
M.A.B + 252.00 m

M.A.N + 245.00 m

Vol. Tamp. 30 m
Efektif = 6.565 2.50 2.50
juta m3
M.A.M + 235.00 m

6
Vol. Tamp. Mati
= 1.038 juta m3

+ 223.00 m

+ 220.00 m
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
6
DATA TEKNIS BENDUNGAN
Jenis Uraian Ket DATA TEKNIS
Desa Pasuruhan, Kec. Mertoyudan - Ds.
Administrasi
Lokasi Wringinputih, Kec. Borobudur, Kab. Magelang
Koordinat 7° 34' 48.91"S, 110° 11' 59.44"BT

Area Irigasi (ha) ha 550 (Suplesi tangsi), 250 irigasi baru


PLTMH m3/det 0.45

Bendungan Pasuruhan
Air Baku
Manfaat
1. Kota Yogyakarta lt/det 1100
2. Kab. Magelang (Borobudur,
lt/det 500
Mungkid, Muntilan)
Sungai Progo
2
Luas Daerah Tangkapan Air (DTA) km 967,63
Curah Hujan Tahunan rata-rata mm/th 2340
13 buah (Jumprit, Jumo, Ngadirejo, Parakan,
Kebraman, Temanggung, Kandangan,
Stasiun Hujan
Pringsurat, Badran, Kaliloro, Kalegen,
Tempuran, Salaman)
Inflow Tahunan m3 1,067,033,695
PMP Hersfield mm 307.20
Hidrologi PMP Isohit mm 611.45
7 Debit Banjir Rancangan:
1. Debit Banjir Rancangan (Q25) m3/det 576.90
3
2. Debit Banjir Rancangan (Q100) m /det 880.00
3
3. Debit Banjir Rancangan (Q1000) m /det 1299.00
4. Debit Banjir Rancangan (QP M F )
m3/det 3080.00
Hersfield
5. Debit Banjir Rancangan (QP M F )
m3/det 6131.00
Isohit
Sedimentasi mm 6.60

Elevasi Muka Air Normal (MAN) + ..m 245.00 (135.34 ha)


Elevasi Muka Air Banjir (MAB) Qpmf + ..m 252.00 (276.65 ha)
Waduk Volume Tampungan Total (MAN) m3 7.603.218 (+245.00)
3
VolumeDINAMIS
ANALISA GEMPA Tampungan MatiUJI MODEL TEST
DAN 1.038.267 (+235.00)
mBENDUNGAN PASURUHAN
Volume Tampungan Efektif m3 6.565.063 7
DATA TEKNIS BENDUNGAN
Bendungan Pasuruhan
Jenis Uraian Ket DATA TEKNIS
Tipe Urugan Zona dengan inti
Panjang Puncak m 180.00
Lebar Puncak m 10.00
Elevasi Puncak + ..m 253.00
Tubuh
Tinggi Bendungan Dari Dasar Sungai m 30.00 (+223.00)
Bendungan
Tinggi Bendungan Dari Dasar Galian m 33.00 (+220.00)
Kemiringan Lereng Hulu 1V : 2.50 H
Kemiringan Lereng Hilir 1V : 2.50 H
3
Volume timbunan tubuh bendungan m 548.550

Tipe Pelimpah Pelimpah Samping Ambang bebas


Tipe Mercu Ogee
3
Kapasitas Pelimpah m /det 8890
8Bangunan Elevasi Mercu Pelimpah + ..m 245.00
Lebar Mercu m 150
Pelimpah
Debit desain Out Pelimpah
1. Debit Banjir Out (Q100) m3/det 871.85 (+2476.92)
2. Debit Banjir Out (Q1000) m3/det 1291.24 (+247.48)
3
3. Debit Banjir Out (QP M F ) Hersfield m /det 3034.24 (+250.80)
3
4. Debit Banjir Out (QP M F ) Isohit m /det 6097.61 (+252.02)
Kolam Olak:
1. Lebar kolam olak m 50.00
2. Tipe kolam olak USBR Tipe-II
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
3. Elevasi kolam olak + ..m 226.00 8
DATA TEKNIS BENDUNGAN
Bendungan Pasuruhan
Jenis Uraian Ket DATA TEKNIS
Tipe Terowongan
Bangunan Dimensi pengelak m @2 X dia 5.0 m , L = 365 m
Pengelak Kapasitas Maksimum Q25 1 buah 3
m /det 297.88
Elevasi dasar pengelak + ..m 225

Tipe Menara
Jenis saluran Pipa baja / Galvanis
Bangunan
Dimensi saluran @2 bh x D= 0.90 m
Intake
Elevasi dasar intake + ..m 235.00
Kapasitas Maksimum m3/det 2.10

Pintu Intake (air baku)


1. Jenis Pintu Katup (Bonneted Valve Gate)
Pintu-pintu 2. Dimensi @2 x 0.95 m
9
Hidromekanikal Pintu Intake (irigasi)
1. Jenis Sorong
2. Dimensi @2 x 0.80 m x 1.50 m

Pisometer pipa terbuka (PZ) bh 8

Pengukuran Debit Rembesan (V nocth) bh 1

Instrumentasi Patok BM / patok Geser (PG) bh 8


Plat penurunan (SP) bh 8
Inklinometer (IM) bh 4
Pisometer
ANALISA GEMPA DINAMIS kawat
DAN UJI getar
MODEL (VWP)
TEST BENDUNGANbh
PASURUHAN 4
9
TATALETAK BENDUNGAN
Terowongan
inlet Pengelak
Dia. 5 x 2
Elv. 225 Intake
+255.00 Pelimpah
(Dia.1.50 m)
Pelimpah
+245.00
(150 m)

1
0
Tubuh Dam
Puncak
Bendungan
+253.00 m

Terowongan
Pengelak
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
10
METODOLOGI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Tahap Analisa Tahap Lanjutan (Analisa Gempa Dinamis) dan Penyusunan Dokumen
Tahap Persiapan, Pengumpulan Data dan Survey Pendahuluan
Perencanaan Geoteknik

PENGUMPULAN DATA SEKUNDER &


STUDI LITERATUR
SURVEY PENDAHULUAN/
- Laporan Studi Terdahulu ORIENTASI LAPANGAN Review Desain Bendungan
* Studi Kelayakan Bendungan
- Review Lokasi As Dam
- Evaluasi Data Geoteknik Kajian Ulang terhadap,
Pasuruhan (PT. Mettana, 2012) - Evaluasi Data Hidrologi
* Detail Desain Bendungan Pasuruhan dan Area Genangan - Desain Tubuh Bendungan
(PT. Mettana, 2013) - Jalur Access Road - Evaluasi Data Hidraulika - Desain Bangunan Pelengkap
* Pemantapan Geologi Bendungan - Permasalahan yang Ada & - Evaluasi Data Geologi
Pasuruhan (PT. Mettana, 2016) Usulan Penanganan - Evaluasi Data Teknis
- Data Hidrologi dan Klimatologi - Evaluasi Tahapan Kegiatan
- Data RTRW Prop. Dan Kabupaten Saat ini (Analisa Gempa
- Data Statistik Kabupaten Dinamis dan Uji Model Test)
- Peta RBI
MULAI - Peta Geologi
Diskusi
Laporan
Evaluasi Geologi, Antara
Geoteknik & Lap. Antara
PEKERJAAN PERSIAPAN Mekanika Tanah
Diskusi Laporan
- Penyusunan Program Kerja Pendahuluan
- Persiapan Administrasi & Perizinan
- Penyusunan Personil & Peralatan
A
- Penyusunan RMK
- Studi Geologi Regional
- Studi Sejarah Kegempaan MATERI LAPORAN ANTARA
- Kajian Geologi Lokal
Dokumen RMK Laporan - Pemilihan Parameter Gempa - Latar Belakang, Maksud dan Tujuan Kegiatan
Pendahuluan - Hasil Kajian Studi Geologi Regional
- Hasil Kajian Studi Sejarah Kegempaan
- Hasil Kajian Geologi Lokal
MATERI LAPORAN RMK - Hasil Kajian dan Pemilihan Parameter Gempa
MATERI LAPORAN PENDAHULUAN
- Analisa Gempa Dinamis Bendungan
- Informasi Kegiatan - Penyempurnaan Data Teknis Bendungan
- Latar Belakang, Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan
- Sasaran Mutu - Kesimpulan dan Rekomendasi
- Hasil Review Studi Terdahulu
- Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan (Perbandingan Data Teknis Bendungan Pasuruhan
- Jadwal Pelaksanaan Kegiatan berdasarkan Studi Sebelumnya) KAJIAN ANALISA
- Penetapan Lingkup Pekerjaan & Pentahapan - Metodologi Pelaksanaan Kegiatan Selanjutnya GEMPA DINAMIS
- Pelaksanaan Kegiatan, dikontrol Daftar Simak - Rencana Kerja Selanjutnya
- Rencana Metoda Verifikasi, Validasi, - Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring, Evaluasi Inspeksi - Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
- Daftar Induk Laporan

1 Tahap Uji Model Hidraulik Bendungan Pasuruhan, Kabupaten Magelang

1 Kajian Ulang terhadap,


- Desain Tubuh
Bendungan
Uji Model Hidraulik
Laporan Akhir
(Model Test)
- Desain Bangunan Evaluasi Hasil
Pelengkap Model Test SELESAI

A
Pemuktahiran Detail MATERI LAPORAN AKHIR
- Lokasi Lab. Pengujian
Desain Bendungan Konsep
Pasuruhan - Verifikasi Gambar Desain - Latar Belakang, Maksud, Tujuan
- Bangunan Utama - Penetapan Parameter Desain (Q Rencana) Laporan Akhir dan Sasaran Kegiatan
- Hasil Analisa Gempa Dinamis
- Bangunan Pelengkap - Pembuatan Konstruksi Model Ya - Pemutakhiran Data Teknis
Diskusi Perencanaan Bendungan
- Evaluasi Uji Model Test
Lap.Akhir - Kesimpulan dan Rekomendasi
Tidak Sementara
Penggambaran Detail Bendungan dan Uji Model Test
Bangunan Pelengkap

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


11
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN

1
2

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


12
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST
BENDUNGAN PASURUHAN

RENCANA KERJA
1 SELANJUTNYA
3

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


13
BAGIAN 01
ANALISIS BAHAYA
GEMPA &
ANALISIS
STABILITAS
DINAMIK
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
14
ANALISIS BAHAYA
GEMPA
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
15
Pendahuluan
 Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tingkat
aktivitas gempa yang tinggi di dunia.
 Sampai dengan saat ini, di Indonesia telah banyak bangunan sipil
yang mengalami kerusakan cukup berat akibat gempa bumi.
 Pengaruh gempa bumi terhadap konstruksi bangunan air
(khususnya bendungan) di Indonesia tidak dapat diabaikan.
 Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan respons spektra
desain di permukaan tanah dengan memperhitungkan atau
mengevaluasi Level Bahaya Goncangan Gempabumi.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


16
Metodologi – DSHA
Metoda Deterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA)
dilakukan berdasarkan atas penetapan seismik pada
suatu lokasi, dimana skenario tersebut meliputi asumsi
mengenai kejadian gempa dengan magnitudo tertentu
yang akan terjadi pada lokasi yang ditinjau.

Deterministic Seismic Hazard Analisis (DSHA) dilakukan


berdasarkan adanya kejadian gempa pada suatu lokasi
tertentu dengan besar, mekanisme gempa, episentrum
dan kedalaman episentrum yang sudah ditentukan.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


17
Metodologi – DSHA
Secara skematis cara ini dapat diuraikan sebagai berikut:
 Identifikasi dan karakterisasi semua sumber gempa di suatu lokasi yang
mungkin berpotensi menghasilkan ground motion yang signifikan.
 Penentuan parameter jarak sumber gempa ke lokasi kajian untuk tiap-tiap
zona sumber gempa.
 Pemilihan gempa (controlling earthquake) yang diperkirakan akan
menghasilkan goncangan yang terbesar.
 Bahaya yang terjadi pada suatu lokasi kemudian didefinisikan, biasanya
dalam bentuk gerakan tanah yang terjadi pada lokasi tersebut akibat
controlling earthquake.
 Percepatan puncak (peak acceleration), kecepatan puncak (peak velocity)
dan ordinat spektrum respon (response spectrum ordinates) biasanya
digunakan untuk mengkarakteristikan bahaya gempa.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


18
Prosedur Deterministic Seismic Hazard Analysis (Kramer, 1996).

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


19
Metodologi – PSHA
Metoda Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA)
adalah analisis risiko gempa probabilistik yang
memperhitungkan dan menggabungkan ketidakpastian
dari skala kejadian gempa, lokasi dan frekuensi
kejadiannya, untuk mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai tingkat risiko suatu lokasi yang ditinjau.

Hasil dari analisis ini berupa probabilitas atas suatu


parameter gempa tertentu pada tingkat tertentu akan
dilampaui pada periode tertentu.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


20
Metodologi – PSHA
Prosedur Probabilistic Seismic Hazard Analysis adalah sebagai berikut:
1.Identifikasi sumber gempa yang ada seperti zona subduction, patahan (fault)
normal atau reserves, dan gempa background.
2.Mengkarakterisasi dari setiap sumber gempa yang dipertimbangkan atau di
sekitar area lokasi tinjauan.
3.Mengembangkan zona sumber gempa dan parameter kegempaan untuk PSHA.
PSHA dilakukan dengnan memperhatikan hal-hal berikut dan
mempertimbangkan variasi ketidak pastian:
a.Evaluasi dari kondisi pemodelan zona sumber gempa, memisahkan setiap
segmen dari subduction dan shallow crustal faults (normal atau reverse) dan
background.
b.Analisis data seismistas (re-location, pemisahan dari gempa utama dan gempa
susulan, dan kelengkapan data).
c.Estimasi magnitudo maksimum untuk setiap segmen subduction dan faults
berdasarkan karateristik dari subduction atau faults.
d.Menurunkan parameter kegempaan dengan mempertimbangkan model
eksponensial dan karateristik
4.Perhitungan kemudian dilakukan dengan bantuan piranti lunak EZ-FRISK 7.62

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


21
Prosedur Probabilistic Seismic Hazard Analysis.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


22
Contoh Hasil
 Contoh hasil ini diambil dari salah satu pekerjaan analisis bahaya gempa
dan analisis dinamik 3D untuk salah satu rencana bendungan di
Indonesia.
 Di sini hanya akan ditampilkan sedikit cuplikan dari hasil pekerjaan
tersebut karena keterbatasan ruang.

Contoh Hasil – PSHA


 Empat (4) level hazard dihitung yaitu 50 %,19%,3%, dan 1% probability of
exceedance (PE) in 100 years atau periode ulang 145, 475, 3000 dan
10000 tahun dengan referensi base-rock untuk lokasi rencana
bendungan.
 Uniform Hazard Spectra (UHS) dan hasil deagregasi untuk level hazard
periode ulang 145, 475, 3000, dan 10000 tahun juga dihitung.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


23
UHS lokasi bendungan.
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
24
Hazard Curve dalam fungsi periode ulang (return period).
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
25
De-agregasi periode ulang 145 tahun, T=PGA.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


26
Contoh Hasil – PSHA
 Untuk Probabilitas periode ulang 145, 475, 3000 dan 10.000 tahun akan
dihasilkan input motion sintetik.
 Untuk pembuatan input motion sintetik dibutuhkan target spectra pada
periode PGA, periode pendek 0.2 detik dan panjang 1.0 detik.
 Target spectra dikembangkan berdasarkan penskalaan dengan metode
Conditional Mean Spectrum (Baker, 2011) untuk setiap periode pendek
0.2 detik dan periode panjang 1.0 detik.
 Target spectra juga merepresentasikaan dari masing-masing sumber
gempa.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


27
Target spectra periode ulang 145 tahun.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


28
Contoh Hasil – PSHA
 Berdasarkan target spectra diatas, input motion sintetik dibuat dengan
menggunakan metode RSPMATCH99 yang sudah masuk dalam program
EZ-FRISK. Tujuh input motion digunakan untuk masing – masing periode
dan masing-masing periode ulang di-match-kan.

Hasil spectral match TCU089-W ke target spectra di T=0.2 detik


Megathrust pada return period 3.000.
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
29
Initial dan Final Time History untuk TCU089-W ke target spectra di
T=0.2 detik Megathrust pada return period 3.000.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


30
Contoh Hasil – DSHA
 Hasil analisa DSHA untuk daerah rencana bendungan didapat
bahwa sumber gempa yang paling dominan adalah sumber gempa
shallow crustal Sesar X (lihat tabel).
 Berdasarkan aturan ASCE 7-10 dalam studi ini gempa deterministik
dengan nilai 84 percentile atau 1.5 x nilai mean digunakan sebagai
batas atas nilai probabilistik.

Hazard PGA dari analisis deterministik Sesar X daerah rencana


bendungan.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


31
Deterministic Target Spectra Acceleration.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


32
ANALISIS DINAMIK

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


33
Metodologi
Secara umum, metodologi dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
 Pengumpulan serta evaluasi data yang tersedia berupa data investigasi
tanah, kondisi geologi, data material timbunan, topografi lokasi pekerjaan,
dan layout usulan desain tubuh waduk
 Menentukan parameter tanah desain pada lapisan tanah dasar serta
material tanah timbunan. Hal ini meliputi penentuan parameter tanah yang
digunakan dalam analisis pembebanan statik maupun pembebanan
dinamik. Kegiatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan data hasil
investigasi tanah yang tersedia serta korelasi empiris yang bersumber dari
literatur baku mekanika tanah
 Melakukan permodelan numerik dalam 2D dan 3D. Analisis stabilitas
lereng dilakukan berdasarkan metode elemen hingga dengan bantuan
program komputer Plaxis.
 Melakukan variasi analisa kestabilan lereng dan menghitung angka faktor
keamanan dan deformasi

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


34
Contoh Hasil – 2D
Analisis secara 2-dimensi ditinjau pada kondisi sebagai berikut:
 Sesaat setelah dibangun (waduk kosong)
 Waduk terisi penuh
 Rapid-drawdown; (a) muka air turun
 Pseudostatic analysis, pada keadaan sesaat setelah dibangun dan waduk
terisi penuh. Rencana bahaya gempa yang dipertimbangkan memiliki
periode ulang 145-y, 475-y, 3000-y, dan 10000-y. Tujuan dari perhitungan
ini adalah untuk mengevaluasi nilai angka keamanan selama gempa
berlangsung
 Full time-histories analysis, pada keadaan sesaat setelah dibangun dan
waduk terisi penuh. Rencana bahaya gempa yang dipertimbangkan
memiliki periode ulang 145-y, 475-y, 3000-y, dan 10000-y. Tujuan dari
analisis ini adalah untuk mengevaluasi respon deformasi struktur waduk.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


35
Ilustrasi permodelan struktur waduk secara 2D.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


36
Pola keruntuhan lereng kondisi pembebanan dinamik pseudostatik
analysis kondisi air waduk penuh pada gempa dengan periode ulang
10000-y, dengan nilai SF <1.00.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


37
Rangkuman hasil analisis stabilitas lereng secara 2D.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


38
BAGIAN 02
PENGUJIAN MODEL TEST
PELIMPAH

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


39
Bekerja sama dengan :
LABORATORIUM HIDROLIKA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN – FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
40
Maksud dari uji model fisik hidrolika ini adalah untuk
mempelajari perilaku hidrolika pada bendung/pelimpah,
saluran transisi, saluran peluncur, dan stilling basin.

Tujuan uji model fisik hidrolika ini adalah memberikan


sarana penyempurnaan dari aspek hidrolika yang
berupa alternatif konstruksi berdasarkan desain yang
sudah ada, bila dari hasil percobaan desain yang ada
kurang memuaskan.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


41
Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada Uji Model Fisik Hidrolika :

1. Pelimpah
• Pengujian kapasitas dan karakteristik pola aliran (flow pattern)
untuk masing-masing perlakuan debit banjir rancangan yang ditetapkan,
yaitu Q2th, Q5th, Q10th, Q50th, Q100th, Q1000th, QPMF atau ½ Q PMF
• Pengamatan/observasi pola aliran di waduk pada bagian inlet pelimpah,
dinding pengarah dan pola aliran di atas ambang pelimpah.
• Pengukuran tinggi muka air di atas ambang pelimpah, kecepatan aliran, dan tekanan.

2. Saluran Transisi dan Saluran Peluncur


• Pengujian kapasitas dan karakteristik pola aliran
untuk masing-masing perlakuan debit banjir rancangan yang ditetapkan.
• Pengamatan/observasi pola aliran untuk mengetahui kondisi aliran
apakah terjadi aliran silang (cross flow) atau tidak.
• Pengukuran tinggi muka air, kecepatan aliran dan tekanan.

3. Peredam Energi (Stilling Basin)


• Pengujian kapasitas dan karakteristik pola aliran
untuk masing-masing perlakuan debit banjir rancangan yang ditetapkan.
• Pengamatan/observasi pola aliran di dalam peredam energi,
pengukuran tinggi muka air dan kecepatan aliran.
• Menganalisa efisiensi peredaman energi yang terjadi.
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
42
DATA HASIL ROUTING BEND PASURUHAN
3 jam 5 jam 6 jam 9 jam 12 jam 24 jam
Kala Ulang

(m3/det) (m3/det) (m3/det) (m3/det) (m3/det) (m3/det)


(n) ITB 1 ITB 1 ITB 1 ITB 1 ITB 1 ITB 1
Debit Inflow (m3/det)

Q2 IN 422.52 418.81 416.51 407.93 396.04 346.43

Q5 IN 512.76 508.25 505.46 495.04 480.61 420.37

Q10 IN 585.32 580.17 576.99 565.09 548.61 479.83

Q25 IN 576.90 571.82 568.69 556.95 540.72 472.93

Q50 IN 780.95 774.08 769.83 753.94 731.96 640.15

Q100 IN 880.00 872.25 867.46 849.56 824.78 721.31

Q1000 IN 1299.07 1287.63 1280.56 1254.12 1217.53 1064.73

Q1/2PMF IN 3066.00 3039.00 3022.30 2959.86 2873.46 2512.67

QPMF IN 6131.01 6076.99 6043.60 5918.73 5745.92 5024.34

Debit Outflow (m3/det)

Q2OUT 417.99 414.45 411.07 402.86 391.98 342.16

Q5 OUT 507.79 503.67 499.21 489.25 476.15 409.95

Q10 OUT 579.81 575.01 569.87 558.57 543.59 468.50

Q25 OUT 571.43 566.79 561.64 550.46 535.76 461.73

Q50 OUT 773.69 767.32 760.39 745.27 725.32 625.33

Q100 OUT 871.85 864.64 856.85 839.74 817.28 704.56

Q1000 OUT 1291.24 1280.92 1266.57 1241.52 1209.00 1045.66

Q1/2PMF OUT 3050.78 3026.54 2990.07 2931.09 2855.18 2472.77

QPMF OUT 6097.61 6049.82 5978.71 5860.74 5708.36 4944.85

Elevasi Muka Air di Atas Pelimpah (m)

Q2 246.16 246.15 246.14 246.13 246.11 246.03

Q5 246.31 246.30 246.29 246.28 246.25 246.10

Q10 246.43 246.42 246.41 246.39 246.37 246.20

Q25 246.41 246.41 246.40 246.38 246.35 246.19

Q50 246.75 246.74 246.73 246.71 246.67 246.45

Q100 246.92 246.91 246.89 246.86 246.83 246.64

Q1000 247.48 247.47 247.45 247.42 247.37 247.10

Q1/2PMF 249.43 249.41 249.37 249.32 249.24 248.73

QPMF 252.05 252.02 251.96 251.87 251.74 250.95

             

Tinggi Jagaan yg diperlukan 252.80 252.77 252.71 252.62 252.49 251.70

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN253.00


PASURUHAN253.00
43
Puncak Bendungan 253.00 253.00 253.00 253.00

Sisa jagaan (m)= 0.948 0.984 1.040 1.135 1.257 2.051


Keuntungan utama yang diperoleh dengan pembuatan skala model antara lain adalah :
1. Kondisi batas yang kompleks tidak dapat dianalisis dengan metode analitik secara
sempurna, walaupun telah muncul komputer dengan kapasitas besar dan
kecepatan tinggi, yang mampu memperluas pemakaian metode analitik,
pemodelan phisik (model test) tetap diperlukan. Karena kondisi batas yang
komplek akan lebih baik dianalisis dengan skala model.
2. Pengaruh non linear belum dapat diselesaikan secara sempurna dengan metode
matematik. Sedangkan model test membuka kemungkinan untuk mereproduksi
pengaruh dan gaya linier maupun non linier dengan baik
3. Turbulensi dapat direproduksi dengan model secara baik
4. Hasil pengamatan dalam model dapat ditransfer ke dalam kondisi yang ada pada
prototipe
SKALA MODEL
Prinsip pembuatan skala model adalah membentuk kembali masalah yang ada di prototipe
dengan suatu angka pembanding, sehingga kejadian yang ada di model sebangun dengan
kondisi di prototipe.
Ada dua jenis skala yang dapat digunakan dalam uji model test hidrolika, yaitu :
Skala model sama (undistorted model)
Skala model sama adalah skala model yang dibuat dengan perbandingan antara skala horisontal
dan vertikal sama.
Skala model tidak sama (distorted model)
Skala model tidak sama adalah skala yang dibuat dengan perbandingan antara skala horisontal
dan vertikal tidak sama.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


44
Model test hidrolika dikembangkan berdasarkan pada kesetaraan (kesebangunan) antara dua
fenomena yang berbeda ukurannya. Pembuatan skala model merupakan pekerjaan teknik dimana
kompromi dibuat dengan hukum kesetaraan untuk menyusun cara praktis dalam menyelesaikan
permasalahan teknik yang sangat kompleks untuk dianalisis secara teoritis.

Kesebangunan geometris
Kesebangunan geometris antara model dan prototipe tercapai jika semua dimensi (ukuran
panjang) yang bersesuaian antara model dan prototipe adalah sama, dan ini merupakan
persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh skala model. Perbandingan ini dinamakan skala
geometris.
Yang termasuk dalam kelompok kesebangunan geometris adalah :
( L1 ) m ( L1 ) p
 • Panjang, lebar
( L2 ) m ( L2 ) p • Tinggi, kedalaman
• Luas
• Volume, isi

Kesebangunan kinematis
Kesebangunan kinematis antara model dan prototipe terpenuhi jika garis alirannya serupa secara
geometris dan semua besaran yang bergantung waktu mempunyai perbandingan yang konstan.
Perbandingan ini biasanya disebut skala waktu.
Yang termasuk ke dalam
• Waktu (v1 ) m (v1 ) p (a1 ) m (a1 ) p
• Frekuensi  and 
kelompok kesebangunan
• Kecepatan ( v )
2 m ( v )
2 p ( a )
2 m (a 2 ) p
kinematis adalah :
• Percepatan
• Gravitasi
• Debit
• Debit persatuan lebar
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
45
Kesebangunan dinamis
Kesebangunan dinamis antara model dan prototipe terpenuhi jika gaya-gaya yang bekerja pada
titik-ttik yang bersesuaian antara model dan prototipe mempunyai perbandingan yang konstan.
Perbandingan ini disebut skala gaya.
Kesebangunan dinamis selalu tercapai dan memasuki kesebangunan kinematis dan dinamis.
Sehingga kunci yang diperlukan adalah menjamin bahwa semua gaya yang bekerja pada model
dapat direproduksi dengan perbandingan konstan terhadap prototipe.
( F1 ) m ( F1 ) p Yang termasuk dalam kelompok kesebangunan
 dinamis adalah :
( F2 ) m ( F2 ) P
• Massa • Momen
• Impuls • Energi
( FP ) p ( FG ) p ( FV ) p ( FST ) p
   • Viskositas dinamis • Tegangan permukaan
( FP ) m ( FG ) m ( FV ) m ( FST ) m • Rapat massa • Tekanan
• Gaya • Berat spesifik
• Kerja • Tenaga

Jika gaya gravitasi dominan dalam suatu sistem, maka skala model yang dipakai berdasarkan bilangan
Froude. Bilangan Froude harus sama antara model dan prototipe.

(Fr)m = (Fr)p Dimana subskrip m dan p menunjukkan model dan prototipe. Dengan
menganggap bahwa percepatan gravitasi adalah konstan diseluruh muka
 v    bumi, maka :
   v  Vp
1/ 2
 Lp 
 gL        x1 / 2
  m  gL  p
Vm  Lm 
Dalam hal ini x = Lp/Lm dinamakan skala geometri.
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
46
Dengan demikian untuk menentukan kecepatan aliran di model dan untuk menentukan kecepatan
aliran di prototipe berdasarkan kecepatan aliran yang diukur dari model adalah sebagai berikut :
Vp = Vm . x (1/2) Vm = Vp . x -(1/2)

Skala lain dapat diturunkan dengan mentransformasikan persyaratan Froude kedalam bentuk yang
lain sebagai berikut :
Skala
Qp = Qm . x (5/2) Karakteristik Dimensi Tak Terdistorsi Terdistorsi
1:x 1 : x horiz. ; 1 : y vert.
Tp = Tm . x (1/2) Geometris
- Panjang L x x (horiz.)
y (vert.)
- Luas L2 x2 x2 (plan)
xy (sect.)
- Volume L3 x3 x2y

Kinematis
- Waktu T x1/2 x/y1/2
1/2 1/2
- Kecepatan L/T x y (horiz.)
y3/2 (vert.)
- Percepatan L/T2 1 y/x (horiz.)
y2/x2 (vert.)
- Debit L3/T x5/2 xy3/2

Dinamis
- Tekanan M/LT2 rx ry (sect.)
- Gaya ML/T2 rx3 rxy2 (sect.)
- Energi ML2/T2 rx4 rxy3 (sect.)
rr = rp/rm - Impuls ML2/T3 rx7/2 ry7/2 (sect.)

PERBANDINGAN MODEL TERDISTORSI dan TAK TERDISTORSI


ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
47
Pemilihan skala model umumnya didasarkan pada
beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Tujuan dari pengujian
2. Ketelitian yang diharapkan
3. Fasilitas yang tersedia di laboratorium
4. Waktu dan biaya yang tersedia

Setelah skala model ditentukan, maka pembuatan


konstruksi model test dilakukan dengan sangat teliti baik
dari segi ukuran, bentuk dan elevasi bangunannya,
dimana model ini dibuat dengan mengacu gambar
desain prototipe desain asli (original design) dari hasil
pekerjaan konsultan perencana.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


48
1. Tiga buah pompa listrik berkapasitas 60 lt/dt , (merk Luwe Germany)
dan 2 buah pompa masing2 berkapasitas 30 l/dt pompa diesel merk
Yanmar.
2. Tandon air bawah tanah (ground reservoir) dengan kapasitas 1000 m3
dan tandon atas 100 m3.
3. Sistem sirkulasi air antara unit pompa – tandon air dan sistem model
test.
4. Beberapa peralatan cetakan material untuk pekerjaan kayu dan
konstruksi pasangan batu untuk membentuk model phisik sebangun
dengan prototipenya.
5. Instrumentasi pengukuran di laboratorium berupa meteran taraf (point
gauge) dan pizometer serta pengukur debit di tandon air dengan alat
ukur debit Rechbox.
6. Instrumentasi pengukuran levelling untuk pencapaian posisi elevasi
yang tepat dari model phisik berupa water pass dan theodolit.
7. 2 unit komputer PC jenis Pentium 4 dan 1 jenis komputer LAPTOP
jenis Axioo serta 1 unit printer ukuran A4 dan 1 unit printer ukuran A3.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


49
Pompa Air dengan Kapasitas 60 lt/dt

Pompa Diesel

Alat Ukur Tinggi Muka Air


Alat Ukur Kecepatan (Pitot Tube)
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
50
Layout Laboratorium Hidrolika Terapan Jurusan Pengairan
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


51
Sirkulasi air di model test

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


52
Tahapan Percobaan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan pengujian model fisik hidrolika ini secara
sistematis disajikan dalam “Bagan Alir Pelaksanaan Pengujian Model Test”.

Rancangan Percobaan
Sesuai dengan investigasi lapangan dan berdasarkan desain konstruksi
konsultan perencanaan, pengujian perilaku hidrolika aliran di bangunan
pelimpah diuji dengan beberapa kondisi model.

Model Seri 0
Model Seri 0 merupakan model yang dibuat berdasarkan original desain konsultan.
Model Seri 1,2 dst
Model Seri ini merupakan alternatif desain (modifikasi), bila hasil Model Seri 0
kurang baik.

Masing-masing model seri tersebut diuji dengan beberapa variasi banjir


rencana yaitu kondisi banjir rancangan Q2th sebagai debit terkecil sampai
dengan Q PMF atau Q1/2PMF.
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
53
Persiapan

Pegumpulan Data Sekunder

Kompilasi Data dan Evaluasi

Studi Literatur

Survey Pendahuluan
Pembuatan Model
 Pemerolehan bahan yang
dipersyaratkan
Perencanaan Model
 Pemasangan titik-titik profil
 Kriteria kesebangunan
 Skala  Pembuatan bangunan
 Kriteria froude  Pemasangan instrumentasi
 Peralatan yang dipergunakan
 Lay out model dan penempatan
instrumen
Pelaksanaan Uji Model
1. Kalibrasi dan verifikasi
2. Seri model : 0, 1, 2, dst
3. Penyelidikan model
 Penyelidikan pola aliran
 Efektifitas peredam energi

Kesimpulan dan Rekomendasi

Selesai
ya
Memenuhi
Kriteria ?

BAGAN ALIR
tidak
PENELITIAN MODEL TEST HIDROLIKA
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN Modifikasi
54
DITETAPKAN SKALA MODEL SAMA
Kemampuan pompa yg ada adalah 120 l/dt pada
Laboratorium Model

(Contoh Perhitungan)
Perhitungan Kemampuan Debit Yang ada di Lab Brawijaya Untuk Model Spillway Bend Pasuruhan

Debit Prototip Q PMF = 6097,61 m3.dt


Jika skala 1:50 yang dikehendaki, maka perhitungan debit di model adalah :
=Debit prototipe : (Skala)^2,5
Debit di Model
Perhitungan Skala 1: 50 :
Q model = 0.3449 m3/dt – 344,9 l/dt
Kemampuan debit di laboratorium tidak cukup

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


55
Perhitungan Skala 1: 80 :
Debit Prototip Q PMF = 6097,61 m3.dt
skala 1: 80
Q model = 0.10652 m3/dt = 106,52 l/dt
Kemampuan debit di laboratorium cukup

Jika Debit Prototip ½ Q PMF = 3050,78 m3.dt


skala 1: 60
Q model = 0.109404 m3/dt = 109,404 l/dt
Kemampuan debit di laboratorium cukup

Kesimpulannya Laboratorium Fak Teknik UB bisa melaksankan Uji model test untuk
Spillway Bend Pasuruhan dengan opsi :
Jika debit maksimum Q PMF Yang digunakan skala yang dapat dilakukan 1 : 80
Jika debit maksimum ½ Q PMF Yang digunakan skala yang dapat dilakukan 1 :60
Dengan tingkat kesalahan < 10 % sekitar 8%.

ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN


56
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
57
 SEKIAN . . . .

KRITIK DAN SARAN, SANGAT KAMI HARAPKAN


DEMI KESEMPURNAAN PEKERJAAN
SELANJUTNYA

 TERIMA KASIH . . . .
ANALISA GEMPA DINAMIS DAN UJI MODEL TEST BENDUNGAN PASURUHAN
58

Anda mungkin juga menyukai