PPH OP-dan-Badan-2
PPH OP-dan-Badan-2
1
PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
WAJIB PAJAK
KARYAWAN Usahawan
Omzet<4,8M Omzet>=4,8M
1.
Menghitung
Penghasilan Gaji Bersih Perkiraan/Norma Pembukuan Pembukuan
Bersih
2.
Menghitung Dikurangi PTKP Tidak Dikurangi
Penghasilan PTKP
Kena Pajak
3.
Tarif PPh Orang Tarif PPh
Pengeanaan
PPh ( Tarif) Pribadi Badan
2
PENGHITUNGAN PENGHASILAN BERSIH
4
TARIF WP ORANG PRIBADI
(Pasal 17 ayat (1) huruf a)
UU PPh Lama
:
No. Lapisan Penghasilan Tarif
1. S.d Rp 25.000.000,- 5%
2. Di atas Rp25.000.000,- s.d. Rp 50.000.000,- 10%
T 3. Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000 15%
A 4. Di atas Rp100.000.000,- s.d.Rp200.000.000,- 25%
R 5. Di atas Rp200.000.000,- 35%
I UU PPh Baru (Mulai 2009)
F :
No. Lapisan Penghasilan Tarif
1. S.d. Rp 50.000.000,- 5%
2. Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000 15%
3. Di atas Rp250.000.000,- s.d.Rp500.000.000,- 25%
4. Di atas Rp500.000.000,- 30%
6
Wajib Pajak OP Karyawan
8
Norma Penghitungan Penghasilan Neto
• Menghitung penghasilan neto bukan dari penghasilan
dikurangi biaya tetapi menggunakan tarif tertentu dari
bruto
• Penghasilan neto = Ph. Bruto X tarif Norma (KEP-
536/PJ./2000)
Syarat Diperbolehkan Memakai Norma :
1. WP Orang Pribadi,
2. Omzet < 4.800.000.000 per tahun
3. Mengajukan permohonan tertulis
4. Tetap wajib catatan atas peredaran usaha
Apabila semua syarat tidak dipenuhi maka WP Wajib
Pembukuan
Tarif Perkiraan neto/Norma telah ditentukan oleh Dirjen
Pajak menurut bidang usahanya
9
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
• Pak Narto adalah dokter hewan dan seorang montir.
Dalam tahun 2013 mendapat penghasilan sbb :
1. Praktek dokter : Rp. 200.000.000,-
2. Usaha reparasi / service kendaraan dengan omzet
=Rp. 300.000.000,-
Karena total omzet tidak sampai Rp. 4,8 M maka
boleh menghitung penghasilan bersih dengan
norma
Norma/perkiraan penghasilan neto untuk dokter
hewan sebesar 25% dan service sebesar 20%
Berapa penghasilan neto dan penghasilan kena
pajak Pak Narto?
10
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
13
Hasil Penghitungan PPh OP 2016
1. Penghasilan/laba Bersih (fiskal) = 367.160.000
2. Penghasilan kena pajak (WP OP) = Laba bersih – PTKP (K/0)
= 367.160.000 – 58.500.000
= 308.660.000,-
3. Penghitungan PPh Terutang sbb :
14
Penghasilan neto dengan Pembukuan
Penghitungan Penghasilan neto dengan Pembukuan
diperuntukkan bagi :
1. Orang Pribadi dgn Omzet >=4,8 M/thn
2. Seluruh Wajib Pajak Badan
15
Penghasilan yang merupakan
Objek PPh
Jenis Penghasilan Keterangan
Penghasilan dari pekerjaan seperti : gaji, honor, Umumnya di potong PPh Pasal 21 oleh pemberi
tunjangan, bonus, insentif, gratifikasi, komisi, uang kerja. Harus dilaporkan dan dihitung kembali
pensiun besarnya PPh dalam SPT Tahunan
Hadiah (kecuali dari undian) atau pekerjaan atau Umumnya di potong PPh Pasal 21 oleh pemberi
kegiatan dan penghargaan kerja. Harus dilaporkan dan dihitung kembali
besarnya PPh dalam SPT Tahunan
Keuntungan karena penjualan harta, misalnya Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan
penjualan perhiasan, kendaraan dsb
Bunga di luar bunga bank Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan
Royalti, keuntungan karena pembebasan utang, Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan
keuntungan selisih kurs
Tambahan kekayaan neto yg berasal dari Dilaporkan dan dihitung PPh nya di SPT Tahunan
penghasilan yg belum dikenakan PPh
Penghasilan yang bukan merupakan
Objek PPh
Jenis Penghasilan Keterangan
Bantuan atau sumbangan bagi pihak yang menerima bukan Harus dilaporkan dalam SPT
merupakan objek pajak sepanjang diterima tidak dalam rangka Tahunan PPh
hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan atau Namun tidak diperhitungkan
hubungan pengusaan antara pihak-pihak yang bersangkutan
dalam penentuan pajak
terutang/pajak yang dibayarkan
Harta hibahan bagi pihak yang menerima bukan merupakan
objek pajak apabila diterima keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu sederajat, dan oleh badan keagamaan
atau badan pendidikan atau badan sosial termasuk yayasan
atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan
Menkeu, sepanjang diterima tidak dalam rangka hubungan
kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan, atau hubungan
penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
18
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
• BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA
PENGHASILAN TERMASUK :
- Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha (biaya pembelian bahan, Biaya Gaji,
bunga, sewa, dan royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan
limbah, premi asuransi, biaya promosi dan penjualan , biaya
administrasi , dan pajak kecuali Pajak Penghasilan)
- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi
- Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan (OP)
- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
- Kerugian dari selisih kurs
- Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
- Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
19
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)
- Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang
memenuhi syarat tertentu dgn Kep Dirjen Pajak
- Zakat dan sumbangan wajib keagamaan
- Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak
tertagih khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan
untuk usaha asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman
kembali hutan, cadangan biaya reklamasi untuk usaha
pertambangan, dan cad. Biaya penutupan limbah.
- Kempensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5
tahun sebelumnya)
- Penggantian atau imbalan dlm bentuk natura dan
kenikmatan yang terbatas berupa:
– Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai,
atau
– Natura dan kenikmatan didaerah terpencil, atau
– Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(baju seragam satpam)
20
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN
DARI PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)
PAJAK PENGHASILAN
25
Tarif PPh Badan
1. Omzet diatas 50 M
2. Omzet s.d. 50 M
3. Perseroan terbuka (tbk)
26
TARIF WP BADAN – Omzet diatas 50 M
(Pasal 17 ayat (1) huruf b)
Ketentuan Lama :
Lapisan Penghasilan Tarif
s.d Rp 50.000.000,- 10%
Di atas Rp 50.000.000,- s.d. Rp 15%
T 100.000.000,-
A Di atas Rp 100.000.000,- 30%
R
I
F Ketentuan Baru (Mulai tahun 2009) khusus WP Badan dgn
omzet diatas 50 M :
WPOrang Pribadi
Penghasilan Kena Pajak 565.000.750
Pembulatan Penghasilan Kena Pajak 565.000.000
Beban pajak terutang
5%x 50,000,000 2.500.000
15%x 200,000,000 30.000.000
25%x 250,000,000 62.500.000
30%x 65,000,000 19.500.000 Rp 114.500.000,00
WPBadan
Penghasilan Kena Pajak 2.885.750.500
Pembulatan Penghasilan Kena Pajak 2.885.750.000
Beban pajak terutang
25%x 2,885,750,000 Rp 721.437.500,00 28
2 & 3 tarif khusus PPh Badan ( TBK dan
UMKM)
1. Untuk Perseroan Terbuka (minimal 40% publik)
ada pengurangan tarif 5% (pasal 17 (2b))
Tarif pajak 2009 = 23%
Tarif Pajak 2010 - = 20%
29
CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKM
Contoh : PT X tahun 2010
Peredaran Usaha = Rp. 30.000.000.000
Penghasilan kena pajak = Rp. 3.000.000.000 (laba
fskal)
(4.800.000.000/30.000.000.000) X 3.000.000.000
30
30
Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dari Laba Komersial
Laba bersih Komersial XXXX
Koreksi Fiskal :
(+) Koreksi fiskal positif XXXX
(-) Koreksi fiskal negatif XXXX
Jumlah koreksi fiskal XXXX
Jumlah penghasilan Kena PajakXXXX
(PKP)
Ilustrasi 2.15 (1)
(Fasilitas Perpajakan)
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka perusahan
perusahan yang
yang bergerak
bergerak didi bidang
bidang pengalengan
pengalengan
ikan
ikan dan
dan melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan ekspor.
ekspor. Sepanjang
Sepanjang tahun
tahun 2015,
2015, CV.
CV.
Mandaraka
Mandaraka mencatatkan
mencatatkan penghasilan
penghasilan bruto bruto senilai
senilai Rp Rp
48.000.000.000,00
48.000.000.000,00 dan dan mencatatkan
mencatatkan nilai nilai biaya
biaya yang
yang dapat
dapat
dikurangkan
dikurangkan sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan perpajakan
perpajakan sebesar
sebesar Rp Rp
36.000.000.000,00.
36.000.000.000,00.
a.a. Berapakah
Berapakahnilai
nilaipajak
pajakterutang
terutangoleh
olehCV.
CV.Mandaraka
Mandarakadi ditahun
tahun
2015?
2015?
b.b. Bagaimana
Bagaimana jika
jika di
di tahun
tahun 2016
2016 perusahaan
perusahaan memperoleh
memperoleh
penghasilan
penghasilan bruto
bruto yang
yang tetap
tetap namun
namun mencatatkan
mencatatkan biaya
biaya Rp
Rp
10.000.000.000,00
10.000.000.000,00lebih
lebihtinggi?
tinggi?
c.c. Bagaimana
Bagaimana jika
jika didi tahun
tahun 2017
2017 perusahaan
perusahaan mencatatkan
mencatatkan
biaya
biaya yang
yang serupa
serupa dengan
dengan tahun
tahun 2015,
2015, namun
namun dapat
dapat
memperoleh
memperoleh tambahan
tambahan peredaran
peredaran bruto
bruto senilai
senilai Rp32
Rp
Ilustrasi 2.15 (2)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
a.a. CV.
CV. Mandarakamemperolehfasilitaspengurangantarif,
Mandarakamemperolehfasilitaspengurangantarif,
sebabmemilikinilaiperedaranbrutokurangdariRp50.000.000.000,
sebabmemilikinilaiperedaranbrutokurangdariRp50.000.000.000,
00.
00.
Bagian
Bagian PKPPKPyang
yangmemperolehpengurangantarif
memperolehpengurangantarif
==
==10%
10%xx12.000.000.000
12.000.000.000
==1.200.000.000
1.200.000.000
Bebanpajakterutangtahun
Bebanpajakterutangtahun20102010
== 50%
50% xx 25%
25% xx 1.200.000.000
1.200.000.000 ++ 25%
25% xx (12.000.000.000
(12.000.000.000 ––
1.200.000.000)
1.200.000.000)
==150.000.000
150.000.000 ++2.700.000.000
2.700.000.000
==RpRp2.850.000.000,00
2.850.000.000,00
33
Ilustrasi 2.15 (3)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
b.b. CV.Mandarakamemperolehfasilitaspengurangantarif,
CV.Mandarakamemperolehfasilitaspengurangantarif,
sebabmemilikinilaiperedaranbrutokurangdariRp50.000.000.000,
sebabmemilikinilaiperedaranbrutokurangdariRp50.000.000.000,
00.
00.
Bagian
Bagian PKP
PKPyang
yangmemperolehpengurangantarif
memperolehpengurangantarif
==
==10%
10%xx2.000.000.000
2.000.000.000
==200.000.000
200.000.000
Bebanpajakterutangtahun
Bebanpajakterutangtahun2011
2011
== 50%
50% xx 25%
25% xx 200.000.000
200.000.000 ++ 25%
25% xx (2.000.000.000
(2.000.000.000 ––
200.000.000)
200.000.000)
==25.000.000
25.000.000 ++450.000.000
450.000.000
==RpRp475.000.000,00
475.000.000,00
34
Ilustrasi 2.15 (4)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban
Jawaban ::
c.c. Peredaran
Peredaranbruto
bruto2017
2017 ==48.000.000.000
48.000.000.000 ++8.000.000.000
8.000.000.000
==Rp
Rp56.000.000.000,00
56.000.000.000,00
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka tidak
tidak memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan tarif,
tarif,
sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto lebih
lebih dari
dari Rp
Rp
50.000.000.000,00.
50.000.000.000,00.
Beban
Bebanpajak
pajakterutang
terutang
==25%
25%xx(56.000.000.000
(56.000.000.000––36.000.000.000)
36.000.000.000)
==25%
25%xx20.000.000.000
20.000.000.000
==Rp
Rp5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
35
Cara Pelunasan Pajak
Pasal 20
WPOrang Pribadi
Beban pajak terutang 115,450,000
Kredit pajak
Pemotongan oleh pemberi kerja (PPh 21) (15,850,000)
Pemungutan oleh pihak lain (PPh 22) (3,250,000)
Pemotongan atas penerimaan penggunaan aset (PPh 23) (5,650,000)
Kredit pajak luar negeri (PPh 24) (16,525,000)
Pembayaran sendiri angsuran pajak (PPh 25) (23,825,000)
Total kredit pajak (65,100,000)
Pajak kurang (lebih)bayar Rp 50,350,000.00
37
Pajak Kurang (Lebih) Bayar
Pasal 28A, dan 29