INTERAKSI OBAT

DENGAN HASIL
LABORATORIUM

INTERAKSI OBAT KELAS A

VANIA PRASETYA
2016210241
– Gangguan yang disebabkan oleh pengobatan adalah masalah utama
karena pasien mungkin menggunakan beberapa obat yang diresepkan,
dan terutama oleh pengobatan sendiri.
– Di antara obat yang paling umum digunakan, parasetamol
menyebabkan peningkatan alkali fosfatase dan bilirubin, serta
beberapa kortikosteroid, seperti hidrokortison yang meningkatkan klor
melalui retensi garam dan air.
– Dalam pemeriksaan hematologi, pengurangan eritrosit dapat dipicu
oleh penggunaan asiklovir, amitripilina, kaptopril, cimetidina atau
levodopa.
– Ini menekankan pentingnya evaluasi klinis yang efektif dari pasien,
sehingga penggunaan obat-obatan terlihat dan dengan demikian,
menjamin kualitas dalam hasil tes laboratorium.
 KESIMPULAN

– Praktik yang baik dalam analisis klinis dan toksikologi penting untuk mengidentifikasi,
mengurangi, dan/atau menghilangkan sumber kesalahan potensial dalam diagnosis
laboratorium. Seseorang harus berhati-hati dengan penggunaan vitamin oleh pasien, karena
banyak dari mereka dapat mengganggu tes laboratorium, seperti asam askorbat yang dapat
menyebabkan hasil negatif palsu untuk penentuan glukosa, kolesterol, trigliserida dan asam
urat.
– Diamati bahwa banyak variabel dapat mengganggu kinerja fase analitik dan, akibatnya,
keakuratan dan ketepatan hasil pemeriksaan, penting untuk perilaku medis dan, pada akhirnya,
untuk kesejahteraan pasien.
– Dengan itu menekankan pentingnya meningkatkan pengetahuan para profesional untuk
ditransmisikan informasi yang diperlukan kepada populasi dan untuk mengurangi terjadinya
gangguan ini.
 DAFTAR PUSTAKA

Sandna Larissa Freitas dos Santos, Romênio Nogueira Borges, dan Karla Bruna Nogueira Torres
Barros. Drugs that interfere with the results of laboratory tests: an integrative review of the
literature. 2018. RBAC.
Diakses dari :
http://www.rbac.org.br/artigos/drugs-that-interfere-with-the-results-of-laboratory-tests-an-int
egrative-review-of-the-literature/