Anda di halaman 1dari 107

• Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU

Undang- DIKTI)
Undang
• Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
PP dan (KKNI)
Perpres

•Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 tentang SN-DIKTI


•Permenristekdikti No 2 Tahun 2016 tentang Registrasi Pendidik
•Permenristekdikti No 91 Tahun 2017 tentang Perpindahan Dosen
•Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru
Permen •Permenristekdikti No 50 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permenristekdikti No 44 Thn
2015
•Permenristekdikti No 51 Tahun 2018 tentang pendirian, perubahan, dst
•Instrumen dan Panduan terkait Pembukaan Prodi Baru

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 2


Lex specialis – sumber hukum babon

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 3


Tujuan Jenis Jenjang Penyelenggaraan
• Pendirian PT • Vokasi • Diploma • Program Studi
• Perubahan • Profesi • Sarjana/Sarjana di Luar Kampus
Bentuk Terapan Utama (PSDKU)
• Akademik
(Penggabungan • Profesi • Pendidikan
) • Magister/ Jarak Jauh (PJJ)
• Penambahan Magister
Terapan
Prodi
• Doktor/Doktor
Terapan

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 4


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 5
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 6
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 7
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 8
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 9
Diploma, Sarjana, & Magister Profesi Insinyur & Doktor
• Kriteria 1 : Sumber Daya Manusia • Kriteria 1 : Sumber Daya Manusia
• Kriteria 2 : Sarana dan Prasarana • Kriteria 2 : Sistem Penjaminan Mutu
• Kriteria 3 : Kurikulum • Kriteria 3 : Kurikulum

Format lama atau format lain akan DITOLAK

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 10


Format Usulan Prodi Baru versi 2019

 Pertanyaan
Diploma & Magister &
Kriteria Sarjana Sarjana Magister
Terapan Terapan
I SUMBERDAYA MANUSIA 2 2 3
II SARANA DAN PRASARANA 3 3 4
III KURIKULUM 2 2 2
JUMLAH 7 7 9

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 11


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 12
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 13
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 14
Permenristekdikti No 35 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Prodi Profesi Insinyur

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 15


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 16
Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 17


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 18


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 19


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia
• Dosen
– Dosen Tetap dan Tidak Tetap (Umum dan Kesehatan)
– Dosen Pengampu (PJJ)
– Dosen Prodi dan Dosen Bidang Studi (PPG)
• Tutor (PJJ dan PPG)
• Guru Pamong (PPG)
• Instruktur/Pembimbing Klinik (Diploma dan Profesi)
• Tenaga Kependidikan

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 20


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 21


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 22


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 23


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia (Program Doktor)

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 24


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 25


Kriteria 1. Sumber Daya Manusia

Usia Dosen
• Maksimum 70 tahun bagi yang telah berNIDN
dan bergelar Profesor
• Maksimum 65 tahun bagi yang telah berNIDN
dan bergelar Magister/Doktor
• Maksimum 58 tahun bagi yang belum berNIDN

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 26


Pindah homebase dan antar PT

 Pindah homebase merupakan perpindahan dosen antar prodi pada


satu perguruan tinggi yang sama
 Perpindahan dosen antar perguruan tinggi mengikuti Peraturan
Menteri Ristek Dikti No 91 Tahun 2017 tentang Perpindahan Dosen
dan Alihtugas PNS Non Dosen menjadi Dosen
 Untuk kepentingan Pembukaan Prodi Baru – dosen dari prodi lain
ditugasi oleh Pemimpin PT (Pasal 36) dengan tetap
mempertimbangkan beban kerja dosen (Pasal 36) dan nisbah dosen
mahasiswa prodi yang ditinggalkan (1 : 30 untuk kelompok eksakta
dan 1 : 45 untuk kelompok sosio humaniora)

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 27


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 28
Syarat dan ketentuan berlaku :

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 29


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 30
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 31
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 32
• Pengusul wajib melampirkan scan asli dari Ijazah dan transkrip
untuk semua jenjang pendidikan
• Untuk calon dosen yang lulus melalui program master leading
to PhD wajib dilampiri surat keterangan mengikuti program
master leading to PhD
• Ijazah dari perguruan tinggi luar negeri wajib dilengkapi dengan
surat pernyataan/penyetaraan ijazah
• Ijazah calon dosen adalah yang diterbitkan oleh lingkup
kementerian ristekdikti
• Keberadaan ijazah S3 bukan sebuah kewajiban untuk program
diploma dan sarjana

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 33


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 34
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 35
Konsekuensi jumlah dosen tetap dikurangi

Sarjana Magister Doktor Prodi Simpulan


Ilmu Komputer Ilmu Komputer - Ilmu Boleh
Komputer
Pendidikan Komputer Ilmu Komputer - Ilmu Tidak Boleh
Komputer
Pendidikan Komputer Ilmu Komputer Ilmu Ilmu Boleh jika punya pengalaman
Komputer Komputer 5 tahun

Kimia Farmasi* - Farmasi Tidak boleh


Kimia Kimia - Kimia Boleh

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 36


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 37
• Calon dosen bersedia bekerja penuh 37,5 jam per
minggu
• Jumlah jam tersebut disetarakan dengan 12 sks
• Beban kerja dosen maksimum 12 x 1,5 = 18 sks
• Batas EWMP maksimum dosen adalah 36 sks per
tahun

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 38


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 39
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 40
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 41
Kriteria 2. Sarana dan Prasarana

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 43


Kriteria 2. Sarana dan Prasarana (Magister)

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 44


Kriteria 2. Sarana dan Prasarana

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 45


Kriteria 2. Sarana dan Prasarana

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 46


Kriteria 2. Sarana dan Prasarana

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 47


Kriteria 2. Sistem Penjaminan Mutu (Program Doktor)

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 48


Kriteria 2. Sistem Penjaminan Mutu (Program Doktor)

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 49


Kriteria 3. Kurikulum

 Merupakan salah satu bagian inti dari usulan prodi yang memerlukan
perhatian khusus dalam penyusunannya
 Sebagian besar usulan prodi memperoleh nilai rendah pada bagian ini
yang menunjukkan kurangnya pemahaman penyusunan kurikulum
yang berbasis SN DIKTI
 Sebagian pengusul mencampuradukkannya dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi
 Sebagian pengusul menggunakan rujukan peraturan perundangan
yang sudah kadaluwarsa

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 51


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 52
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 53
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 54
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 55
Profil Lulusan

Profil lulusan adalah jawaban terhadap pertanyaan program studi ini akan menghasilkan lulusan
seperti apa?
‘Peran apa’ yang dapat dilakukan oleh lulusan di masyarakat (outcomes ).

PROFIL LULUSAN PS
CONTOH PROFIL ILMU TANAH
KEDOKTERAN

The Five Star Doctor • Aktor di bidang agro-silvo complex


• Care Provider • Manajer (planer, designer, evaluator, mediator)
• Community Leader • Pengusaha (enterpreneur, initiator, adaptor,
• Decision Maker cooperator, consultant, restorator)
• Communicator • Peneliti (researcher)
• Manager • Pendidik (educator)
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 56
Kompetensi Lulusan
Untuk dapat berperan dalam profil tertentu dibutuhkan sejumlah kemampuan yang
harus dimiliki oleh lulusan
Profil Kemampuan pembeda yang harus dimiliki

Aktor/pelaku bidang memiliki kemampuan dalam produksi tanaman yang meliputi pengelolaan SDA,
pertanian media tanam, bahan tanam dan proses produksi
Manajer pertanian memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dan kemampuan manajerial atau
mengelola sumberdaya yang diperlukan dalam proses produksi dan pemasaran
hasil tanaman
Pengusaha memiliki jiwa kepemimpinan (leadership), kemampuan berkomunikasi,
kemampuan menganalisis dan menciptakan peluang menjadi usaha produktif
Peneliti memiliki kemampuan mengenali, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi
permasalahan berkaitan dengan sumberdaya pertanian dan menghasilkan
IPTEKS produksi tanaman, memiliki kepekaaan terhadap masalah
Pendidik memiliki kemampuan mentransfer IPTEKS kepada pembelajar menjadi insan
yang kompeten pada bidang produksi tanaman

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 57


Profil Lulusan – Crop Technician

Under general supervision from a designated supervisor and/or member of academic staff, to perform in the
field and/or greenhouse, responsible agricultural work related to research with crop plants.
Characteristic Duties and Responsibilities:
• Perform work involved in seeding, cropping, propagation, fertilizing, watering, spraying, pruning, and
cultivation of vegetables, fruit plants, greenhouse crops, ornamentals, turf, grains and forage.
• Assist in the development and maintenance of experimental plots.
• Perform greenhouse work, such as insect and other pest control, disease control, soil preparation and
mixtures, potting, and light and temperature control.
• Perform techniques relative to propagation, such as grafting, budding, and seedage.
• Perform pollination, seed collection, and other research procedures.
• Operate, maintain, and repair conventional and specialized agricultural machinery and equipment.
• Watch for, and recognize, damage caused to crop plants by insects and disease and take corrective action.
• Collect data and maintain records, as required, in the field and/or greenhouse.
• Be familiar with, and correctly use, all general gardening tools and equipment.
• Supervise part-time help as assigned.
• Perform related duties as assigned.

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 58


Soil Scientist Job Duties

Key tasks include:


• assessing and examining samples
• analysing and interpreting data
• giving presentations Key skills for soil
• modelling information using specialist computer applications scientists
and preparing reports, maps and publications • Analytical skills
Typical employers of soil scientists • Teamworking skills
• Environmental consultancies
• IT skills
• Research establishments
• Commercial and industrial enterprises • Good physical fitness
• Higher education institutes
• Voluntary or charitable environmental organisations
• The Civil Service

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 59


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 60
Capaian Pembelajaran

Cerminan sikap dan


Kemampuan kerja tata nilai sebagai
spesifik terkait bidang warga negara dan
keilmuan/keahlian Keterampilan Sikap bangsa Indonesia
program studi Khusus

Tingkat penguasaan, Penguasaan Keterampilan Kemampuan kerja


Umum umum dan tanggung
keluasan, dan kedalaman Pengetahuan
jawab menurut
pengetahuan yang menjadi tingkat dan jenis
ciri program studi pendidikan tinggi

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 61


Rumusan Capaian Pembelajaran

KOMPETENSI LULUSAN DIRUMUSKAN DALAM CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN SESUAI CAPAIAN CAPAIAN


JENJANG DAN JENIS PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI PEMBELAJARAN CIRI PT

SIKAP DAN TATA PENGUASAN


NILAI PENGETAHUAN

KETRAMPILAN KETRAMPILAN
KERJA UMUM KERJA KHUSUS

Rumusan yang tercantum pada SN Kesepakatan forum prodi sejenis sesuai visi misi program
DIKTI yang ditetapkan dengan SK Menteri studi - PT sendiri
Matrik bidang kajian dan mata kuliah

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 63


Matrik bidang kajian dan mata kuliah

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 64


Bidang kajian dan mata kuliah menentukan komposisi dosen

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 65


Susunan mata kuliah

• Besaran sks prodi :


– sks menurut SN-DIKTI = 144 sks
– sks wajib perguruan tinggi (univ/institut dll) = 22 sks (misal)
– sks wajib fakultas = 10 sks
– Maka sks prodi = 144 – 22 – 10 = 112 sks
• Unsur penentu sks
– Keluasan (KL) = jumlah bahan kajian
– Kedalaman (KD) = level kognitif Anderson
1 = mengingat, 2 = memahami, 3 = menerapkan, 4 = menganalisis,
5 = mengevaluasi, 6 = mencipta
– Beban (B) = KL × KD

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 66


𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒖𝒍𝒊𝒂𝒉 (𝑩)
• sks per mata kuliah = × 𝒔𝒌𝒔 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒊
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒖𝒍𝒊𝒂𝒉 ( 𝑩)

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 67


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 68
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 69
5.1.5 Susunan mata kuliah

Tidak sesuai dengan peraturan


(Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 Pasal 18)

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 70


Susunan mata kuliah

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 71


Substansi praktikum

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 72


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 73
Mengirimkan dokumen yang tidak terbaca

Direktorat Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi 74


Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 75
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 76
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 77
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 79
Contoh Plagiasi – dari Prodi Manajemen diganti Ilmu Perikanan

Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 80


Usulan Prodi Peternakan

Tidak
ditemukan
adanya
mata
kuliah
praktikum
“Tata Tulis
Ilmiah”
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 82
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 83
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 84
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 85
Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti 86
Penambahan Nama Program Studi Baru

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 39


FLOWCHART USULAN NAMA PRODI BARU SEKALIGUS PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

PENGUSUL DITJEN DITJEN LLDIKTI SETJEN


BELMAWA KELEMBAGAAN
7
Star Evaluasi Usulan
t Non Dosen
12

1hr 4hr Penerbitan


2 3hr 4Evaluasi Dosen 3hr
1 SK
Upload Evaluasi 8 Setuju
Usulan Nomenklatur (bersama Ditjen ?
SDID)
Ya Y 1hr
3 Setuju 9 a
? 5 Pembuatan
Setuju?
Tidak Rekomendasi

End 1hr
6 Persetujuan
Tidak Proses Lanjut

10
Validasi Hasil
Evaluasi

11
Setuju? Ya

Tidak
2 (dua) tipe usulan penambahan nama Prodi

Usulan Tipe A
• Nama Program Studi berbasis keilmuan lokal Indonesia. Program studi ini
belum dibuka oleh masyarakat internasional karena keilmuannya
bersumber pada kearifan lokal di Indonesia (Seni nusantara, bahasa dan
budaya di pelbagai daerah di Indonesia, olah raga berpijak pada budaya
lokal Indonesia, dan lain‐lain)

Usulan Tipe B
• Nama Program Studi yang memiliki keilmuan yang sudah lebih dahulu
dikembangkan oleh masyarakat internasional. Program studi ini sudah
dibuka oleh masyarakat internasional karena keilmuannya bersumber pada
pengembangan keilmuan di luar Indonesia

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41


Persyaratan Umum

1. Usulan ditulis menggunakan huruf Arial ukuran 12 px, maksimum 20 halaman,


spasi tunggal, margin default, ukuran kertas A4, boleh mencantumkan tabel,
skema, grafik, atau diagram yang relevan, namun tidak boleh mencantumkan
foto, dan fokus hanya menguraikan informasi yang diminta.
2. Ukuran dokumen ≤ 5 megabita sudah termasuk lampiran. Usulan dengan
ukuran > 5 megabita akan secara otomatis ditolak oleh sistem.
3. Dokumen untuk setiap jenis usulan dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41


Usulan Tipe A

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41


Usulan Tipe B

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41


Dokumen Usulan Tipe A
(selengkapnya lihat Unduhan pada Silemkerma:
http://silemkerma.ristekdikti.go.id//assets/panduan/panduan2019/Dokumen_Penambahan_Nama_Prodi.pdf)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 41
Dokumen Usulan Tipe B
(selengkapnya lihat Unduhan pada Silemkerma:
http://silemkerma.ristekdikti.go.id//assets/panduan/panduan2019/Dokumen_Penambahan_Nama_Prodi.pdf)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 51


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 52
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 52
… dan seterusnya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 52


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 52
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 52
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 52
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai