Anda di halaman 1dari 29

P2KBTKL

Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tenaga


Kesehatan Lingkungan
oleh:

Pengurus Pusat HAKLI

Jakarta, 30 Mei 2020


PENDAHULUAN

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


Tenaga di bidang kesehatan terdiri atas :
1. Tenaga Kesehatan (kualifikasi min. diploma tiga), terdapat 12 kelompok.
2. Asisten Tenaga Kesehatan (kualifikasi min. pendidikan menengah di bidang
kesehatan), yang hanya dapat bekerja di bawah supervisi Tenaga Kesehatan.

Kelompok tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas:


3. Tenaga sanitasi lingkungan;
4. Tenaga entomologi kesehatan; dan
5. Tenaga mikrobiologi kesehatan.
PROFESIONALITAS TENAGA
KESEHATAN LINGKUNGAN
Profesionalitas tenaga kesehatan lingkungan berbasis pada :
1. Kompetensi Manajerial (soft competency yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan fungsi jabatan);
2. Kompetensi Teknis (kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang mutlak diperlukan
dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya); dan
3. Kompetensi Sosiokultural (kemampuan yang diukur dari pengalaman
kerja yang berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku,
dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan).
Pedoman Penilaian Profesionalitas Tenaga
Kesehatan Lingkungan
Diperlukan adanya suatu pedoman untuk melakukan penilaian profesionalitas tenaga
Kesehatan lingkungan yang disebut : Pedoman Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Tenaga Kesehatan Lingkungan (P2KBTKL).
Merupakan salah satu fungsi organisasi profesi (HAKLI) untuk melakukan pengaturan
dalam setiap tingkatan kompetensi bagi tenaga kesehatan lingkungan, dalam
melaksanakan penilaian kinerja di semua sektor (ASN/PNS, swasta, praktik mandiri)
dalam bentuk Satuan Kredit Profesi (SKP).
Pedoman ini secara khusus mengatur penilaian untuk tenaga Sanitasi Lingkungan
(Sanitarian).
Tujuan P2KBTKL

Tujuan Umum:
Tersedianya panduan penilaian pengembangan profesionalitas tenaga
Sanitasi Lingkungan dalam rangka registrasi, registrasi ulang, dan
izin praktik/kerja.

Tujuan Khusus:
1. Tersedianya panduan pengisian dan perhitungan SKP.
2. Tersedianya panduan bagi instansi pemerintah, pengelola kegiatan,
praktik mandiri dalam penilaian kinerja.
3. Tersedianya panduan mekanisme dan tata cara perpanjangan Surat Tanda
Registrasi (STR).
Regulasi terkait P2KBTKL

1. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


2. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
4. UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. PP No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
6. PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
7. PP No. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS
8. PP No. 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas PP No. 11 Tahun 2017
9. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
10. Perpres No. 86 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Perpres No. 90 Tahun 2017 tentang
KTKI
11. PMK No. 32/2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitasian
12. PMK No. 83/2019 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
13. Dst.
Regulasi terkait P2KBTKL
Permenkes No.83 Tahun 2019 ttg Registrasi Tenaga Kesehatan

Pasal 2 (1) : Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.
Pasal 4 (3):
Persyaratan Registrasi :
a. memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. memiliki surat sumpah/janji atau surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi; dan
e. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
Pasal 4 (4):
Melengkapi :
f. Pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm dengan latar belakang berwarna merah;
g. KTP.
Regulasi terkait P2KBTKL
Permenkes No. 83 Tahun 2019 ttg Registrasi Tenaga Kesehatan

Pasal 9 (1) : Registrasi Ulang untuk perpanjangan


Persyaratan Registrasi Ulang:
a. memiliki STR lama;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi;
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidangnya; dan
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan
ilmiah lainnya.

Pasal 9 (3) :
Persyaratan ayat (1) huruf f dibuktikan dengan pemenuhan syarat satuan kredit
profesi.
Satuan Kredit Profesi (SKP)

Dalam proses pemberian STR, Pengurus HAKLI Kab/Kota dan/atau Prov membentuk
Tim Verifikasi untuk melakukan verifikasi thd. dokumen-dokumen hasil kegiatan
tenaga Sanitarian sekaligus memberikan nilai Satuan Kredit Profesi (SKP) sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Organisasi Profesi (HAKLI).

Akumulatif nilai SKP harus memenuhi sejumlah 50 SKP selama kurun waktu 5 tahun
dengan proporsi tertentu menurut pokok-pokok kegiatan/bidang (pembelajaran,
keprofesian, pengabdian masyarakat, publikasi ilmiah, pengembangan IPTEK).

Sanitarian harus mendaftar sebagai Anggota HAKLI secara online melalui aplikasi
Portofolio SKP Online pada web hakli.or.id
Pokok-Pokok Kegiatan

1. Pembelajaran : meliputi pendidikan formal dan pelatihan (formal dan non formal).

• Pendidikan formal diselenggarakan institusi pendidikan minimal akreditasi B dan


memperoleh gelar dan ijazah.

• Pelatihan formal diselenggarakan institusi formal tanpa memperoleh gelar, namun


memperoleh sertifikat.

• Pelatihan non formal adalah proses pembelajaran secara mandiri, berkelompok, baik
terorganisir ataupun tidak, langsung ataupun tidak langsung yang dibuktikan dengan
pembuatan abstrak/ringkasan/ rangkuman serta menyebutkan referensinya
Pokok-Pokok Kegiatan (2)

2. Profesionalitas :
adalah uraian pekerjaan yang relevan berkenaan dengan tugas dan fungsi serta
peran tambahan yang bersangkutan (Sanitarian) dalam instansi/institusi tempat
kerja beserta hasil kerja.

Di samping itu, profesionalitas juga dapat merupakan hasil kerja dari kegiatan
mandiri, praktek kerja, konsultasi, wirausaha, advokator, fasilitator, motivator, dan
promotor dalam lingkup kesehatan lingkungan
Pokok-Pokok Kegiatan (3)

3. Pengabdian Masyarakat :
Pengabdian masyarakat adalah serangkaian kegiatan masyarakat dalam
meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan yang mendapat pendampingan,
bimbingan, pembinaan, pemicuan, inspirasi, percontohan, dan hal-hal relevan
termasuk pengabdian dari tenaga Sanitarian baik secara individu maupun kelompok.

4. Publikasi Ilmiah :
Publikasi ilmiah meliputi kegiatan dalam bentuk karya tulis maupun karya ilmiah
lain di bidang kesehatan lingkungan yang dipublikasikan dalam berbagai bentuk
yang didiseminasikan secara internal maupun eksternal.
Pokok-Pokok Kegiatan (4)

5. PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI


Pengembangan ilmu dan teknologi adalah serangkaian kegiatan pengembangan yang
dilakukan melalui penelitian, kajian, uji coba, pengembangan model/desain,
penapisan, pemanfaatan media lingkungan maupun hasil produksi baik secara
fisik, biologi, kimia, maupun sosial terkait dengan potensi risiko kesehatan yang
dapat berawal dari gagasan, konsep, dan praktik.
LIMA BIDANG PENILAIAN
Proporsi dan Jumlah Penilaian SKP
P2KBTKL
Tenaga Sanitarian Teknisi/Keterampilan
PROPORSI KETENTUAN
NO BIDANG SKP KESLING KETERANGAN
(%) PROFESI

1 PEMBELAJARAN 15 7,5 Toleransi  tidak boleh nol

2 KEPROFESIAN 60 30 Wajib Dicapai  

3 PENGABDIAN MASYARAKAT 15 7,5 Wajib Dicapai  

4 PUBLIKASI ILMIAH 5 2.5 Toleransi  tidak boleh nol

5 PENGEMBANGAN IPTEK 5 2.5 Toleransi  tidak boleh nol

TOTAL 100% 50    

* Toleransi : nilai akumulasi (5 tahun) diperbolehkan tidak tercapai, namun tidak boleh bernilai 0 (nol).
LIMA BIDANG PENILAIAN
Proporsi dan Jumlah Penilaian SKP
P2KBTKL
Tenaga Sanitarian Ahli/Keahlian

PROPORSI KETENTUAN
NO BIDANG SKP KESLING KETERANGAN
(%) PROFESI

1 PEMBELAJARAN 10 5 Toleransi  tidak boleh nol

2 KEPROFESIAN 55 27.5 Wajib Dicapai  

3 PENGABDIAN MASYARAKAT 15 7,5 Wajib Dicapai  

4 PUBLIKASI ILMIAH 10 5 Toleransi  tidak boleh nol

5 PENGEMBANGAN IPTEK 10 5 Wajib Dicapai  

TOTAL 100% 50    

* Toleransi : nilai akumulasi (5 tahun) diperbolehkan tidak tercapai, namun tidak boleh bernilai 0 (nol).
LIMA BIDANG PENILAIAN
P2KBTKL
I. Bidang Pembelajaran (Pendidikan Formal)

Nilai SKP

Ijazah Pendidikan Profesi San Dr/DrT/Sp


D3 D4/S1-KL
Mg/MgT/Sp1 2

D3 9.5      
D4/S1-KL   12.5    

Profesi Sanlimg/Magister/
  22.5
MgT/Sp1

Dr/DrT/Sp2      40
LIMA BIDANG PENILAIAN
P2KBTKL
1. Bidang Pembelajaran (Pelatihan Formal)

Nilai SKP Keterangan


Lamanya *Catatan.
pelatihan •1 hari sampai dengan 8 Jpl;
setiap paket
Peserta Pelatih/NS Panitia Moderator •Untuk peserta, setiap 8 Jpl (Jam
kompetensi
Pelatihan) diberikan 1 SKP;

•Untuk Pelatih/NS, setiap


8 Jpl 1 1* 1 2*  
  aktivitas riil per 2 Jpl yang
16 Jpl 2 Dst 1  
 
dilakukan diberikan 1 SKP;
24 Jpl 3 Dst 2  
32 Jpl 4 Dst 2   •Untuk Moderator, setiap tampil
 
40 Jpl 5 Dst 3   diberikan 2 SKP; dan
 
48 Jpl 6 Dst 3  
  •Untuk Panitia, setiap 2 hari (16
56 Jpl 7 Dst 4  
  Jpl dan kelipatannya) mendapat
64 Jpl 8 Dst 4  
  1 SKP dan kelipatannya.
72 Jpl 9 Dst 5  
 
80 Jpl 10 Dst 5  
 
Dst  Dst Dst  Dst  
 
LIMA BIDANG PENILAIAN
P2KBTKL
I. Bidang Pembelajaran (Pelatihan Non Formal)

Spesifikasi artikel yang dibaca bidang sanitasi lingkungan


Manfaat IPTEK
Spesifik Non Spesifik *

IPTEK Deteksi Dini 2 0 


IPTEK Tepat Guna 3 1

IPTEK Deteksi Dini : artikel yang berkaitan dengan IPTEK dalam rangka melakukan deteksi
dini/kewaspadaan dini terhadap faktor risiko media lingkungan.
Non Spesifik : artikel yang tidak secara langsung berkaitan dengan pemanfaatan IPTEK kesehatan
lingkungan, namun masih memiliki relevansi sebagai referensi bagi pengembangan IPTEK kesehatan
lingkungan
Melampirkan tulisan ringkas (rangkuman/summary), 1 – 2 halaman.
LIMA BIDANG PENILAIAN
2. Bidang Keprofesian P2KBTKL

a. Sebagai ASN (Pemerintahan)


Nilai SKP
No Tugas dan Fungsi
Ketua Tim Anggota Tim Kontributor
1 Penyiapan Per-UU-an (NSPK) 3 2 1
2 Penyehatan
a. Pengawasan Kualitas Media Lingkungan (air, udara, tanah, pangan, sarana dan
 
bangunan)
  1) Surveilans 3 2 1
  2) Uji Laboratorium 3 2 1
  3) Analisis Risiko 3 2 1
  4) Rekomendasi Tindak Lanjut 3 2 1
b. Perlindungan Kualitas Media Lingkungan (air, udara, tanah, pangan, sarana dan
 
bangunan)
  1) KIE (Pemberdayaan Masyarakat); 3 2 1
2) Pengembangan TTG; 3 2 1
3) Rekayasa Lingkungan; 3 2 1
4) Pemeriksaan Kesehatan Penjamah Pangan dan Penggunaan APD.
  3 2  1 
Dst........... Dst...........
Dst........... Dst...........
LIMA BIDANG PENILAIAN
P2KBTKL
2. Bidang Keprofesian (kerja/praktik mandiri, tugas organisasi profesi, pejabat manajerial)

b. Kerja/praktik mandiri: hampir sama dengan sebagai ASN (nilai SKP sebagai Ketua Tim:
3 SKP);
- dikurangi penyiapan per-UU-an, penyidikan, penugasan dinas;
- ditambah advokasi dan kewirausahaan kesehatan lingkungan.

c. Tugas organisasi profesi :


- sebagai pengurus: tingkat pusat (3 SKP), provinsi (2 SKP), kab/kota (1 SKP) per tahun.
- penugasan khusus: di lingkup kesehatan (2 SKP), non kesehatan (2 SKP), dalam situasi
KLB (3 SKP) per kegiatan.
d. Pejabat Manajerial :
Pimpinan tinggi utama (5 SKP), pimpinan tinggi madya (4 SKP), pimpinan tinggi pratama
(2 SKP), administrator (1 SKP), pengawas (1 SKP) per tahun.
LIMA BIDANG PENILAIAN
P2KBTKL
3. Bidang Pengabdian Masyarakat

Nilai SKP
No Peran
Ketua Anggota
1 Pendampingan 3 1
2 Pembimbingan 3 1
3 Pembinaan 3 1
4 Pemicuan 3 1
5 Inspirator 3 1
6 Percontohan 3 1
7 Tokoh Masyarakat 2 1
8 Pejabat Non Formal 2 1
9 Lembaga Swadaya Masyarakat 2 1
10 Advokator 3 1
LIMA BIDANG PENILAIAN
P2KBTKL
4. Bidang Publikasi Ilmiah

Diseminasi
No Karya Ilmiah
Eksternal Internal
1 Tulisan 2 1
2 Model 3 1
3 Desain 3 1
4 Maket 2 1
5 Konsep 2 1
6 Produk 3 1
LIMA BIDANG PENILAIAN
P2KBTKL
5. Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Nilai SKP
Lingkup Pengembangan
No
IPTEK Gagasan Konsep Praktik

1 Penelitian 1 2 3
2 Kajian 1 2 3
3 Pengembangan Model/Desain 1 2 3
4 Penapisan 1 2 3
5 Pemanfaatan - - 3
6 Uji Coba - - 3

Uraian/rincian kegiatan selengkapnya ada pada Buku P2KBTKL.


Ketentuan bila capaian SKP (yang wajib dicapai) selama 5
tahun belum memenuhi kecukupan

1. Sanitarian Terampil/Teknisi
a. Capaian 50% - 99%
Ybs. harus mengikuti evaluasi kemampuan yang berupa penyusunan laporan penugasan
pelaksanaan tugas dan fungsi dan penugasan khusus yaitu laporan hasil investigasi,
penanggulangan KLB/wabah, penanggulangan pencemaran lingkungan, penanggulangan
keracunan pangan, dan kejadian matra yang berdampak terhadap kualitas kesehatan
lingkungan.
b. Capaian < 50%
Ybs. harus mengikuti evaluasi kemampuan berupa tes/uji kemampuan atau uji
kompetensi kerja sesuai dengan bidang/tempat kerja yang bersangkutan bekerja di samping
mengerjakan penugasan sebagaimana diuraikan dalam huruf a di atas.
Ketentuan bila capaian SKP (yang wajib dicapai) selama 5
tahun belum memenuhi kecukupan

c. Dalam hal nilai total melebihi 50 SKP, namun bila nilai SKP bidang yang wajib
tidak memenuhi nilai minimal, maka ybs. mendapatkan penugasan sesuai
bidang yang nilai SKPnya masih kurang.

2. Sanitarian Ahli/Keahlian
a. Capaian 50% - 99%
Ybs. harus mengikuti evaluasi kemampuan yang berupa penyusunan laporan penugasan
pelaksanaan tugas dan fungsi dan penugasan khusus yaitu laporan hasil investigasi,
penanggulangan KLB/wabah, penanggulangan pencemaran lingkungan, penanggulangan
keracunan pangan, dan kejadian matra yang berdampak terhadap kualitas kesehatan
lingkungan.
Ketentuan bila capaian SKP (yang wajib dicapai) selama 5
tahun belum memenuhi kecukupan

b. Capaian < 50%


Ybs. harus mengikuti evaluasi kemampuan berupa tes/uji kemampuan atau uji
kompetensi kerja sesuai dengan bidang/tempat kerja yang bersangkutan bekerja di samping
mengerjakan penugasan sebagaimana diuraikan dalam huruf a di atas.
c. Dalam hal nilai total melebihi 50 SKP, namun bila nilai SKP bidang yang wajib
tidak memenuhi nilai minimal, maka ybs. mendapatkan penugasan sesuai
bidang yang nilai SKPnya masih kurang.
Himbauan/kiat

 Nilai total 50 SKP yang dipersyaratkan relatif ”mudah” dicapai bagi Sanitarian yang
bertugas di bidangnya.
 Perlu adanya keragaman/variasi bidang kegiatan secara proporsional.
 Setiap kegiatan bidang tugas hendaknya dilengkapi dengan dokumen tervalidasi (hard
dan soft copy), seperti : surat tugas, ringkasan/ summary, laporan pelaksanan, dokumen
terkait lainnya.
 Dokumen disusun/dikompilasi secara kronologis sesuai kelompok bidangnya.
 Secara berkala diinput dalam aplikasi, penghitungan nilai SKPdibantu aplikasi.
 Pengurusan STR perpanjangan jangan ”mepet” (3 - 6 bulan sebelumnya)
Penutup

 P2KBTKL merupakan instrumen organisasi profesi (HAKLI) bagi Tenaga Sanitarian


untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas berkenaan dengan kompetensinya.
 Sanitarian telah memperoleh pengakuan untuk memulai pengabdian sesuai dengan
profesinya baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk masyarakat dan
praktek mandiri. Oleh karena itu, setiap Sanitarian yang bertugas di bidangnya
wajib terdaftar dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
 Pedoman ini diharapkan mampu memberikan perlindungan, pengayoman, arah,
sekaligus bentuk pembinaan, dan pengawasan serta pengendalian oleh organisasi
profesi (HAKLI) kepada seluruh anggotanya.
Terima Kasih
dan
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai